Ciptakan Keajaibanmu
CITRA SIAPA YANG KITA WAKILI...??
Ketika orang lain bertemu dengan kita, melihat diri kita. apa yg teringat dalam benak mereka. dan diri kita di asosiasikan sebagai apa..?
Suatu ketika, Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabatnya, “Maukah kalian aku beritahu siapa “manusia terbaik”?” Mereka menjawab, “Tentu wahai Rasulullah!” Rasulullah menjawab, “Yaitu orang jika kalian memandangnya, ia mengingatkan kalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala”
The Law Of Consciousness Creation
Dalam fisika kuantum terdapat suatu fenomena yg disebut Participating Observer (hasil eksperimen selalu tergantung pada pengamat dan suatu realitas tidak akan terjadi sebelum kita benar-benar mengamatinya).
Dimensi Quantum adalah dimensi yang berisi bahan baku dari Alam Semesta, di sini tersedia Lautan Kemungkinan dari penciptaan, dan Diperlukan suatu mahluk yang memiliki kesadaran (consciousness) untuk menjadikan sesuatu benda menjadi "Real".
Artinya apapun fokus dari pandangan hidup anda. maka itulah realita yg akan anda hadapi selama anda hidup dunia ini.
Maka
MENGUBAH SUDUT PANDANG ANDA
AKAN MENGUBAH NASIB ANDA.
Hanya satu pesan yg aku camkan ke peserta Bakti Sosial NAQS DNA pada hari Sabtu Minggu, 06 & 07 Oktober 2012 di Surabaya :
FITHRAH : Sifat-sifat Ketuhanan
Allah SWT berfirman surat Ar-Ruum ayat 30.
“…Fithratallah allatii fatharannaasa ‘alayhaa…”…
Fithrah Allah, yang Dia mencipta manusia berdasarkan fithrah itu. (QS. Ar-Ruum, 30:30)
Bayangkan, Allah mencipta manusia dengan sifat-sifat Allah, karena itulah ketika manusia itu terlahir dalam hadist Nabi dijelaskan:
Maa min mauluudin Illaa yuu ladu ‘alalfithrah
tidak satu pun bayi terlahir kecuali ia di lahirkan berdasarkan FITHRAH
Dan dalam hadist lain yang sangat indah dan sangat populer dikalangan dunia tasawuf: “Takhallaquu biakhlaqillah”~ Berahlaklah kalian dengan ahlak Allah
Bertingkahlah kalian dengan tingkah ke-Allah-an, jadilah kamu ‘seperti’ Allah karena manusia adalah cermin Allah. Karena manusia dihadirkan ke bumi untuk menjadi khalifatullah atau wakil Allah, dan di dalam qalbunya sudah diisikan sifat-sifat Allah, maka hendaknya manusia bertingkah dengan tingkah ke-Allah-an, dengan mewujudkan karakter ke-Allah-an.
Allah telah menciptakan alam semesta ini beserta hukum-hukum alam. Termasuk diantaranya adalah hukum penciptaan, yaitu hukum alam untuk mewujudkan apa yang ada di hati kita, apa yang kita rasakan.
Hukum penciptaan tidak membedakan apa yang kita inginkan atau apa yang tidak kita inginkan. Ketika hati (perasaan) kita fokus pada sesuatu, terlepas apakah sesuatu itu diinginkan atau tidak diinginkan, maka alam akan mewujudkannya.
Jadi, jika kita selalu memikirkan dan berperasaan apa "yang kita suka", hidup kita akan dipenuhi oleh hal itu, yaitu hal-hal yang kita sukai.
Sebaliknya, jika kita selalu memikirkan dan berperasaan apa "yang tidak kita suka", maka yang terjadi dalam hidup kita akan dipenuhi oleh hal-hal yang tidak kita sukai.
Apapun yang hadir dalam perasaan kita, itu merupakan suatu doa kita, dan akan menjadi kenyataan bagi kita.
Bila kita lebih banyak berperasaan negatif terhadap banyak hal, terutama hal-hal di sekitar kita, maka hal-hal negatif-lah yang banyak hadir pada kehidupan kita. Sebaliknya bila kita cenderung berperasaan positif (otomatis berasal dari pikiran positif), maka hal-hal positif akan banyak hadir pada kehidupan kita.
Hukum penciptaan selalu bekerja, terlepas dari apakah kita mempercayainya, memahaminya, atau tidak mempercayainya. Juga terlepas apakah kita beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khong Hu Cu, Kepercayaan, dsb, hukum penciptaan selalu bekerja dan berlaku bagi siapa pun.
Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku perkenankan bagimu .... [QS. Al Mu’min : 60]
Allah SELALU mengabulkan doa setiap orang. Dan doa yang dikabulkan-Nya, adalah doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap di mulut. Juga bukan yang ada di pikiran manusia. Jadi saat berdoa, jika ada konflik atau perbedaan antara apa yang terucap di mulut atau apa yang ada di pikiran kita dengan apa yang terasa di hati kita. Maka yang ada di hati kitalah yang terwujud.
Umumnya manusia hanya memanfaatkan “pikiran sadar”-nya yang memiliki hanya 12 % dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Pikiran sadar inilah yang sering kita sebut bahwa seseorang itu sedang menggunakan “otak”-nya. Sedangkan yang 88 % lainnya merupakan kekuatan bawah sadar, yang secara umum muncul dalam bentuk “perasaan”-nya.
Jadi otomatis alam semesta akan merespon yang lebih dominan, yaitu merespon yang 88 % tadi, yaitu merespon perasaan kita.
Bisa dibayangkan ketika pikiran dan perasaan kita selaras (sama), berarti kekuatan permintaan (doa) kita adalah 100 %. Dan itu akan dengan cepat terwujud.
Seringkali manusia meminta “itu”, tetapi kenapa kok dapat “ini”.
Masalahnya, kebanyakan orang merasakan apa yang tidak mereka inginkan. Dan mereka bertanya-tanya mengapa hal-hal yang tidak mereka inginkan terus bermunculan.
Mengapa hal-hal yang tidak mereka inginkan justru terwujud. Padahal, semua itu terwujud karena permintaan dari perasaannya sendiri.
Seringkali kita menginginkan sesuatu, namun kita merasakan yang berbeda (lainnya). Maka yang kita rasakan itulah yang terwujud.
Hukum penciptaan tidak pernah peduli, apakah saat ini kita sedang mengingat-ingat, berkhayal, merekayasa, mengeluh, bersyukur, atau sedang mencemaskan sesuatu. Dia semata-mata hanya merespon apa yang kita pancarkan di dalam gelombang getaran kita, yaitu perasaan kita. Oleh karenanya, pancarkanlah getaran-getaran positif, dengan cara berusaha untuk selalu berperasaan positif.
PETUNJUK TEKHNIS MANAGEMENT QOLBU, KLIK DI SINI...
Ketika orang lain bertemu dengan kita, melihat diri kita. apa yg teringat dalam benak mereka. dan diri kita di asosiasikan sebagai apa..?
Suatu ketika, Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabatnya, “Maukah kalian aku beritahu siapa “manusia terbaik”?” Mereka menjawab, “Tentu wahai Rasulullah!” Rasulullah menjawab, “Yaitu orang jika kalian memandangnya, ia mengingatkan kalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala”
The Law Of Consciousness Creation
Dalam fisika kuantum terdapat suatu fenomena yg disebut Participating Observer (hasil eksperimen selalu tergantung pada pengamat dan suatu realitas tidak akan terjadi sebelum kita benar-benar mengamatinya).
Dimensi Quantum adalah dimensi yang berisi bahan baku dari Alam Semesta, di sini tersedia Lautan Kemungkinan dari penciptaan, dan Diperlukan suatu mahluk yang memiliki kesadaran (consciousness) untuk menjadikan sesuatu benda menjadi "Real".
Artinya apapun fokus dari pandangan hidup anda. maka itulah realita yg akan anda hadapi selama anda hidup dunia ini.
Maka
MENGUBAH SUDUT PANDANG ANDA
AKAN MENGUBAH NASIB ANDA.
Hanya satu pesan yg aku camkan ke peserta Bakti Sosial NAQS DNA pada hari Sabtu Minggu, 06 & 07 Oktober 2012 di Surabaya :
Apakah kalian lebih suka menunggu keajaiban, ataukah lebih suka utk Menciptakan Keajaiban. Ingat, bila Manusia diciptakan berdasarkan Citra Allah. Tentulah manusia juga di anugrahi juga Kemampuan utk Menciptakan. Maka CIPTAKANLAH KEAJAIBANMU....
FITHRAH : Sifat-sifat Ketuhanan
Allah SWT berfirman surat Ar-Ruum ayat 30.
“…Fithratallah allatii fatharannaasa ‘alayhaa…”…
Fithrah Allah, yang Dia mencipta manusia berdasarkan fithrah itu. (QS. Ar-Ruum, 30:30)
Bayangkan, Allah mencipta manusia dengan sifat-sifat Allah, karena itulah ketika manusia itu terlahir dalam hadist Nabi dijelaskan:
Maa min mauluudin Illaa yuu ladu ‘alalfithrah
tidak satu pun bayi terlahir kecuali ia di lahirkan berdasarkan FITHRAH
Dan dalam hadist lain yang sangat indah dan sangat populer dikalangan dunia tasawuf: “Takhallaquu biakhlaqillah”~ Berahlaklah kalian dengan ahlak Allah
Bertingkahlah kalian dengan tingkah ke-Allah-an, jadilah kamu ‘seperti’ Allah karena manusia adalah cermin Allah. Karena manusia dihadirkan ke bumi untuk menjadi khalifatullah atau wakil Allah, dan di dalam qalbunya sudah diisikan sifat-sifat Allah, maka hendaknya manusia bertingkah dengan tingkah ke-Allah-an, dengan mewujudkan karakter ke-Allah-an.
Allah telah menciptakan alam semesta ini beserta hukum-hukum alam. Termasuk diantaranya adalah hukum penciptaan, yaitu hukum alam untuk mewujudkan apa yang ada di hati kita, apa yang kita rasakan.
Hukum penciptaan tidak membedakan apa yang kita inginkan atau apa yang tidak kita inginkan. Ketika hati (perasaan) kita fokus pada sesuatu, terlepas apakah sesuatu itu diinginkan atau tidak diinginkan, maka alam akan mewujudkannya.
Jadi, jika kita selalu memikirkan dan berperasaan apa "yang kita suka", hidup kita akan dipenuhi oleh hal itu, yaitu hal-hal yang kita sukai.
Sebaliknya, jika kita selalu memikirkan dan berperasaan apa "yang tidak kita suka", maka yang terjadi dalam hidup kita akan dipenuhi oleh hal-hal yang tidak kita sukai.
Apapun yang hadir dalam perasaan kita, itu merupakan suatu doa kita, dan akan menjadi kenyataan bagi kita.
Bila kita lebih banyak berperasaan negatif terhadap banyak hal, terutama hal-hal di sekitar kita, maka hal-hal negatif-lah yang banyak hadir pada kehidupan kita. Sebaliknya bila kita cenderung berperasaan positif (otomatis berasal dari pikiran positif), maka hal-hal positif akan banyak hadir pada kehidupan kita.
Hukum penciptaan selalu bekerja, terlepas dari apakah kita mempercayainya, memahaminya, atau tidak mempercayainya. Juga terlepas apakah kita beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khong Hu Cu, Kepercayaan, dsb, hukum penciptaan selalu bekerja dan berlaku bagi siapa pun.
Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku perkenankan bagimu .... [QS. Al Mu’min : 60]
Allah SELALU mengabulkan doa setiap orang. Dan doa yang dikabulkan-Nya, adalah doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap di mulut. Juga bukan yang ada di pikiran manusia. Jadi saat berdoa, jika ada konflik atau perbedaan antara apa yang terucap di mulut atau apa yang ada di pikiran kita dengan apa yang terasa di hati kita. Maka yang ada di hati kitalah yang terwujud.
Umumnya manusia hanya memanfaatkan “pikiran sadar”-nya yang memiliki hanya 12 % dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Pikiran sadar inilah yang sering kita sebut bahwa seseorang itu sedang menggunakan “otak”-nya. Sedangkan yang 88 % lainnya merupakan kekuatan bawah sadar, yang secara umum muncul dalam bentuk “perasaan”-nya.
Jadi otomatis alam semesta akan merespon yang lebih dominan, yaitu merespon yang 88 % tadi, yaitu merespon perasaan kita.
Bisa dibayangkan ketika pikiran dan perasaan kita selaras (sama), berarti kekuatan permintaan (doa) kita adalah 100 %. Dan itu akan dengan cepat terwujud.
Seringkali manusia meminta “itu”, tetapi kenapa kok dapat “ini”.
Masalahnya, kebanyakan orang merasakan apa yang tidak mereka inginkan. Dan mereka bertanya-tanya mengapa hal-hal yang tidak mereka inginkan terus bermunculan.
Mengapa hal-hal yang tidak mereka inginkan justru terwujud. Padahal, semua itu terwujud karena permintaan dari perasaannya sendiri.
Seringkali kita menginginkan sesuatu, namun kita merasakan yang berbeda (lainnya). Maka yang kita rasakan itulah yang terwujud.
Hukum penciptaan tidak pernah peduli, apakah saat ini kita sedang mengingat-ingat, berkhayal, merekayasa, mengeluh, bersyukur, atau sedang mencemaskan sesuatu. Dia semata-mata hanya merespon apa yang kita pancarkan di dalam gelombang getaran kita, yaitu perasaan kita. Oleh karenanya, pancarkanlah getaran-getaran positif, dengan cara berusaha untuk selalu berperasaan positif.
PETUNJUK TEKHNIS MANAGEMENT QOLBU, KLIK DI SINI...
Ciptakan Keajaibanmu
Reviewed by Edi Sugianto
on
23.15
Rating:
Tidak ada komentar: