The Power Of Zuhud
DEFINISI ZUHUD
Zuhud sebagai salah satu ajaran moral dalam tasawuf, saya definisikan sebagai sikap ketidak melekatan pada segala aspek kenikmatan duniawi. Melepaskan hati dari cengkeraman pengaruh kesenangan duniawi.
Dalam prakteknya banyak orang yang menganggap zuhud sebagai sikap yang antipati terhadap duniawi. Dan mensyaratkan praktisinya harus hidup dalam kemiskinan dan kefakiran. Dengan demikian, orang yang kaya raya, punya rumah mewah, mobil mewah, sejumlah pabrik dan unit usaha. Dia akan tidak dianggap sebagai orang yang zuhud.
Benarkah demikian?
Menurut saya tidak harus begitu. Karena zuhud adalah sikap hati. Zuhud adalah suatu kondisi pikiran dan perasaan yang tidak melekat pada kesenangan duniawi.
Lepas dan tidak melekat, itu kata kuncinya.
Perhatikan kata TIDAK MELEKAT.
Sesuatu itu dianggap tidak melekat, ketika hal itu adalah sesuatu yang pernah menempel, dimiliki, dipegang, dan sudah ada wujudnya pada dirinya. Tetapi dia tidak terikat padanya. Dia bebas dari pengaruh hal itu walau hal itu sudah dia miliki. Sikap inilah yang disebut tidak melekat.
Nah, bagaimana orang fakir dan miskin dapat dinilai memiliki sikap tidak melekat. Jika hal itu belum pernah dan tidak pernah dia pegang dan dia miliki???
Anda baru dianggap benar-benar tidak melekat pada kekayaan dan uang ketika uang itu sudah ada ditangan anda. Tapi hati anda tidak terpengaruh oleh uang yang anda pegang. Emosi & pikiran anda tetap stabil terlepas dari sedikit atau banyaknya uang yang anda miliki. Inilah sikap tidak melekat pada kekayaan.
Anda harus memiliki hal itu dulu. Baru kemudian anda dapat menumbuhkan sikap ketidak melekatan padanya.
Yang artinya...
untuk bersikap zuhud. Secara eksternal, anda tidak harus tampak miskin dan fakir. Bahkan anda boleh tampak kaya raya dan memiliki popularitas yang mendunia.
Karena yang terpenting adalah kondisi pikiran dan emosi anda yang tidak melekat pada semua hal itu. Soal hati, hanya anda dan Tuhan yang tahu.
Orang yang hidup fakir miskin. Belum tentu mampu memiliki sikap zuhud. Karena dia belum diuji dengan kemelekatannya pada Rasa Memiliki sesuatu yang patut dia banggakan.
Bagaimana dia bisa memiliki sikap ketidak melekatan, jika bendanya saja belum pernah dia pegang.
Contoh...
Bagaimana orang dapat dianggap tidak melekat pada mobil. Padahal, mobilnya saja tidak punya.
Miliki dulu hal duniawi itu. Barulah anda dapat belajar untuk bersikap zuhud.
Jadilah kaya raya dulu, milikilah kemampuan dan kekayaan dulu. Baru kemudian anda dimungkinkan untuk belajar zuhud.
Itu menurut saya. Bagaimana menurut anda?
The Power Of Zuhud
Sifat Zuhud melahirkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dalam mensikapi perubahan situasi dengan tenang & mantap.
Mampu beradaptasi dengan segala perubahan adalah salah satu sifat unggul yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Karena dia tidak melekat pada zona nyamannya, maka dia dapat bebas bergerak di segala zona. Dan dia selalu siap untuk berpetualang mengeksplorasi zona baru beserta dengan hal-hal baru dan segala permasalahan yang ada.
Sifat Zuhud juga melahirkan sifat sabar. Dia tetap tekun, gigih, teguh, giat, dan
tetap mampu bergerak terus menerus dalam menyelesaikan visi & misi hidupnya, dengan modal apapun yang dia miliki.
Orang yang sabar tidak akan mudah tenggelam dalam lautan air mata, kesedihan, serta keluhan.
Mengaduh kesakitan saat terluka, itu wajar dan normal. Tetapi karena mereka tidak melekat pada moment kesedihan itu, maka mereka akan dengan sangat cepat untuk pulih dan bangkit kembali.
Mereka ini seperti anak balita yang masih murni. Terkadang suka menangis, cerewet, dll. Ketika terluka. Tapi mereka tidak menyimpan dendam, kemarahan, dan kesedihan itu dengan berlarut-larut. Sedetik dia marah, sedetik kemudian dia dapat tertawa terbahak-bahak dengan postur yang lucu dan imut. Itulah sifat murni anak-anak yang patut kita tiru kembali. Sebagai landasan dasar untuk berlatih sifat zuhud.
Sang Zahid (orang yang berlatih sifat zuhud). Dia tidak melekat pada situasi dan tidak bergantung pada kekayaan duniawi. Itu sebabnya dia mampu mengelola apapun yang ada dengan apik, cerdas, efektif, dan efisien.
Mereka ini memiliki akal yang hidup dan sehat. Dibuang dan ditempatkan dimanapun saja. Dia akan mampu hidup dan berprestasi. Dilempar ke gunung, dia dapat hidup berjaya dari hasil gunung. Dilempar ke hutan rimba, dia jadi raja rimba. Dilempar ke lautan, dia jadi raja lautan.
Karena selain sifat sabar dan hidup akalnya. Orang yang zuhud juga akan selalu mampu bersyukur dengan baik dan benar.
BerSyukur itu bukan hanya sekedar kata-kata pujian. Tetapi sikap dan kemampuan untuk melipatgandakan nilai manfaat dari apapun yang dia miliki saat ini.
Contoh..
Hanya dengan modal seribu, dia mampu melipatgandakan uang itu jadi 100 ribu. Inilah pertanda orang yang mampu untuk bersyukur.
Zuhud melahirkan sifat sabar, akal yang hidup, dan kemampuan untuk bersyukur.
Ini adalah sifat dan sikap unggul yang hanya dimiliki oleh mereka yang berjiwa sukses dan mereka yang akan mampu menaikkan kualitas nasibnya dengan baik.
Kekayaan, itu hanyalah alat untuk menunaikan misi hidup.
Keberadaannya memang dibutuhkan. Tetapi kita tidak perlu selalu bergantung padanya. Karena alat yang terbaik sudah dianugrahkan Tuhan pada diri kita sendiri. Yaitu tubuh, otak, dan emosi kita. Inilah alat terbaik yang sudah diberikan Tuhan pada kita.
Oleh sebab itu, sang zahid tidak melekat pada hal-hal eksternal. Karena dia sudah memiliki daya internal yang sangat powerfull. Yang mampu memberdayakan dengan optimal hal-hal eksternal apapun yang dia miliki.
Itu sebabnya, sang zahid dapat menikmati hidup ini dengan sepenuh-penuhnya.
Itu The Power Of Zuhud.
Demikian, semoga manfaat.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
Terima Kasih sudah membaca The Power Of Zuhud. Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Zuhud sebagai salah satu ajaran moral dalam tasawuf, saya definisikan sebagai sikap ketidak melekatan pada segala aspek kenikmatan duniawi. Melepaskan hati dari cengkeraman pengaruh kesenangan duniawi.
Dalam prakteknya banyak orang yang menganggap zuhud sebagai sikap yang antipati terhadap duniawi. Dan mensyaratkan praktisinya harus hidup dalam kemiskinan dan kefakiran. Dengan demikian, orang yang kaya raya, punya rumah mewah, mobil mewah, sejumlah pabrik dan unit usaha. Dia akan tidak dianggap sebagai orang yang zuhud.
Benarkah demikian?
Menurut saya tidak harus begitu. Karena zuhud adalah sikap hati. Zuhud adalah suatu kondisi pikiran dan perasaan yang tidak melekat pada kesenangan duniawi.
Lepas dan tidak melekat, itu kata kuncinya.
Perhatikan kata TIDAK MELEKAT.
Sesuatu itu dianggap tidak melekat, ketika hal itu adalah sesuatu yang pernah menempel, dimiliki, dipegang, dan sudah ada wujudnya pada dirinya. Tetapi dia tidak terikat padanya. Dia bebas dari pengaruh hal itu walau hal itu sudah dia miliki. Sikap inilah yang disebut tidak melekat.
Nah, bagaimana orang fakir dan miskin dapat dinilai memiliki sikap tidak melekat. Jika hal itu belum pernah dan tidak pernah dia pegang dan dia miliki???
Anda baru dianggap benar-benar tidak melekat pada kekayaan dan uang ketika uang itu sudah ada ditangan anda. Tapi hati anda tidak terpengaruh oleh uang yang anda pegang. Emosi & pikiran anda tetap stabil terlepas dari sedikit atau banyaknya uang yang anda miliki. Inilah sikap tidak melekat pada kekayaan.
Anda harus memiliki hal itu dulu. Baru kemudian anda dapat menumbuhkan sikap ketidak melekatan padanya.
Yang artinya...
untuk bersikap zuhud. Secara eksternal, anda tidak harus tampak miskin dan fakir. Bahkan anda boleh tampak kaya raya dan memiliki popularitas yang mendunia.
Karena yang terpenting adalah kondisi pikiran dan emosi anda yang tidak melekat pada semua hal itu. Soal hati, hanya anda dan Tuhan yang tahu.
Orang yang hidup fakir miskin. Belum tentu mampu memiliki sikap zuhud. Karena dia belum diuji dengan kemelekatannya pada Rasa Memiliki sesuatu yang patut dia banggakan.
Bagaimana dia bisa memiliki sikap ketidak melekatan, jika bendanya saja belum pernah dia pegang.
Contoh...
Bagaimana orang dapat dianggap tidak melekat pada mobil. Padahal, mobilnya saja tidak punya.
Miliki dulu hal duniawi itu. Barulah anda dapat belajar untuk bersikap zuhud.
Jadilah kaya raya dulu, milikilah kemampuan dan kekayaan dulu. Baru kemudian anda dimungkinkan untuk belajar zuhud.
Itu menurut saya. Bagaimana menurut anda?
The Power Of Zuhud
Sifat Zuhud melahirkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dalam mensikapi perubahan situasi dengan tenang & mantap.
Mampu beradaptasi dengan segala perubahan adalah salah satu sifat unggul yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Karena dia tidak melekat pada zona nyamannya, maka dia dapat bebas bergerak di segala zona. Dan dia selalu siap untuk berpetualang mengeksplorasi zona baru beserta dengan hal-hal baru dan segala permasalahan yang ada.
Sifat Zuhud juga melahirkan sifat sabar. Dia tetap tekun, gigih, teguh, giat, dan
tetap mampu bergerak terus menerus dalam menyelesaikan visi & misi hidupnya, dengan modal apapun yang dia miliki.
Orang yang sabar tidak akan mudah tenggelam dalam lautan air mata, kesedihan, serta keluhan.
Mengaduh kesakitan saat terluka, itu wajar dan normal. Tetapi karena mereka tidak melekat pada moment kesedihan itu, maka mereka akan dengan sangat cepat untuk pulih dan bangkit kembali.
Mereka ini seperti anak balita yang masih murni. Terkadang suka menangis, cerewet, dll. Ketika terluka. Tapi mereka tidak menyimpan dendam, kemarahan, dan kesedihan itu dengan berlarut-larut. Sedetik dia marah, sedetik kemudian dia dapat tertawa terbahak-bahak dengan postur yang lucu dan imut. Itulah sifat murni anak-anak yang patut kita tiru kembali. Sebagai landasan dasar untuk berlatih sifat zuhud.
Sang Zahid (orang yang berlatih sifat zuhud). Dia tidak melekat pada situasi dan tidak bergantung pada kekayaan duniawi. Itu sebabnya dia mampu mengelola apapun yang ada dengan apik, cerdas, efektif, dan efisien.
Mereka ini memiliki akal yang hidup dan sehat. Dibuang dan ditempatkan dimanapun saja. Dia akan mampu hidup dan berprestasi. Dilempar ke gunung, dia dapat hidup berjaya dari hasil gunung. Dilempar ke hutan rimba, dia jadi raja rimba. Dilempar ke lautan, dia jadi raja lautan.
Karena selain sifat sabar dan hidup akalnya. Orang yang zuhud juga akan selalu mampu bersyukur dengan baik dan benar.
BerSyukur itu bukan hanya sekedar kata-kata pujian. Tetapi sikap dan kemampuan untuk melipatgandakan nilai manfaat dari apapun yang dia miliki saat ini.
Contoh..
Hanya dengan modal seribu, dia mampu melipatgandakan uang itu jadi 100 ribu. Inilah pertanda orang yang mampu untuk bersyukur.
Zuhud melahirkan sifat sabar, akal yang hidup, dan kemampuan untuk bersyukur.
Ini adalah sifat dan sikap unggul yang hanya dimiliki oleh mereka yang berjiwa sukses dan mereka yang akan mampu menaikkan kualitas nasibnya dengan baik.
Kekayaan, itu hanyalah alat untuk menunaikan misi hidup.
Keberadaannya memang dibutuhkan. Tetapi kita tidak perlu selalu bergantung padanya. Karena alat yang terbaik sudah dianugrahkan Tuhan pada diri kita sendiri. Yaitu tubuh, otak, dan emosi kita. Inilah alat terbaik yang sudah diberikan Tuhan pada kita.
Oleh sebab itu, sang zahid tidak melekat pada hal-hal eksternal. Karena dia sudah memiliki daya internal yang sangat powerfull. Yang mampu memberdayakan dengan optimal hal-hal eksternal apapun yang dia miliki.
Itu sebabnya, sang zahid dapat menikmati hidup ini dengan sepenuh-penuhnya.
Dia tidak melekat pada segala sesuatu. Dia tidak bergantung pada segala sesuatu. Tetapi segalanya tertarik padanya, melekat padanya, dan bergantung padanya.
Itu The Power Of Zuhud.
Demikian, semoga manfaat.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
- Info kelas Getar sabda shakti Online, KLIK DI SINI ( https://sabda.naqsdna.org )
- Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( https://workshop.naqsdna.org )
- Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0812 3164 9477
Terima Kasih sudah membaca The Power Of Zuhud. Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
The Power Of Zuhud
Reviewed by Edi Sugianto
on
14.55
Rating:
Tidak ada komentar: