Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi
Petunjuk Rahasia Mengimplementasikan Sandi Sastra Jawa "Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali" dalam kehidupan nyata. Ditambah dengan Kode ilmu Sabdajadi dalam Kidung Wahyu Kolosebo dan Lontar Kanda Pat.
SABDO PENDITO RATU
Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali. Kalimat ini sering diartikan demikian : Ucapan seorang penguasa itu tidak boleh diulang atau diralat kembali. Baik oleh dirinya sendiri ataupun oleh anak buahnya.
Tidak boleh diulang dan diralat ini maksudnya adalah tidak boleh mencla-mencle (tidak konsisten dengan apa yang sudah diucapkan). Dalam pasemon atau kalimat sindiran jawa, perilaku mencla-mencle ini disebut dengan "Isuk dele, sore tempe". Pagi bilang kedelai, sore bilang tempe.
Misalnya, seorang presiden di depan umum hari ini bilang A, dan besoknya menterinya bilang B, yang bertolak belakang dengan ucapan sang presiden kemarin. Jika hal itu terjadi, maka itu bukanlah ucapan seorang Pandita Ratu.
Itu hanya sekedar contoh. Tapi karena dalam tulisan ini saya tidak membahas soal politik. Maka, silahkan kembangkan sendiri topik pemikiran yang tadi.
Kembali pada kalimat Sabda Pandita Ratu.
Jika kalimat ini secara umum diartikan seperti dalam paragaraf pertama tadi. Maka, sebenarnya didalamnya juga mengandung makna lain. Mari kita telaah. Dimulai dari arti kata satu persatu.
Sabdo Pendito Ratu.
Sabdo Pendito Ratu, artinya suatu ucapan yang dikeluarkan oleh seseorang yang mumpuni dan punya authority tingkat tinggi baik dibidang Daya Batinnya ataupun dibidang duniawinya.
Tan keno wola wali, artinya terlepas dari pengulangan & pembatalan (ralat) atau mencla-mencle, dan juga terlepas dari keraguan. Dengan kata lain, bersifat ABSOLUT. Karena setiap ucapan merupakan hasil dari tafakur, pemikiran, dan perenungan yang mendalam.
Secara keseluruhan, kalimat Sandi Sastra Jawa "Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali" ini dalam hikmah yang saya peroleh. Menunjukkan bahwa kalimat ini adalah suatu Kode petunjuk rahasia keilmuan Sabdodadi atau Sabda Jadi. Suatu Ucapan yang punya daya kuasa yang bersifat absolut.
Sandi Sastra Jawa "Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali" ini secara tersirat menyatakan bahwa jika seseorang ingin punya kekuatan ILMU SABDA JADI, Kun Fayakun. Apapun yang dipikirkan dan dikatakan bisa jadi kenyataan.
Maka, dia harus menyatukan seluruh potensi kekuatan internal dirinya. Seluruh lapisan jatidirinya harus solid dan utuh menjadi satu. Dan mengembangkan diri setinggi-tingginya. Sehingga Sabda Yang dia getarkan di alam pikirannya saja, ataupun yang dia katakan lewat lisannya. Menjadi bersifat ABSOLUTIS.
Kun fayakun, terjadilah... maka jadilah kenyataan.
Demikian, meaning atau makna yang saya dapatkan dari kalimat Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali dan yang kemudian saya terjemahkan dalam kurikulum pelatihan kelas online Getar Sabda Shakti.
Cukup sederhana esensinya, tetapi sangat dahsyat powernya dan sudah terbukti nyata hasilnya.
Source : https://www.facebook.com/haryopanuntun/posts/2085124494912875
Dalam Kidung Wahyu Kolosebo juga terdapat petunjuk ILMU SABDA seperti ini :
Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Tinambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran
Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo gusti, krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun …tanpo piranti
Perhatikan kalimat krenteg ati bakal dumadi, Mukti ingsun …tanpo piranti. Yang menunjukkan adanya ilmu SABDAJADI. Apa yang diniatkan dan diucapkan dalam hati dapat menjadi kenyataan sehingga seseorang dapat menjadi sukses dan berhasil dalam kehidupannya bahkan tanpa perlu bergantung pada alat apapun selain apa yang sudah ada pada dirinya sendiri.
Dimana agar hal itu dapat terjadi, maka seseorang harus menemukan jatidirinya yang sejati terlebih dahulu, sehingga dapat mencapai derajat Manunggaling Kawulo Gusti. Dan setiap apa yang diniatkan dan dikatakan dapat menjadi nyata.
( Baca artikel Kidung Wahyu Kolosebo untuk memahami artinya dalam bahasa indonesia )
Selaras dengan itu, dalam Kitab Sastra Bali Lontar Kanda Pat juga terdapat petunjuk keilmuan SabdaJadi yang disebut Shakti Sidhi Ngucap.
KODE ILMU SABDA DALAM MANTRAM SHAKTI SIDDHI NGUCAP.
“.. Ajwa ta sira lali asanak ring ulun, apan ulun tan lali astiti bhakti ring sira. Wehan ulun panugrahan Sakti Sidhi Ngucap..” ( Lontar Kanda Pat )
artinya :
“Wahai Tuhan, Janganlah Engkau melupakan Hamba, karena hamba tidak pernah melupakanmu. Anugrahkan pada hamba kemampuan SAKTI SIDHI NGUCAP..”
Sakti Sidhi Ngucap adalah sebuah kemampuan untuk mewujudkan apapun yang menjadi keinginan kita. Yang dalam Pelatihan Gendon disebut Sabda Pamungkas GETAR SABDA SHAKTI. Dan memang sudah terbukti, bagi praktisi yang serius dan tekun dalam belajar & berlatih, apa yang di sabda, berubah menjadi nyata.
Dan sebagaimana tersurat dan tersirat di dalam kalimat Mantram tersebut. Kemampuan Sakti Siddhi Ngucap hanya akan terjadi, jika kesadaran kita senantiasa hadir dalam kesadaran ilahi. Sadar dan menyadari akan kehadiran Tuhan di dalam hidup dan kehidupannya. Sehingga, frekwensi diri senantiasa selaras dengan frekwensi ilahi… Dan terjadilah… “KUN FA YAKUN… Jadilah, maka terjadilah apa yang menjadi Kehendak-Ku,”
Petunjuk ilmu SABDAJADI dalam Islam
“… Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar…” (QS. Al-Anfal: 17)
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. (QS. Yasin: 82)
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
“Hai jiwa yang tenang/hening . Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba- Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]:27-30)
Saat manusia mencapai keridhaan inilah semua hijab antara dia dan Tuhan tersibak yang dengan mana ia bisa mengakses Kuasa Tuhan secara sempurna tahap demi tahap hingga pada tahapan di mana Tuhan ridha kepada manusia. Dan Tuhanpun menjadi kasih dan sayang kepadanya.
“Fadzkuruni adzkurkum..” (Ingatlah aku, Aku akan mengingatmu, Qs. Al-Baqarah [2]:152). Itulah Dzikir Tuhan kepada hamba.
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir” (QS. Al-Jaatsiah; 13)
“Tidak henti-hentinya hamba-hamba-Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan melakukan ibadah-ibadah nawafil, hingga Aku mencintainya. Kalau Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar; Aku akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat; Aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; Aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia bermohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkan permohonannya. Jika ia berlindung kepada-Ku, Aku akan melindungi dirinya” (HR. Bukhari)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Yunus 62)
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Demikian, sekilas ulasan saya mengenai Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi. Semoga bermanfaat untuk anda semua.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
Terima Kasih sudah membaca Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi. Silahkan SHARE jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
SABDO PENDITO RATU
Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali. Kalimat ini sering diartikan demikian : Ucapan seorang penguasa itu tidak boleh diulang atau diralat kembali. Baik oleh dirinya sendiri ataupun oleh anak buahnya.
Tidak boleh diulang dan diralat ini maksudnya adalah tidak boleh mencla-mencle (tidak konsisten dengan apa yang sudah diucapkan). Dalam pasemon atau kalimat sindiran jawa, perilaku mencla-mencle ini disebut dengan "Isuk dele, sore tempe". Pagi bilang kedelai, sore bilang tempe.
Misalnya, seorang presiden di depan umum hari ini bilang A, dan besoknya menterinya bilang B, yang bertolak belakang dengan ucapan sang presiden kemarin. Jika hal itu terjadi, maka itu bukanlah ucapan seorang Pandita Ratu.
Itu hanya sekedar contoh. Tapi karena dalam tulisan ini saya tidak membahas soal politik. Maka, silahkan kembangkan sendiri topik pemikiran yang tadi.
Kembali pada kalimat Sabda Pandita Ratu.
Jika kalimat ini secara umum diartikan seperti dalam paragaraf pertama tadi. Maka, sebenarnya didalamnya juga mengandung makna lain. Mari kita telaah. Dimulai dari arti kata satu persatu.
Sabdo Pendito Ratu.
- Sabdo artinya Ucapan.
- Pandito artinya Resi atau seorang Tokoh yang mumpuni dan punya Authority tertinggi di bidang keruhanian (spiritualisme).
- Ratu artinya Penguasa Tertinggi suatu wilayah. Ini terkait dengan aspek alam materi duniawi. Dalam Text ini ditulis Ratu dan bukan Raja. Dimana Ratu atau Queen adalah Sosok Penguasa yang berjenis kelamin Perempuan. Ini juga dapat diartikan bahwa Nuansa Getaran Daya Kuasanya bersifat Feminin, halus, lembut, keibuan, dan mengayomi.
Sabdo Pendito Ratu, artinya suatu ucapan yang dikeluarkan oleh seseorang yang mumpuni dan punya authority tingkat tinggi baik dibidang Daya Batinnya ataupun dibidang duniawinya.
Tan keno wola wali, artinya terlepas dari pengulangan & pembatalan (ralat) atau mencla-mencle, dan juga terlepas dari keraguan. Dengan kata lain, bersifat ABSOLUT. Karena setiap ucapan merupakan hasil dari tafakur, pemikiran, dan perenungan yang mendalam.
Secara keseluruhan, kalimat Sandi Sastra Jawa "Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali" ini dalam hikmah yang saya peroleh. Menunjukkan bahwa kalimat ini adalah suatu Kode petunjuk rahasia keilmuan Sabdodadi atau Sabda Jadi. Suatu Ucapan yang punya daya kuasa yang bersifat absolut.
Sandi Sastra Jawa "Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali" ini secara tersirat menyatakan bahwa jika seseorang ingin punya kekuatan ILMU SABDA JADI, Kun Fayakun. Apapun yang dipikirkan dan dikatakan bisa jadi kenyataan.
Maka, dia harus menyatukan seluruh potensi kekuatan internal dirinya. Seluruh lapisan jatidirinya harus solid dan utuh menjadi satu. Dan mengembangkan diri setinggi-tingginya. Sehingga Sabda Yang dia getarkan di alam pikirannya saja, ataupun yang dia katakan lewat lisannya. Menjadi bersifat ABSOLUTIS.
Kun fayakun, terjadilah... maka jadilah kenyataan.
Demikian, meaning atau makna yang saya dapatkan dari kalimat Sabda Pandita Ratu Tan Keno wola wali dan yang kemudian saya terjemahkan dalam kurikulum pelatihan kelas online Getar Sabda Shakti.
Cukup sederhana esensinya, tetapi sangat dahsyat powernya dan sudah terbukti nyata hasilnya.
Source : https://www.facebook.com/haryopanuntun/posts/2085124494912875
Dalam Kidung Wahyu Kolosebo juga terdapat petunjuk ILMU SABDA seperti ini :
Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Tinambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran
Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo gusti, krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun …tanpo piranti
Perhatikan kalimat krenteg ati bakal dumadi, Mukti ingsun …tanpo piranti. Yang menunjukkan adanya ilmu SABDAJADI. Apa yang diniatkan dan diucapkan dalam hati dapat menjadi kenyataan sehingga seseorang dapat menjadi sukses dan berhasil dalam kehidupannya bahkan tanpa perlu bergantung pada alat apapun selain apa yang sudah ada pada dirinya sendiri.
Dimana agar hal itu dapat terjadi, maka seseorang harus menemukan jatidirinya yang sejati terlebih dahulu, sehingga dapat mencapai derajat Manunggaling Kawulo Gusti. Dan setiap apa yang diniatkan dan dikatakan dapat menjadi nyata.
( Baca artikel Kidung Wahyu Kolosebo untuk memahami artinya dalam bahasa indonesia )
Selaras dengan itu, dalam Kitab Sastra Bali Lontar Kanda Pat juga terdapat petunjuk keilmuan SabdaJadi yang disebut Shakti Sidhi Ngucap.
KODE ILMU SABDA DALAM MANTRAM SHAKTI SIDDHI NGUCAP.
“.. Ajwa ta sira lali asanak ring ulun, apan ulun tan lali astiti bhakti ring sira. Wehan ulun panugrahan Sakti Sidhi Ngucap..” ( Lontar Kanda Pat )
artinya :
“Wahai Tuhan, Janganlah Engkau melupakan Hamba, karena hamba tidak pernah melupakanmu. Anugrahkan pada hamba kemampuan SAKTI SIDHI NGUCAP..”
Sakti Sidhi Ngucap adalah sebuah kemampuan untuk mewujudkan apapun yang menjadi keinginan kita. Yang dalam Pelatihan Gendon disebut Sabda Pamungkas GETAR SABDA SHAKTI. Dan memang sudah terbukti, bagi praktisi yang serius dan tekun dalam belajar & berlatih, apa yang di sabda, berubah menjadi nyata.
Dan sebagaimana tersurat dan tersirat di dalam kalimat Mantram tersebut. Kemampuan Sakti Siddhi Ngucap hanya akan terjadi, jika kesadaran kita senantiasa hadir dalam kesadaran ilahi. Sadar dan menyadari akan kehadiran Tuhan di dalam hidup dan kehidupannya. Sehingga, frekwensi diri senantiasa selaras dengan frekwensi ilahi… Dan terjadilah… “KUN FA YAKUN… Jadilah, maka terjadilah apa yang menjadi Kehendak-Ku,”
Petunjuk ilmu SABDAJADI dalam Islam
“… Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar…” (QS. Al-Anfal: 17)
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. (QS. Yasin: 82)
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
“Hai jiwa yang tenang/hening . Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba- Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]:27-30)
Saat manusia mencapai keridhaan inilah semua hijab antara dia dan Tuhan tersibak yang dengan mana ia bisa mengakses Kuasa Tuhan secara sempurna tahap demi tahap hingga pada tahapan di mana Tuhan ridha kepada manusia. Dan Tuhanpun menjadi kasih dan sayang kepadanya.
“Fadzkuruni adzkurkum..” (Ingatlah aku, Aku akan mengingatmu, Qs. Al-Baqarah [2]:152). Itulah Dzikir Tuhan kepada hamba.
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir” (QS. Al-Jaatsiah; 13)
“Tidak henti-hentinya hamba-hamba-Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan melakukan ibadah-ibadah nawafil, hingga Aku mencintainya. Kalau Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar; Aku akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat; Aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; Aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia bermohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkan permohonannya. Jika ia berlindung kepada-Ku, Aku akan melindungi dirinya” (HR. Bukhari)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Yunus 62)
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Demikian, sekilas ulasan saya mengenai Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi. Semoga bermanfaat untuk anda semua.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
- Info kelas Online Getar Sabda Shakti, KLIK DI SINI ( https://sabda.naqsdna.org )
- Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( https://workshop.naqsdna.org )
- Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0813 8141 1972
Terima Kasih sudah membaca Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi. Silahkan SHARE jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Sabda Pandita Ratu inti ilmu Sabdajadi
Reviewed by Edi Sugianto
on
23.00
Rating:
Nama Lengkap : Hendra Agnes
BalasHapusTempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 28 Agustus 1984
Usia : 34 Tahun
Agama : Islam ( NU )
Email : hendraagnes28@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/Hendraagnes28
Nomor WHATSAPP : 082167007928
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ayah Kandung : Bapak Mochammad Djainuri
Agama : Islam ( NU )
Nama Ibu Kandung : Ibu Yunani
Agama : Islam ( NU )
Alamat Lengkap : Jalan Joyoboyo, RT. 03/RW.01 Loceret Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur – Indonesia, Kode Pos : 64471.
———————————————————-
A’uudzubillaahis-Samii’il-‘Aliimi minasy-Syaithoonir-Rojiimi . Bismillaahir-Rohhmaanir-Rohhiimi . Asyhadu aLLaa iLaaha iLLaLLohu wahhdahu Laa syariika LaHu , wa asyhadu anna Muhhammadar-RosuuLuLLoohi SAW . Wa’alaikumus-Salaamu wa rohhmatulloohi wa barokaatuHu. Salam ta’dziim. Salam silaturrohmi. Semoga salam dan rahmat dan hidayah dan kesehatan serta kekuatan dari Allooh SWT selalu terlimpahkan kepada Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP beserta kedua Orang tua dari Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP juga. Aamiin Alloohumma Aamiin. ( QOBILTU, QOBILTU, QOBILTU ) Saya terima ijazah yang penuh berkah tersebut dengan haq , lengkap dan sempurna tentang pentingnya SABDA PANDITA RATU/INTI 'ILMU SABDA JADI melalui situs blog resmi : https://www.naqsdna.com/2019/02/sabda-pandita-ratu-inti-ilmu-sabdajadi.html?m=1 milik Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP . Dan saya mohon izin untuk mengamalkannya lillaahi Ta’aalaa. Dan saya mohon do’a restu kepada Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP supaya saya berhasil dalam mengamalkan SABDA PANDITA RATU/INTI 'ILMU SABDA JADI tersebut demi meningkatkan ibadah hanya kepada Allooh SWT secara ikhlas. Aamiin Alloohumma Aamiin. Dan saya berjanji akan selalu menjaga rahasia dan nama baik isi blog : https://www.naqsdna.com/2019/02/sabda-pandita-ratu-inti-ilmu-sabdajadi.html?m=1 milik Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP , dan saya TIDAK ingin menyalahgunakan isi situs blog : https://www.naqsdna.com/2019/02/sabda-pandita-ratu-inti-ilmu-sabdajadi.html?m=1 milik Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP . Dan Saya selalu mengucapkan Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP atas Ijazah yang penuh berkah itu. Dan saya berjanji akan selalu mengirim hadiah Q.S. Al-Faatihah kepada Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP beserta kedua Orang Tua Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Edi Sugianto, C.Ht., MNLP juga setiap hari bibarokatiL-Faatihah . .. . 🤝
Karen
BalasHapus