Hipnosis & NLP For Metaphysic
Hipnosis & NLP For Metaphysic
Memadukan kompetensi di bidang hypnosis, hypnotherapy, & NLP dengan pengetahuan metafisika itu tidak semudah yang dibayangkan oleh orang pada umumnya... Karena untuk dapat menggabungkan pengetahuan dari dunia barat dan timur dengan sempurna.. Itu membutuhkan pemahaman yang cukup matang di semua bidang yang digabungkan itu..Itulah sebabnya, walaupun sudah banyak orang yang menjadi Master di bidang hypnosis, hypnotherapy, NLP, dan juga metafisika tradisional.. Mereka ini masih juga sangat antusias untuk bergabung di Training KAM yang saya selenggarakan...
Biasanya para Master ini akan berkomentar.... "Lho... Kok bisa ya... Lho kok mudah ya... " dan segudang Eh... Ah... Oh... Lainnya...
Mengapa begitu..??
Karena walau faktanya banyak master Hypnosis dan juga master Hypnotherapy yang mengajarkan ilmu-ilmu metafisika, Subtle Energy, Quantum, Magnetisme, Mesmerisme, dll. Baik yang berbasiskan Ilmu-ilmu Tradisional ataupun Modern. Mereka ini pada umumnya akan menolak bahwa di dalam struktur keilmuan yang mereka ajarkan itu mengandung unsur hipnosis dan hipnoterapi.
Pada umumnya mereka ini sangat takut bila dikatakan bahwa Ilmu Metafisika yang mereka ajarkan ini hanya sekedar sugesti Hipnosis belaka. Atau Dengan kata lain, mereka ini takut bila masyarakat mengatakan bahwa mereka ini tidak sakti. Dan Mereka ini pada umumnya menyatakan bahwa Hipnosis dan metafisika itu adalah dua hal yang sangat jauh berbeda, dan tidak mungkin untuk digabungkan.
Sedangkan di sisi yang lain, sangat banyak juga Praktisi Hipnosis, Hipnoterapi dan NLP yang sangat anti dengan ilmu-ilmu tradisional. Dan sangat marah bila dinyatakan bahwa ilmunya mengandung unsur mistik.
Itulah realita yang ada di masyarakat. Ilmu Mind Technology yang berasal dari barat seolah-olah tidak dapat disandingkan apalagi dipadukan dengan ilmu-ilmu Tradisional.
Padahal, saya sudah memadukan keilmuan Modern dan Tradisional ini sudah sejak tahun 2011. Dan hasilnya sungguh-sungguh sangat luar biasa. Tanpa menghilangkan atau mengaburkan jati diri dari masing-masing jalur keilmuan tersebut.
Hypnosis, Hypnotherapy, NLP, dan juga ilmu-ilmu tradisional dapat bersanding dengan manis dan harmonis di dalam pelatihan-pelatihan yang saya selenggarakan. Duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi serta saling melengkapi.
Dan bicara mengenai kesaktian, Tidak harus menjadi sakti untuk menjadi seorang guru pembimbing di bidang esoterisme, metafisika, dan spirirualisme, yang penting adalah tingginya spirit untuk membantu dan berbagi...
Saya sudah mengajar ribuan orang mengenai ilmu-ilmu metafisika... Dan saya tidak pernah menonjolkan ataupun memamerkan kesaktian apapun... Namun ajaibnya, mereka senang dan percaya dengan apa yang saya ajarkan.... Dan bahkan cerita pengalaman Ajaib dari mereka inilah yang sering membuat saya berdecak kagum akan kebesaran Tuhan...
Dan melihat hal demikian, maka saya merasa sudah cukup puas. Karena itu artinya Outcome saya sudah tercapai. Karena tujuan pelatihan di tempat saya adalah agar peserta dapat mengeksplorasi dan menggunakan Potensi terpendam yang ada di dalam diri mereka sendiri. Dan bukannya untuk membuat peserta melongok terkagum-kagum dengan keajaiban ataupun kesaktian yang saya pamerkan.
Client Centered, itulah spirit yang ada dalam pelatihan saya. Memandang peserta sebagai rekan atau partner dalam pembelajaran. Dan memfokuskan diri kepada Kepentingan, kebaikan, dan kemajuan siswa.
Penasaran dengan materi pelatihan saya..?
Silahkan baca di sini.... http://goo.gl/fz9pfb
Dan sekedar untuk menambah wawasan anda, berikut ini saya COPAS tulisan dari salah seorang Guru saya yaitu pak Asep Haerul Gani (Pengasuh Pondok Pesantren Hypnotherapy) yang berjudul : "Hypnosis itu MISTIK, Suerrr!" dari : http://portalnlp.com/hypnosis-27-hypnosis-itu-mistik-suerrr/. Tulisan ini adalah rekaan ulang atas Seminar yang disampaikan di IHS 2010, 13 Juni 2010 dengan tajuk “Mysticisme Trance and Hypnotisme : Kala Hypnotherapy Memicu Penghayatan Mistik dan Penyembuhan.
"Hypnosis itu MISTIK, Suerrr!"
“Kang , Hypnosis itu MISTIK ya?” tanya beberapa orang kepada saya.
Saya seringkali tidak langsung menjawab. Saya malah balik bertanya, “Mistik itu apaan sih menurut Anda?”.
Saya beri kesempatan kepada Anda pembaca sejenak. Apakah asosiasi yang terbangun dengan diri Anda pada saat Anda membaca kata MISTIK. Silakan sambil Anda membaca tulisan ini, biarkan sejenak pikiran anda melakukan Trance Derivational Search alias tercenung karena sedang melakukan pengembaraan.
OK Anda sudah punya jawaban, bukan? Nggak perlu terlalu serius. Mari kita akurkan jawaban Anda dengan jawaban sebagian besar orang yang pernah saya tanya .
Saya kagum karena mendapatkan jawaban bahwa MISTIK itu artinya , “ada kaitannya dengan perdukunan; pemanfaatan makhluk-makhluk halus dan entitas lain seperti JIN, GENDERUWO, BEGU GANJANG; memanfaatkan kuasa kegelapan seperti roh leluhur dan tidak sadar”.
Apakah jawaban Anda sejalan dengan jawaban itu?
Saya lalu menjawab, “HYPNOSIS itu bukan mistik seperti apa yang Anda katakan TETAPI HYPNOSIS itu MISTIK , Suer !”. Pembicaraan seperti ini wajar menimbulkan cognitive disonance dan membuat mereka lieur dan karenanya mereka menjadi BERTANYA.
“Gimana nih Akang ini, katanya BUKAN MISTIK TETAPI MISTIK, Nggak Logic dong sebuah pernyataan diNafi dan diIsbatkan sekaligus”.
“Nah , kebetulan kalau begitu. Karena Anda meminta jawaban Logic, dan Logic adalah bagian dari Filsafat, maka saya akan jelaskan berdasarkan pendekatan Filsafat dan Psikologi mengenai Mistik.
Jenis Pengetahuan
Saat membahas pengetahuan , ada 3 jenis pengetahuan, yaitu :
- Pengetahuan Filosofis,
- Pengetahuan Science dan
- Pengetahuan Mistik.
Pengetahuan filosofis adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan memanfaatkan kekuatan akal dalam melakukan abstraksi, pembangunan konsep dan penyusunan argumen. Dalam pengetahuan filosofis, yang menjadi tool adalah AKAL.
Hypnosis adalah pengetahuan filosofis. Saat James Braid memperkenalkan istilah Neurohypnosis, ia menyusun konsep bahwa fenomena hypnosis terjadi akibat adanya sejumlah syaraf tertentu (neuron) yang tidur (hypnos) hingga tidak menjalankan fungsinya.
Pengetahuan Science.
Pengetahuan science adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dari hasil pengamatan (Observasi) dan ujicoba (Experimentasi). Ciri khas dalam pengetahuan science adalah menemukan hubungan sebab akibat antara beberapa kejadian. Ciri lainnya adalah adanya manipulasi atas suatu kondisi untuk membuktikan efek tertentu atas kondisi lain.
Hypnosis adalah pengetahuan Science. Kembali ke James Braid. Awalnya Braid terpesona akan sebuah pengamatan terhadap tubuh sejumlah pasien yang mampu menunjukkan efek anestesi (Jaman itu belum ditemukan zat anestesi) hanya dengan memasuki keadaan hypnosis. Dari keterpesonaan akibat PENGAMATAN nya itu, ia kemudian menyusun sebuah teori tentang fenomena itu . Teori sebagai buahnya itu menjadi pengetahuan filosofis.
Akan tetapi Teori harus diuji kembali ke dalam kenyataan. Saat dieksperimentasikan, Braid menjadi ragu untuk mengatakan bahwa fenomena hypnosis adalah fenomena SYARAF yang TIDUR. Karena itu ia kemudian mengubah teorinya menjadi SUGESTI.
Pengetahuan Mistik.
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang diperoleh seseorang karena menghayati atau merasakan sesuatu. Pengetahuan diperolehnya dari merasakan sesuatu.
HYPNOSIS adalah pengetahuan Mistik . Untuk mengetahui ini Braid yang terkagum-kagum atas fenomena hypnosis yang terjadi pada kliennya, mengetahuinya dengan cara menanyakan langsung kepada pasien mengenai apa persisnya yang dihayatinya saat berada dalam keadaan hypnosis. Jawabannya sangat unik seunik penghayatan pasien terhadap fenomena itu.
Nah, sahabat pembaca. sampai tulisan ini, pengetahuan filosofis Anda atas kalimat ” HYPNOSIS itu bukan mistik tetapi MISTIK” menjadi meningkat, bukan? Sebagai akibatnya anda saat ini mengalami Cognitive Consonant, alias udah nyambung.
Agar lebih nyambung, saya mengatakannya dalam bentuk lain “Hypnosis itu bukanlah pengetahuan yang ada kaitannya dengan jin, genderuwo, kuasa kegelapan, roh jahat TETAPI Hypnosis itu adalah penghayatan seseorang yang sangat unik dan fokus atas pengalaman tertentu ”
Penghayatan Mistik (Mystical Experience)
William James, sebagai tokoh Psikologi Amerika menyatakan bahwa penghayatan mistik bercirikan : Ineffability , Noetic Quality , Transience dan Passivity.
Ineffability
Sebuah pengalaman dikatakan sebagai ineffable saat KATA-KATA tidak mampu mengekspresikan sari dari sebuah pengalaman dan atau mewakili kecanggihan dan kerumitan dari pengalaman. Kata-kata yang diungkapkan seseorang yang mengalami pengalaman mistik memiliki dua sisi makna . Seseorang yang mengalami penghayatan mistik kerapkali mengalami fenomena yang melampaui kemampuan kata-kata untuk menjelaskannya (Sebuah momen “oh, wow!”)
Seorang klien yang memasuki keadaan Hypnotic dan usai proses terapi ditanya, apa persisnya yang dialaminya. Ia hanya menjawab “Masya Allah…. SubhanalLahh. Perfect… Indah…. Mulia…”. Klien lainnya menyatakan “Puji Tuhan… saya tak punya kata untuk mewakilinya, Kang”.
Noetic Quality
Istilah Noetic, sejalan dengan Gnosis (Yunani), Inanna(Mesopotamian), Jñana(Sanskrit), dan dalam bahasa kita “pengetahuan” . Dalam pengalaman mistik seseorang mengalami “Sesuatu yang tiba-tiba dipahami, atau ada semacam kecerdasan yang muncul di benak”. Dalam keadaan mistik ini sangat mungkin seseorang menciptakan jenis pengetahuan khusus – cosmological insight.
Seorang peserta workshop yang sedang mempertanyakan kebenaran, usai mengalami keadaan Hypnotic, berkata ” Dahsyat, semua jawaban yang saya cari seakan-akan muncul begitu saja di depan saya”. Peserta kajian di pontren Hypnotherapy ada yang mengungkapkannya dengan “Subhanallah pengetahuan saya selama ini tetang DIRI saya seakan tersapu. Muncul wawasan baru mengenai DIRI yang lebih memberdayaan”.
Transcience
Transcience menyatakan bahwa pengalaman yang sangat unik tersebut tidak mudah untuk dicapai dan dipertahankan menetap.
Pengalaman-pengalaman yang menakjubkan wajar bila ingin diulang kembali. Sejumlah orang yang pernah mengalami pengalaman tertentu saat dalam keadaan hypnotic melaporkan berusaha memicu pengalaman itu kembali , dan mereka alih-alih mendapatkan pengalaman yang sama malah mendapatkan pengalaman baru yang mempunyai keunikan dan ketakjuban yang lain. Ada yang mengatakan “Uniknya pengalaman yang mirip dan persis itu tidak dapat dipicu bahkan dibuat anchor “.
Passivity
Passivity adalah sebuah keadaan saat pengalaman mistis terjadi, dan pada saat intensitas sangat besar, tanpa peran seorang itu berusaha melakukan kegiatan tertentu. Pada pengalaman ini seseorang mengalami hilangnya batasan Ego.
Seringkali dalam pelatihan-pelatihan Hypnotherapy saya mendengar ungkapan peserta . “Saya kaget, kok tangan saya bergerak sendiri ya! Saya coba diamkan, eh malah tetap kuat bergerak. Saya ikuti saja dan oh indahnya gerakan tangan itu”. Ada peserta lain, seorang ibu muda yang berkata , “Tiba-tiba saja ada gerakan-gerakan di kepala saya awalnya pelan kemudian semakin cepat dan semakin cepat , saya menyadari bahwa kepala saya memutar sangat cepat, akan tetapi karena ada kenikmatan yang saya rasakan, saya diam saja asyik menikmati putaran kepala saya”.
Bila demikian halnya, Hypnosis itu Mistik, bukan?
Sahabat pembaca, terlepas dari pengertian kata MISTIK di kalangan kebanyakan, saya telah menghadirkan kepada pembaca pengertian dari sisi FILSAFAT dan PSIKOLOGI mengenai MISTIK.
Hingga saat ini, Anda tentu telah membaca uraian mengenai HYPNOSIS dan MISTIK pada tulisan ini. Bisa jadi ada pemahaman-pemahaman Anda yang lama yang berbenturan dengan isi tulisan ini. Bisa jadi ada pemahaman-pemahaman baru yang menyelip begitu saja dan sukar dibendung. Bisa jadi muncul pula sebuah pengetahuan baru usai adanya kegamangan pada pergulatan pikiran Anda.
Apapun yang terjadi pada diri Anda, saya sok tahu saja, selama Anda mengikuti uraian tulisan ini, Anda yang telah mengalami keadaan hypnosis akan bersepakat dengan saya bahwa HYPNOSIS itu MISTIK.
Dengan cara Lebai dapat dikatakan bahwa seseorang yang mengaku pernah mangalami HYPNOSIS namun belum mengalami MISTIK, maka ia sama dengan belum lengkap memiliki pengetahuan HYPNOSIS.
Hipnosis & NLP For Metaphysic
Reviewed by Edi Sugianto
on
23.17
Rating:
Tidak ada komentar: