Kalsit Dalam Akik Mani Gajah
Dalam peredaran batu akik Fosil Mani Gajah, sering saya jumpai adanya batu akik Fosil Mani Gajah palsu yang terbuat dari batu kalsit dijual di pasaran. Baik di market tradisional ataupun market online. Batu Kalsit biasa yang berwarna putih atau putih kekuningan ini lalu diberi nama Batu Fosil Mani Gajah dan dijual sebagai Batu Fosil Mani Gajah.
Sejak tahun 2004 hingga tahun 2010, saya pernah berkecimpung dalam industri bisnis yang mengolah bahan baku Pupuk Pertanian dari batuan kalsit / Kalsium (CaCo3), magnesium / Dolomite { CaMg(CO₃)₂ ) , dan phospate (P2O5). Bahkan dalam prakteknya, saya juga sering terlibat untuk menganalisa kandungan Mineral dari bahan baku Batu Kalsit dan Dolomit. Sedangkan untuk Batu Akik Fosil Mani Gajah, sudah saya kenal sejak tahun 2010 dan sudah saya jadikan salah satu media untuk mengajarkan Potensi Pikiran Bawah sadar kepada peserta pelatihan saya. Jadi mengenai 3 jenis batuan ini, saya mengenal betul dengan karakter dari batu kalsit, batu magnesium, batu phosphate, dan juga batu akik Fosil Mani Gajah.
Nah, untuk mengetahui persamaan serta perbedaan antara batu kalsit (batu kapur) dengan batu kristal Fosil Mani Gajah. Simak tulisan saya kali ini.
BATU KALSIT
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping (Batu Kapur), dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan.
Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu, dan hitam.
Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri kimia, makanan, logam dan lainnya.
Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan batu-gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil penelitian baru diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara (di Gresik Utara banyak dijumpai bukit Kapur yang mengandung Batuan Kalsit & Dolomit).
BATU FOSIL MANI GAJAH (FMG)
Fosil Mani Gajah, jika dianalisa dalam laboratorium Gemology biasanya akan disebut sebagai NATURAL CALCITE. Karena kristal Fosil Mani Gajah dominan mengandung Mineral Kalsit ( CaCO3 ).
Walaupun terdiri dari mineral Kalsit, FMG mempunyai karakter yang jauh berbeda dengan batuan kalsit pada umumnya. Baik jika dilihat dari bentuk maupun mitos sejarahnya, dimana batu FMG sangat erat kaitannya dengan kehidupan Gajah Purba. Dimana biasanya Batuan Fosil Mani Gajah ini ditemukan berada di situs-situs yang terdapat tulang belulang Gajah purba. Atau disekitar area kuburan Gajah Purba.
Karena kristal fosil mani gajah ini terkubur di dalam tanah di area situs kuburan Gajah Purba. Maka hal ini pulalah yang kemungkinan besar mempunyai andil terhadap kejadian terbentuknya Batu Fosil Mani Gajah dan yang membedakannya dengan batu kalsit biasa. Ciri khas yang membedakan FMG dengan batuan kalsit lainnya adalah adanya unsur tanah lempung yang menjadi kulit dan juga bagian tidak terpisahkan dari kristal Mani Gajah. Bahkan saya cenderung mengatakan bahwa Batuan FMG memang belum teridentifikasi dengan tepat, karena selama ini yang di analisa hanya bagian kristalnya saja... padahal dalam pengalaman saya, seringkali bagian lempungnya mau tidak mau terikutkan dalam proses pembentukan cincin karena tipisnya lapisan kristal yang ada, atau karena untuk menjaga agar bagian kristal tetap utuh dan tidak pecah... Selain itu, unsur lempung yang ada di batu akik Mani Gajah mengandung nilai keindahannya yang tersendiri. Unik, exotic, dan antik....
Dengan demikian, menurut saya bagian lempung dari FMG adalah merupakan satu kesatuan dari Batu Akik FMG, dan kandungan mineralnya wajib juga dimasukkan untuk mendefinisikan batu FMG. Karena adanya tanah lempung inilah yang menjadi pembeda utama antara Batu Akik Fosil Mani Gajah dengan batuan kalsit lainnya....
Kandungan mineral khas dari Tanah Lempung dalam Kristal Batu Fosil Mani Gajah inilah yang belum terdeteksi atau terdata oleh Laboratorium Gemology. Sehingga mereka cenderung untuk memberi nama/definisi batu FMG ini sebagai Natural Calcite, yang merupakan mineral utama pembentuk kristalnya. Sedangkan kandungan mineral pembentuk tanah lempungnya diabaikan.
Hal ini akhirnya memberikan kerancuan di Masyarakat pecinta FMG, khususnya yang masih pemula dan belum berpengalaman Karena akhirnya mereka tidak dapat membedakan antara Batu Fosil Mani Gajah dengan Batuan Kalsit pada umumnya..
Apalagi berbagai test Manual yang dilakukan para pecinta FMG itu dapat berlaku juga untuk hampir semua batuan kalsit. Misalnya Test Magnetis dengan batang korek api, Test berjalan di larutan jeruk nipis (air cuka), dll.. Sehingga banyak batu FMG palsu yang beredar. Disebut sebagai Fosil Mani gajah, padahal bukan dan hanya batuan kalsit biasa.
Batu FMG memang mengandung mineral Kalsit, tetapi FMG tentu saja berbeda dengan batuan kalsit pada umumnya... Jika anda membutuhkan Batu Kalsit, di tempat saya ada banyak. Mungkin ada ribuan ton. Namun, jika anda butuh Batu Fosil Mani Gajah, stock saya tidak banyak, mungkin hanya ratusan Kilogram saja. Karena batu Fosil Mani Gajah memang batuan yang cukup langka dan unik. Berbeda dengan Batu Kalsit yang masih tersedia dalam jumlah yang besar, bahkan mungkin ada puluhan Bukit dan gunung yang mengandung deposit Kalsit dalam jumlah besar di Indonesia ini.
Dan untuk mengetahui perbedaannya, tentu saja sebaiknya anda mengenal dulu batuan Fosil Gajah yang asli...
Harapan saya, laboratorium Gemology di Indonesia dapat mengidentifikasi dengan lebih baik mengenai jenis batu akik yang satu ini. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi, mana batu fosil mani gajah dan mana yang bukan.
Sekian tulisan singkat ini, semoga menambah wawasan kita semua...
Salam FMG Lovers.
Edi Sugianto
(Founder NAQS DNA)
SMS/WA : 0812 3164 9477
HP : 0822 3458 3577
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Sejak tahun 2004 hingga tahun 2010, saya pernah berkecimpung dalam industri bisnis yang mengolah bahan baku Pupuk Pertanian dari batuan kalsit / Kalsium (CaCo3), magnesium / Dolomite { CaMg(CO₃)₂ ) , dan phospate (P2O5). Bahkan dalam prakteknya, saya juga sering terlibat untuk menganalisa kandungan Mineral dari bahan baku Batu Kalsit dan Dolomit. Sedangkan untuk Batu Akik Fosil Mani Gajah, sudah saya kenal sejak tahun 2010 dan sudah saya jadikan salah satu media untuk mengajarkan Potensi Pikiran Bawah sadar kepada peserta pelatihan saya. Jadi mengenai 3 jenis batuan ini, saya mengenal betul dengan karakter dari batu kalsit, batu magnesium, batu phosphate, dan juga batu akik Fosil Mani Gajah.
Nah, untuk mengetahui persamaan serta perbedaan antara batu kalsit (batu kapur) dengan batu kristal Fosil Mani Gajah. Simak tulisan saya kali ini.
Bukit Kapur di Desa Sekapuk Gresik Jawa Timur yang kaya kandungan Kalsit dan Dolomit.
BATU KALSIT
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping (Batu Kapur), dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan.
Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu, dan hitam.
Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri kimia, makanan, logam dan lainnya.
Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan batu-gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil penelitian baru diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara (di Gresik Utara banyak dijumpai bukit Kapur yang mengandung Batuan Kalsit & Dolomit).
BATU FOSIL MANI GAJAH (FMG)
Fosil Mani Gajah, jika dianalisa dalam laboratorium Gemology biasanya akan disebut sebagai NATURAL CALCITE. Karena kristal Fosil Mani Gajah dominan mengandung Mineral Kalsit ( CaCO3 ).
Walaupun terdiri dari mineral Kalsit, FMG mempunyai karakter yang jauh berbeda dengan batuan kalsit pada umumnya. Baik jika dilihat dari bentuk maupun mitos sejarahnya, dimana batu FMG sangat erat kaitannya dengan kehidupan Gajah Purba. Dimana biasanya Batuan Fosil Mani Gajah ini ditemukan berada di situs-situs yang terdapat tulang belulang Gajah purba. Atau disekitar area kuburan Gajah Purba.
Karena kristal fosil mani gajah ini terkubur di dalam tanah di area situs kuburan Gajah Purba. Maka hal ini pulalah yang kemungkinan besar mempunyai andil terhadap kejadian terbentuknya Batu Fosil Mani Gajah dan yang membedakannya dengan batu kalsit biasa. Ciri khas yang membedakan FMG dengan batuan kalsit lainnya adalah adanya unsur tanah lempung yang menjadi kulit dan juga bagian tidak terpisahkan dari kristal Mani Gajah. Bahkan saya cenderung mengatakan bahwa Batuan FMG memang belum teridentifikasi dengan tepat, karena selama ini yang di analisa hanya bagian kristalnya saja... padahal dalam pengalaman saya, seringkali bagian lempungnya mau tidak mau terikutkan dalam proses pembentukan cincin karena tipisnya lapisan kristal yang ada, atau karena untuk menjaga agar bagian kristal tetap utuh dan tidak pecah... Selain itu, unsur lempung yang ada di batu akik Mani Gajah mengandung nilai keindahannya yang tersendiri. Unik, exotic, dan antik....
Dengan demikian, menurut saya bagian lempung dari FMG adalah merupakan satu kesatuan dari Batu Akik FMG, dan kandungan mineralnya wajib juga dimasukkan untuk mendefinisikan batu FMG. Karena adanya tanah lempung inilah yang menjadi pembeda utama antara Batu Akik Fosil Mani Gajah dengan batuan kalsit lainnya....
Kandungan mineral khas dari Tanah Lempung dalam Kristal Batu Fosil Mani Gajah inilah yang belum terdeteksi atau terdata oleh Laboratorium Gemology. Sehingga mereka cenderung untuk memberi nama/definisi batu FMG ini sebagai Natural Calcite, yang merupakan mineral utama pembentuk kristalnya. Sedangkan kandungan mineral pembentuk tanah lempungnya diabaikan.
Hal ini akhirnya memberikan kerancuan di Masyarakat pecinta FMG, khususnya yang masih pemula dan belum berpengalaman Karena akhirnya mereka tidak dapat membedakan antara Batu Fosil Mani Gajah dengan Batuan Kalsit pada umumnya..
Apalagi berbagai test Manual yang dilakukan para pecinta FMG itu dapat berlaku juga untuk hampir semua batuan kalsit. Misalnya Test Magnetis dengan batang korek api, Test berjalan di larutan jeruk nipis (air cuka), dll.. Sehingga banyak batu FMG palsu yang beredar. Disebut sebagai Fosil Mani gajah, padahal bukan dan hanya batuan kalsit biasa.
Batu FMG memang mengandung mineral Kalsit, tetapi FMG tentu saja berbeda dengan batuan kalsit pada umumnya... Jika anda membutuhkan Batu Kalsit, di tempat saya ada banyak. Mungkin ada ribuan ton. Namun, jika anda butuh Batu Fosil Mani Gajah, stock saya tidak banyak, mungkin hanya ratusan Kilogram saja. Karena batu Fosil Mani Gajah memang batuan yang cukup langka dan unik. Berbeda dengan Batu Kalsit yang masih tersedia dalam jumlah yang besar, bahkan mungkin ada puluhan Bukit dan gunung yang mengandung deposit Kalsit dalam jumlah besar di Indonesia ini.
Dan untuk mengetahui perbedaannya, tentu saja sebaiknya anda mengenal dulu batuan Fosil Gajah yang asli...
Harapan saya, laboratorium Gemology di Indonesia dapat mengidentifikasi dengan lebih baik mengenai jenis batu akik yang satu ini. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi, mana batu fosil mani gajah dan mana yang bukan.
Sekian tulisan singkat ini, semoga menambah wawasan kita semua...
Salam FMG Lovers.
Edi Sugianto
(Founder NAQS DNA)
SMS/WA : 0812 3164 9477
HP : 0822 3458 3577
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Kalsit Dalam Akik Mani Gajah
Reviewed by Edi Sugianto
on
00.17
Rating:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMemang betul bang,banyak yg beranggapan batuan kalsite adl fmg
BalasHapusMemang harus ada penelitian dlm lumpur batu fmg,saya yakin dlm lumpur itu yg masih banyak kandung minyak fmg.