Diperkosa Wanita, Ritual Sex Pesugihan
Ternyata Sperma atau Mani merupakan media ampuh untuk Ritual Kekayaan ataupun Pesugihan, kesuksesan dan juga meningkatkan Magnetism Daya Tarik atau kekuatan Pengasihan. SIMBOL SEX DALAM PENJUALAN. “Does sex sell?” itulah pertanyaan utama yang dilontarkan Tom Reichart dalam bukunya “The Erotic History of Advertising” (2003).
Reichert menulis seks dan periklanan merupakan kombinasi yang mumpuni. Kenapa mumpuni? Pertama, seks merupakan kekuatan instingtif (Basic Instinct) dalam diri manusia yang luar biasa. Bahkan, pada taraf tertentu, seks menjadi daya dorong akan kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan rasa aman, tempat tinggal, makanan, dan sebagainya. Kekuatan ini bertambah mumpuni ketika dikombinasikan dengan periklanan, baik melalui media cetak, elektronik, maupun online seperti sekarang ini.
Namun, para wanita di Zimbabwe ini alih-alih menggunakan media yang legal dan halal semacam BATU FOSIL KRISTAL MANI GAJAH umpamanya yang tentunya lebih punya daya Aura Alami (Khowas) yang lebih kuat karena telah berusia ribuan tahun dan telah bersenyawa dengan kekuatan alam semesta dan mengkristal menjadi bebatuan. Mereka malah memburu sperma lelaki untuk medianya, mau tahu selanjutnya, baca terus ya... (Mitos Mani Gajah, Baca di sini : http://www.naqsdna.com/2013/05/legenda-kristal-mani-gajah.html)
VIVAnews – Ada ‘hantu’ gentayangan di Zimbabwe, dan para lelaki gemetar bukan kepalang. Suatu kali Susan Dhliwayo menyetir mobil di jalanan kota di negeri itu. Di tengah jalan gadis itu melihat segerombol lelaki berjalan kaki. Ingin berbuat baik, Susan lalu menawarkan tumpangan.
Tapi alangkah herannya dia. Niat baik itu ditolak. Perempuan 19 tahun itu mengerenyitkan kening, mendengar alasan para lelaki itu: mereka takut pada perempuan. “Mereka bilang, 'Kami tidak mau ikut karena tidak percaya sama kamu,'" kata Susan saat mengingat kejadian rada aneh itu, seperti dikutip New Straits Times pada Maret 2012.
Para lelaki di Zimbabwe kini melihat perempuan seperti ‘hantu’. Mereka takut diperkosa perempuan yang belum mereka kenal. Ya, diperkosa. Ini serius, para lelaki kerap jadi korban di sana. Salah satu modusnya adalah menawari tumpangan seperti yang dilakukan Susan.
Lalu, lelaki yang masuk jerat diancam pakai senjata. Ada juga yang diajak minum, tapi minumannya sudah dicampur obat kuat. Ada pula diancam pakai ular hidup, agar mau berhubungan intim berkali-kali sebelum dibuang ke tempat antah berantah. Sejumlah kasus mencuat di Zimbabwe, dan diberitakan media massa setempat. Media internasional pun mulai melirik.
Kasus ini akhirnya dikaitkan dengan cerita ada kelompok perempuan spesialis pengumpul sperma. Kisah ini muncul setelah polisi Zimbabwe beberapa waktu lalu sempat menahan tiga perempuan yang punya 31 kondom bekas berisi sperma milik sedikitnya 17 lelaki berbeda, yang mengaku jadi korban perkosaan.
Kasus terkini menimpa seorang serdadu muda di Zimbabwe. Setelah disekap berhari-hari, dan harta bendanya dirampok, prajurit malang berusia 25 tahun itu, harus melayani nafsu perempuan penculik.
Peristiwa itu berlangsung di Provinsi Manicaland, 19 April lalu. Tentara, yang namanya tak boleh dipublikasi, awalnya menjadi korban penculikan suatu komplotan yang terdiri dari dua perempuan dan seorang pria, begitu kata juru bicara Kepolisian Manicaland, Asisten Inspektur Muzondiwa Clean kepada laman NewsDay.
Korban awalnya percaya begitu saja ketika ditawari tumpangan oleh kelompok penculik. Lelaki malang itu berjalan sendirian di Birchenough Bridge, sekitar tengah malam. Itu adalah kawasan bisnis di pinggir Mutare, kota terbesar ketiga di Zimbabwe.
Mereka saat itu berjalan-jalan dengan mobil Mercedez Benz. "Sejam kemudian, dalam perjalanan ke Mutare, pengemudi keluar dari jalur, dan saat korban bertanya mau dibawa ke mana, mereka bilang ingin cari makanan," kata Clean saat mengulangi pengakuan korban.
"Si tentara kemudian minta berhenti, dan ingin turun dari mobil, namun pengemudi malah keluarkan pisau mengancam dia. Seorang dari dua perempuan lalu menutupi mata korban dengan ikatan kain," Clean melanjutkan.
Korban pun menyerah. Setelah tak lagi berdaya, mereka lalu menggasak harta bendanya. Sebuah ponsel dan uang setara US$35 disikat. Tak hanya itu, mereka melucuti pakaian korban.
Dibawa ke suatu rumah, korban lalu diancam lagi. Kali ini lebih gawat: kalau mau selamat penuhi dulu kebutuhan birahi salah seorang dari dua perempuan yang menculiknya. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali.
"Maka, selama empat hari berikut, dia dipaksa 'berhubungan intim' dengan salah seorang perempuan selama beberapa kali," kata Clean. Setelah tak lagi dibutuhkan, empat hari kemudian, atau pada 23 April 2013, lelaki naas itu dicampakkan di Pegunungan Dangamvura.
Menurut Clean, para pelaku cukup brutal. Korban sengaja dibuang di sana agar mati. Soalnya, kaki kiri korban sengaja dilukai dengan lemparan batu sehingga sulit berjalan. Namun, sebagai tentara, korban mampu bertahan hidup. Dia berhasil melaporkan kemalangannya ke kantor polisi terdekat, di Sakubva.
Tak bisa dijerat hukum?
Tentu, fenomena perempuan perkosa lelaki menyentak dunia yang penuh patriarki. Sejumlah kasus, walaupun kontroversial, sudah masuk kajian ranah akademis. Watch Ruparanganda, profesor sosiologi dari Universitas Zimbabwe, menilai ada kalangan masyarakat di negaranya yang menggunakan sperma orang lain untuk tujuan ritual. Ada yang bilang itu untuk "juju," yaitu ritual membawa nasib baik dengan menggunakan saripati sperma.
Ada kepercayaan sperma bisa digunakan untuk regenerasi kehidupan, karena unsur itu adalah sumber hidup secara biologis. “Beberapa kalangan merasa nasib buruk akan hilang dengan memakai cairan itu," kata Ruparanganda, yang dikutip CNN. Ada pula yang percaya memakai sperma akan membawa bisnis jadi untung. Atau jadi jimat bagi penjahat agar bisa menghilang.
"Pokoknya isu itu menjadi tak masuk akal," kata Ruparanganda, yang juga dikutip New Straits Times. Dia yakin sperma akhirnya menjadi bisnis menggiurkan. Dia lalu memberi ilustrasi bagaimana sperma menjadi komoditas di pinggir jalan.
Ketika itu dia sedang melakukan riset doktoral pada 2005. Kalangan anak muda di Harare mengungkapkan kepada Ruparanganda, bahwa ada pengusaha mengajak mereka ke hotel, lalu ditraktir minum alkohol. Setelah itu mereka ditawari kencan dengan perempuan pelacur. Tapi ada syaratnya, lelaki itu harus memakai kondom, yang kelak isinya harus diserahkan ke si pengusaha setelah berhubungan intim.
Perkosaan perempuan atas laki-laki ini jadi debat serius di kalangan ahli hukum. Banyak negara memiliki hukum pidana ihwal perkosaan dengan pelakunya lazim berkelamin laki-laki. Tak pernah terdengar ada hukuman mengatur kasus perkosaan, dengan pelaku perempuan, dan laki-laki sebagai korbannya.
Kontroversi inilah yang disinggung pakar hukum Nigeria, Profesor Itse Sagay. Dia mengungkapkan, di negaranya hukum mengatur kasus perkosaan dengan pelaku laki-laki. Maka penegak hukum di negaranya tak habis pikir bila harus menindak perempuan sebagai pelaku perkosaan atas laki-laki. Sagay menunjukkan contoh kesulitan penegak hukum dalam menindak tersangka perempuan pemerkosa.
"Ada suatu kasus perkosaan oleh seorang perempuan atas anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu disekap, dan dipaksa berhubungan intim dengan pelaku. Akhirnya korban dibuang dari jembatan, agar tak membocorkan kejahatannya. Namun, perempuan itu tak bisa didakwa dengan pasal perkosaan, karena wanita tak bisa dituduh memperkosa pria," kata Sagay seperti dikutip Vanguard.
Di Inggris pun pernah ada kasus serupa. Pada 1978, seorang perempuan bernama Joyce McKinney dihukum penjara selama 12 bulan, karena memaksa seorang laki-laki berhubungan intim sambil diikat dengan rantai. Namun, McKinnei tak sampai tinggal di balik jeruji. Dia bisa bebas dengan membayar denda, dan kabur ke luar negeri.
Sagay pun mengutarakan contoh kasus lain di Nigeria. Ada laporan dua perempuan muda suatu ketika menghentikan seorang tukang ojek, yang populer disebut Okada, untuk minta diantar ke suatu lokasi.
Di tengah perjalanan, tepatnya di suatu tempat sepi, dua perempuan itu tiba-tiba menodongkan pengojek itu dengan sepucuk pistol. Dia lalu disuruh telentang, dan melucuti celananya. Mereka lalu dikabarkan menyetubuhi tukang ojek secara bergilir, satu beraksi, dan satu lagi menodongkan senjata.
Begitu selesai, kedua perempuan itu berkata kepada tukang ojek bahwa mereka positif pengidap virus HIV. Rupanya aksi itu adalah bentuk balas dendam mereka karena ditulari virus AIDS dari laki-laki lain.
"Di mata hukum, apakah bisa dua perempuan itu dikenakan dakwaan perkosaan? Beberapa pengacara sudah mengangkat isu itu," kata Sagay, yang juga dikutip allafrica.com. Dia tetap tak yakin perempuan bisa jadi pemerkosa.
Argumen dia, seorang pria harus dirangsang agar bisa “greng” dengan perempuan. Jadi seorang laki-laki sulit jika dipaksa, atau diancam, agar bisa langsung berhubungan intim. Kata Sagay, dalam situasi takut dan disorientasi, laki-laki itu akan “letoy”. Dia tak akan mampu berhubungan seks. (np)
Sesajen Sperma Sang Dukun, Sesajen untuk para dukun dan jimat keberuntungan.
VIVAnews - Tiga wanita ini membawa kantung kresek. Sebuah kantung biasa. Dan tidak ada yang mencurigakan. Tapi polisi yang menguntit mereka mengincar kantung itu. Begitu dibekuk, kantung plastik itu dibuka. Isinya memang rada aneh. Ada 31 kondom bekas di situ. Semua berisi cairan sperma.
Penangkapan Oktober 2011 itu, mengakhiri perburuan panjang polisi terhadap ketiga bandit wanita ini. Mereka sungguh meresahkan para pria di kota-kota di Zimbabwe, negeri gersang di benua Afrika itu.
Perburuan terhadap para bandit wanita ini, bermula dari pengakuan sejumlah pria yang mengaku diculik. Para penculik adalah sekelompok wanita. Para lelaki ini kemudian diperkosa. Spermanya dicuri. Kasus ini pertama kali merebak pertama tahun 2009. Setidaknya 17 pria sudah diperkosa para wanita ini.
Media lokal di sana memburu kisah kelompok ini. Menggali bagaimana cara mereka memperkosa para pria itu. My Zimbabwe menulis bahwa dalam beroperasi geng kaum hawa ini memakai banyak modus.
Yang paling umum adalah merangsang korban. Lalu diperkosa. Dengan cara ini diharapkan para korban bisa ejakulasi. Jika cara ini tidak berhasil, dalam beberapa kasus mereka memakai cara ular. Memakai ular berbisa demi memacu birahi para pria. Tidak jelas, bagaimana si ular itu bisa meletupkan syahwat.
Jika cara itu juga tidak berhasil, mereka akan menodongkan senjata. Jika tak punya senjata, ya pakai pisau. Jika tidak berhasil juga, para korban akan dipaksa menelan obat perangsang dan obat kuat. Sesudah oleng, mereka dipaksa berhubungan seks. Berkali-kali sebelum akhirnya dicampakkan di jalan.
Banyak yang meyakini, cara hina ini ditempuh bukan demi kepuasan birahi belaka, seperti ketika pria memperkosa wanita. Cara ini dilakukan juga untuk mencuri sperma para pria. Sperma itu akan dijual. Diduga pasarnya terbuka luas. Dijual di Zimbabwe dan sejumlah negeri di benua itu.
Kecurigaan soal jaringan jual beli sperma itu meruyak, sebab praktik dengan modus yang hampir sama juga ramai di sejumlah negara. Lihatlah yang dilakukan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Abuja, Nigeria, yang jauhnya beribu mil dari Zimbabwe. Di negeri itu Dewan Perlindungan Masyarakat Abuja (AEPB) kerap kali melakukan razia dan menangkap ratusan pekerja seks. Dan selalu saja menemukan kondom berisi cairan sperma di dalam tas mereka.
"Sering kami temui. Mereka membawa kondom dengan sperma saat kami menggeledah tas. Leher kondom diikat agar isinya tidak tumpah dan dibungkus lagi dengan tisu toilet," kata seorang petugas AEPB.
Kecurigaan bahwa jual beli sperma ini meluas sesudah polisi di Ghana juga mengungkap praktik serupa. Pria di negara ini diteror geng wanita pemerkosa yang mengincar sperma mereka. Kebanyakan pemerkosa adalah para pekerja seks komersil.
Kepada media lokal, salah seorang pekerja seks menuturkan bahwa mereka harus sembunyi-sembunyi mencuri sperma para "klien". Namun jika tidak berhasil, jalan kekerasan terpaksa ditempuh.
Di Ghana, para pekerja seks kerap memakai obat bius melumpuhkan korban. Mengusapkan semacam serbuk bius dan stimulan ke tubuh mereka sendiri, lalu merayu para pria untuk menghisap. Saat korban kehilangan kesadaran, atau setengah sadar, mereka dipaksa berhubungan seks. Sperma mereka “diperah” dan ditampung dalam kondom.
Mengapa para wanita ini mencuri sperma? Jawabannya adalah uang, campur aduk dengan perdukunan.
Sejumlah media di Afrika menulis bahwa di pasar gelap, harga sekantung kondom penuh sperma bisa mencapai Rp136 juta. Dari seorang pria yang diperkosa, setelah diberi stimulan, mereka bisa mengantungi lima kondom penuh sperma. Jika dijual meraup Rp680 juta.
Bagi sejumlah warga di negera-negara itu, yang banyak hidup di bawah garis kemiskinan, uang sebesar ini sangat menggiurkan. Itulah sebabnya, kasus perkosaan pria oleh wanita berlipat ganda beberapa tahun belakangan.
Sperma ini akan dijual kepada para dukun. Di sana sohor dengan sebutan "Sakawa". Digunakan sebagai salah satu syarat pesugihan. Bersekutu dengan setan mencari uang haram. Mereka yang menyerahkan sajen sperma ini diyakini bakal sukses dalam hidup. Sukses dalam bisnis.
Selain dijual ke dukun sebagai sajen, ada juga yang menyimpan sperma itu sebagai jimat keberuntungan. Mereka yang menyimpan sperma plus jampi-jampi khusus akan untung dalam hidup.
Mereka yang menerima dan menyimpan sperma itu bakal untung, tapi yang diambil spermanya bakal buntung. Bahkan bisa menemui ajal.
Dalam keyakinan perdukunan ini, pria yang spermanya digunakan untuk sarana pesugihan ini akan menderita banyak penyakit. Di antaranya adalah kemandulan, impotensi, krisis pernikahan, gagal dalam bisnis dan bahkan lebih cepat dijemput maut.
Benar atau tidak memang susah dibuktikan. Tapi dengarlah kisah seorang wanita di Ghana ini. Kepada media setempat, wanita ini berkisah tentang sepupu prianya. Sang sepupu tiba-tiba dirubung penyakit aneh.
"Dia selalu kesakitan, muntah-muntah, buang-buang air, dan lama-lama dia sangat pucat dan kurus sampai kami tidak mengenalinya lagi," kata wanita yang tidak disebutkan namanya itu.
Cemas dengan kesehatannya, keluarga membawanya ke dukun. Setelah dilakukan ritual, kata dukun itu, diketahui bahwa sperma pria tersebut digunakan untuk pesugihan oleh seseorang. Tidak ditulis apakah si pria malang itu bisa dibugarkan oleh si eyang dukun itu.
Berbagai kisah pemerkosaan, bercampur bisnis dan perdukunan itu membuat pria di sejumlah negara di Afrika ketakutan. Takut sendirian di jalanan. Polisi juga menghimbau para pria untuk tidak menerima ajakan menumpang mobil wanita yang tidak dikenal.
***
Pria diperkosa wanita. Sama buruknya dengan wanita yang diperkosa pria. Daya rusak terhadap kejiwaan sama beratnya. Aliansi Kota New York Melawan Kekerasan Seksual (NYCAASA) dalam sebuah kajiannya memaparkan bahwa para pria korban pemerkosaan bisa depresi, marah, merasa bersalah, mengalami disfungsi seksual, trauma, dan kecenderungan ingin bunuh diri. Citra pria sebagai seorang yang kuat juga dinodai.
Kebanyakan mereka justru diremehkan dan dilecehkan ketika mengajukan laporan ke polisi. Hal ini karena berdasarkan anggapan masyarakat, pria seharusnya bisa melindungi dirinya sendiri. Salah mereka sendiri, kenapa bisa diperkosa.
Kebanyakan mereka juga dianggap bukan korban, tapi turut menikmati lantaran ikut ereksi dan bahkan berejakulasi. Padahal menurut para psikolog, ereksi dan ejakulasi saat pria diperkosa adalah reaksi fisik yang tidak bisa dikontrol, dan ini normal.
NYCAASA menuliskan, ini bukan berarti bahwa korban ingin diperkosa atau menikmati kejadian tersebut. Ejakulasi tidak selalu berarti orgasme. "Gairah seksual tidak selalu harus dengan persetujuan."
Source : http://sorot.news.viva.co.id/news/read/410244-kala-wanita-perkosa-pria
Nb.
Bagi anda kaum lelaki yang sudah Order KRISTAL MANI GAJAH DI SINI... Hati-hati diperkosa wanita muda yang cantik ya... wkwkwkwkwkwkwkwkwk................
Reichert menulis seks dan periklanan merupakan kombinasi yang mumpuni. Kenapa mumpuni? Pertama, seks merupakan kekuatan instingtif (Basic Instinct) dalam diri manusia yang luar biasa. Bahkan, pada taraf tertentu, seks menjadi daya dorong akan kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan rasa aman, tempat tinggal, makanan, dan sebagainya. Kekuatan ini bertambah mumpuni ketika dikombinasikan dengan periklanan, baik melalui media cetak, elektronik, maupun online seperti sekarang ini.
Namun, para wanita di Zimbabwe ini alih-alih menggunakan media yang legal dan halal semacam BATU FOSIL KRISTAL MANI GAJAH umpamanya yang tentunya lebih punya daya Aura Alami (Khowas) yang lebih kuat karena telah berusia ribuan tahun dan telah bersenyawa dengan kekuatan alam semesta dan mengkristal menjadi bebatuan. Mereka malah memburu sperma lelaki untuk medianya, mau tahu selanjutnya, baca terus ya... (Mitos Mani Gajah, Baca di sini : http://www.naqsdna.com/2013/05/legenda-kristal-mani-gajah.html)
VIVAnews – Ada ‘hantu’ gentayangan di Zimbabwe, dan para lelaki gemetar bukan kepalang. Suatu kali Susan Dhliwayo menyetir mobil di jalanan kota di negeri itu. Di tengah jalan gadis itu melihat segerombol lelaki berjalan kaki. Ingin berbuat baik, Susan lalu menawarkan tumpangan.
Tapi alangkah herannya dia. Niat baik itu ditolak. Perempuan 19 tahun itu mengerenyitkan kening, mendengar alasan para lelaki itu: mereka takut pada perempuan. “Mereka bilang, 'Kami tidak mau ikut karena tidak percaya sama kamu,'" kata Susan saat mengingat kejadian rada aneh itu, seperti dikutip New Straits Times pada Maret 2012.
Para lelaki di Zimbabwe kini melihat perempuan seperti ‘hantu’. Mereka takut diperkosa perempuan yang belum mereka kenal. Ya, diperkosa. Ini serius, para lelaki kerap jadi korban di sana. Salah satu modusnya adalah menawari tumpangan seperti yang dilakukan Susan.
Lalu, lelaki yang masuk jerat diancam pakai senjata. Ada juga yang diajak minum, tapi minumannya sudah dicampur obat kuat. Ada pula diancam pakai ular hidup, agar mau berhubungan intim berkali-kali sebelum dibuang ke tempat antah berantah. Sejumlah kasus mencuat di Zimbabwe, dan diberitakan media massa setempat. Media internasional pun mulai melirik.
Kasus ini akhirnya dikaitkan dengan cerita ada kelompok perempuan spesialis pengumpul sperma. Kisah ini muncul setelah polisi Zimbabwe beberapa waktu lalu sempat menahan tiga perempuan yang punya 31 kondom bekas berisi sperma milik sedikitnya 17 lelaki berbeda, yang mengaku jadi korban perkosaan.
Kasus terkini menimpa seorang serdadu muda di Zimbabwe. Setelah disekap berhari-hari, dan harta bendanya dirampok, prajurit malang berusia 25 tahun itu, harus melayani nafsu perempuan penculik.
Peristiwa itu berlangsung di Provinsi Manicaland, 19 April lalu. Tentara, yang namanya tak boleh dipublikasi, awalnya menjadi korban penculikan suatu komplotan yang terdiri dari dua perempuan dan seorang pria, begitu kata juru bicara Kepolisian Manicaland, Asisten Inspektur Muzondiwa Clean kepada laman NewsDay.
Korban awalnya percaya begitu saja ketika ditawari tumpangan oleh kelompok penculik. Lelaki malang itu berjalan sendirian di Birchenough Bridge, sekitar tengah malam. Itu adalah kawasan bisnis di pinggir Mutare, kota terbesar ketiga di Zimbabwe.
Mereka saat itu berjalan-jalan dengan mobil Mercedez Benz. "Sejam kemudian, dalam perjalanan ke Mutare, pengemudi keluar dari jalur, dan saat korban bertanya mau dibawa ke mana, mereka bilang ingin cari makanan," kata Clean saat mengulangi pengakuan korban.
"Si tentara kemudian minta berhenti, dan ingin turun dari mobil, namun pengemudi malah keluarkan pisau mengancam dia. Seorang dari dua perempuan lalu menutupi mata korban dengan ikatan kain," Clean melanjutkan.
Korban pun menyerah. Setelah tak lagi berdaya, mereka lalu menggasak harta bendanya. Sebuah ponsel dan uang setara US$35 disikat. Tak hanya itu, mereka melucuti pakaian korban.
Dibawa ke suatu rumah, korban lalu diancam lagi. Kali ini lebih gawat: kalau mau selamat penuhi dulu kebutuhan birahi salah seorang dari dua perempuan yang menculiknya. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali.
"Maka, selama empat hari berikut, dia dipaksa 'berhubungan intim' dengan salah seorang perempuan selama beberapa kali," kata Clean. Setelah tak lagi dibutuhkan, empat hari kemudian, atau pada 23 April 2013, lelaki naas itu dicampakkan di Pegunungan Dangamvura.
Menurut Clean, para pelaku cukup brutal. Korban sengaja dibuang di sana agar mati. Soalnya, kaki kiri korban sengaja dilukai dengan lemparan batu sehingga sulit berjalan. Namun, sebagai tentara, korban mampu bertahan hidup. Dia berhasil melaporkan kemalangannya ke kantor polisi terdekat, di Sakubva.
Tak bisa dijerat hukum?
Tentu, fenomena perempuan perkosa lelaki menyentak dunia yang penuh patriarki. Sejumlah kasus, walaupun kontroversial, sudah masuk kajian ranah akademis. Watch Ruparanganda, profesor sosiologi dari Universitas Zimbabwe, menilai ada kalangan masyarakat di negaranya yang menggunakan sperma orang lain untuk tujuan ritual. Ada yang bilang itu untuk "juju," yaitu ritual membawa nasib baik dengan menggunakan saripati sperma.
Ada kepercayaan sperma bisa digunakan untuk regenerasi kehidupan, karena unsur itu adalah sumber hidup secara biologis. “Beberapa kalangan merasa nasib buruk akan hilang dengan memakai cairan itu," kata Ruparanganda, yang dikutip CNN. Ada pula yang percaya memakai sperma akan membawa bisnis jadi untung. Atau jadi jimat bagi penjahat agar bisa menghilang.
"Pokoknya isu itu menjadi tak masuk akal," kata Ruparanganda, yang juga dikutip New Straits Times. Dia yakin sperma akhirnya menjadi bisnis menggiurkan. Dia lalu memberi ilustrasi bagaimana sperma menjadi komoditas di pinggir jalan.
Ketika itu dia sedang melakukan riset doktoral pada 2005. Kalangan anak muda di Harare mengungkapkan kepada Ruparanganda, bahwa ada pengusaha mengajak mereka ke hotel, lalu ditraktir minum alkohol. Setelah itu mereka ditawari kencan dengan perempuan pelacur. Tapi ada syaratnya, lelaki itu harus memakai kondom, yang kelak isinya harus diserahkan ke si pengusaha setelah berhubungan intim.
Perkosaan perempuan atas laki-laki ini jadi debat serius di kalangan ahli hukum. Banyak negara memiliki hukum pidana ihwal perkosaan dengan pelakunya lazim berkelamin laki-laki. Tak pernah terdengar ada hukuman mengatur kasus perkosaan, dengan pelaku perempuan, dan laki-laki sebagai korbannya.
Kontroversi inilah yang disinggung pakar hukum Nigeria, Profesor Itse Sagay. Dia mengungkapkan, di negaranya hukum mengatur kasus perkosaan dengan pelaku laki-laki. Maka penegak hukum di negaranya tak habis pikir bila harus menindak perempuan sebagai pelaku perkosaan atas laki-laki. Sagay menunjukkan contoh kesulitan penegak hukum dalam menindak tersangka perempuan pemerkosa.
"Ada suatu kasus perkosaan oleh seorang perempuan atas anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu disekap, dan dipaksa berhubungan intim dengan pelaku. Akhirnya korban dibuang dari jembatan, agar tak membocorkan kejahatannya. Namun, perempuan itu tak bisa didakwa dengan pasal perkosaan, karena wanita tak bisa dituduh memperkosa pria," kata Sagay seperti dikutip Vanguard.
Di Inggris pun pernah ada kasus serupa. Pada 1978, seorang perempuan bernama Joyce McKinney dihukum penjara selama 12 bulan, karena memaksa seorang laki-laki berhubungan intim sambil diikat dengan rantai. Namun, McKinnei tak sampai tinggal di balik jeruji. Dia bisa bebas dengan membayar denda, dan kabur ke luar negeri.
Sagay pun mengutarakan contoh kasus lain di Nigeria. Ada laporan dua perempuan muda suatu ketika menghentikan seorang tukang ojek, yang populer disebut Okada, untuk minta diantar ke suatu lokasi.
Di tengah perjalanan, tepatnya di suatu tempat sepi, dua perempuan itu tiba-tiba menodongkan pengojek itu dengan sepucuk pistol. Dia lalu disuruh telentang, dan melucuti celananya. Mereka lalu dikabarkan menyetubuhi tukang ojek secara bergilir, satu beraksi, dan satu lagi menodongkan senjata.
Begitu selesai, kedua perempuan itu berkata kepada tukang ojek bahwa mereka positif pengidap virus HIV. Rupanya aksi itu adalah bentuk balas dendam mereka karena ditulari virus AIDS dari laki-laki lain.
"Di mata hukum, apakah bisa dua perempuan itu dikenakan dakwaan perkosaan? Beberapa pengacara sudah mengangkat isu itu," kata Sagay, yang juga dikutip allafrica.com. Dia tetap tak yakin perempuan bisa jadi pemerkosa.
Argumen dia, seorang pria harus dirangsang agar bisa “greng” dengan perempuan. Jadi seorang laki-laki sulit jika dipaksa, atau diancam, agar bisa langsung berhubungan intim. Kata Sagay, dalam situasi takut dan disorientasi, laki-laki itu akan “letoy”. Dia tak akan mampu berhubungan seks. (np)
Sesajen Sperma Sang Dukun, Sesajen untuk para dukun dan jimat keberuntungan.
VIVAnews - Tiga wanita ini membawa kantung kresek. Sebuah kantung biasa. Dan tidak ada yang mencurigakan. Tapi polisi yang menguntit mereka mengincar kantung itu. Begitu dibekuk, kantung plastik itu dibuka. Isinya memang rada aneh. Ada 31 kondom bekas di situ. Semua berisi cairan sperma.
Penangkapan Oktober 2011 itu, mengakhiri perburuan panjang polisi terhadap ketiga bandit wanita ini. Mereka sungguh meresahkan para pria di kota-kota di Zimbabwe, negeri gersang di benua Afrika itu.
Perburuan terhadap para bandit wanita ini, bermula dari pengakuan sejumlah pria yang mengaku diculik. Para penculik adalah sekelompok wanita. Para lelaki ini kemudian diperkosa. Spermanya dicuri. Kasus ini pertama kali merebak pertama tahun 2009. Setidaknya 17 pria sudah diperkosa para wanita ini.
Media lokal di sana memburu kisah kelompok ini. Menggali bagaimana cara mereka memperkosa para pria itu. My Zimbabwe menulis bahwa dalam beroperasi geng kaum hawa ini memakai banyak modus.
Yang paling umum adalah merangsang korban. Lalu diperkosa. Dengan cara ini diharapkan para korban bisa ejakulasi. Jika cara ini tidak berhasil, dalam beberapa kasus mereka memakai cara ular. Memakai ular berbisa demi memacu birahi para pria. Tidak jelas, bagaimana si ular itu bisa meletupkan syahwat.
Jika cara itu juga tidak berhasil, mereka akan menodongkan senjata. Jika tak punya senjata, ya pakai pisau. Jika tidak berhasil juga, para korban akan dipaksa menelan obat perangsang dan obat kuat. Sesudah oleng, mereka dipaksa berhubungan seks. Berkali-kali sebelum akhirnya dicampakkan di jalan.
Banyak yang meyakini, cara hina ini ditempuh bukan demi kepuasan birahi belaka, seperti ketika pria memperkosa wanita. Cara ini dilakukan juga untuk mencuri sperma para pria. Sperma itu akan dijual. Diduga pasarnya terbuka luas. Dijual di Zimbabwe dan sejumlah negeri di benua itu.
Kecurigaan soal jaringan jual beli sperma itu meruyak, sebab praktik dengan modus yang hampir sama juga ramai di sejumlah negara. Lihatlah yang dilakukan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Abuja, Nigeria, yang jauhnya beribu mil dari Zimbabwe. Di negeri itu Dewan Perlindungan Masyarakat Abuja (AEPB) kerap kali melakukan razia dan menangkap ratusan pekerja seks. Dan selalu saja menemukan kondom berisi cairan sperma di dalam tas mereka.
"Sering kami temui. Mereka membawa kondom dengan sperma saat kami menggeledah tas. Leher kondom diikat agar isinya tidak tumpah dan dibungkus lagi dengan tisu toilet," kata seorang petugas AEPB.
Kecurigaan bahwa jual beli sperma ini meluas sesudah polisi di Ghana juga mengungkap praktik serupa. Pria di negara ini diteror geng wanita pemerkosa yang mengincar sperma mereka. Kebanyakan pemerkosa adalah para pekerja seks komersil.
Kepada media lokal, salah seorang pekerja seks menuturkan bahwa mereka harus sembunyi-sembunyi mencuri sperma para "klien". Namun jika tidak berhasil, jalan kekerasan terpaksa ditempuh.
Di Ghana, para pekerja seks kerap memakai obat bius melumpuhkan korban. Mengusapkan semacam serbuk bius dan stimulan ke tubuh mereka sendiri, lalu merayu para pria untuk menghisap. Saat korban kehilangan kesadaran, atau setengah sadar, mereka dipaksa berhubungan seks. Sperma mereka “diperah” dan ditampung dalam kondom.
Mengapa para wanita ini mencuri sperma? Jawabannya adalah uang, campur aduk dengan perdukunan.
Sejumlah media di Afrika menulis bahwa di pasar gelap, harga sekantung kondom penuh sperma bisa mencapai Rp136 juta. Dari seorang pria yang diperkosa, setelah diberi stimulan, mereka bisa mengantungi lima kondom penuh sperma. Jika dijual meraup Rp680 juta.
Bagi sejumlah warga di negera-negara itu, yang banyak hidup di bawah garis kemiskinan, uang sebesar ini sangat menggiurkan. Itulah sebabnya, kasus perkosaan pria oleh wanita berlipat ganda beberapa tahun belakangan.
Sperma ini akan dijual kepada para dukun. Di sana sohor dengan sebutan "Sakawa". Digunakan sebagai salah satu syarat pesugihan. Bersekutu dengan setan mencari uang haram. Mereka yang menyerahkan sajen sperma ini diyakini bakal sukses dalam hidup. Sukses dalam bisnis.
Selain dijual ke dukun sebagai sajen, ada juga yang menyimpan sperma itu sebagai jimat keberuntungan. Mereka yang menyimpan sperma plus jampi-jampi khusus akan untung dalam hidup.
Mereka yang menerima dan menyimpan sperma itu bakal untung, tapi yang diambil spermanya bakal buntung. Bahkan bisa menemui ajal.
Dalam keyakinan perdukunan ini, pria yang spermanya digunakan untuk sarana pesugihan ini akan menderita banyak penyakit. Di antaranya adalah kemandulan, impotensi, krisis pernikahan, gagal dalam bisnis dan bahkan lebih cepat dijemput maut.
Benar atau tidak memang susah dibuktikan. Tapi dengarlah kisah seorang wanita di Ghana ini. Kepada media setempat, wanita ini berkisah tentang sepupu prianya. Sang sepupu tiba-tiba dirubung penyakit aneh.
"Dia selalu kesakitan, muntah-muntah, buang-buang air, dan lama-lama dia sangat pucat dan kurus sampai kami tidak mengenalinya lagi," kata wanita yang tidak disebutkan namanya itu.
Cemas dengan kesehatannya, keluarga membawanya ke dukun. Setelah dilakukan ritual, kata dukun itu, diketahui bahwa sperma pria tersebut digunakan untuk pesugihan oleh seseorang. Tidak ditulis apakah si pria malang itu bisa dibugarkan oleh si eyang dukun itu.
Berbagai kisah pemerkosaan, bercampur bisnis dan perdukunan itu membuat pria di sejumlah negara di Afrika ketakutan. Takut sendirian di jalanan. Polisi juga menghimbau para pria untuk tidak menerima ajakan menumpang mobil wanita yang tidak dikenal.
***
Pria diperkosa wanita. Sama buruknya dengan wanita yang diperkosa pria. Daya rusak terhadap kejiwaan sama beratnya. Aliansi Kota New York Melawan Kekerasan Seksual (NYCAASA) dalam sebuah kajiannya memaparkan bahwa para pria korban pemerkosaan bisa depresi, marah, merasa bersalah, mengalami disfungsi seksual, trauma, dan kecenderungan ingin bunuh diri. Citra pria sebagai seorang yang kuat juga dinodai.
Kebanyakan mereka justru diremehkan dan dilecehkan ketika mengajukan laporan ke polisi. Hal ini karena berdasarkan anggapan masyarakat, pria seharusnya bisa melindungi dirinya sendiri. Salah mereka sendiri, kenapa bisa diperkosa.
Kebanyakan mereka juga dianggap bukan korban, tapi turut menikmati lantaran ikut ereksi dan bahkan berejakulasi. Padahal menurut para psikolog, ereksi dan ejakulasi saat pria diperkosa adalah reaksi fisik yang tidak bisa dikontrol, dan ini normal.
NYCAASA menuliskan, ini bukan berarti bahwa korban ingin diperkosa atau menikmati kejadian tersebut. Ejakulasi tidak selalu berarti orgasme. "Gairah seksual tidak selalu harus dengan persetujuan."
Source : http://sorot.news.viva.co.id/news/read/410244-kala-wanita-perkosa-pria
Nb.
Bagi anda kaum lelaki yang sudah Order KRISTAL MANI GAJAH DI SINI... Hati-hati diperkosa wanita muda yang cantik ya... wkwkwkwkwkwkwkwkwk................
Diperkosa Wanita, Ritual Sex Pesugihan
Reviewed by Edi Sugianto
on
08.57
Rating:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus