Citra Diri, Pencitraan, & Personal Branding
Citra Diri, Pencitraan, & Personal Branding
Citra Diri & Pencitraan adalah dua hal yang berbeda. Demikian yang sekilas saya singgung dalam artikel sebelumnya di RAHASIA CITRA DIRI SUKSES. http://www.naqsdna.com/2016/12/rahasia-citra-diri-sukses.html
Citra Diri adalah mengenai bagaimana kita, dalam sudut pandang kita sendiri. Sedangkan Pencitraan adalah sebuah upaya dan strategi untuk memberi kesan tertentu mengenai diri kita di dalam pikiran orang lain.
Dalam ilmu Pengembangan diri, Karir, bisnis, dan juga marketing, di kenal istilah Personal Branding.
Secara singkatnya, Personal Branding adalah "Bagaimana sosok diri kita di dalam pikiran orang lain.."
Menurut WIKIPEDIA, “Personal branding adalah proses dimana orang-orang dan karir mereka ditandai sebagai merek,Definisi ini menegaskan bahwa setiap diri kita adalah merek. Manusia punya merek pribadi. Merek pribadi adalah potret diri bagaimana orang mengenai kita. Bagaimana orang bisa melihat perbedaan diri kita dibanding orang lain. Potret atau merek diri itu menyangkut kemampuan, kepribadian, keahlian dan keunikan yang membedakan kita dengan orang lain. Personal Branding di dunia kerja adalah proses untuk menjadikan diri kita terlihat dan terpilih di antara sekian banyak kandidat/calon pekerja.
Jika sudah memahami definisi singkat ini, maka anda sudah tidak perlu lagi berkata bahwa anda hebat, anda sakti, anda manusia yang peramah, orang yang baik hati, dll. Anda tidak perlu memuji diri sendiri seperti itu di depan orang lain, untuk membuanya terkesan pada anda. Yang justru hanya akan membuat anda malah terkesan buruk di mata orang lain.
Karena bukan apa yang anda katakan mengenai diri sendiri yang terpenting. Tetapi kesan apa yang tertangkap oleh orang lain mengenai diri anda, itulah Personal Branding anda. Itulah Citra diri anda di mata orang lain.
Dan cara yang terbaik untuk memberikan kesan positif diri anda di mata orang lain adalah dengan mengubah dulu, citra diri anda dalam pikiran anda sendiri. Inilah strategi personal branding yang terbaik. Karena citra diri anda tidak lagi citra diri palsu, tetapi memang demikianlah diri anda apa adanya.
Pencitraan memang bisa direkayasa dan bisa dibuat-buat, dengan kata lain. Anda dapat membuat orang lain merasa “Wow…” mengenai diri anda. Walaupun itu semua adalah palsu belaka. Namun, ini adalah pencitraan yang ditumbuhkan dari kebohongan. Dan sebuah kebohongan, hanya akan memicu hadirnya ribuan kebohongan yang lain. Yang suatu saat, akhirnya akan ketahuan juga. Bukankah sepandai-pandai musang melompat, akhirnya dia dapat jatuh juga? Dan sepandai-pandainya anda menyembunyikan bangkai, akhirnya dapat tercium juga bau busuknya bukan?
Focus pada membenahi Citra diri di mata diri sendiri adalah strategi yang terbaik untuk meningkatkan Personal Branding. Karena ini menghasilkan manfaat di kedua sisi. Kita sendiri memperoleh manfaat, karena “Reprogramming Self Image” di pikiran bawah sadar kita ini akan membentuk dan mengarahkan diri dan nasib kita sesuai dengan harapan dan impian kita sendiri.
Sedangkan di sisi yang lain, tanpa perlu merekayasa Citra Diri anda di mata orang lain. Personal Brand anda di mata orang juga akan meningkat dengan sendirinya, seiring sejalan dengan perkembangan diri anda yang bertumbuh semakin baik.
Setelah kita memahami mengenai Citra Diri, maka saya yakin anda sekarang sudah lebih memahami, bahwa Sibuk membenahi Citra Diri dalam sudut pandang kita sendiri itu lebih penting daripada menyibukkan diri dengan Pencitraan untuk memberi kesan pada orang lain bukan..?
Lalu bagaimanakah Cara membangun Citra Diri yang baik dan dapat meningkatkan Personal Brand kita..? Mudah-mudahan Cuplikan Tulisan dalam Blog Leoni Secret di bawah ini dapat membantu anda.
Kenali Personal Branding, Jadilah CEO Bagi Dirimu!
written by : Leonita Julian
Brand adalah sebuah nama, istilah, simbol ataupun hal lain yang dapat menjadi sebuah identitas. Brand dapat membedakan kita dengan orang lain yang memiliki keahlian serupa.
Dalam bukunya “ The Brand Called You” (2005) Peter Montoya menyatakan bahwa Branding adalah mempengaruhi. Branding adalah proses menciptakan sebuah identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi, dan perasaan tertentu terhadap identitas tersebut.
Sementara, Personal Brand adalah merek kita. Sebuah personal brand adalah kekuatan kita. Semakin kuat nilai dari brand yang dimiliki, semakin besar pula kekuatan kita.
Saya coba menjelaskan bagaimana kita dapat membangun personal brand.
1. Personal Brand is about perception and hope
Personal Branding bisa diartikan persepsi atau emosi yang dimiliki seseorang mengenai kita. Personal branding dapat juga diartikan harapan yang tercipta dalam pikiran audien sasaran.
So, cari keunggulan atau kualitas yang sudah diakui, paling tidak oleh komunitasmu atau nilai-nilai yang menurut orang lain dimiliki olehmu. Mulailah dari pengakuan yang kecil itu. Ikhlas terima diri sendiri apa adanya dan kembangkan kelebihan yang kita miliki.
2. Find your strength and passion!
Personal branding mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulan kita dalam bidang tertentu. Personal branding adalah cerminan dari kemampuanmu, keunggulanmu, serta reputasimu. So, carilah apa yang menjadi bakat, minat, atau keahlianmu. Bisa dimulai dari mengingat penghargaan-penghargaan yang pernah kamu dapat mungkin? atau bidang yang sedang kamu tekuni?
3. Be Unique, be different, be skilled?
Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu menjadi modal dasar membangun personal brand yang kuat. Kembangkan keunikan itu secara tepat, maka kita akan terlihat otentik, berbeda dengan yang lain dan menjadi menarik.
Apa yang membedakan Tukul dengan pelawak lainnya? Mereka sama-sama bisa mengocok perut, tetapi justru karakter Tukul yang tampak ‘ndeso’ itulah yang menjadi kekuatannya. Padahal kalau kita mengenal sosoknya, kita akan kagum dengan kecerdasannya sebagai entertaint loh! Atau ‘jeng Kelin’ yang berhasil dihidupkan oleh Nictagina dengan karakter jengkelinnya?
Atau bila kita masih kesulitan menemukan keunikan kita, tidak ada jalan yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal brandingmu , selain dengan menunjukkan dirimu adalah seorang ahli di bidangmu. Misalnya, dengan menulis artikel yang menunjukkan pengetahuan yang luas dalam bidang yang kamu tekuni.
4. Be honest and build the positive one
Tidak harus punya bakat dan keahlian. Karakter kita bisa menjadi tool kita. Bangun brand yang membuat kita dikenal sebagai orang yang terbuka, ramah, dan suka membantu, misalnya. Kita tidak ingin dikenal dengan karakter yang buruk, bukan?
Contohnya, Mother Theresa yang dikenal sebagai penolong orang miskin dan berkepribadian layaknya orang suci.
Tentu saja ini harus dilakukan dengan tulus dan jujur, karena bila kita memaksakan diri untuk me-make up kepribadian kita, cepat atau lambat orang juga akan mengetahuinya.
Personal branding adalah bagaimana kita bahagia dengan diri kita. Fokus pada bahagia dalam membantu orang lain dan yakinlah kamu akan membangun personal brand yang positif. Jujurlah pada diri kita dan komunitas kita, be consistent!
5. Grab your chance and challenge!
Satu yang penting dalam membangun personal brand adalah berani mengambil berbagai peluang dan tantangan. Ada tantangan tentu harus berani ambil resikonya. Resiko Di awal membangun personal brand akan dibutuhkan banyak waktu untuk berkonsentrasi pada bidang yang kita minati atau karakter yang kita bangun. Sebagian harus mengorbankan profesi awalnya dan 100% terjun ke bidang yang diminatinya, jika brand yang diinginkan berkaitan dengan suatu keahlian tertentu.
6. Promote yourself.
Punya personal brand yang jempol saja tidaklah cukup. Kamu harus membuat orang lain tahu bahwa kamulah pemiliknya. Sayangnya, masih banyak dari kita yang malu mempromosikan diri kita. Masih ragu dengan kemampuan kita. Misalnya, kita punya kemampuan menulis, karena kita tidak yakin dengan kemampuan kita sendiri, akhirnya tulisan itu tidak kita promosikan, tidak terbaca oleh orang lain, atau hanya untuk konsumsi pribadi. Coba seandainya kita promosikan tulisan ini dan ternyata ada editor, penerbit, atau pencari bakat (emangnya artis?hehe) yang membaca tulisanmu, mungkin saja bisa mengubah nasibmu, who knows?
7. Don’t Wait.
Mulailah membangun personal brandmu sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Tentu saja membangun personal brand bukan hal mudah. Tidak pula instan. Dibutuhkan kerja keras, pembelajaran, dan hasrat untuk menjalaninya. Yang pasti butuh ketelatenan yang luar biasa. Semakin dini membangun personal brand semakin bagus, bukan?
8. Share It.
Suatu personal brand diciptakan untuk dibagi, bukan untuk ditimbun.Ini adalah asset yang akan semakin berkembang bila makin banyak digunakan, terutama untuk menolong komunitasmu. Semakin banyak digunakan untuk membantu, maka akan semakin kuat brand itu dan semakin dikenal.
9. Be patient.
Tidak ada keberhasilan instant. Di antara banyaknya kompetisi bakat yang bisa membuat orang jadi beken dengan instantnya, sepertinya kita perlu tanamkan pengertian bahwa tidak ada keberhasilan instant. Semua butuh ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Pemenang kompetisi bakat di TV pun akan cepat tenggelam bila tidak pandai-pandai mempertahankan reputasi dan meningkatkan bakatnya.
Personal brandingpun butuh waktu, dari saat membangun hingga akhirnya dikenal khalayak, kecuali kita punya satu faktor, luck! Seorang Iwan Fals saja butuh waktu panjang dan hidup yang tidak mudah hingga memiliki banyak penggemar seperti sekarang.
10. Be CEO of yourself.
You are the CEO of your self. How come? Karena kita pribadilah yang mampu mengembangkan dan mempertahankan personal branding itu. Segala reputasi, citra dari personal brand ini bergantung dari diri kita. Kendali ada pada kita. Kita adalah pelaku, creator, pengembang, public relation, dan marketing officer bagi personal brand kita.
So, build your personal brand, then let them say..hey..I know You!
Sekian, semoga bermanfaat.
Edi Sugianto.
www.naqsdna.com | www.sabdasakti.com
SMS/WA : +62 812 3164 9477
HP : +62 822 3458 3577
Telegram Messenger : @Hipnotis
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
DOWNLOAD APLIKASI ANDROID NAQS DNA (Free Iklan), KLIK NaqsMobile
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Citra Diri & Pencitraan adalah dua hal yang berbeda. Demikian yang sekilas saya singgung dalam artikel sebelumnya di RAHASIA CITRA DIRI SUKSES. http://www.naqsdna.com/2016/12/rahasia-citra-diri-sukses.html
Citra Diri adalah mengenai bagaimana kita, dalam sudut pandang kita sendiri. Sedangkan Pencitraan adalah sebuah upaya dan strategi untuk memberi kesan tertentu mengenai diri kita di dalam pikiran orang lain.
Dalam ilmu Pengembangan diri, Karir, bisnis, dan juga marketing, di kenal istilah Personal Branding.
Secara singkatnya, Personal Branding adalah "Bagaimana sosok diri kita di dalam pikiran orang lain.."
Menurut WIKIPEDIA, “Personal branding adalah proses dimana orang-orang dan karir mereka ditandai sebagai merek,Definisi ini menegaskan bahwa setiap diri kita adalah merek. Manusia punya merek pribadi. Merek pribadi adalah potret diri bagaimana orang mengenai kita. Bagaimana orang bisa melihat perbedaan diri kita dibanding orang lain. Potret atau merek diri itu menyangkut kemampuan, kepribadian, keahlian dan keunikan yang membedakan kita dengan orang lain. Personal Branding di dunia kerja adalah proses untuk menjadikan diri kita terlihat dan terpilih di antara sekian banyak kandidat/calon pekerja.
Jika sudah memahami definisi singkat ini, maka anda sudah tidak perlu lagi berkata bahwa anda hebat, anda sakti, anda manusia yang peramah, orang yang baik hati, dll. Anda tidak perlu memuji diri sendiri seperti itu di depan orang lain, untuk membuanya terkesan pada anda. Yang justru hanya akan membuat anda malah terkesan buruk di mata orang lain.
Karena bukan apa yang anda katakan mengenai diri sendiri yang terpenting. Tetapi kesan apa yang tertangkap oleh orang lain mengenai diri anda, itulah Personal Branding anda. Itulah Citra diri anda di mata orang lain.
Dan cara yang terbaik untuk memberikan kesan positif diri anda di mata orang lain adalah dengan mengubah dulu, citra diri anda dalam pikiran anda sendiri. Inilah strategi personal branding yang terbaik. Karena citra diri anda tidak lagi citra diri palsu, tetapi memang demikianlah diri anda apa adanya.
Pencitraan memang bisa direkayasa dan bisa dibuat-buat, dengan kata lain. Anda dapat membuat orang lain merasa “Wow…” mengenai diri anda. Walaupun itu semua adalah palsu belaka. Namun, ini adalah pencitraan yang ditumbuhkan dari kebohongan. Dan sebuah kebohongan, hanya akan memicu hadirnya ribuan kebohongan yang lain. Yang suatu saat, akhirnya akan ketahuan juga. Bukankah sepandai-pandai musang melompat, akhirnya dia dapat jatuh juga? Dan sepandai-pandainya anda menyembunyikan bangkai, akhirnya dapat tercium juga bau busuknya bukan?
Focus pada membenahi Citra diri di mata diri sendiri adalah strategi yang terbaik untuk meningkatkan Personal Branding. Karena ini menghasilkan manfaat di kedua sisi. Kita sendiri memperoleh manfaat, karena “Reprogramming Self Image” di pikiran bawah sadar kita ini akan membentuk dan mengarahkan diri dan nasib kita sesuai dengan harapan dan impian kita sendiri.
Sedangkan di sisi yang lain, tanpa perlu merekayasa Citra Diri anda di mata orang lain. Personal Brand anda di mata orang juga akan meningkat dengan sendirinya, seiring sejalan dengan perkembangan diri anda yang bertumbuh semakin baik.
Setelah kita memahami mengenai Citra Diri, maka saya yakin anda sekarang sudah lebih memahami, bahwa Sibuk membenahi Citra Diri dalam sudut pandang kita sendiri itu lebih penting daripada menyibukkan diri dengan Pencitraan untuk memberi kesan pada orang lain bukan..?
Lalu bagaimanakah Cara membangun Citra Diri yang baik dan dapat meningkatkan Personal Brand kita..? Mudah-mudahan Cuplikan Tulisan dalam Blog Leoni Secret di bawah ini dapat membantu anda.
Kenali Personal Branding, Jadilah CEO Bagi Dirimu!
written by : Leonita Julian
Brand adalah sebuah nama, istilah, simbol ataupun hal lain yang dapat menjadi sebuah identitas. Brand dapat membedakan kita dengan orang lain yang memiliki keahlian serupa.
Dalam bukunya “ The Brand Called You” (2005) Peter Montoya menyatakan bahwa Branding adalah mempengaruhi. Branding adalah proses menciptakan sebuah identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi, dan perasaan tertentu terhadap identitas tersebut.
Sementara, Personal Brand adalah merek kita. Sebuah personal brand adalah kekuatan kita. Semakin kuat nilai dari brand yang dimiliki, semakin besar pula kekuatan kita.
Saya coba menjelaskan bagaimana kita dapat membangun personal brand.
1. Personal Brand is about perception and hope
Personal Branding bisa diartikan persepsi atau emosi yang dimiliki seseorang mengenai kita. Personal branding dapat juga diartikan harapan yang tercipta dalam pikiran audien sasaran.
So, cari keunggulan atau kualitas yang sudah diakui, paling tidak oleh komunitasmu atau nilai-nilai yang menurut orang lain dimiliki olehmu. Mulailah dari pengakuan yang kecil itu. Ikhlas terima diri sendiri apa adanya dan kembangkan kelebihan yang kita miliki.
2. Find your strength and passion!
Personal branding mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulan kita dalam bidang tertentu. Personal branding adalah cerminan dari kemampuanmu, keunggulanmu, serta reputasimu. So, carilah apa yang menjadi bakat, minat, atau keahlianmu. Bisa dimulai dari mengingat penghargaan-penghargaan yang pernah kamu dapat mungkin? atau bidang yang sedang kamu tekuni?
3. Be Unique, be different, be skilled?
Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu menjadi modal dasar membangun personal brand yang kuat. Kembangkan keunikan itu secara tepat, maka kita akan terlihat otentik, berbeda dengan yang lain dan menjadi menarik.
Apa yang membedakan Tukul dengan pelawak lainnya? Mereka sama-sama bisa mengocok perut, tetapi justru karakter Tukul yang tampak ‘ndeso’ itulah yang menjadi kekuatannya. Padahal kalau kita mengenal sosoknya, kita akan kagum dengan kecerdasannya sebagai entertaint loh! Atau ‘jeng Kelin’ yang berhasil dihidupkan oleh Nictagina dengan karakter jengkelinnya?
Atau bila kita masih kesulitan menemukan keunikan kita, tidak ada jalan yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal brandingmu , selain dengan menunjukkan dirimu adalah seorang ahli di bidangmu. Misalnya, dengan menulis artikel yang menunjukkan pengetahuan yang luas dalam bidang yang kamu tekuni.
4. Be honest and build the positive one
Tidak harus punya bakat dan keahlian. Karakter kita bisa menjadi tool kita. Bangun brand yang membuat kita dikenal sebagai orang yang terbuka, ramah, dan suka membantu, misalnya. Kita tidak ingin dikenal dengan karakter yang buruk, bukan?
Contohnya, Mother Theresa yang dikenal sebagai penolong orang miskin dan berkepribadian layaknya orang suci.
Tentu saja ini harus dilakukan dengan tulus dan jujur, karena bila kita memaksakan diri untuk me-make up kepribadian kita, cepat atau lambat orang juga akan mengetahuinya.
Personal branding adalah bagaimana kita bahagia dengan diri kita. Fokus pada bahagia dalam membantu orang lain dan yakinlah kamu akan membangun personal brand yang positif. Jujurlah pada diri kita dan komunitas kita, be consistent!
5. Grab your chance and challenge!
Satu yang penting dalam membangun personal brand adalah berani mengambil berbagai peluang dan tantangan. Ada tantangan tentu harus berani ambil resikonya. Resiko Di awal membangun personal brand akan dibutuhkan banyak waktu untuk berkonsentrasi pada bidang yang kita minati atau karakter yang kita bangun. Sebagian harus mengorbankan profesi awalnya dan 100% terjun ke bidang yang diminatinya, jika brand yang diinginkan berkaitan dengan suatu keahlian tertentu.
6. Promote yourself.
Punya personal brand yang jempol saja tidaklah cukup. Kamu harus membuat orang lain tahu bahwa kamulah pemiliknya. Sayangnya, masih banyak dari kita yang malu mempromosikan diri kita. Masih ragu dengan kemampuan kita. Misalnya, kita punya kemampuan menulis, karena kita tidak yakin dengan kemampuan kita sendiri, akhirnya tulisan itu tidak kita promosikan, tidak terbaca oleh orang lain, atau hanya untuk konsumsi pribadi. Coba seandainya kita promosikan tulisan ini dan ternyata ada editor, penerbit, atau pencari bakat (emangnya artis?hehe) yang membaca tulisanmu, mungkin saja bisa mengubah nasibmu, who knows?
7. Don’t Wait.
Mulailah membangun personal brandmu sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Tentu saja membangun personal brand bukan hal mudah. Tidak pula instan. Dibutuhkan kerja keras, pembelajaran, dan hasrat untuk menjalaninya. Yang pasti butuh ketelatenan yang luar biasa. Semakin dini membangun personal brand semakin bagus, bukan?
8. Share It.
Suatu personal brand diciptakan untuk dibagi, bukan untuk ditimbun.Ini adalah asset yang akan semakin berkembang bila makin banyak digunakan, terutama untuk menolong komunitasmu. Semakin banyak digunakan untuk membantu, maka akan semakin kuat brand itu dan semakin dikenal.
9. Be patient.
Tidak ada keberhasilan instant. Di antara banyaknya kompetisi bakat yang bisa membuat orang jadi beken dengan instantnya, sepertinya kita perlu tanamkan pengertian bahwa tidak ada keberhasilan instant. Semua butuh ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Pemenang kompetisi bakat di TV pun akan cepat tenggelam bila tidak pandai-pandai mempertahankan reputasi dan meningkatkan bakatnya.
Personal brandingpun butuh waktu, dari saat membangun hingga akhirnya dikenal khalayak, kecuali kita punya satu faktor, luck! Seorang Iwan Fals saja butuh waktu panjang dan hidup yang tidak mudah hingga memiliki banyak penggemar seperti sekarang.
10. Be CEO of yourself.
You are the CEO of your self. How come? Karena kita pribadilah yang mampu mengembangkan dan mempertahankan personal branding itu. Segala reputasi, citra dari personal brand ini bergantung dari diri kita. Kendali ada pada kita. Kita adalah pelaku, creator, pengembang, public relation, dan marketing officer bagi personal brand kita.
So, build your personal brand, then let them say..hey..I know You!
Sekian, semoga bermanfaat.
Edi Sugianto.
www.naqsdna.com | www.sabdasakti.com
SMS/WA : +62 812 3164 9477
HP : +62 822 3458 3577
Telegram Messenger : @Hipnotis
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
DOWNLOAD APLIKASI ANDROID NAQS DNA (Free Iklan), KLIK NaqsMobile
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Citra Diri, Pencitraan, & Personal Branding
Reviewed by Edi Sugianto
on
17.57
Rating:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus