Rahasia Terbebas Dari Kualat
Sekarang, Pendulum realitas berbalik ke diri Ratna Sarumpaet sendiri. Cara kerja kualat itu begitu. Mengapa? Simak terus tulisan ini sampai habis.
Kalimat Kualat ini kalimat dari bahasa jawa yang artinya kurang lebih sama dengan Mendapat Karma Buruk. Itu sebabnya Artikel ini juga menjadi pelengkap dari Tulisan saya terdahulu Yang berjudul Memutus Lingkaran Karma dan Rahasia Terbebas Dari Hukum Karma .
Dan sengaja tulisan inti dari Artikel ini saya ambilkan dari Tulisan di Facebook FanPage Rekan Senior dan sahabat saya yaitu mas Arief RH (Master Quantum Vibrasi), demi memperkaya wawasan sahabat semua dan agar anda lebih mudah dalam memahami mengenai Fenomena Hukum Karma.
Bagaimanapun, melihat dari sudut pandang yang berbeda akan semakin membuat kita dapat melihat suatu dengan lebih jelas.
Dan yang terpenting, pokoknya, ini semua untukmu lah.... Hahahaha.... Okey, langsung saja. Monggo disimak uraian beliau ini.
SESUNGGUHNYA, TIDAK ADA AKU, SELAIN AKU ...
Saya mulai dari penalaran sederhana ... Saya dan istri, ada dalam raga yang berbeda ... Kepribadian yang berbeda ... Namun, kalau dalam tataran yang lebih luas, saya dan istri, ada di satu rumah yang sama ... Rumah saya dan rumah Guru Musik saya, itu berbeda lokasi, beda rumah ... Namun dalam tataran yang lebih luas, saya dan mas Setiaji, adalah dalam propinsi yang sama, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta ... Saya dan anda, misal beda propinsi, dalam tataran yang lebih luas, berada dalam pulau yang sama, yaitu pulau Jawa ... Dan seterusnya, dan seterusnya ... Sampai penalaran ini, paham khan maksud saya? ...
Nah, penalaran itu, akan memudahkan kita, membahas yang lebih abstrak, yaitu tentang kesadaran ... Dalam tataran sempit, anda akan merasa, akunya anda, beda dengan akunya saya ... Namun, pada layer yang lebih dalam, akunya saya dan akunya anda, berada dalam satu wilayah kesadaran yang sama ... Ini kalau digambarkan dalam lingkaran, awalnya kita bicara soal lingkaran kecil bernama lingkaran aku ... Lalu lingkaran itu semakin meluas, meliputi anda ... Lalu semakin meluas, meliputi orang lainnya lagi ... Terus, terus dan terus menerus tiada terhingga ...
Penalaran pada paragraf pertama dan paragraf kedua, ujungnya adalah, membahas tentang, layer-layer, atau lapisan-lapisan ... Yang apabila konteksnya kita bawa kepada diri kita, terutama "sang aku", maka semakin kita memperluas lingkaran kesadaran kita, akunya anda dan akunya orang lain, adalah aku yang sama ... Dalam tataran yang paling puncak, di jagad raya ini, hanya ada satu aku saja, yaitu aku-nya Tuhan ... Anda pernah melihat satu sinar yang dilewatkan melalui prisma? ... Perhatikan ... Pada tataran warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, masing-masing adalah warna yang mandiri ... Tapi di balik prisma, hanya ada satu warna cahaya saja ...
Anda coba perhatikan, fenomena-fenomena orang yang kesadarannya dibimbing mendalam dan meluas ... Misal, anda saya turunkan gelombang otaknya, masuk ke area gelombang deep alpha atau theta ... Pada suatu tataran tertentu, anda bisa tahu lho, kalau ditanya, "si anu yang ada di kota anu, dia sekarang lagi ngapain?" ... Ketika dicrosscheck saat itu, benar-benar akurat ... Mengapa? ... Pada tataran yang semakin dalam, lingkaran aku meluas ... Sehingga akunya orang lain, adalah akunya anda juga ... Memori orang lain, adalah memorinya anda juga ... Fenomena ini sering kita alami dalam keseharian, cuman kita gak nyadar aja ...
Misalnya begini ... Pernah gak, anda berpapasan dengan orang, lagi jalan mau bertabrakan? ... Lalu, anda spontan bergerak menghindar ke kiri ... Eh dianya malah bergerak ke arah yang sama dengan anda ... Lalu anda ambil arah sebaliknya, eh dianya juga begitu ... Wkkkk ... Lucu, tapi itulah saat-saat tanpa disadari, akunya anda yang mengambil keputusan, adalah aku yang sama dengan aku orang lain, yang jalan berpapasan dengan anda ... Sebenarnya, tidak ada yang namanya telepati ... Maksudnya begini ... Telepati, seolah menganggap, ada si A ngirim pesan ke si B ... Dalam bahasan kita, sebenarnya pesan bisa sampai, karena si A dan si B, adalah aku yang sama ...
Sekarang saya nanya, "akunya anda, dengan akunya Ratna Sarumpaet, aku yang sama, atau aku yang berbeda?" ... Anda mayoritas merasa, keduanya adalah aku yang berbeda ... Padahal, pada tataran yang mendalam, keduanya adalah aku yang sama ... Akunya pendukung Prabowo, dengan akunya pendukung Jokowi, juga aku yang sama ... Makanya, ketika salah satu tokoh lain kubu, dibully kelompok yang berseberangan ... Di lain waktu, bagian dari kelompok pembully, juga akan melakukan kebodohan yang sama ... Perhatikan ya ... Nanti entah kapan, akan ada kekonyolan serupa di kubu lawannya Ratna Sarumpaet ...
Balik lagi ke bahasan konseptual ... Karena menyadari ini ... Kadang kalau tidak lupa, saya selalu sematkan diri saya sendiri, ketika membahas kasus orang lain ... Misal, ketika saya membahas kasus Ratna Sarumpaet yang berbohong, saya juga mengakui pernah berbohong ... Supaya apa? ... Supaya tidak mbalik ke diri sendiri ... Karena statement itu, akan membuat akunya saya yang di diri saya, tidak perlu mengalami yang Ratna Sarumpaet alami ... Karena saya sudah mengakui hal yang sama ... Amati video, dimana Ratna Sarumpaet dalam forum ILC TvOne, dia membantai habis Permadi Arya (Abu Janda) ... Ratna Sarumpaet menasehati soal kebohongan ... Video itu disebar di medsos, dan dijadikan "daging cincang" oleh pendukung Ratna Sarumpaet ...
Sekarang apa yang terjadi? ... Pendulum realitas berbalik ke diri Ratna Sarumpaet sendiri khan? ... Cara kerja kualat itu begitu ... Mengapa? ... Ya karena aslinya, akunya Permadi Arya, dengan akunya Ratna Sarumpaet, adalah aku yang sama ... Nah masalahnya, sekarang gantian Permadi Arya membully Ratna Sarumpaet, dengan video yang sama ... Ini kalau timbangan energinya udah impas lalu mbablas, pendulum realitas akan kembali berbalik ke diri Permadi Arya ... Anda paham maksud saya tidak? ... Jadi, ayunan kualatnya tidak usai-usai ... Aku, sebenarnya sedang membully aku ... Makanya, aku yang sama, akan merasakan juga ... Kalau dia mengalami, aku yang sama, pada raga yang berbeda, akan beririsan realita ...
"Aku yang sama, akan selalu berbagi rasa ... Namun banyak orang tidak menyadari ini, karena sang aku, mewujud dalam raga yang berbeda ... Di alam semesta, hanya ada satu AKU ... Hakikat perjalanan Isra Mikraj adalah, "saat sang aku yang merasa terpisah, meluaskan lingkarannya, dan mulai menyadari, bahwa hanya ada satu AKU di jagad raya ini ... Tidak ada AKU, selain AKU" ...
_/|\_
*sunan_kaliurang_words
Sumber : ARIF RH PAGE
Kesimpulan Rahasia Terbebas Dari Kualat.
Kita semua punya bakat sifat Buruk... Hal Ini harus kita akui.
Sebagai langkah penting untuk memutuskan Karma Buruk karena sudah sering menilai dan membicarakan orang yang mungkin saja terlalu berlebihan, dan mungkin saja sudah mengarah pada fitnah.
Apalagi, jika vibrasi negatif dan dosa ini tidak disadari. Sehingga tanpa sadar malah kita jadikan kebanggaan. Dan kita pertontonkan tiap hari di depan banyak orang secara Luas dan Masive, seperti di sosmed. Yang semua itu akan semakin meng-Amplify Getaran Vibrasi Force yang sedang merasuki diri.
Sehingga akhirnya, tanpa sadar kita sudah Meng Copy Nasib Buruk orang lain ke dalam diri kita sendiri. Dan membuat semua sikap, perilaku, dan tindakan ketidaksadaran diri ini. Berbuah Nasib Buruk pada diri sendiri di masa yang akan datang.
Maka sebagaimana sudah saya tulis di sini Memutus Lingkaran Karma dan sebagaimana sudah diuraikan oleh Mas Arief di atas, Agar kita terbebas dari karma buruk atau KUALAT adalah dengan menyadari bahwa kita juga punya potensi sifat buruk yang sama, dan mengakui bahwa kita mungkin juga pernah punya dosa yang sama.
Intinya...
Saat kita sudah merasa sok lebih baik dari orang lain. Dan kerasukan Vibrasi Sombong. Yang dilanjutkan dengan sikap, kata-kata, dan tindakan-tindakan yang dapat membuat Vibrasi Force itu menjadi semakin besar dan semakin membesar. Apalagi jika sampai mendapat Pasokan energi dari luar, yaitu dari orang-orang dan lingkungan yang vibrasinya sedang bergetar dalam Vibrasi Force,
Maka Di saat itulah Lingkaran karma buruk mulai start berjalan.
Oleh sebab itu putuskan geraknya, Lakukan Break State dengan mengakui dan menyadari bahwa kita juga masih manusia biasa-biasa saja yang bisa khilaf dan salah. Sehingga dengan seketika itu juga Vibrasi Kesadaran dapat bergeser kembali di jalan yang benar (Vibrasi Power). Dengan demikian, Selanjutnya kita akan dapat bersikap, berkata, dan bertindak tidak sampai berlebihan yang dapat berbalik ke diri sendiri.
Sehingga akhirnya, Kita terlindungi dan terselamatkan dari Lingkaran Karma Buruk dan Kualat. Yang diakibatkan oleh diri kita sendiri.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
Terima Kasih sudah membaca Rahasia Terbebas Dari Kualat . Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Kalimat Kualat ini kalimat dari bahasa jawa yang artinya kurang lebih sama dengan Mendapat Karma Buruk. Itu sebabnya Artikel ini juga menjadi pelengkap dari Tulisan saya terdahulu Yang berjudul Memutus Lingkaran Karma dan Rahasia Terbebas Dari Hukum Karma .
Definisi/arti kata 'kualat' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
kualat/ku·a·lat/ Jw a 1 mendapat bencana (karena berbuat kurang baik kepada orang tua dan sebagainya); kena tulah; 2 celaka; terkutuk
Dan sengaja tulisan inti dari Artikel ini saya ambilkan dari Tulisan di Facebook FanPage Rekan Senior dan sahabat saya yaitu mas Arief RH (Master Quantum Vibrasi), demi memperkaya wawasan sahabat semua dan agar anda lebih mudah dalam memahami mengenai Fenomena Hukum Karma.
Bagaimanapun, melihat dari sudut pandang yang berbeda akan semakin membuat kita dapat melihat suatu dengan lebih jelas.
Dan yang terpenting, pokoknya, ini semua untukmu lah.... Hahahaha.... Okey, langsung saja. Monggo disimak uraian beliau ini.
SESUNGGUHNYA, TIDAK ADA AKU, SELAIN AKU ...
Saya mulai dari penalaran sederhana ... Saya dan istri, ada dalam raga yang berbeda ... Kepribadian yang berbeda ... Namun, kalau dalam tataran yang lebih luas, saya dan istri, ada di satu rumah yang sama ... Rumah saya dan rumah Guru Musik saya, itu berbeda lokasi, beda rumah ... Namun dalam tataran yang lebih luas, saya dan mas Setiaji, adalah dalam propinsi yang sama, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta ... Saya dan anda, misal beda propinsi, dalam tataran yang lebih luas, berada dalam pulau yang sama, yaitu pulau Jawa ... Dan seterusnya, dan seterusnya ... Sampai penalaran ini, paham khan maksud saya? ...
Nah, penalaran itu, akan memudahkan kita, membahas yang lebih abstrak, yaitu tentang kesadaran ... Dalam tataran sempit, anda akan merasa, akunya anda, beda dengan akunya saya ... Namun, pada layer yang lebih dalam, akunya saya dan akunya anda, berada dalam satu wilayah kesadaran yang sama ... Ini kalau digambarkan dalam lingkaran, awalnya kita bicara soal lingkaran kecil bernama lingkaran aku ... Lalu lingkaran itu semakin meluas, meliputi anda ... Lalu semakin meluas, meliputi orang lainnya lagi ... Terus, terus dan terus menerus tiada terhingga ...
Penalaran pada paragraf pertama dan paragraf kedua, ujungnya adalah, membahas tentang, layer-layer, atau lapisan-lapisan ... Yang apabila konteksnya kita bawa kepada diri kita, terutama "sang aku", maka semakin kita memperluas lingkaran kesadaran kita, akunya anda dan akunya orang lain, adalah aku yang sama ... Dalam tataran yang paling puncak, di jagad raya ini, hanya ada satu aku saja, yaitu aku-nya Tuhan ... Anda pernah melihat satu sinar yang dilewatkan melalui prisma? ... Perhatikan ... Pada tataran warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, masing-masing adalah warna yang mandiri ... Tapi di balik prisma, hanya ada satu warna cahaya saja ...
Anda coba perhatikan, fenomena-fenomena orang yang kesadarannya dibimbing mendalam dan meluas ... Misal, anda saya turunkan gelombang otaknya, masuk ke area gelombang deep alpha atau theta ... Pada suatu tataran tertentu, anda bisa tahu lho, kalau ditanya, "si anu yang ada di kota anu, dia sekarang lagi ngapain?" ... Ketika dicrosscheck saat itu, benar-benar akurat ... Mengapa? ... Pada tataran yang semakin dalam, lingkaran aku meluas ... Sehingga akunya orang lain, adalah akunya anda juga ... Memori orang lain, adalah memorinya anda juga ... Fenomena ini sering kita alami dalam keseharian, cuman kita gak nyadar aja ...
Misalnya begini ... Pernah gak, anda berpapasan dengan orang, lagi jalan mau bertabrakan? ... Lalu, anda spontan bergerak menghindar ke kiri ... Eh dianya malah bergerak ke arah yang sama dengan anda ... Lalu anda ambil arah sebaliknya, eh dianya juga begitu ... Wkkkk ... Lucu, tapi itulah saat-saat tanpa disadari, akunya anda yang mengambil keputusan, adalah aku yang sama dengan aku orang lain, yang jalan berpapasan dengan anda ... Sebenarnya, tidak ada yang namanya telepati ... Maksudnya begini ... Telepati, seolah menganggap, ada si A ngirim pesan ke si B ... Dalam bahasan kita, sebenarnya pesan bisa sampai, karena si A dan si B, adalah aku yang sama ...
Sekarang saya nanya, "akunya anda, dengan akunya Ratna Sarumpaet, aku yang sama, atau aku yang berbeda?" ... Anda mayoritas merasa, keduanya adalah aku yang berbeda ... Padahal, pada tataran yang mendalam, keduanya adalah aku yang sama ... Akunya pendukung Prabowo, dengan akunya pendukung Jokowi, juga aku yang sama ... Makanya, ketika salah satu tokoh lain kubu, dibully kelompok yang berseberangan ... Di lain waktu, bagian dari kelompok pembully, juga akan melakukan kebodohan yang sama ... Perhatikan ya ... Nanti entah kapan, akan ada kekonyolan serupa di kubu lawannya Ratna Sarumpaet ...
Balik lagi ke bahasan konseptual ... Karena menyadari ini ... Kadang kalau tidak lupa, saya selalu sematkan diri saya sendiri, ketika membahas kasus orang lain ... Misal, ketika saya membahas kasus Ratna Sarumpaet yang berbohong, saya juga mengakui pernah berbohong ... Supaya apa? ... Supaya tidak mbalik ke diri sendiri ... Karena statement itu, akan membuat akunya saya yang di diri saya, tidak perlu mengalami yang Ratna Sarumpaet alami ... Karena saya sudah mengakui hal yang sama ... Amati video, dimana Ratna Sarumpaet dalam forum ILC TvOne, dia membantai habis Permadi Arya (Abu Janda) ... Ratna Sarumpaet menasehati soal kebohongan ... Video itu disebar di medsos, dan dijadikan "daging cincang" oleh pendukung Ratna Sarumpaet ...
Sekarang apa yang terjadi? ... Pendulum realitas berbalik ke diri Ratna Sarumpaet sendiri khan? ... Cara kerja kualat itu begitu ... Mengapa? ... Ya karena aslinya, akunya Permadi Arya, dengan akunya Ratna Sarumpaet, adalah aku yang sama ... Nah masalahnya, sekarang gantian Permadi Arya membully Ratna Sarumpaet, dengan video yang sama ... Ini kalau timbangan energinya udah impas lalu mbablas, pendulum realitas akan kembali berbalik ke diri Permadi Arya ... Anda paham maksud saya tidak? ... Jadi, ayunan kualatnya tidak usai-usai ... Aku, sebenarnya sedang membully aku ... Makanya, aku yang sama, akan merasakan juga ... Kalau dia mengalami, aku yang sama, pada raga yang berbeda, akan beririsan realita ...
"Aku yang sama, akan selalu berbagi rasa ... Namun banyak orang tidak menyadari ini, karena sang aku, mewujud dalam raga yang berbeda ... Di alam semesta, hanya ada satu AKU ... Hakikat perjalanan Isra Mikraj adalah, "saat sang aku yang merasa terpisah, meluaskan lingkarannya, dan mulai menyadari, bahwa hanya ada satu AKU di jagad raya ini ... Tidak ada AKU, selain AKU" ...
_/|\_
*sunan_kaliurang_words
Sumber : ARIF RH PAGE
Kesimpulan Rahasia Terbebas Dari Kualat.
Kita semua punya bakat sifat Buruk... Hal Ini harus kita akui.
Sebagai langkah penting untuk memutuskan Karma Buruk karena sudah sering menilai dan membicarakan orang yang mungkin saja terlalu berlebihan, dan mungkin saja sudah mengarah pada fitnah.
Apalagi, jika vibrasi negatif dan dosa ini tidak disadari. Sehingga tanpa sadar malah kita jadikan kebanggaan. Dan kita pertontonkan tiap hari di depan banyak orang secara Luas dan Masive, seperti di sosmed. Yang semua itu akan semakin meng-Amplify Getaran Vibrasi Force yang sedang merasuki diri.
Sehingga akhirnya, tanpa sadar kita sudah Meng Copy Nasib Buruk orang lain ke dalam diri kita sendiri. Dan membuat semua sikap, perilaku, dan tindakan ketidaksadaran diri ini. Berbuah Nasib Buruk pada diri sendiri di masa yang akan datang.
Maka sebagaimana sudah saya tulis di sini Memutus Lingkaran Karma dan sebagaimana sudah diuraikan oleh Mas Arief di atas, Agar kita terbebas dari karma buruk atau KUALAT adalah dengan menyadari bahwa kita juga punya potensi sifat buruk yang sama, dan mengakui bahwa kita mungkin juga pernah punya dosa yang sama.
Intinya...
Saat kita sudah merasa sok lebih baik dari orang lain. Dan kerasukan Vibrasi Sombong. Yang dilanjutkan dengan sikap, kata-kata, dan tindakan-tindakan yang dapat membuat Vibrasi Force itu menjadi semakin besar dan semakin membesar. Apalagi jika sampai mendapat Pasokan energi dari luar, yaitu dari orang-orang dan lingkungan yang vibrasinya sedang bergetar dalam Vibrasi Force,
Maka Di saat itulah Lingkaran karma buruk mulai start berjalan.
Oleh sebab itu putuskan geraknya, Lakukan Break State dengan mengakui dan menyadari bahwa kita juga masih manusia biasa-biasa saja yang bisa khilaf dan salah. Sehingga dengan seketika itu juga Vibrasi Kesadaran dapat bergeser kembali di jalan yang benar (Vibrasi Power). Dengan demikian, Selanjutnya kita akan dapat bersikap, berkata, dan bertindak tidak sampai berlebihan yang dapat berbalik ke diri sendiri.
Sehingga akhirnya, Kita terlindungi dan terselamatkan dari Lingkaran Karma Buruk dan Kualat. Yang diakibatkan oleh diri kita sendiri.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
- Info kelas Online Vibrasi, KLIK DI SINI ( https://www.dnasukses.com/2018/02/seni-kembali-ke-diri-sejati.html )
- Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( https://workshop.naqsdna.org )
- Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0813 8141 1972
Terima Kasih sudah membaca Rahasia Terbebas Dari Kualat . Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Rahasia Terbebas Dari Kualat
Reviewed by Edi Sugianto
on
22.11
Rating:
Tidak ada komentar: