HypnoTeaching 'ala Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara merumuskan kepemimpinan sosial dengan tiga ungkapan yang sangat dalam maknanya yakni, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangunkarso, tut wuri handayani. Ungkapan yang dilontarkan Ki Hajar Dewantara tersebut bermakna “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”. Ungkapan ini biasanya dipakai dalam dunia pendidikan. Hal ini ditujukan untuk memompa semangat para guru yang menjadi seorang pendidik bagi murid-muridnya.
Lalu apa kaitannya dengan HypnoTeaching...?
Hypnoteaching sebenarnya merupakan salah satu teknik yang menggabungkan antara ilmu hipnosis, komunikasi, psikologi dan teknik pengajaran di kelas. Jadi teknik ini jauh dari mistik maupun klenik. Banyak sekali definisi dari Hypnoteaching yang dibuat oleh para pakar, namun saya sendiri mendefinisikan Hypnoteaching adalah “Seni berkomunikasi dalam proses pengajaran dengan cara mengekplorasi alam bawah sadar, sehingga siswa menjadi fokus, relaks dan sugestif dalam menerima materi peajaran yang diberikan”
Prinsip utama Hypnoteaching adalah “Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
Artinya sebelum kita (guru) membawakan materi pelajaran, seorang guru harus mau dan mampu menyamakan frekuensi antara dirinya dengan siswa (building rapport) sehingga komunikasi dalam proses KBM menjadi lebih kondusif dan efektif. Oleh karena itu sebelum guru meminta siswa untuk membuka mindset yang berorientasi kepada prestasi, guru harus mau membuka mindset nya terlebih dahulu, agar berorientasi kepada prestasi siswa.
Hypnoteaching 'ala Ki Hajar Dewantoro adalah terkait dengan seni menyampaikan Sugesti atau tekhnik mengarahkan siswa sesuai dengan Outcome yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut, yang mana saat kita ada di depan dan sedang mempimpin kelas, kita gunakan Tekhnik Direct Suggestion atau Ing Ngarso Sung Tulodho, sedangkan dalam situasi konseling kita gunakan tekhnik Ing Madyo Mangun Karso (inDirect Suggestion), yaitu mengutamakan kesetaraan antara Guru dan Murid sehingga siswa mau menyampaikan permasalahannya. Sedangkan saat siswa tampil di depan kelas, Guru menggunakan tekhnik Covert Hypnosis untuk memberikan dukungan dan motivasi secara tersamar atau Tut Wuri Handayani
Ada 4 elemen utama dalam Hypnoteaching, yaitu :
1. Konsentrasi
Baik guru maupun siswa harus konsentrasi dalam pengajaran, itulah mengapa sebelum masuk dan mengajar di kelas, guru harus melakukan fast self hypnosis terlebih dahulu (di jelaskan saat seminar hypnoteaching).
Ada banyak cara untuk mengajak siswa berkonsentrasi dan fokus kepada guru dan materi pelajaran, alah satunya dengan teknik focus attention statement.
Misalnya saat proses belajar berlangsung, dan tiba-tiba AC di kelas mati, sudah pasti suasana kelas menjadi gaduh, akibatnya siswa kepanasan dan tidak konsentrasi.
Salah satu upaya guru yang bisa dilakukan adalah menggunakan teknik focus attention statement. Contohnya “ anak-anak biarkan saja suasananya seperti ini, anggap saja kalian sedang menonton konser NOAH, bayangkan & rasakan saja saat kalian melihat konser mereka, penuh sesah, pengap, tapi tetap asyik. Kalo kalian benar-benar “gaul”, pasti kalian pernah menonton konser dan tahu bagaimana rasanya saat menonton konser..ya seperti ini..dan biarkan kallian kini menjadi lebih fokus….kepada saya..”
2. Relaksasi
Relaksasi ini sangat diperlukan agar siswa menjadi lebih tenang dan nyaman, karena saat dalam kondisi ini, gelombang otak siswa berada pada posisi Alpha (14cps - 7 cps), kondisi dimana mereka menjadi lebih relaks dan sugestif saat menerima materi pengajaran dari guru.
Contoh kalimat yang bisa digunakan oleh guru “ Anak-anak silahkan atur duduk kamu dengan nyaman, tegakkan tulang punggung, lalu ambillah nafas yang dalam dari hidung dan buang perlahan lewat mulut, dan katakan WOW !”
3. Instalasi
Maksud dari Instalasi disini adalah komunikasi yang dilakukan guru saat memberikan materi pelajaran dan sugesti kepada siswa. Agar sugesti menjadi efektif, ada 3 hal yang harus lakukan oleh guru, yaitu :
4. Repetisi
Tidak jarang suasana di kelas begitu ramai dan siswa tidak fokus kepada apa yang di kelaskan oleh guru, oleh karena itu saat guru melakukan presentasi di kelas, gunakanlah repetisi. Repetisi / pengulangan ini sangat berguna untuk menembus Critical Area (CA) siswa agar mereka menjadi lebih sugestif. Sedangkan Critical Area sendiri adalah filter yang berfungsi untuk menyaring semua informasi yang masuk ke dalam otak.
Dengan teknik Hypnoteaching ini diharapkan menjadi salah satu solusi agar proses KBM di kelas menjadi jauh lebih efektif
Saya sangat berharap mulai sekarang dan seterusnya, guru maupun dosen untuk selalu meng up to date diri sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan, salah satunya dengan mengikuti seminar Hypnoteaching yang biasa saya selenggarakan.
Lalu apa kaitannya dengan HypnoTeaching...?
Hypnoteaching sebenarnya merupakan salah satu teknik yang menggabungkan antara ilmu hipnosis, komunikasi, psikologi dan teknik pengajaran di kelas. Jadi teknik ini jauh dari mistik maupun klenik. Banyak sekali definisi dari Hypnoteaching yang dibuat oleh para pakar, namun saya sendiri mendefinisikan Hypnoteaching adalah “Seni berkomunikasi dalam proses pengajaran dengan cara mengekplorasi alam bawah sadar, sehingga siswa menjadi fokus, relaks dan sugestif dalam menerima materi peajaran yang diberikan”
Prinsip utama Hypnoteaching adalah “Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
Artinya sebelum kita (guru) membawakan materi pelajaran, seorang guru harus mau dan mampu menyamakan frekuensi antara dirinya dengan siswa (building rapport) sehingga komunikasi dalam proses KBM menjadi lebih kondusif dan efektif. Oleh karena itu sebelum guru meminta siswa untuk membuka mindset yang berorientasi kepada prestasi, guru harus mau membuka mindset nya terlebih dahulu, agar berorientasi kepada prestasi siswa.
Hypnoteaching 'ala Ki Hajar Dewantoro adalah terkait dengan seni menyampaikan Sugesti atau tekhnik mengarahkan siswa sesuai dengan Outcome yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut, yang mana saat kita ada di depan dan sedang mempimpin kelas, kita gunakan Tekhnik Direct Suggestion atau Ing Ngarso Sung Tulodho, sedangkan dalam situasi konseling kita gunakan tekhnik Ing Madyo Mangun Karso (inDirect Suggestion), yaitu mengutamakan kesetaraan antara Guru dan Murid sehingga siswa mau menyampaikan permasalahannya. Sedangkan saat siswa tampil di depan kelas, Guru menggunakan tekhnik Covert Hypnosis untuk memberikan dukungan dan motivasi secara tersamar atau Tut Wuri Handayani
Ada 4 elemen utama dalam Hypnoteaching, yaitu :
1. Konsentrasi
Baik guru maupun siswa harus konsentrasi dalam pengajaran, itulah mengapa sebelum masuk dan mengajar di kelas, guru harus melakukan fast self hypnosis terlebih dahulu (di jelaskan saat seminar hypnoteaching).
Ada banyak cara untuk mengajak siswa berkonsentrasi dan fokus kepada guru dan materi pelajaran, alah satunya dengan teknik focus attention statement.
Misalnya saat proses belajar berlangsung, dan tiba-tiba AC di kelas mati, sudah pasti suasana kelas menjadi gaduh, akibatnya siswa kepanasan dan tidak konsentrasi.
Salah satu upaya guru yang bisa dilakukan adalah menggunakan teknik focus attention statement. Contohnya “ anak-anak biarkan saja suasananya seperti ini, anggap saja kalian sedang menonton konser NOAH, bayangkan & rasakan saja saat kalian melihat konser mereka, penuh sesah, pengap, tapi tetap asyik. Kalo kalian benar-benar “gaul”, pasti kalian pernah menonton konser dan tahu bagaimana rasanya saat menonton konser..ya seperti ini..dan biarkan kallian kini menjadi lebih fokus….kepada saya..”
2. Relaksasi
Relaksasi ini sangat diperlukan agar siswa menjadi lebih tenang dan nyaman, karena saat dalam kondisi ini, gelombang otak siswa berada pada posisi Alpha (14cps - 7 cps), kondisi dimana mereka menjadi lebih relaks dan sugestif saat menerima materi pengajaran dari guru.
Contoh kalimat yang bisa digunakan oleh guru “ Anak-anak silahkan atur duduk kamu dengan nyaman, tegakkan tulang punggung, lalu ambillah nafas yang dalam dari hidung dan buang perlahan lewat mulut, dan katakan WOW !”
3. Instalasi
Maksud dari Instalasi disini adalah komunikasi yang dilakukan guru saat memberikan materi pelajaran dan sugesti kepada siswa. Agar sugesti menjadi efektif, ada 3 hal yang harus lakukan oleh guru, yaitu :
- Gunakan kalimat yang sederhana dan mudah diingat
- Gunakan kalimat yang terjadi sekarang (present tense)
- Fokus kepada tujuan, hindari negative statement. Contohnya hindari kata :tidak, jangan, bukan, dilarang, tapi, dll. Contoh dalam perintah “kamu jangan mencontek”
- Intonasi
4. Repetisi
Tidak jarang suasana di kelas begitu ramai dan siswa tidak fokus kepada apa yang di kelaskan oleh guru, oleh karena itu saat guru melakukan presentasi di kelas, gunakanlah repetisi. Repetisi / pengulangan ini sangat berguna untuk menembus Critical Area (CA) siswa agar mereka menjadi lebih sugestif. Sedangkan Critical Area sendiri adalah filter yang berfungsi untuk menyaring semua informasi yang masuk ke dalam otak.
Dengan teknik Hypnoteaching ini diharapkan menjadi salah satu solusi agar proses KBM di kelas menjadi jauh lebih efektif
Saya sangat berharap mulai sekarang dan seterusnya, guru maupun dosen untuk selalu meng up to date diri sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan, salah satunya dengan mengikuti seminar Hypnoteaching yang biasa saya selenggarakan.
HypnoTeaching 'ala Ki Hadjar Dewantara.
Reviewed by Edi Sugianto
on
13.42
Rating:
Tidak ada komentar: