Lolos Dari Lubang Maut
Mau jantung lemah, gagal ginjal, Kena Tumor, Kanker, dan sakit apapun saja. Manusia Hanya bisa mampu ikhtiar. Sedangkan kesembuhan tetaplah dalam genggamanNya.
Tanya :
Jantung lemah bawaan sejak lahir bisa nggak diterapi mohon pencerahannya.
Edi Sugianto :
Mau jantung lemah, gagal ginjal, atau penyakit fisik apapun. Selama masih bisa interaksi. Saya kira semua bisa di terapi.
Hanya saja, Outcome-nya yang beda... targetnya itu bukan sembuh total 100% secara fisik. Tetapi untuk memperkuat di aspek mental dan manajemen emosi dalam menghadapi sakit...
Sekedar contoh..
Saat Ini, diusianya yang hampir 70 tahun, ibu saya juga sedang diuji Allah dengan sakit Kanker, dan mungkin sudah stadium 4 kayaknya. Pengobatan dokter, Kemo, dan sinar dah kelar semua... tapi belum sembuh...
Walau begitu, beliau tetap rutin saya terapi. Dan Alhamdulillah, Beliau masih bisa bertahan hidup sampai sekarang.
Padahal beliau sudah tidak makan Nasi 3 bulan ini. Dan hanya bertahan hidup dengan minum air putih dan makan bubur bayi, inipun ndak banyak. 1 suap sudah ndak mau makan lagi biasanya.
Kamis Kemarin malah kolaps, kritis, hampir meninggal, sudah dibacakan yasin, sama keluarga dan yang bezuk. Tapi, terapi tetap saya jalankan. Penyaluran energi doa lewat sentuhan di ubun-ubun.
Alhamdulillah, beliau lolos dari lubang maut. Dan hidup lagi.
Kondisi kritis kemarin itu terjadi beberapa kali, kalau ndak salah ada 3 sampai 5 kali, mungkin. Hilang.... muncul lagi... hilang.... muncul lagi... begitu..
Walaupun belum sembuh secara normal 100%. Dan kondisinya masih terbaring sakit. Tapi Setidaknya, jika sudah bisa mengurangi derita yang sakit. Itu sudah cukup bagus.
Yang penting itu ikhtiar..
Intinya itu begini..
Dalam kasus penyakit fisik yang berat seperti ini. Kesembuhan dalam suatu proses terapi alternatif, itu hanyalah efek samping. Tujuan utama proses terapi adalah membantu klien agar mampu mensikapi sakitnya dengan baik, sedemikian hingga kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri dapat berlangsung dengan baik dan tanpa hambatan. Sehingga prosesnya dapat dipercepat dengan maksimal.
Fungsi terapis disini adalah sebagai pendamping, pendukung, pembimbing, dan fasilitator yang membantu proses kesembuhan dan pemulihan diri klien.
Makanya, gak boleh ambisi. Tetap tenang, ikhlas pasrah, tidak melekat pada hasil, dan lakukan yang terbaik semampu kita.
Dan sebagai terapis. Jangan sekali-kali, arogan, fanatik, dan sombong. Serta berkata bahwa ilmunya yang paling ampuh. Dll.
Perlu diketahui, bahwa Adik saya juga Dokter. Saudara Misan saya juga ada yang jadi perawat. Sedangkan adik ipar saya juga praktisi ilmu hikmah. Dan saya beserta mereka semuanya kompak ikhtiar secara maksimal membantu proses kesembuhan ibu saya. Semua saling melengkapi.
Tugas kita adalah lakukan ikhtiar terbaik sampai tetes keringat, darah, dan air mata terakhir. Selebihnya, serahkan sepenuhnya kepada Allah swt. Karena kunci kesembuhan tetaplah berada di genggamanNya.
Perlu di ingat pula bahwa, Adakalanya, jawaban dari proses penyembuhan adalah kematian. Sebagai pintu bagi Klien dalam meraih kebebasannya.
Jadi, jangan banyak memboroskan waktu dan energi dengan mengeluh dan meragu. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan... Ketuk Pintu langit sekuat tenaga. Selebihnya, ikhlaskan dan serahkan penuh padaNya.
Aku pernah menerapi Klien yang kena Kanker Paru Stadium 3, hanya dengan 1 kali terapi. Langsung sembuh. Aku juga pernah Menerapi Klien yang terindikasi kena HIV AIDS, dan dengan perawatan intensif selama 6 bulan. Dia sembuh total. Klien yang kena gangguan jiwa cukup parah juga pernah aku tangani, dan dengan perawatan intensif selama 6 bulan. Dia sudah sembuh kembali keawarasannya.
Tapi, aku juga pernah. Menerapi Klien yang sakit parah, namun sakitnya tidak sembuh, dan rawatan terapiku hanya berfungsi sebagai media untuk meringankan deritanya dalam menghadapi detik-detik sebelum sang malaikat maut menjemputnya.
Begitulah, sehebat apapun ilmu kita. Kunci Kesembuhan tetaplah di tangan Tuhan..
Maka, jangan mudah menyerah dan juga jangan mudah berpuas diri..
Tugas terapis tidak hanya sebatas membantu menyembuhkan Luka fisik dan luka batin saja, tetapi dia juga harus bisa memurnikan Jiwa Klien, agar meraih kesempurnaan di akhir hayatnya....
Begitulah yang seharusnya....
Semoga berkah ilahi, senantiasa mengalir untuk kita semua. Aamiin...
BONUS IJAZAH MASSAL "ASMAK GENDAM ASMOROJATI"
Demikian, semoga bermanfaat.
Saung Jatidiri Gresik,
Minggu, 7 Oktober 2018.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
Terima Kasih sudah membaca Lolos Dari Lubang Maut . Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Tanya :
Jantung lemah bawaan sejak lahir bisa nggak diterapi mohon pencerahannya.
Edi Sugianto :
Mau jantung lemah, gagal ginjal, atau penyakit fisik apapun. Selama masih bisa interaksi. Saya kira semua bisa di terapi.
Hanya saja, Outcome-nya yang beda... targetnya itu bukan sembuh total 100% secara fisik. Tetapi untuk memperkuat di aspek mental dan manajemen emosi dalam menghadapi sakit...
Sekedar contoh..
Saat Ini, diusianya yang hampir 70 tahun, ibu saya juga sedang diuji Allah dengan sakit Kanker, dan mungkin sudah stadium 4 kayaknya. Pengobatan dokter, Kemo, dan sinar dah kelar semua... tapi belum sembuh...
Walau begitu, beliau tetap rutin saya terapi. Dan Alhamdulillah, Beliau masih bisa bertahan hidup sampai sekarang.
Padahal beliau sudah tidak makan Nasi 3 bulan ini. Dan hanya bertahan hidup dengan minum air putih dan makan bubur bayi, inipun ndak banyak. 1 suap sudah ndak mau makan lagi biasanya.
Kamis Kemarin malah kolaps, kritis, hampir meninggal, sudah dibacakan yasin, sama keluarga dan yang bezuk. Tapi, terapi tetap saya jalankan. Penyaluran energi doa lewat sentuhan di ubun-ubun.
Alhamdulillah, beliau lolos dari lubang maut. Dan hidup lagi.
Kondisi kritis kemarin itu terjadi beberapa kali, kalau ndak salah ada 3 sampai 5 kali, mungkin. Hilang.... muncul lagi... hilang.... muncul lagi... begitu..
Walaupun belum sembuh secara normal 100%. Dan kondisinya masih terbaring sakit. Tapi Setidaknya, jika sudah bisa mengurangi derita yang sakit. Itu sudah cukup bagus.
Yang penting itu ikhtiar..
Intinya itu begini..
Dalam kasus penyakit fisik yang berat seperti ini. Kesembuhan dalam suatu proses terapi alternatif, itu hanyalah efek samping. Tujuan utama proses terapi adalah membantu klien agar mampu mensikapi sakitnya dengan baik, sedemikian hingga kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri dapat berlangsung dengan baik dan tanpa hambatan. Sehingga prosesnya dapat dipercepat dengan maksimal.
Fungsi terapis disini adalah sebagai pendamping, pendukung, pembimbing, dan fasilitator yang membantu proses kesembuhan dan pemulihan diri klien.
Makanya, gak boleh ambisi. Tetap tenang, ikhlas pasrah, tidak melekat pada hasil, dan lakukan yang terbaik semampu kita.
Dan sebagai terapis. Jangan sekali-kali, arogan, fanatik, dan sombong. Serta berkata bahwa ilmunya yang paling ampuh. Dll.
Perlu diketahui, bahwa Adik saya juga Dokter. Saudara Misan saya juga ada yang jadi perawat. Sedangkan adik ipar saya juga praktisi ilmu hikmah. Dan saya beserta mereka semuanya kompak ikhtiar secara maksimal membantu proses kesembuhan ibu saya. Semua saling melengkapi.
Tugas kita adalah lakukan ikhtiar terbaik sampai tetes keringat, darah, dan air mata terakhir. Selebihnya, serahkan sepenuhnya kepada Allah swt. Karena kunci kesembuhan tetaplah berada di genggamanNya.
Perlu di ingat pula bahwa, Adakalanya, jawaban dari proses penyembuhan adalah kematian. Sebagai pintu bagi Klien dalam meraih kebebasannya.
Jadi, jangan banyak memboroskan waktu dan energi dengan mengeluh dan meragu. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan... Ketuk Pintu langit sekuat tenaga. Selebihnya, ikhlaskan dan serahkan penuh padaNya.
Aku pernah menerapi Klien yang kena Kanker Paru Stadium 3, hanya dengan 1 kali terapi. Langsung sembuh. Aku juga pernah Menerapi Klien yang terindikasi kena HIV AIDS, dan dengan perawatan intensif selama 6 bulan. Dia sembuh total. Klien yang kena gangguan jiwa cukup parah juga pernah aku tangani, dan dengan perawatan intensif selama 6 bulan. Dia sudah sembuh kembali keawarasannya.
Tapi, aku juga pernah. Menerapi Klien yang sakit parah, namun sakitnya tidak sembuh, dan rawatan terapiku hanya berfungsi sebagai media untuk meringankan deritanya dalam menghadapi detik-detik sebelum sang malaikat maut menjemputnya.
Begitulah, sehebat apapun ilmu kita. Kunci Kesembuhan tetaplah di tangan Tuhan..
Maka, jangan mudah menyerah dan juga jangan mudah berpuas diri..
Tugas terapis tidak hanya sebatas membantu menyembuhkan Luka fisik dan luka batin saja, tetapi dia juga harus bisa memurnikan Jiwa Klien, agar meraih kesempurnaan di akhir hayatnya....
Begitulah yang seharusnya....
Semoga berkah ilahi, senantiasa mengalir untuk kita semua. Aamiin...
BONUS IJAZAH MASSAL "ASMAK GENDAM ASMOROJATI"
Demikian, semoga bermanfaat.
Saung Jatidiri Gresik,
Minggu, 7 Oktober 2018.
Salam
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Ps.
- Info kelas Online Vibrasi, KLIK DI SINI ( https://www.dnasukses.com/2018/02/seni-kembali-ke-diri-sejati.html )
- Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( https://workshop.naqsdna.org )
- Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0813 8141 1972
Terima Kasih sudah membaca Lolos Dari Lubang Maut . Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Lolos Dari Lubang Maut
Reviewed by Edi Sugianto
on
23.31
Rating:
Tidak ada komentar: