Kultivasi Avatar Bali
Kultivasi Avatar adalah Metode pemurnian diri manusia untuk mencapai kemurnian dirinya hingga bertemu dengan sejatinya dirinya, atau yang disebut juga sebagai Higher Self (Pribadi Tinggi).
Kultivasi Avatar ini juga merupakan salah satu Materi yang akan kita praktekkan bersama dalam Workshop Quantum Mind Technology di Kuta Bali, pada tanggal 23 & 24 November 2013 nanti.
Metode Kultivasi Avatar bersifat universal dan ada di dalam ajaran setiap agama di dunia, dengan sebutan dan nama yang berbeda. Dalam tasawuf Islam di sebut sebagai Ruh Al-Quds, Dalam Kristen di sebut Roh Kudus, dan dalam Hindu Budha di sebut Atman. Ini adalah mengenai pengetahuan yang sejati. Pengetahuan sejati adalah kebenaran, di bawah satu hukum, hukum cinta atau hukum Tuhan. Kebenaran sejati tidak dapat diubah, abadi dan tidak ambigu. Hal ini tidak dapat tidak dikenali, tetapi kekal adanya. Ini berlaku untuk segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan, dan hanya apa yang Dia ciptakan adalah riil. Ini adalah pembelajaran karena ini berada di luar dimensi waktu dan proses. Tidak memiliki lawan, tidak ada awal dan tiada akhir. Ini semata-mata ada.
Saat kesadaran anda memasuki kesadaran avatar, dalam training Kultivasi Avatar Bali, anda akan mempunyai kemampuan mengendalikan elemen-elemen di alam semesta, seperti memusnahkan penyakit, menumbuhkan sel sel yang telah mati, mengubah DNA tubuh, Meningkatkan keberlimpahan, kecerdasan otak, melakukan terapi jarak jauh dan massal, mengaktifkan kemampuan batin dan mata ketiga, serta kemampuan-kemampuan supranatural lainnya. Dan itu semua dapat anda lakukan secara mandiri tanpa tergantung pada seorang GM ataupun seorang Guru Besar Manapun. Setelah anda tahu struktur dan rumus Rahasia dari Ilmu ini.
Sesungguhnya dunia luar yang kita lihat sehari hari hanyalah cermin dari internal kita sendiri , keinginan dan emosi yang ada dalam pikiran kita. “Proyeksi membentuk persepsi”. Kita pertama-tama harus melihat ke dalam, menentukan jenis dunia yang ingin kita lihat dan kemudian memproyeksinya ke dunia luar, sehingga menjadi kebenaran seperti yang kita lihat itu. Kita membuatnya menjadi nyata oleh interpretasi terhadap apa yang kita lihat. Jika kita menggunakan persepsi kita untuk membenarkan kesalahan kita sendiri, kemarahan kita, dorongan kita untuk melawan, kurangnya cinta kita atau bentuk negatif apa pun yang mungkin, kita akan melihat dunia yang penuh dengan kejahatan, kehancuran, kebencian, iri hati dan putus asa. Kita semua harus belajar untuk memaafkan, bukan karena kita ingin menjadi “baik” dan “murah hati,” tetapi karena apa yang sesungguhnya kita lihat adalah tidak nyata.
Kita telah mendistorsi dunia dengan persepsi kita, dan karena itu kita telah melihat apa yang sesungguhnya tidak ada. Ketika kita belajar untuk mengenali kesalahan-kesalahan persepsi kita, kita juga akan belajar untuk melepaskan mereka atau “memaafkan.” Pada saat yang sama, kita akan mengampuni diri kita sendiri, dan melepas konsep diri terdistorsi kita pada konsep Diri bahwa Tuhan menciptakan diriNya dalam diri kita dan sebagai kita.
Apa yang dilihat dan didengar oleh persepsi akan menjadi realitas karena kesadaran mencipta apa yang sesuai dengan persepsi/pemikirannya. Ini semua membentuk dunia ilusi, dunia yang seolah-olah membutuhkan pertahanan yang konstan meskipun sesungguhnya tidak nyata.
Bila Anda telah terperangkap dalam dunia persepsi, Anda terperangkap dalam dunia mimpi. Anda tidak dapat melarikan diri tanpa bantuan, karena semua indra Anda menunjukkan saksi-saksi terhadap realitas mimpi tersebut. Tuhan telah memberikan Jawaban, satu-satunya jalan keluar, Penolong yang sejati. Ini adalah pesan-Nya, melalui Diri kita yang Lebih Tinggi/Higher Self, untuk menengahi antara dua dunia tersebut. Dia bisa melakukan ini karena, di satu sisi Dia mengetahui kebenaran, di sisi lain Dia juga mengetahui ilusi kita. Ini adalah tujuan Tuhan untuk membantu kita keluar dari dunia mimpi dengan mengajarkan kita bagaimana untuk membalikkan pemikiran kita dan menyadari kesalahan kita. Pengampunan adalah bantuan pembelajaran yang luar biasa dari Higher Self kita dalam membawa pemikiran ini kembali.
Dosa didefinisikan sebagai “kurangnya cinta”. Karena cinta adalah semua yang Ada, dosa bagi Tuhan hanyalah suatu kekeliruan yang perlu diperbaiki, daripada suatu kejahatan yang harus dihukum. Rasa tidak mampu, kelemahan dan ketidakutuhan kita berasal dari persepsi yang kuat pada “prinsip kekurangan” yang mempengaruhi seluruh dunia ilusi ini. Dari sudut pandang tersebut, kita mencari pada orang lain apa yang kita rasakan dapat memenuhi kebutuhan dalam diri kita sendiri. Kita “mencintai” orang lain dan berharap mendapatkan hal yang sama dari orang lain. Ini pada kenyataannya, adalah apa yang dipandang sebagai cinta di dunia ilusi. Tidak ada kesalahan yang lebih besar dari itu, karena cinta sesungguhnya tidak perlu meminta apapun. Cinta sesungguhnya adalah memberi tanpa syarat.
Neraka hakikatnya adalah sarana yang diberikan Tuhan kepada Manusia untuk membersihkan dan mensucikan dirinya. Neraka bukanlah tempat hukuman sebagaimana yang selama ini ditafsiri oleh sebagian besar orang. Neraka adalah perwujudan Cinta Kasih Tuhan pada Manusia, untuk melayakkan manusia agar menempati posisinya yang sejati, yaitu hidup dalam damai berada di sisiNya. Di dalam rengkuhan serta pangkuan Kasih SayangNya.
Persepsi adalah fungsi dari tubuh, dan karena itu mewakili batas kesadaran. Persepsi melihat melalui mata dan mendengar melalui telinga tubuh. Hal ini membuat tanggapan yang terbatas yang dibuat oleh tubuh. Tubuh tampaknya termotivasi dan independen, namun sebenarnya hanya menanggapi maksud dari pikiran. Jika pikiran ingin menggunakannya untuk menciptakan kerusakan di atas muka bumi ini dalam bentuk apapun, itu menjadi sumber bencana dan kehancuran. Jika pikiran menerima tujuan Higher Self, ini akan menjadi cara yang berguna untuk berkomunikasi dengan orang lain, tak terkalahkan sepanjang diperlukan, dan diletakkan secara lembut bila telah selesai digunakan. Setiap peristiwa adalah netral, ini adalah segalanya dalam dunia persepsi. Apakah ini digunakan untuk mewakili ego atau Higher Self sepenuhnya tergantung pada apa yang diinginkan oleh pikiran.
Kebalikan dari melihat melalui mata tubuh adalah melihat melalui diri yang Lebih Tinggi/Higher Self, yang mencerminkan kekuatan bukan kelemahan, kesatuan dan bukan pemisahan, cinta bukan ketakutan. Kebalikan dari mendengar melalui telinga tubuh adalah komunikasi melalui suara Tuhan, Higher Self, yang berdiam di dalam diri kita masing-masing. Suara-Nya tampak jauh dan sulit untuk didengarkan, karena ego, yang selalu berbicara tentang keterpisahan, tampaknya terdengar jauh lebih keras. Ini seharusnya terbalik. Diri yang lebih Tinggi berbicara dengan jelas dan sangat jelas dibanding dengan ego. Tak seorang pun yang tidak memilih untuk mengidentifikasi dengan tubuh dapat tuli mendengar pesan-Nya, juga tidak bisa ia gagal untuk menerima visiNya dalam kegembiraan
Diri Yang lebih Tinggi adalah karunia Tuhan terhadap ilusi keterpisahan antara di kita dengan cahayaNya. Ini adalah koreksi untuk semua kesalahan persepsi; rekonsiliasi dari pertentangan yang tampaknya mendasari dunia ini. CahayaNya yang ramah menunjukkan segala sesuatu dari sudut pandang yang lain, yang mencerminkan sistem pemikiran yang timbul dari pengetahuan dan membuat kembali kepada Tuhan tidak hanya mungkin, tapi tak terelakkan. Apa yang dianggap sebagai ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain kini menjadi panggilan untuk membantu dan untuk bersatu. Dosa, penyakit dan agresifitas yang dilihat sebagai kesalahan persepsi membutuhkan penyembuhan melalui kelembutan dan cinta kasih.
Untuk melakukan Inner Journey dan memasuki Kesadaran Avatar Tidaklah diperlukan suatu metode rumit serta waktu bertahun-tahun, siapapun bisa melakukannya. Baik orang awam maupun praktisi senior, baik orang yang banyak dosa ataupun orang suci. Siapapun dapat memasuki kesadaran Avatar. Karena ini adalah kesadaran kita sendiri yang sudah lama terlupakan. Dan untuk mengaksesnya kembali kta hanya perlu melakukannya dengan sebuah cara khusus yang nanti akan saya ajarkan di dalam training. Ini adalah sebuah cara yang sederhana, mudah, dan juga ilmiah.
Hanya saja, sudah siapkah anda menerima kenyataan bahwa ini adalah sesuatu yang mudah...???
Kultivasi Avatar ini juga merupakan salah satu Materi yang akan kita praktekkan bersama dalam Workshop Quantum Mind Technology di Kuta Bali, pada tanggal 23 & 24 November 2013 nanti.
Metode Kultivasi Avatar bersifat universal dan ada di dalam ajaran setiap agama di dunia, dengan sebutan dan nama yang berbeda. Dalam tasawuf Islam di sebut sebagai Ruh Al-Quds, Dalam Kristen di sebut Roh Kudus, dan dalam Hindu Budha di sebut Atman. Ini adalah mengenai pengetahuan yang sejati. Pengetahuan sejati adalah kebenaran, di bawah satu hukum, hukum cinta atau hukum Tuhan. Kebenaran sejati tidak dapat diubah, abadi dan tidak ambigu. Hal ini tidak dapat tidak dikenali, tetapi kekal adanya. Ini berlaku untuk segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan, dan hanya apa yang Dia ciptakan adalah riil. Ini adalah pembelajaran karena ini berada di luar dimensi waktu dan proses. Tidak memiliki lawan, tidak ada awal dan tiada akhir. Ini semata-mata ada.
Saat kesadaran anda memasuki kesadaran avatar, dalam training Kultivasi Avatar Bali, anda akan mempunyai kemampuan mengendalikan elemen-elemen di alam semesta, seperti memusnahkan penyakit, menumbuhkan sel sel yang telah mati, mengubah DNA tubuh, Meningkatkan keberlimpahan, kecerdasan otak, melakukan terapi jarak jauh dan massal, mengaktifkan kemampuan batin dan mata ketiga, serta kemampuan-kemampuan supranatural lainnya. Dan itu semua dapat anda lakukan secara mandiri tanpa tergantung pada seorang GM ataupun seorang Guru Besar Manapun. Setelah anda tahu struktur dan rumus Rahasia dari Ilmu ini.
Sesungguhnya dunia luar yang kita lihat sehari hari hanyalah cermin dari internal kita sendiri , keinginan dan emosi yang ada dalam pikiran kita. “Proyeksi membentuk persepsi”. Kita pertama-tama harus melihat ke dalam, menentukan jenis dunia yang ingin kita lihat dan kemudian memproyeksinya ke dunia luar, sehingga menjadi kebenaran seperti yang kita lihat itu. Kita membuatnya menjadi nyata oleh interpretasi terhadap apa yang kita lihat. Jika kita menggunakan persepsi kita untuk membenarkan kesalahan kita sendiri, kemarahan kita, dorongan kita untuk melawan, kurangnya cinta kita atau bentuk negatif apa pun yang mungkin, kita akan melihat dunia yang penuh dengan kejahatan, kehancuran, kebencian, iri hati dan putus asa. Kita semua harus belajar untuk memaafkan, bukan karena kita ingin menjadi “baik” dan “murah hati,” tetapi karena apa yang sesungguhnya kita lihat adalah tidak nyata.
Kita telah mendistorsi dunia dengan persepsi kita, dan karena itu kita telah melihat apa yang sesungguhnya tidak ada. Ketika kita belajar untuk mengenali kesalahan-kesalahan persepsi kita, kita juga akan belajar untuk melepaskan mereka atau “memaafkan.” Pada saat yang sama, kita akan mengampuni diri kita sendiri, dan melepas konsep diri terdistorsi kita pada konsep Diri bahwa Tuhan menciptakan diriNya dalam diri kita dan sebagai kita.
Apa yang dilihat dan didengar oleh persepsi akan menjadi realitas karena kesadaran mencipta apa yang sesuai dengan persepsi/pemikirannya. Ini semua membentuk dunia ilusi, dunia yang seolah-olah membutuhkan pertahanan yang konstan meskipun sesungguhnya tidak nyata.
Bila Anda telah terperangkap dalam dunia persepsi, Anda terperangkap dalam dunia mimpi. Anda tidak dapat melarikan diri tanpa bantuan, karena semua indra Anda menunjukkan saksi-saksi terhadap realitas mimpi tersebut. Tuhan telah memberikan Jawaban, satu-satunya jalan keluar, Penolong yang sejati. Ini adalah pesan-Nya, melalui Diri kita yang Lebih Tinggi/Higher Self, untuk menengahi antara dua dunia tersebut. Dia bisa melakukan ini karena, di satu sisi Dia mengetahui kebenaran, di sisi lain Dia juga mengetahui ilusi kita. Ini adalah tujuan Tuhan untuk membantu kita keluar dari dunia mimpi dengan mengajarkan kita bagaimana untuk membalikkan pemikiran kita dan menyadari kesalahan kita. Pengampunan adalah bantuan pembelajaran yang luar biasa dari Higher Self kita dalam membawa pemikiran ini kembali.
Dosa didefinisikan sebagai “kurangnya cinta”. Karena cinta adalah semua yang Ada, dosa bagi Tuhan hanyalah suatu kekeliruan yang perlu diperbaiki, daripada suatu kejahatan yang harus dihukum. Rasa tidak mampu, kelemahan dan ketidakutuhan kita berasal dari persepsi yang kuat pada “prinsip kekurangan” yang mempengaruhi seluruh dunia ilusi ini. Dari sudut pandang tersebut, kita mencari pada orang lain apa yang kita rasakan dapat memenuhi kebutuhan dalam diri kita sendiri. Kita “mencintai” orang lain dan berharap mendapatkan hal yang sama dari orang lain. Ini pada kenyataannya, adalah apa yang dipandang sebagai cinta di dunia ilusi. Tidak ada kesalahan yang lebih besar dari itu, karena cinta sesungguhnya tidak perlu meminta apapun. Cinta sesungguhnya adalah memberi tanpa syarat.
Neraka hakikatnya adalah sarana yang diberikan Tuhan kepada Manusia untuk membersihkan dan mensucikan dirinya. Neraka bukanlah tempat hukuman sebagaimana yang selama ini ditafsiri oleh sebagian besar orang. Neraka adalah perwujudan Cinta Kasih Tuhan pada Manusia, untuk melayakkan manusia agar menempati posisinya yang sejati, yaitu hidup dalam damai berada di sisiNya. Di dalam rengkuhan serta pangkuan Kasih SayangNya.
Persepsi adalah fungsi dari tubuh, dan karena itu mewakili batas kesadaran. Persepsi melihat melalui mata dan mendengar melalui telinga tubuh. Hal ini membuat tanggapan yang terbatas yang dibuat oleh tubuh. Tubuh tampaknya termotivasi dan independen, namun sebenarnya hanya menanggapi maksud dari pikiran. Jika pikiran ingin menggunakannya untuk menciptakan kerusakan di atas muka bumi ini dalam bentuk apapun, itu menjadi sumber bencana dan kehancuran. Jika pikiran menerima tujuan Higher Self, ini akan menjadi cara yang berguna untuk berkomunikasi dengan orang lain, tak terkalahkan sepanjang diperlukan, dan diletakkan secara lembut bila telah selesai digunakan. Setiap peristiwa adalah netral, ini adalah segalanya dalam dunia persepsi. Apakah ini digunakan untuk mewakili ego atau Higher Self sepenuhnya tergantung pada apa yang diinginkan oleh pikiran.
Kebalikan dari melihat melalui mata tubuh adalah melihat melalui diri yang Lebih Tinggi/Higher Self, yang mencerminkan kekuatan bukan kelemahan, kesatuan dan bukan pemisahan, cinta bukan ketakutan. Kebalikan dari mendengar melalui telinga tubuh adalah komunikasi melalui suara Tuhan, Higher Self, yang berdiam di dalam diri kita masing-masing. Suara-Nya tampak jauh dan sulit untuk didengarkan, karena ego, yang selalu berbicara tentang keterpisahan, tampaknya terdengar jauh lebih keras. Ini seharusnya terbalik. Diri yang lebih Tinggi berbicara dengan jelas dan sangat jelas dibanding dengan ego. Tak seorang pun yang tidak memilih untuk mengidentifikasi dengan tubuh dapat tuli mendengar pesan-Nya, juga tidak bisa ia gagal untuk menerima visiNya dalam kegembiraan
Diri Yang lebih Tinggi adalah karunia Tuhan terhadap ilusi keterpisahan antara di kita dengan cahayaNya. Ini adalah koreksi untuk semua kesalahan persepsi; rekonsiliasi dari pertentangan yang tampaknya mendasari dunia ini. CahayaNya yang ramah menunjukkan segala sesuatu dari sudut pandang yang lain, yang mencerminkan sistem pemikiran yang timbul dari pengetahuan dan membuat kembali kepada Tuhan tidak hanya mungkin, tapi tak terelakkan. Apa yang dianggap sebagai ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain kini menjadi panggilan untuk membantu dan untuk bersatu. Dosa, penyakit dan agresifitas yang dilihat sebagai kesalahan persepsi membutuhkan penyembuhan melalui kelembutan dan cinta kasih.
Untuk melakukan Inner Journey dan memasuki Kesadaran Avatar Tidaklah diperlukan suatu metode rumit serta waktu bertahun-tahun, siapapun bisa melakukannya. Baik orang awam maupun praktisi senior, baik orang yang banyak dosa ataupun orang suci. Siapapun dapat memasuki kesadaran Avatar. Karena ini adalah kesadaran kita sendiri yang sudah lama terlupakan. Dan untuk mengaksesnya kembali kta hanya perlu melakukannya dengan sebuah cara khusus yang nanti akan saya ajarkan di dalam training. Ini adalah sebuah cara yang sederhana, mudah, dan juga ilmiah.
Hanya saja, sudah siapkah anda menerima kenyataan bahwa ini adalah sesuatu yang mudah...???
Kultivasi Avatar Bali
Reviewed by Edi Sugianto
on
02.02
Rating:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus