Kata-Kata Bijak Yan Nurindra
Kenapa "Outcome" demikian penting? Sehingga menjadi salah satu pilar NLP? Ya, karena seharusnya dalam hal apapun, dalam gerakan yg sesederhana apapun kita sebaiknya memiliki Outcome (Tujuan). Selalu mengingat "Outcome" akan memicu gerakan proses yang cenderung lebih cerdas.
Coba amati, apakah gaya hidup anda berubah karena penghasilan anda berubah, atau penghasilan anda berubah karena gaya hidup anda berubah? Yg manakah anda?
Lebih enak mana, memiliki penghasilan sebulan 1 M, tetapi sampai mati tidak pernah berubah, dibandingkan dengan sebulan Rp. 5 Jt, tetapi setiap tahun selalu naik 30% ? [Jangan milih angka lainnya]
Fase kehidupan setiap orang umumnya sama,
PERTAMA : Pemikirannya sederhana, karena memang belum memiliki banyak pengetahuan.
KEDUA : Rumit, karena banyaknya pengetahuan dan obsesi.
KETIGA : Kembali menjadi sederhana, karena menjadi "bijak" dan "ku tahu yg ku mau", atau sederhana karena sudah pasrah dan tidak berdaya. Nah anda berada di Fase yang mana Sahabat?
Simak kalimat selanjutnya...
Seluruh peristiwa yang menghampiri kehidupan kita umumnya tidak datang "tiba-tiba" begitu saja, pasti ada urutan logis kenapa hal tersebut terjadi, entah karena ketekunan kita atau mungkin karena kelalaian kita. Selalu ada benang merah yang dapat diamati dalam prosesnya.
Evaluasi tidak saja diperlukan saat gagal, tetapi juga di saat sukses, agar kita memahami "struktur" bagaimana sukses itu terjadi. Manfaatnya? Agar kita tetap dapat mempertahankannya, atau melakukan antisipasi yang tepat jika terjadi "gangguan".
Salah satu motivasi "membumi" yg saya yakini bermanfaat bagi siapapun juga adalah ajaran Stephen Covey tentang perlunya membiasakan mengerjakan "hal-hal penting", tetapi "tidak genting" (alias belum mendesak). Banyak infrastruktur sukses yg dapat dikerjakan di saat tenang, sehingga kapanpun diperlukan kita akan siap bereaksi dengan cerdas dan tenang pula.
Salah satu teknik agar membuat kita menjadi "sangat berdaya", adalah mulai membiasakan untuk berani meng-claim bahwa segenap peristiwa baik ataupun buruk yang terjadi adalah "bersumber dari diri saya sendiri", dan menjauhkan kebiasaan mencari "kambing hitam" atau "kambing putih" untuk pembenaran atas terjadinya peristiwa dimaksud.
Ketika kita bergerak atas nama "Uang", maka tidak mengherankan jika kita akan sering "lelah" dan mungkin juga frustasi. Jika kita bergerak atas nama "Passion", maka yakinlah kita akan memiliki energi yang tiada habisnya, dan umumnya aliran uang akan mengikuti sebagai efek konsekwensi logis semata.
Dimanakah "Sang Passion" berada? Nah, ini pertanyaan yang rumit jawabannya! Bahkan Steve Jobs mengatakan, Passion "bersembunyi" di tempat yang tidak biasa, maka lakukan banyak hal yang "tidak biasa" pula, siapa tahu kita bertemu dengan "Sang Passion".
Salah satu faktor stress adalah terlalu mencemaskan masa depan, ataupun menyesali masa lalu. Padahal hidup yang nyata adalah hari ini dan di sini. Kenapa kita tidak mencoba belajar untuk menikmati hari ini, karena pasti banyak karunia di hari ini yang siap untuk mengantarkan kebahagiaan di masa datang.
Setiap orang memiliki sisi "Sang Bijak" yang bersemayam di dalam dirinya, dan dapat membantu untuk menyelesaikan problematika sehari-hari. "Sang Bijak" ini dapat ditemui di keadaan hening, jadi biasakan untuk sesekali memasuki keheningan, diantara hiruk pikuknya putaran roda kehidupan.
Dan temukan Passion anda...
Kemampuan membingkai ulang (Reframe) suatu permasalahan akan sangat membantu agar emosi kita tetap positif. Mungkin permasalahan masih tetap menjadi permasalahan, tetapi setidaknya "sudut pandang" kita akan dapat memperoleh makna positif, dan ini akan sangat membantu kita untuk menemukan solusi terbaik atas permasalahan yang ada.
Misalnya...
Gile puyeng, karena banyak sekali hal yg dilakukan terkait dengan pekerjaan ...! Tapi pasti jauh lebih puyeng kalau sampai tidak ada hal yang harus dikerjakan lagi ....
Konsep motivasi terhebat di dunia sekalipun, ujung2-nya pasti akan bermuara ke : kerja keras, tekun, teliti, dan hal2 lain yang justru sudah kita pahami sebelum kita mengenal buku2 atau pelatihan motivasi.
Saat kita termotivasi luar biasa untuk mengerjakan hal2 yang memang kita sukai, itu adalah hal yang biasa. Sayangnya justru banyak hal2 yg mungkin tidak kita sukai, tetapi penting untuk dilakukan, dan disinilah motivasi diri yang sebenarnya tengah diuji.
Jangan takut untuk berbuat kesalahan, selama kita merencanakannya sudah dengan niat dan pikiran yang paling baik dan benar. Kesalahan semacam ini selalu akan menghasilkan "feedback" positif untuk perbaikan yang kita butuhkan. Kesalahan menandakan bahwa kita telah berbuat dan berusaha untuk melakukan sesuatu.
Jika kita sudah memahami apa2 yang harus kita lakukan untuk kesuksesan kita, tetapi kita belum tergerak melakukan, maka ini sudah sangat lumayan, tinggal merancang pola dan strategi untuk merealisasikannya. Yang sangat menyedihkan jika kita sendiri sama sekali tidak mengetahui apa yang harus kita lakukan. Dan ini seringkali hanyalah soal keberanian untuk berpikir dan menerima fakta-fakta yang ada pada saat ini. Yuk kita memberanikan diri untuk menerima fakta-fakta diri kita, maka kita akan dapat memasuki tahapan berikutnya tentang hal-hal yang harus kita lakukan.
Mengetahui, Memahami, dan Melakukan, adalah 3 hal yang benar-benar berbeda. Dan problematika klasik dari kita semua pada umumnya adalah tidak mau "Melakukan", walaupun kita sudah mengetahui dan memahaminya. Hanya karena urusan "Melakukan" inilah yang umumnya dapat menghasilkan "perbedaan" yang benar-benar "membedakan" antara satu orang dan lainnya.
Kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan akan "datang" ?! Tetapi kita harus yakin bahwa kesempatan hanya menghampiri mereka yang "siap". Bersediakah kita bersiap ? Walaupun kita belum dapat melihat sama sekali wajah "sang kesempatan" ?
Melakukan hal positif yang baru biasanya sangat sulit, mirip Lokomotif yang baru saja bergerak dan menarik puluhan rangkaian gerbong, lambat dan sangat berat. Tetapi saat Lokomotif mulai bergerak, berjalan, melaju, maka ia sudah tidak mudah lagi dihentikan. Sahabat, jangan ragu untuk terus bergerak, walau lambat dan berat rasanya. Salam berubah !
Konon "senyum" itu memicu emosi positif, dan konon emosi positif akan menarik hal positif. Jadi mungkin tidak ada salahnya kita selalu berupaya tersenyum, walaupun mungkin permasalahan dunia berupaya memaksa kita agar berduka.
DIGITAL MARKETING
Dunia Digital memang sangat luar biasa, seorang Reseller pelatihan saya dapat memasarkan pelatihan saya untuk kota Medan, padahal ia sendiri berdomisili di Pasuruan. Reseller lainnya memasarkan pelatihan untuk Jakarta, padahal ia tinggal di Denpasar. Dengan makin pudarnya batas geografis, maka seharusnya banyak bisnis yang dapat dipetakan dengan terobosan baru.
Jika anda seorang Trainer dan ingin bersaing popularitas dengan Trainer lain (bidang yang sama) yg telah menerbitkan buku sebanyak 15 buah, maka anda harus menerbitkan buku setidaknya 16 buah (dan harus lebih baik). Akan tetapi jika anda menguasai "perang digital", maka mungkin anda tidak perlu membuat 1 bukupun untuk memiliki popularitas bahkan "authority" yang sama. Kelak jika anda akan membuat buku, maka bukan sekedar untuk popularitas semata atau sebagai alat persaingan, tetapi lebih ke arah untuk menghasilkan "Legacy".
Fleksibel, sebuah kata sederhana, dan konon akan membantu kita bergerak di kehidupan dengan lebih mudah. Tetapi saya perlu waktu bertahun-tahun untuk memahami dan menerapkan kata "fleksibel" ini, bahkan sampai dengan hari ini saya masih belum tamat memahaminya.
Dalam menekuni profesi apapun, sebaiknya kita memiliki tekad untuk menjadi "yang terbaik" di bidang yang kita tekuni. Tekad saja tentu tidak cukup, melainkan harus berlanjut dengan kerja keras, belajar keras, dan terus menerapkan prinsip Kaizen, yaitu penyempurnaan tanpa henti. Yakinlah bahwa sukses pasti akan berpihak kepada mereka "yang terbaik".
Produk sederhana sekalipun jika dikembangkan dan disempurnakan terus menerus (Kaizen) akan memiliki daya saing yang kuat. Di bidang jasa Training, banyak Training sederhana tetapi memiliki kekuatan yang besar dan memiliki siklus cukup lama.
Salah satu ilmu yg "tidak jelas" tetapi sangat jelas manfaatnya adalah Marketing & Selling. Bidang apapun membutuhkan ilmu ini, dan jangan coba2 menghindari ilmu ini ....!
Jika kita adalah seorang Professional, maka sehebat-hebatnya skill kita, akhirnya kita tetap harus terjun sebagai pemasar dan penjual untuk menjajakan keahlian kita. Jadi jangan pernah ragu atau anti untuk menjadi seorang pemasar atau penjual. Dunia moderen adalah dunia dimana kita harus aktif untuk melakukan hal ini.
Sekedar Info : Dunia Hypnosis & Hypnotherapy akan kembali "booming" setidaknya dalam 6 bulan ke depan, terutama karena efek domino yang berasal dari Layar Kaca. Jika kita adalah seseorang Profesional di bidang ini (Hipnoterapis, Trainer, Stage Hypnotist, dsb.) maka kita akan dapat memperoleh manfaat dari fenomena ini. Pertanyaannya : apakah kita sudah mempersiapkan infrastruktur yang tepat untuk menindak-lanjuti hal ini ?
Apakah Belajar Hypnosis & Hypnotherapy membutuhkan biaya tinggi (mahal) ? TIDAK ! Karena kita bahkan dapat mempelajarinya sendiri secara otodidak, melalui buku maupun free ebook yang banyak diberikan di Internet. Jadi jangan pernah mengeluhkan soal biaya.
Jika ada Hypnotist menggunakan istilah "SUYET", maka hampir dapat dipastikan ia tidak mempelajari Hypnosis langsung dari saya. Karena saya tidak pernah mempergunakan terminologi tersebut.
Source : Yan Nurindra Facebook Profile
INFO TRAINING MASTER HIPNOTIS, KLIK DI SINI..
Kata-Kata Bijak Yan Nurindra
Reviewed by Edi Sugianto
on
07.24
Rating:
Tidak ada komentar: