TERAPI SUARA
Salah satu tekhnik terapi terbaru yang saya perkenalkan adalah Tekhnik Terapi Suara. Tekhnik ini saya peroleh dari Pak Krishnamurti dalam event IHS 2012 di Jakarta kemarin. Dan Alhamdulillah, tekhnik ini cukup ampuh dalam membersihkan serta memulihkan level vitalitas energi dan kesehatan sistem energi dari peserta pelatihan dalam workshop NAQS DNA.
Dalam rentang frekuensi tertentu, suara ternyata memiliki efek menyembuhkan. Kini, terapi suara telah menjadi salah satu pengobatan alternatif yang bisa dipilih. Metode ini telah menjamur di masyarakat di luar negeri.
Suara adalah salah satu energi yang paling transformatif untuk penyembuhan di planet ini. Hal ini dapat membuat damai dan membuat kita tenang, atau malah menghantarkan kita ke puncak emosi. Suara dapat mengembalikan keseimbangan dan keselarasan dalam hidup dan akhirnya membuat kita sehat lahir bathin. Sebaliknya, suara juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kita dan membawa kita pada kondisi penuh stres. Mengapa dan bagaimana? Apa perbedaan dalam suara yang membuat kita sehat , damai, nyaman, serta mengalami transformasi kesadaran dengan suara yang sebaliknya yang menambah kita makin kisruh & galau...?
Suara adalah bagian integral dari kepribadian kita. Lapangan, nada, irama dan cara kita berbicara semua adalah sangat penting. Seiring dengan kata-kata, emosi juga diungkapkan. Setiap kali kita marah, sedih atau menyesal, suara kita berubah. Semua situasi yang ekstrim seperti frustrasi, kecemasan dan lain-lain tercermin dalam suara kita
Suara dapat mempengaruhi kita di semua tingkat fisik, emosi, mental, dan spiritual. Suara yang sering bermanfaat bagi kita biasanya suara yang kita anggap suara “suci.” Suara ini tampaknya memiliki kemampuan untuk mengisi dan menyelaraskan manusia. Ada alasannya untuk hal ini.
Pengetahuan suara sebagai kekuatan terapeutik dan transformatif sudah sangat tua. Sekolah misteri Kuno dari Yunani, Roma, Mesir, Tibet, dan India memiliki pengetahuan banyak mengenai suara sebagai kekuatan kreatif utama di alam semesta. Orang dahulu tahu apa yang fisikawan modern saat ini pahami, bahwa semua kondisi dan apapun berada dalam tataran getaran (vibrasi).
Segala jenis bunyi & frekuensi, memiliki perannya masing-masing dalam perputaran kehidupan kosmik. Yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa semua yang ada, -apakah tampak atau tidak, terdengar atau tidak- bila diurai ke dalam bentuk dasar paling sederhana sesungguhnya adalah getaran, dan memancar pada tataran frekuensi tertentu.
Apapun di sekitar kita yang tampak padat sejatinya jika diperbesar berkali-kali dengan mikroskop elektronik akan terlihat gerakan dan getaran di tataran gelombang yang berbeda. Perbedaan gelombang getaran tersebut yang membedakan bentuk tubuh seseorang dengan yang lainnya, atau antara frekuensi virus HIV dengan virus TBC, antara frekuensi meja kayu dengan gelas anggur.“Semesta adalah Suara ” mistik kuno ini menyatakan, dan memang begitulah adanya.
Yang paling menarik dari terapi suara, para pasien tak akan tergantung pada terapisnya. Setelah mereka menemukan frekuensi dan nada yang tepat untuk menyembuhkan penyakitnya, maka mereka bebas mempraktikkannya sendiri tanpa bantuan terapis. Jadi mereka bisa melakukan self healing dan menyembuhkan dirinya sendiri.
Sejarah Terapi Suara
Alfred Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, membuat eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang paling penting! Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf!
Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.
Pada tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!
Akhir-akhir ini para ilmuwan menemukan bahwa suara memiliki daya penyembuh yang ajaib dan afek mengagumkan terhadap sel-sel otak, dimana ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh!
Bacaan Doa memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh.
Fabian, seorang peneliti sekaligus musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan bahwa setiap not skala musik dapat memengaruhi medan elektromagnetik sel. Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai dengan frekuensi-frekuensi suara dan tipe suara orang yang membaca. Kemudian ia membuat eksperimen lain dengan meletakkan darah orang sakit, memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta pasien untuk membuat berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan menggetarkannya secara seutuhnya dengan merespon suara pemiliknya.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang bisa memengaruhi sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia menarik suatu hasil yang penting: suara manusia memiliki pengaruh yang kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lain.
Peneliti ini menyatakan, ‘Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat.’ Fabien menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.
Itulah mengapa bacaan Doa memiliki pengaruh yang besar terhadap kanker yang paling berbahaya dan penyakit yang sangat akut! Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya. Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jadwal Pelatihan Quantum Mind Technology klik di sini...
Dalam rentang frekuensi tertentu, suara ternyata memiliki efek menyembuhkan. Kini, terapi suara telah menjadi salah satu pengobatan alternatif yang bisa dipilih. Metode ini telah menjamur di masyarakat di luar negeri.
Suara adalah salah satu energi yang paling transformatif untuk penyembuhan di planet ini. Hal ini dapat membuat damai dan membuat kita tenang, atau malah menghantarkan kita ke puncak emosi. Suara dapat mengembalikan keseimbangan dan keselarasan dalam hidup dan akhirnya membuat kita sehat lahir bathin. Sebaliknya, suara juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kita dan membawa kita pada kondisi penuh stres. Mengapa dan bagaimana? Apa perbedaan dalam suara yang membuat kita sehat , damai, nyaman, serta mengalami transformasi kesadaran dengan suara yang sebaliknya yang menambah kita makin kisruh & galau...?
Suara adalah bagian integral dari kepribadian kita. Lapangan, nada, irama dan cara kita berbicara semua adalah sangat penting. Seiring dengan kata-kata, emosi juga diungkapkan. Setiap kali kita marah, sedih atau menyesal, suara kita berubah. Semua situasi yang ekstrim seperti frustrasi, kecemasan dan lain-lain tercermin dalam suara kita
Suara dapat mempengaruhi kita di semua tingkat fisik, emosi, mental, dan spiritual. Suara yang sering bermanfaat bagi kita biasanya suara yang kita anggap suara “suci.” Suara ini tampaknya memiliki kemampuan untuk mengisi dan menyelaraskan manusia. Ada alasannya untuk hal ini.
Pengetahuan suara sebagai kekuatan terapeutik dan transformatif sudah sangat tua. Sekolah misteri Kuno dari Yunani, Roma, Mesir, Tibet, dan India memiliki pengetahuan banyak mengenai suara sebagai kekuatan kreatif utama di alam semesta. Orang dahulu tahu apa yang fisikawan modern saat ini pahami, bahwa semua kondisi dan apapun berada dalam tataran getaran (vibrasi).
Segala jenis bunyi & frekuensi, memiliki perannya masing-masing dalam perputaran kehidupan kosmik. Yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa semua yang ada, -apakah tampak atau tidak, terdengar atau tidak- bila diurai ke dalam bentuk dasar paling sederhana sesungguhnya adalah getaran, dan memancar pada tataran frekuensi tertentu.
Apapun di sekitar kita yang tampak padat sejatinya jika diperbesar berkali-kali dengan mikroskop elektronik akan terlihat gerakan dan getaran di tataran gelombang yang berbeda. Perbedaan gelombang getaran tersebut yang membedakan bentuk tubuh seseorang dengan yang lainnya, atau antara frekuensi virus HIV dengan virus TBC, antara frekuensi meja kayu dengan gelas anggur.“Semesta adalah Suara ” mistik kuno ini menyatakan, dan memang begitulah adanya.
Yang paling menarik dari terapi suara, para pasien tak akan tergantung pada terapisnya. Setelah mereka menemukan frekuensi dan nada yang tepat untuk menyembuhkan penyakitnya, maka mereka bebas mempraktikkannya sendiri tanpa bantuan terapis. Jadi mereka bisa melakukan self healing dan menyembuhkan dirinya sendiri.
Ingin tahu mengenai terapi suara lebih lanjut, silakan datang ke Workshop QUANTUM MIND TECHNOLOGY NAQS DNA pada tanggal 24 Juni 2012 di hotel Atlantic, Jl. Salemba raya 26 Jakarta Pusat. atau anda bisa mengambil kelas privat di NAQS DNA CENTER di SOHO OFFICE, Jl. Ketintang baru III No. 79 Surabaya Jawa Timur.
Sejarah Terapi Suara
Alfred Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, membuat eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang paling penting! Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf!
Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.
Pada tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!
Akhir-akhir ini para ilmuwan menemukan bahwa suara memiliki daya penyembuh yang ajaib dan afek mengagumkan terhadap sel-sel otak, dimana ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh!
Bacaan Doa memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh.
Fabian, seorang peneliti sekaligus musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan bahwa setiap not skala musik dapat memengaruhi medan elektromagnetik sel. Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai dengan frekuensi-frekuensi suara dan tipe suara orang yang membaca. Kemudian ia membuat eksperimen lain dengan meletakkan darah orang sakit, memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta pasien untuk membuat berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan menggetarkannya secara seutuhnya dengan merespon suara pemiliknya.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang bisa memengaruhi sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia menarik suatu hasil yang penting: suara manusia memiliki pengaruh yang kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lain.
Peneliti ini menyatakan, ‘Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat.’ Fabien menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.
Itulah mengapa bacaan Doa memiliki pengaruh yang besar terhadap kanker yang paling berbahaya dan penyakit yang sangat akut! Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya. Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jadwal Pelatihan Quantum Mind Technology klik di sini...
TERAPI SUARA
Reviewed by Edi Sugianto
on
01.54
Rating:
Tidak ada komentar: