Terapi Ruqyah, Senjata Baru Islam Radikal
Ruqyah, Terapi Kesurupan.
Mungkinkah terapi Ruqyah tanpa kesurupan..? dan masih efektifkah terapi ruqyah jika tanpa kesurupan..? Apakah terapi Ruqyah itu identik dengan Terapi Kesurupan..? Atau apakah Terapi Ruqyah itu identik dengan suatu metode Terapi yang selalu membuat pasiennya kesurupan..? Apakah ini artinya, apapun masalah pasien, maka jawabannya adalah kesurupan sebagai terapinya.? Lalu apa bedanya Terapi Ruqyah dengan Terapi Perdukunan..?
Itulah pertanyaan-pertanyaan yang semestinya kita renungkan dalam mencermati Fenomena Kesurupan yang selalu mewarnai Terapi Ruqyah di tanah air. Yang sebenarnya, jika kita cermati lebih teliti dan membandingkannya dengan praktek Ilmu Supranatural Nusantara, Maka praktek Ruqyah kesurupan ini tidak jauh beda dengan praktek mediumisasi yang sering kita lihat di layar televisi Yang mengulas fenomena mistik dan gaib. Dimana dalam tayangan tersebut biasanya akan selalu stand by seorang paranormal / Dukun / Bomoh yang siap mengatasi masalah ketika ada peserta yang kesurupan. Atau memang dengan sengaja membuat peserta menjadi kesurupan agar dapat berkomunikasi dengan dimensi gaib yang ada di lokasi syuting.
Dengan Kata Lain, Terapi Ruqyah di mata masyarakat. Dalam Prakteknya, akhirnya menjadi semakin mirip dengan Terapi Mediumisasi sebagaimana yang dilakukan oleh pranormal / Dukun / Bomoh.
Lalu apa bedanya Terapi Ruqyah dengan Terapi Perdukunan..? Apa bedanya Praktisi Ruqyah dengan seorang Dukun..? Khususnya jika yang melihat fenomena terapi ruqyah tersebut adalah seorang Non Muslim...?
Apalagi, praktisi Ruqyah sangat suka sekali malakukan Penilaian secara sefihak, atau melakukan Propaganda Sugesti Massal dengan membesar-besarkan Fenomena Kesurupan yang terjadi di dalam sesi terapinya untuk menjatuhkan praktisi lain atau untuk mengangkat Madzabnya sendiri dengan menjatuhkan Madzab Islam yang lain. Misalnya, mereka membesarkan-besarkan masalah ketika ada seorang pasiennya dari kalangan praktisi ilmu hikmah, atau ahli metafisika, atau praktisi sufi yang mengalami kesurupan ketika di terapi Ruqyah. Dengan menjatuhkan penilaian bahwa Pasien tersebut sebagai seorang yang sesat Islamnya.
Dengan kata lain, melalui Terapi Ruqyah, mereka dengan sengaja menggunakannya sebagai Senjata Perang untuk menaikkan Pamor Madzabnya dan menjatuhkan Madzab Islam yang lain.
Karena dalam Presupposisi atau Dalil Aqli yang mereka kembangkan, mereka secara implisit menyatakan bahwa "Orang Yang Kesurupan adalah Pengikut Setan dan tergolong sebagai Muslim yang sesat dan pendosa."
Sehingga dengan demikian, ketika pasien yang mereka terapi mengalami kesurupan. Maka kesimpulan yang mereka sampaikan adalah bahwa Pasien Tersebut merupakan seorang yang sesat dan banyak dosa. Dan jika pasien tersebut merupakan anggota suatu Komunitas Islam yang tidak sealiran dengan Terapis Ruqyahnya, maka dengan serta merta mereka akan menjadikan satu kasus itu untuk menghakimi dan menilai bahwa komunitas yang di ikuti oleh si pasien sebagai Komunitas Islam yang sesat.
Padahal Fenomena Kesurupan adalah fenomena yang wajar terjadi didalam suatu praktek Terapi Alternatif yang berasaskan Kondisi Kesadaran Hipnosis. Yang mana Terapi Ruqyah merupakan salah terapi yang sangat mengandalkan Kondisi kesadaran Hipnosis untuk melakukan terapinya.
Terapi alternatif dari aliran apapun yang berasaskan Hipnosis / Trance, akan biasa menghadapi fenomena pasien yang mengalami kesurupan / Kerasukan / Histeria ketika diterapi. Jadi, bukan hanya terapi Ruqyah saja yang dapat memunculkan fenomena kesurupan. Bahkan, saya sendiri sangat sering menghadapi praktisi Ruqyah yang menjadi kesurupan ketika diterapi dengan Ilmu Terapi Hipnotis Modern. Lalu, apakah dengan demikian saya lalu boleh menghakiminya sebagai Manusia Sesat, Atau sebagai Penganut Islam Sesat..? Tidak bukan...?
Bagi seorang Hipnoterapis, Ketika mendapati ada pasien yang kesurupan ketika sedang diterapi, maka kesimpulan awal yang kami berikan adalah bahwa pasien tersebut mempunyai muatan beban batin yang sudah hampir menyentuh ambang batas dari kemampuan mentalnya dalam mengelola masalah, sehingga mudah meledak menjadi kesurupan ketika pasien tersebut memasuki Kondisi kesadaran Hypnos.....
Jadi, kami tidak akan semudah itu mengkambing hitamkan Jin, setan, ataupun Iblis sebagai penyebab masalah pasien.. Dan Hipnoterapis juga tidak akan pernah menuduh pasien sebagai seorang yang sesat dan penganut setan. Karena seorang Hipnoterapis akan selalu menghormati dan menghargai apapun Sistem kepercayaan serta keyakinan agama Klien.
Seorang HIPNOTERAPIS MUSLIM, tentu saja BERIMAN PADA YANG GAIB dan meyakini adanya makhluk Gaib seperti Jin, Setan, Iblis, Malaikat, Ruh, dll..... Tetapi, tentu saja, kami tidak akan lebay banget dengan menuduh Jin dan setan sebagai penyebab masalah pasien....
Salah satu Presupposisi yang sering saya ajarkan kepada siswa adalah, "Jika hati dan pikiranmu bersih dan sehat... Maka, setan Jin akan menjauh dari dirimu..."
Yang artinya, cukup kelola dan terapi kondisi mental, hati, dan juga pikiran pasien sehingga menjadi lebih sehat, maka, jika ada setan jin yang turut terlibat membuat pasien menjadi sakit, maka dengan sendirinya setan jin tersebut akan minggat....
Dan dengan berpedoman pada presupposisi tersebut, maka terapi dapat dilakukan dengan aman dan nyaman tanpa membuat pasien menjadi kesurupan atau tanpa perlu mendramatisir situasi ketika pasien mengalami kesurupan....Melakukan Terapi Pengendalian Kesurupan, tanpa perlu larut dalam Drama Kesurupan.... Dan tanpa perlu mendramatisirnya untuk menjatuhkan kredibilitas golongan lain secara sefihak.
Fahami dan Kuasai Ilmu Hipnosis & Hipnoterapi Modern, maka anda tidak akan mudah dibohongi oleh propaganda palsu. Dan jika anda seorang praktisi Terapi Ruqyah, maka jadilah terapis yang baik, dan hindari jebakan Fitnah Dunya.
Sekian ulasan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk anda.
SALAM
Edi Sugianto
(Founder NAQS DNA)
SMS/WA : 0812 3164 9477
HP : 0822 3458 3577
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Mungkinkah terapi Ruqyah tanpa kesurupan..? dan masih efektifkah terapi ruqyah jika tanpa kesurupan..? Apakah terapi Ruqyah itu identik dengan Terapi Kesurupan..? Atau apakah Terapi Ruqyah itu identik dengan suatu metode Terapi yang selalu membuat pasiennya kesurupan..? Apakah ini artinya, apapun masalah pasien, maka jawabannya adalah kesurupan sebagai terapinya.? Lalu apa bedanya Terapi Ruqyah dengan Terapi Perdukunan..?
Itulah pertanyaan-pertanyaan yang semestinya kita renungkan dalam mencermati Fenomena Kesurupan yang selalu mewarnai Terapi Ruqyah di tanah air. Yang sebenarnya, jika kita cermati lebih teliti dan membandingkannya dengan praktek Ilmu Supranatural Nusantara, Maka praktek Ruqyah kesurupan ini tidak jauh beda dengan praktek mediumisasi yang sering kita lihat di layar televisi Yang mengulas fenomena mistik dan gaib. Dimana dalam tayangan tersebut biasanya akan selalu stand by seorang paranormal / Dukun / Bomoh yang siap mengatasi masalah ketika ada peserta yang kesurupan. Atau memang dengan sengaja membuat peserta menjadi kesurupan agar dapat berkomunikasi dengan dimensi gaib yang ada di lokasi syuting.
Dengan Kata Lain, Terapi Ruqyah di mata masyarakat. Dalam Prakteknya, akhirnya menjadi semakin mirip dengan Terapi Mediumisasi sebagaimana yang dilakukan oleh pranormal / Dukun / Bomoh.
Lalu apa bedanya Terapi Ruqyah dengan Terapi Perdukunan..? Apa bedanya Praktisi Ruqyah dengan seorang Dukun..? Khususnya jika yang melihat fenomena terapi ruqyah tersebut adalah seorang Non Muslim...?
Apalagi, praktisi Ruqyah sangat suka sekali malakukan Penilaian secara sefihak, atau melakukan Propaganda Sugesti Massal dengan membesar-besarkan Fenomena Kesurupan yang terjadi di dalam sesi terapinya untuk menjatuhkan praktisi lain atau untuk mengangkat Madzabnya sendiri dengan menjatuhkan Madzab Islam yang lain. Misalnya, mereka membesarkan-besarkan masalah ketika ada seorang pasiennya dari kalangan praktisi ilmu hikmah, atau ahli metafisika, atau praktisi sufi yang mengalami kesurupan ketika di terapi Ruqyah. Dengan menjatuhkan penilaian bahwa Pasien tersebut sebagai seorang yang sesat Islamnya.
Dengan kata lain, melalui Terapi Ruqyah, mereka dengan sengaja menggunakannya sebagai Senjata Perang untuk menaikkan Pamor Madzabnya dan menjatuhkan Madzab Islam yang lain.
Karena dalam Presupposisi atau Dalil Aqli yang mereka kembangkan, mereka secara implisit menyatakan bahwa "Orang Yang Kesurupan adalah Pengikut Setan dan tergolong sebagai Muslim yang sesat dan pendosa."
Sehingga dengan demikian, ketika pasien yang mereka terapi mengalami kesurupan. Maka kesimpulan yang mereka sampaikan adalah bahwa Pasien Tersebut merupakan seorang yang sesat dan banyak dosa. Dan jika pasien tersebut merupakan anggota suatu Komunitas Islam yang tidak sealiran dengan Terapis Ruqyahnya, maka dengan serta merta mereka akan menjadikan satu kasus itu untuk menghakimi dan menilai bahwa komunitas yang di ikuti oleh si pasien sebagai Komunitas Islam yang sesat.
Padahal Fenomena Kesurupan adalah fenomena yang wajar terjadi didalam suatu praktek Terapi Alternatif yang berasaskan Kondisi Kesadaran Hipnosis. Yang mana Terapi Ruqyah merupakan salah terapi yang sangat mengandalkan Kondisi kesadaran Hipnosis untuk melakukan terapinya.
Terapi alternatif dari aliran apapun yang berasaskan Hipnosis / Trance, akan biasa menghadapi fenomena pasien yang mengalami kesurupan / Kerasukan / Histeria ketika diterapi. Jadi, bukan hanya terapi Ruqyah saja yang dapat memunculkan fenomena kesurupan. Bahkan, saya sendiri sangat sering menghadapi praktisi Ruqyah yang menjadi kesurupan ketika diterapi dengan Ilmu Terapi Hipnotis Modern. Lalu, apakah dengan demikian saya lalu boleh menghakiminya sebagai Manusia Sesat, Atau sebagai Penganut Islam Sesat..? Tidak bukan...?
Bagi seorang Hipnoterapis, Ketika mendapati ada pasien yang kesurupan ketika sedang diterapi, maka kesimpulan awal yang kami berikan adalah bahwa pasien tersebut mempunyai muatan beban batin yang sudah hampir menyentuh ambang batas dari kemampuan mentalnya dalam mengelola masalah, sehingga mudah meledak menjadi kesurupan ketika pasien tersebut memasuki Kondisi kesadaran Hypnos.....
Jadi, kami tidak akan semudah itu mengkambing hitamkan Jin, setan, ataupun Iblis sebagai penyebab masalah pasien.. Dan Hipnoterapis juga tidak akan pernah menuduh pasien sebagai seorang yang sesat dan penganut setan. Karena seorang Hipnoterapis akan selalu menghormati dan menghargai apapun Sistem kepercayaan serta keyakinan agama Klien.
Seorang HIPNOTERAPIS MUSLIM, tentu saja BERIMAN PADA YANG GAIB dan meyakini adanya makhluk Gaib seperti Jin, Setan, Iblis, Malaikat, Ruh, dll..... Tetapi, tentu saja, kami tidak akan lebay banget dengan menuduh Jin dan setan sebagai penyebab masalah pasien....
Salah satu Presupposisi yang sering saya ajarkan kepada siswa adalah, "Jika hati dan pikiranmu bersih dan sehat... Maka, setan Jin akan menjauh dari dirimu..."
Yang artinya, cukup kelola dan terapi kondisi mental, hati, dan juga pikiran pasien sehingga menjadi lebih sehat, maka, jika ada setan jin yang turut terlibat membuat pasien menjadi sakit, maka dengan sendirinya setan jin tersebut akan minggat....
Dan dengan berpedoman pada presupposisi tersebut, maka terapi dapat dilakukan dengan aman dan nyaman tanpa membuat pasien menjadi kesurupan atau tanpa perlu mendramatisir situasi ketika pasien mengalami kesurupan....Melakukan Terapi Pengendalian Kesurupan, tanpa perlu larut dalam Drama Kesurupan.... Dan tanpa perlu mendramatisirnya untuk menjatuhkan kredibilitas golongan lain secara sefihak.
Fahami dan Kuasai Ilmu Hipnosis & Hipnoterapi Modern, maka anda tidak akan mudah dibohongi oleh propaganda palsu. Dan jika anda seorang praktisi Terapi Ruqyah, maka jadilah terapis yang baik, dan hindari jebakan Fitnah Dunya.
Sekian ulasan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk anda.
SALAM
Edi Sugianto
(Founder NAQS DNA)
SMS/WA : 0812 3164 9477
HP : 0822 3458 3577
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Terapi Ruqyah, Senjata Baru Islam Radikal
Reviewed by Edi Sugianto
on
17.20
Rating:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus