Sejarah Hypnosis
Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan Hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah hipnotisme sebagai suatu kondisi pikiran (state of mind) subject dan bukan teknik yang diaplikasikan oleh operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang unik dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para Mesmerist yang berpusat kepada operator.
4000 SM
Di Assyo Babylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik pengobatan oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan pembacaan doa . Api digunakan agar pasien konsentrasi. Sang pendeta memandang mata sang klien, pada saat yang sama disampaikan doa permintaan kepada Tuhan untuk mengusir penyakit. Selama proses penyembuhan diiringi dengan bunyi-bunyian tifa dan gong.
2000 SM
Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode agar pasien memfokuskan pikiran terhadap organ tubuh tertentu yang memerlukan penyembuhan.
1552 SM
Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala pasien, sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian tubuh yang sakit, Sang dokter memperoleh kekuatan untuk menyingkirkan peyakit.
1200 SM
Dokter Yunani , Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan membuat bangunan suci tidur . Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan melalui mimpi.
1000 SM
Di Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual penyembuhan. Pendeta melakukan penyembuhan dengan kekuatan sentuhan dan kata-kata.
928 SM
Di Yunani, Chiron seorang dokter pada saat itu melakukan operasi dengan membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trance yang diperoleh melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan doa.
400-377 SM
Dokter Yunani , Hyppocrates memperkenalkan keadaan trance yang merupakan proses penyembuhan juga bagian dari upacara pelulusan . Ia pecaya bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan tipe penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh lebih penting mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang mengetahui penyakit apa yang di alami orang”. Ia juga mengatakan “Rasa sakit dialami oleh tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.
300-270 SM
Raja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat yang berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi nama “ Bangunan Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan gambar yang menunjukkan posisi tubuh pasien yang dalam saat ini dinyatakan sedang terinduksi dan mengalami trance.
70 SM
Kaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa ia bisa melakukan penyembuhan hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil menyatakan fenomena penyembuhan alamiah jiwa-tubuh hingga dengan kekuatan supranatural. Dengan keyakinan kepada Tuhan, adanya penyakit menandakan adanya hukuman, penyembuhan dimaknai dengan adanya pemaafan.
Tahun 1060
Raja Edward dari Inggris menyatakan ia dapat melakukan penyembuhan dengan menyentuh.
Paracelsus
Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali menggunakan media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang menyatakan sembuh setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.
Johann Joseph Gassner
Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada waktu itu, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan bisa diusir dengan mantra dan doa.
Maximilian Hell
Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan lempengan logam sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah Franz Mesmer.
Franz Anton Mesmer
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) meyakini bahwa ada kekuatan magnetik dan cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Apabila cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar maka orang tersebut menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmer meng-klaim bahwa dirinya memiliki kekuatan magnetis yang mampu melepaskan sumbatan dan memperlancar aliran cairan dalam tubuh manusia dan menyembuhkan penyakitnya. Teori Mesmer terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan penemuan listrik dan perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer diyakini sebagai dokter pertama yang memahami hubungan trauma psikologi terhadap penyakit. Dia memperkenalkan keadaan seperti trance kepada pasien, yang kelak dikenal sebagai mesmerism, dan dengan sukses mampu mengatasi kelainan pada saraf. Metode ini dinamakan sebagai animal magnetism dan populer dengan sebutan Mesmerisme. Teknik ini menjadi dasar bagi hypnotherapy modern. Melalui efek sugesti yang ditimbulkan dalam proses pengobatannya, banyak pasien yang berhasil disembuhkan dan membuat Mesmer menjadi terkenal & kaya serta menimbulkan pro dan kontra dikalangan dokter pada saat itu.
Tahun 1784 Raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk menyelidiki metoda pengobatan Mesmer yang beranggotakan Ahli Kimia Antoine Lavoisier, dokter dan ahli Fisika Joseph Ignace Guillotin, Ahli Astronomi Jean Silvain Bailly, dan Duta Besar Amerika Benjamin Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa kesembuhan yang dialami pasien adalah akibat dari kepercayaan dan imajinasi pasien tersebut, dan tidak terjadi karena transfer energi yang tidak nampak (animal mesmerisme) dari mesmerist kepada pasiennya.
Marquis de Puységur
Marquis de Puységur adalah Murid dari Mesmer, yang pertama kali menciptakan dan menjelaskan istilah Somnambulism.
Abbé Faria
Abbé Faria adalah pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena magnetisme terjadi karena kekuatan pengharapan dan kerjasama dari dalam pikiran pasien. Teori Faria ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan kontribusi yang besar terhadap teknik autosugesti.
Dr. James Esdaile
Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang diberitakan telah melakukan 345 tindakan operasi besar termasuk amputasi dengan memanfaatkan keadaan trance mesmerisme sebagai anastesia alamiah.
James Braid
James Braid (1795 – 1860), Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali memperkenalkan istilah hypnosis / hypnotism. Tahun 1843 Braid menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“. [1] Setelah menyimpulkan bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hypnotism, singkatan dari neuro-hypnotism. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari Yunani.
Braid bekerja sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog yang memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-motor reflek.
Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hypnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi / fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.
James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan Bapak Hypnotisme Modern.
Ambroise-Auguste Liébault
Ambroise-Auguste Liébault (1864 – 1904) Merupakan pendiri dari Nancy School dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau building rapport antara Hypnotist dengan pasiennya.
Hippolyte Bernheim
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hypnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.
Jean-Martin Charcot
Jean-Martin Charcot (1825 – 1893) adalah seorang ahli saraf dari Perancis yang tidak setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor penting dari hypnosis. Charcot berpendapat bahwa hypnosis hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran tersebut, dan sejarah pada akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot salah dan Liébault dan Bernheim yang benar.
Pada masa inilah proses Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan untuk pertama kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan memori/ingatan seseorang dibawah kondisi hypnosis. Mulailah terjadi pergeseran aplikasi hypnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter bedah (untuk anastesia), kemudian diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk kesehatan mental/psikologis.
Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre Janet yang mengungkapkan teori dissociation.
Sigmund Freud
Sigmund Freud (1856 – 1939) adalah neurolog asal Austria yang menemukan psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah tentang pikiran bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia.
Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy, dan menekankan regresi hypnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud mengembangkan teknik abreaction therapy menggunakan hypnosis. Namun, karena sering gagal melakukan proses hypnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap meninggalkan hypnotisme dan menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.
Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa itu.
Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
Tahun 1951 adalah tahun berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnotis profesional pertama.
Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui penggunaan hypnosis dalam psikoneurosis dan hypnoanesthsia dalam pain management proses melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar semua dokter dan mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy Fundamental.
Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika
Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap hypnosis, mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hypnosis yang sebelumnya telah melarang hipnotisme hingga pertengahan abad 20. Beliau menyatakan bahwa penggunaan hypnosis untuk diagnosa dan pengobatan oleh tenaga medis profesional diperbolehkan.
Pada tahun 1958 American Medical Association (AMA) menyetujui laporan penggunaan hypnosis untuk kepentingan medis.
Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological Association (APA) menyetujui hypnosis sebagai cabang dari psikologi dan masuk dalam divisi 30.[2]
Tahun 1961 Ernest Hilgard and André Muller Weitzenhoffer menciptakan Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).
Milton H. Erickson
Milton H. Erickson (1901 – 1980) adalah seorang Psikiater Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada medical hypnosis dan family terapi. Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis.
Erickson berpendapat bahwa kondisi hypnosis (hypnosis state) atau trance adalah peristiwa alamiah yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini bahwa seorang terapis juga perlu masuk dalam kondisi trance ketika melakukan terapi. Kepiawaian Milton Erickson dalam melakukan hypnotherapy telah menarik perhatian Richard Bandler dan John Grinder, yang kemudian memodel Milton Erickson dan menciptakan Neuro Linguistic Programming (NLP).
Dave Elman
Dave Elman (1900 – 1967) menulis buku berjudul Exploration in Hypnosis[3], serta Hypnotherapy. Teknik induksi yang dilakukan Dave Elman sangat populer dan banyak digunakan oleh para Hypnotherapist dan dikenal sebagai “Dave Elman Induction“.
Dr. John Kappas
Dr. John Kappas (1925 – 2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan 3 tipe sugestibilitas, yaitu :
Charles Tebbets
Ormond McGill
Ormond McGill (1913 – 2005), dikenal sebagai The Dean of American Hypnotists. Bukunya yang terkenal dan menjadi panduan para praktisi hipnosis adalah "New Encyclopedia of Stage Hypnosis".
Berdasarkan piktograf yang ada, penggunaan hypnosis sudah ada sejak lama sebelum sejarah itu sendiri dicatat.Di Eber Papyrus yang telah berusia kurang lebih 3000 tahun mengkisahkan seorang peramal Yunani yang menggunakan teknik hypnosis dalam pekerjaannya. Dalam lembar papyrus Yunani diceritakan adanya suatu kuil pengobatan dimana seorang pendeta melalukan pengobatan dengan mengucapkan suatu kata-kata kepada pasien yang telah dibuat tidur dengan induksi. Di dinding kuil di India digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trans dengan melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan ritmis dalam acar ritual penyembuhan..
Pada sekitar tahun 1500 an Paracelcus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya.Pada tahun 1772, seorang dokter bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) yang juga murid dari seorang pendeta Kristen bernama Maxmillian Hell, melihat gurunya memberikan pengobatan dengan magnet. Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.Cairan yang tidak mengalir dengan lancar, mungkin karena tersumbat, menyebabkan manusia menjadi tidak sehat baik mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu.. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang tali yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan suatu drama yang amat treatrikal dibantu dengan permainan kepulan asap dan cermin. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi hanyut dan larut dalam imajinasi drama teatrikal tersebut bahkan ada beberapa diantaranya yang menjadi trans dimana tubuhnya bergoncang hebat. Kadang-kadang ada juga yang terhalusinasi oleh drama itu sehingga melihat seolah-olah tangan Mesmer mengeluarkan asap saat Mesmer menggerak-gerakkan tangannya di udara dan mengarahkannya ke bak. Pasien yang trans tadi kemudian disentuh oleh Mesmer dan kemudian dinyatakan telah sembuh. Mesmer menyatakan bahwa dia memiliki kekuatan khusus, suatu kesaktian. Dengan kekuatannya atau kesaktiannya, dia dapat menyalurkan dan mengalirkan magnet ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari dunia medis ortodoks.
Ia dipanggil oleh komisi Akademi Kedokteran Perancis yang dikepalai oleh Benjamin Franklin, dimana anggotanya termasuk Dr. Joseph Guillotine dan Antonie Lavoisier, si ahli kimia, atas permintaan King Louis XVI, untuk diselidiki keilmiahan dari metoda Animal Magnetism tersebut.Dari pertemuan itu diisimpulkan oleh lembaga tersebut bahwa MESMER TIDAK MENGELUARKAN KEKUATAN APAPUN. Mesmer tidak mengeluarkan apapun dari tangannya. Tanpa magnetisme seperti yang biasa dilakukan Mesmer, pasien dapat juga menjadi trans dan sembuh. Malahan ada juga, seperti yang dilihat oleh Benjamin Franklin, ada seorang pasien yang menyentuh suatu benda, yang katanya telah dialiri energi magnet Mesmer, tidak sembuh sama sekali.Tanpa permainan drama treatrikal seperti yang dilakukan Mesmer, magnetisme tidak terjadi. Sehingga disimpulkan pula bahwa cairan magnetis tidak ada!Animal magnetisme tidak ada! Mesmer tidak menggunakan kesaktian apapun dalam menyembuhkan pasiennya. Pasien sembuh karena terimajinasi sehingga larut dalam suatu drama treatrikal….!!!.Sejak saat itu Mesmer terkucilkan dan pindah ke luar kota dan akhirnya meninggal dengan tenang di Swiss.Tetapi pengikut Mesmer pada saat itu sudah terlanjur banyak. Beberapa orang di antaranya adalah pendeta Katolik bernama Fr. Joseph Gassner, yang melakukan mesmerisme melalui kegiatan ritual.
Kemudian Marquis de Puysegur (1781-1825) yang menggunakan mesmerisme dalam mengobati pasien. Dia yang pertamakali mengenalkan hypnotic state seperti yang diketahui saat ini. Dalam pengobatannya, dia menemukan istilah somnambulisme atau sleepwalker dimana saat ini menjelaskan keadaan hypnosis yang sangat dalam.Dr John Elliotson (1791-1868) dan Dr. James Esdaile (1808-1859) menggunakan mesmerisme sebagai alat anesthesia. Lebih dari seratus orang yang telah dia obati dengan cara hypnosis mesmer.
Tetapi metoda dengan hypnosis ini menjadi tidak popular setelah diketemukan chloroform selain mendapat pertentangan dari gereja ortodoks bahwa menurut mereka Tuhan sudah melengkapi manusia dengan rasa sakit sehingga rasa sakit tidak boleh dihilangkan.
Sekitar tahun 1842 seorang dokter ahli syaraf keturunan Skotlandia bernama James Braid (1795 – 1860), memperkenalkan istilah Hypnosis yang diambil dari nama salah satu Dewa Yunani, Hypnos – Dewa tidur. Istilah ini diambil dari ilmu neurypnology yang berarti “nervous sleep”. Hal ini dilakukan agar keilmuan hypnosis lebih diterima masyarakat. Dia yang pertamakali menyatakan bahwa hypnosis adalah suatu fenomena psikis dan bukan fenomena fisik seperti yang telah ada sebelum itu. Dia mempopulerkan ‘monoideaism’, yaitu orang akan trans atau terhipnotis jika memandang ke satu titik dengan terus-menerus.
Hasil pengembangan Braid ini menarik perhatian Prof Jean Martin Charcot (1825-1893), seorang neurologist (sebutan zaman dulu untuk seorang psycholog), termasuk Piere Janet, Sigmund Freud dan Alfred Binet. Charcot menyatakan bahwa hypnosis dapat dihasilkan secara mekanis tanpa sugesti (suata anggapan yang sangat salah) tetapi dia mendapatkan mengenai klasifikasi fenomena hypnosis. Freud menyatakan bahwa hypnosis hanya dicapai jika pasien mencapai trans yang sangat dalam. Mereka Piere Janet dan Freud, gagal menghipnosis orang normal karena tidak berhasil membangun hubungan yang baik dengan klien pada saat interview. Akhirnya mereka mengatakan bahwa hypnosis hanya untuk orang yang sakit mental dan berbahaya. Kegagalan-kegagalan Freud dalam menentukan suatu subyek hypnosis yang baik, membuat dirinya dan yang lainnya meninggalkan hypnosis. Seperti kita ketahui saat ini, bahwa hypnotherapy sangat tergantung pada keinginan dan sugestifitas klien. Hal ini tidak diketahui Freud. Akhirnya Freud mengembangkan psikoanalisis dengan menganalisa perilaku manusia.
Di sisi lain ada dua orang professor, Dr. Ambroise Auguste Liebeault (1823-1904) dan Bernheim, mengembangkan seni hypnosis ini. Mereka mengatakan bahwa subyek dapat tidur dengan mudah dengan hanya diberikan sugesti saja. Beliau melakukan terapi dengan hypnosis. Pendekatannya terhadap hypnosis sesuai dengan keilmuan psikologi dan berkontribusi besar dalam psikiatri. Liebault sering disebut sebagai “Bapak Hypnosis”.
Pada tahun 1940 an Jung dan Clark Hull juga telah mengembangkan hypnosis. Mereka masih berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara otoriter (perintah) agar klien mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist.
Jung tidak mau melanjutkan hal ini karena dia tidak ingin memaksakan kehendak dirinya kepada klien.Pada tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan baik. Hal ini terjadi karena setiap orang-orang terkenal di atas berangapan bahwa dalam proses hypnosis, yang hebat adalah hypnotistnya atau orang yang melakukan hypnosis dan bukan kliennya yang dihypnosis. Dengan kekuatannya, mereka menggunakan pola otoriter kepada kliennya. Mereka menganggap dirinya mempunyai kekuatan hebat atau kesaktian sehingga dengan ucapan verbalnya saja seorang pasien dapat sembuh.
Pada pertengahan tahun 1940, ada seorang psikiatrist yang sangat jenius bernama adalah Milton Erickson (1901-1980) yang merupakan salah satu murid Hull. Bertentangan dengan pendahulunya, dia malah menyatakan bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang hebat adalah subyek hypnosis atau kliennya. Karena klien dapat memahami dan mengikuti apa yang dikatakan oleh sang terapis. Dia juga menyatakan bahwa hypnosis adalah proses yang wajar dan tidak akan berproses bilamana bertentangan dengan nilai-nilai dasar dan keinginan klien. Semua pengendalian proses hypnosis berada di klien. Untuk itu dia mengubah pola-pola hypnosis yang selama ini menggunakan otoriter menjadi permisif sehingga klien mau mengikuti apa yang dikatakan oleh terapisnya. Dia juga yang mengembangkan pola-pola script hypnosis dari bentuk langsung (direct) menjadi tidak langsung (indirect).Dia juga mengembangkan teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses terapi.
Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata menghypnosis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan Erickson, prosentasi orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi naik. Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat menghypnosis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut dihypnosis.Atas jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.
Milton H. Erickson sering disebut sebagai Master of Communication padahal dia seorang yang disleksia waktu masa remajanya, buta warna, dan polio sehingga dia lumpuh. Dengan hanya berkomunikasi verbal atau non verbal yang benar, orang dapat terhypnosis. Hal inilah yang kemudian dipelajari oleh Richard Bandler dan John Grinder dalam mengembangkan NLP (Neuro Language Programing) yang saat ini sangat poluper.
Orang-orang lain yang telah mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson adalah seperti Dave Elman (1900 – 1967) yang mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi. Ormond Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist.
Orang lainnya adalah Gil Boyne, Charles Tebbets (yang disebut sebagai Grandfather of Modern Hypnosis), John Kappas, dll.Saat ini hypnosis telah berkembang pesat, setiap orang mempunyai gaya tersendiri dalam mengaplikasikannya.
Hypnosis juga menjadi salah satu yang mendasari ilmu NLP (Neuro Lanquage Programming) yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Blander, dimana mereka juga belajar metoda/ patern dari teknik hypnosis dari Milton H. Erickson. Saat ini NLP sangat populer khususnya dipergunakan dalam pengembangan diri, motivasi dan pemberdayaan diri manusia. Di kalangan motivator, mereka banyak menerapkan NLP dalam aplikasinya, seperti Anthony Robbins, seorang konsultan pengembangan diri dimana salah satu kliennya adalah ex Presiden USA-Bill Clinton, sebelum dia menjadi presiden.
Referensi : Wikipedia
Tradisional Hipnosis
Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode pengobatan yang memanfaatkan fenomena hipnosis/trance sudah banyak dilakukan sejak zaman sebelum masehi.4000 SM
Di Assyo Babylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik pengobatan oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan pembacaan doa . Api digunakan agar pasien konsentrasi. Sang pendeta memandang mata sang klien, pada saat yang sama disampaikan doa permintaan kepada Tuhan untuk mengusir penyakit. Selama proses penyembuhan diiringi dengan bunyi-bunyian tifa dan gong.
2000 SM
Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode agar pasien memfokuskan pikiran terhadap organ tubuh tertentu yang memerlukan penyembuhan.
1552 SM
Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala pasien, sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian tubuh yang sakit, Sang dokter memperoleh kekuatan untuk menyingkirkan peyakit.
1200 SM
Dokter Yunani , Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan membuat bangunan suci tidur . Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan melalui mimpi.
1000 SM
Di Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual penyembuhan. Pendeta melakukan penyembuhan dengan kekuatan sentuhan dan kata-kata.
928 SM
Di Yunani, Chiron seorang dokter pada saat itu melakukan operasi dengan membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trance yang diperoleh melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan doa.
400-377 SM
Dokter Yunani , Hyppocrates memperkenalkan keadaan trance yang merupakan proses penyembuhan juga bagian dari upacara pelulusan . Ia pecaya bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan tipe penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh lebih penting mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang mengetahui penyakit apa yang di alami orang”. Ia juga mengatakan “Rasa sakit dialami oleh tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.
300-270 SM
Raja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat yang berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi nama “ Bangunan Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan gambar yang menunjukkan posisi tubuh pasien yang dalam saat ini dinyatakan sedang terinduksi dan mengalami trance.
70 SM
Kaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa ia bisa melakukan penyembuhan hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil menyatakan fenomena penyembuhan alamiah jiwa-tubuh hingga dengan kekuatan supranatural. Dengan keyakinan kepada Tuhan, adanya penyakit menandakan adanya hukuman, penyembuhan dimaknai dengan adanya pemaafan.
Tahun 1060
Raja Edward dari Inggris menyatakan ia dapat melakukan penyembuhan dengan menyentuh.
Magnetism & Mesmerism
Paracelsus
Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali menggunakan media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang menyatakan sembuh setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.
Johann Joseph Gassner
Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada waktu itu, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan bisa diusir dengan mantra dan doa.
Maximilian Hell
Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan lempengan logam sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah Franz Mesmer.
Franz Anton Mesmer
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) meyakini bahwa ada kekuatan magnetik dan cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Apabila cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar maka orang tersebut menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmer meng-klaim bahwa dirinya memiliki kekuatan magnetis yang mampu melepaskan sumbatan dan memperlancar aliran cairan dalam tubuh manusia dan menyembuhkan penyakitnya. Teori Mesmer terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan penemuan listrik dan perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer diyakini sebagai dokter pertama yang memahami hubungan trauma psikologi terhadap penyakit. Dia memperkenalkan keadaan seperti trance kepada pasien, yang kelak dikenal sebagai mesmerism, dan dengan sukses mampu mengatasi kelainan pada saraf. Metode ini dinamakan sebagai animal magnetism dan populer dengan sebutan Mesmerisme. Teknik ini menjadi dasar bagi hypnotherapy modern. Melalui efek sugesti yang ditimbulkan dalam proses pengobatannya, banyak pasien yang berhasil disembuhkan dan membuat Mesmer menjadi terkenal & kaya serta menimbulkan pro dan kontra dikalangan dokter pada saat itu.
Tahun 1784 Raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk menyelidiki metoda pengobatan Mesmer yang beranggotakan Ahli Kimia Antoine Lavoisier, dokter dan ahli Fisika Joseph Ignace Guillotin, Ahli Astronomi Jean Silvain Bailly, dan Duta Besar Amerika Benjamin Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa kesembuhan yang dialami pasien adalah akibat dari kepercayaan dan imajinasi pasien tersebut, dan tidak terjadi karena transfer energi yang tidak nampak (animal mesmerisme) dari mesmerist kepada pasiennya.
Marquis de Puységur
Marquis de Puységur adalah Murid dari Mesmer, yang pertama kali menciptakan dan menjelaskan istilah Somnambulism.
Abbé Faria
Abbé Faria adalah pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena magnetisme terjadi karena kekuatan pengharapan dan kerjasama dari dalam pikiran pasien. Teori Faria ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan kontribusi yang besar terhadap teknik autosugesti.
Dr. James Esdaile
Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang diberitakan telah melakukan 345 tindakan operasi besar termasuk amputasi dengan memanfaatkan keadaan trance mesmerisme sebagai anastesia alamiah.
Conventional Hipnosis
Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan metode client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih menggunakan gaya yang AuthoritarianJames Braid
James Braid (1795 – 1860), Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali memperkenalkan istilah hypnosis / hypnotism. Tahun 1843 Braid menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“. [1] Setelah menyimpulkan bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hypnotism, singkatan dari neuro-hypnotism. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari Yunani.
Braid bekerja sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog yang memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-motor reflek.
Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hypnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi / fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.
James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan Bapak Hypnotisme Modern.
Ambroise-Auguste Liébault
Ambroise-Auguste Liébault (1864 – 1904) Merupakan pendiri dari Nancy School dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau building rapport antara Hypnotist dengan pasiennya.
Hippolyte Bernheim
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hypnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.
Jean-Martin Charcot
Jean-Martin Charcot (1825 – 1893) adalah seorang ahli saraf dari Perancis yang tidak setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor penting dari hypnosis. Charcot berpendapat bahwa hypnosis hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran tersebut, dan sejarah pada akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot salah dan Liébault dan Bernheim yang benar.
Pada masa inilah proses Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan untuk pertama kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan memori/ingatan seseorang dibawah kondisi hypnosis. Mulailah terjadi pergeseran aplikasi hypnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter bedah (untuk anastesia), kemudian diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk kesehatan mental/psikologis.
Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre Janet yang mengungkapkan teori dissociation.
Sigmund Freud
Sigmund Freud (1856 – 1939) adalah neurolog asal Austria yang menemukan psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah tentang pikiran bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia.
Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy, dan menekankan regresi hypnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud mengembangkan teknik abreaction therapy menggunakan hypnosis. Namun, karena sering gagal melakukan proses hypnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap meninggalkan hypnotisme dan menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.
Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa itu.
Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
- Konggres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12 Agustus 1889
- Pada tahun 1892 British Medical Association mengesahkan penggunaan hipnosis untuk terapi dan menolak teori mesmerisme dalam acara meeting tahunan BMA.
Modern Hipnosis
Pada masa ini peranan client dalam suatu proses hipnosis atau hipnoterapi memegang peranan penting. Para terapis mulai menggunakan gaya yang PermissiveTahun 1951 adalah tahun berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnotis profesional pertama.
Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui penggunaan hypnosis dalam psikoneurosis dan hypnoanesthsia dalam pain management proses melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar semua dokter dan mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy Fundamental.
Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika
Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap hypnosis, mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hypnosis yang sebelumnya telah melarang hipnotisme hingga pertengahan abad 20. Beliau menyatakan bahwa penggunaan hypnosis untuk diagnosa dan pengobatan oleh tenaga medis profesional diperbolehkan.
Pada tahun 1958 American Medical Association (AMA) menyetujui laporan penggunaan hypnosis untuk kepentingan medis.
Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological Association (APA) menyetujui hypnosis sebagai cabang dari psikologi dan masuk dalam divisi 30.[2]
Tahun 1961 Ernest Hilgard and André Muller Weitzenhoffer menciptakan Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).
Milton H. Erickson
Milton H. Erickson (1901 – 1980) adalah seorang Psikiater Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada medical hypnosis dan family terapi. Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis.
Erickson berpendapat bahwa kondisi hypnosis (hypnosis state) atau trance adalah peristiwa alamiah yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini bahwa seorang terapis juga perlu masuk dalam kondisi trance ketika melakukan terapi. Kepiawaian Milton Erickson dalam melakukan hypnotherapy telah menarik perhatian Richard Bandler dan John Grinder, yang kemudian memodel Milton Erickson dan menciptakan Neuro Linguistic Programming (NLP).
Dave Elman
Dave Elman (1900 – 1967) menulis buku berjudul Exploration in Hypnosis[3], serta Hypnotherapy. Teknik induksi yang dilakukan Dave Elman sangat populer dan banyak digunakan oleh para Hypnotherapist dan dikenal sebagai “Dave Elman Induction“.
Dr. John Kappas
Dr. John Kappas (1925 – 2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan 3 tipe sugestibilitas, yaitu :
- Emotional Suggestibility / Sugestibilitas Emosional
- Phisical Suggestibility / Sugestibilitas Fisik
- Intellectual Suggestibility / Sugestibilitas Intelektual
Charles Tebbets
Ormond McGill
Ormond McGill (1913 – 2005), dikenal sebagai The Dean of American Hypnotists. Bukunya yang terkenal dan menjadi panduan para praktisi hipnosis adalah "New Encyclopedia of Stage Hypnosis".
Berdasarkan piktograf yang ada, penggunaan hypnosis sudah ada sejak lama sebelum sejarah itu sendiri dicatat.Di Eber Papyrus yang telah berusia kurang lebih 3000 tahun mengkisahkan seorang peramal Yunani yang menggunakan teknik hypnosis dalam pekerjaannya. Dalam lembar papyrus Yunani diceritakan adanya suatu kuil pengobatan dimana seorang pendeta melalukan pengobatan dengan mengucapkan suatu kata-kata kepada pasien yang telah dibuat tidur dengan induksi. Di dinding kuil di India digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trans dengan melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan ritmis dalam acar ritual penyembuhan..
Pada sekitar tahun 1500 an Paracelcus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya.Pada tahun 1772, seorang dokter bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) yang juga murid dari seorang pendeta Kristen bernama Maxmillian Hell, melihat gurunya memberikan pengobatan dengan magnet. Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.Cairan yang tidak mengalir dengan lancar, mungkin karena tersumbat, menyebabkan manusia menjadi tidak sehat baik mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu.. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang tali yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan suatu drama yang amat treatrikal dibantu dengan permainan kepulan asap dan cermin. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi hanyut dan larut dalam imajinasi drama teatrikal tersebut bahkan ada beberapa diantaranya yang menjadi trans dimana tubuhnya bergoncang hebat. Kadang-kadang ada juga yang terhalusinasi oleh drama itu sehingga melihat seolah-olah tangan Mesmer mengeluarkan asap saat Mesmer menggerak-gerakkan tangannya di udara dan mengarahkannya ke bak. Pasien yang trans tadi kemudian disentuh oleh Mesmer dan kemudian dinyatakan telah sembuh. Mesmer menyatakan bahwa dia memiliki kekuatan khusus, suatu kesaktian. Dengan kekuatannya atau kesaktiannya, dia dapat menyalurkan dan mengalirkan magnet ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari dunia medis ortodoks.
Ia dipanggil oleh komisi Akademi Kedokteran Perancis yang dikepalai oleh Benjamin Franklin, dimana anggotanya termasuk Dr. Joseph Guillotine dan Antonie Lavoisier, si ahli kimia, atas permintaan King Louis XVI, untuk diselidiki keilmiahan dari metoda Animal Magnetism tersebut.Dari pertemuan itu diisimpulkan oleh lembaga tersebut bahwa MESMER TIDAK MENGELUARKAN KEKUATAN APAPUN. Mesmer tidak mengeluarkan apapun dari tangannya. Tanpa magnetisme seperti yang biasa dilakukan Mesmer, pasien dapat juga menjadi trans dan sembuh. Malahan ada juga, seperti yang dilihat oleh Benjamin Franklin, ada seorang pasien yang menyentuh suatu benda, yang katanya telah dialiri energi magnet Mesmer, tidak sembuh sama sekali.Tanpa permainan drama treatrikal seperti yang dilakukan Mesmer, magnetisme tidak terjadi. Sehingga disimpulkan pula bahwa cairan magnetis tidak ada!Animal magnetisme tidak ada! Mesmer tidak menggunakan kesaktian apapun dalam menyembuhkan pasiennya. Pasien sembuh karena terimajinasi sehingga larut dalam suatu drama treatrikal….!!!.Sejak saat itu Mesmer terkucilkan dan pindah ke luar kota dan akhirnya meninggal dengan tenang di Swiss.Tetapi pengikut Mesmer pada saat itu sudah terlanjur banyak. Beberapa orang di antaranya adalah pendeta Katolik bernama Fr. Joseph Gassner, yang melakukan mesmerisme melalui kegiatan ritual.
Kemudian Marquis de Puysegur (1781-1825) yang menggunakan mesmerisme dalam mengobati pasien. Dia yang pertamakali mengenalkan hypnotic state seperti yang diketahui saat ini. Dalam pengobatannya, dia menemukan istilah somnambulisme atau sleepwalker dimana saat ini menjelaskan keadaan hypnosis yang sangat dalam.Dr John Elliotson (1791-1868) dan Dr. James Esdaile (1808-1859) menggunakan mesmerisme sebagai alat anesthesia. Lebih dari seratus orang yang telah dia obati dengan cara hypnosis mesmer.
Tetapi metoda dengan hypnosis ini menjadi tidak popular setelah diketemukan chloroform selain mendapat pertentangan dari gereja ortodoks bahwa menurut mereka Tuhan sudah melengkapi manusia dengan rasa sakit sehingga rasa sakit tidak boleh dihilangkan.
Sekitar tahun 1842 seorang dokter ahli syaraf keturunan Skotlandia bernama James Braid (1795 – 1860), memperkenalkan istilah Hypnosis yang diambil dari nama salah satu Dewa Yunani, Hypnos – Dewa tidur. Istilah ini diambil dari ilmu neurypnology yang berarti “nervous sleep”. Hal ini dilakukan agar keilmuan hypnosis lebih diterima masyarakat. Dia yang pertamakali menyatakan bahwa hypnosis adalah suatu fenomena psikis dan bukan fenomena fisik seperti yang telah ada sebelum itu. Dia mempopulerkan ‘monoideaism’, yaitu orang akan trans atau terhipnotis jika memandang ke satu titik dengan terus-menerus.
Hasil pengembangan Braid ini menarik perhatian Prof Jean Martin Charcot (1825-1893), seorang neurologist (sebutan zaman dulu untuk seorang psycholog), termasuk Piere Janet, Sigmund Freud dan Alfred Binet. Charcot menyatakan bahwa hypnosis dapat dihasilkan secara mekanis tanpa sugesti (suata anggapan yang sangat salah) tetapi dia mendapatkan mengenai klasifikasi fenomena hypnosis. Freud menyatakan bahwa hypnosis hanya dicapai jika pasien mencapai trans yang sangat dalam. Mereka Piere Janet dan Freud, gagal menghipnosis orang normal karena tidak berhasil membangun hubungan yang baik dengan klien pada saat interview. Akhirnya mereka mengatakan bahwa hypnosis hanya untuk orang yang sakit mental dan berbahaya. Kegagalan-kegagalan Freud dalam menentukan suatu subyek hypnosis yang baik, membuat dirinya dan yang lainnya meninggalkan hypnosis. Seperti kita ketahui saat ini, bahwa hypnotherapy sangat tergantung pada keinginan dan sugestifitas klien. Hal ini tidak diketahui Freud. Akhirnya Freud mengembangkan psikoanalisis dengan menganalisa perilaku manusia.
Di sisi lain ada dua orang professor, Dr. Ambroise Auguste Liebeault (1823-1904) dan Bernheim, mengembangkan seni hypnosis ini. Mereka mengatakan bahwa subyek dapat tidur dengan mudah dengan hanya diberikan sugesti saja. Beliau melakukan terapi dengan hypnosis. Pendekatannya terhadap hypnosis sesuai dengan keilmuan psikologi dan berkontribusi besar dalam psikiatri. Liebault sering disebut sebagai “Bapak Hypnosis”.
Pada tahun 1940 an Jung dan Clark Hull juga telah mengembangkan hypnosis. Mereka masih berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara otoriter (perintah) agar klien mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist.
Jung tidak mau melanjutkan hal ini karena dia tidak ingin memaksakan kehendak dirinya kepada klien.Pada tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan baik. Hal ini terjadi karena setiap orang-orang terkenal di atas berangapan bahwa dalam proses hypnosis, yang hebat adalah hypnotistnya atau orang yang melakukan hypnosis dan bukan kliennya yang dihypnosis. Dengan kekuatannya, mereka menggunakan pola otoriter kepada kliennya. Mereka menganggap dirinya mempunyai kekuatan hebat atau kesaktian sehingga dengan ucapan verbalnya saja seorang pasien dapat sembuh.
Pada pertengahan tahun 1940, ada seorang psikiatrist yang sangat jenius bernama adalah Milton Erickson (1901-1980) yang merupakan salah satu murid Hull. Bertentangan dengan pendahulunya, dia malah menyatakan bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang hebat adalah subyek hypnosis atau kliennya. Karena klien dapat memahami dan mengikuti apa yang dikatakan oleh sang terapis. Dia juga menyatakan bahwa hypnosis adalah proses yang wajar dan tidak akan berproses bilamana bertentangan dengan nilai-nilai dasar dan keinginan klien. Semua pengendalian proses hypnosis berada di klien. Untuk itu dia mengubah pola-pola hypnosis yang selama ini menggunakan otoriter menjadi permisif sehingga klien mau mengikuti apa yang dikatakan oleh terapisnya. Dia juga yang mengembangkan pola-pola script hypnosis dari bentuk langsung (direct) menjadi tidak langsung (indirect).Dia juga mengembangkan teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses terapi.
Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata menghypnosis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan Erickson, prosentasi orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi naik. Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat menghypnosis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut dihypnosis.Atas jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.
Milton H. Erickson sering disebut sebagai Master of Communication padahal dia seorang yang disleksia waktu masa remajanya, buta warna, dan polio sehingga dia lumpuh. Dengan hanya berkomunikasi verbal atau non verbal yang benar, orang dapat terhypnosis. Hal inilah yang kemudian dipelajari oleh Richard Bandler dan John Grinder dalam mengembangkan NLP (Neuro Language Programing) yang saat ini sangat poluper.
Orang-orang lain yang telah mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson adalah seperti Dave Elman (1900 – 1967) yang mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi. Ormond Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist.
Orang lainnya adalah Gil Boyne, Charles Tebbets (yang disebut sebagai Grandfather of Modern Hypnosis), John Kappas, dll.Saat ini hypnosis telah berkembang pesat, setiap orang mempunyai gaya tersendiri dalam mengaplikasikannya.
Hypnosis juga menjadi salah satu yang mendasari ilmu NLP (Neuro Lanquage Programming) yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Blander, dimana mereka juga belajar metoda/ patern dari teknik hypnosis dari Milton H. Erickson. Saat ini NLP sangat populer khususnya dipergunakan dalam pengembangan diri, motivasi dan pemberdayaan diri manusia. Di kalangan motivator, mereka banyak menerapkan NLP dalam aplikasinya, seperti Anthony Robbins, seorang konsultan pengembangan diri dimana salah satu kliennya adalah ex Presiden USA-Bill Clinton, sebelum dia menjadi presiden.
Referensi : Wikipedia
Sejarah Hypnosis
Reviewed by Edi Sugianto
on
11.06
Rating:
Tidak ada komentar: