ATM Plus, Amati, Tiru, Modifikasi + Inovasi & Kreasi
“ Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”
Semua Karya Yang Baru, adalah merupakan Up Date Versi Terbaru dari Karya lama yang sudah ada sebelumnya.
Inilah yang membedakan kemampuan Daya Cipta manusia, dengan Daya Cipta Tuhan.
Sahabat..
Bangsa jepang dikenal sebagai bangsa yang maju, bukan karena dia menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang… namun karena ia meniru ide orang lain, produk orang lain, jasa orang lain dan menjadikannya lebih bagus, lebih ringan, lebih menarik, lebih hemat, lebih modis dll.
Di Bisnis apapun sama, jika anda ingin mendapatkan banyak ide, kenapa tidak melihat, bisnis apa saja yang sudah sukses di luar negeri, atau di kota lain, dan kemudian tiru idenya dan buat lebih baik lagi.
Istilah cepatnya adalah: ATM.
- Amati = Lihat apa yang berjalan bagi orang lain, apa yang dikerjakan dan sukses.
- Tiru = Kemudian tiru prinsip-prinsipnya, caranya, ikuti gayanya jika perlu, dan…
- Modifikasi = Jadikan sedikit berbeda, berikan warna dan pengalaman anda sendiri, jadikan sedikit atau banyak lebih baik.
Dalam NLP, diajarkan bila kita ingin meraih sukses yang sama dengan seseorang yang telah meraih sukses sebelumnya, kita bisa melakukan sebuah tekhnik yang namanya modeling.
Saya yakin kita semua secara sadar atau tidak sadar melakukan apa yang disebut modeling ini. Coba saja perhatikan bagaimana cara kita berpakaian, cara kita makan, cara kita berbicara, cara dalam komunikasikan ide Anda, cara kita mengelola waktu, dan lain sebagainya. Saya yakin apa yang kita lakukan dalam keseharian kita pasti meniru apa yang orang lain lakukan atau ajarkan.
Tentu saja saat kita melakukan modeling hasil yang akan kita dapatkan akan sama dengan sosok yang kita model. Nah, saya mau menantang kita melakukannya lebih jauh. Mari kita tidak hanya melakukan modeling saja. Lakukan juga modifikasi dan menambahkan sesuatu yang baru dan berbeda terhadap apa yang kita lakukan.
Berani melakukan berbeda adalah kunci untuk kita menjadi unggul. Amati dan tiru seseorang yang sudah terbukti suksesnya, kemudian lakukan beberapa penambahan atau modifikasi. Apalagi dalam melakukan modifikasi yang kita lakukan merupakan ciri khas kita.`Tetaplah menjadi diri sendiri, belajar dari yang terbaik, amati, tiru, modifikasi, dan akhirnya beranilah melakukan berbeda!
Sahabat, bukankah semua pengalaman belajar kita awalnya adalah dari mengamati kemudian menirukan secara persis apa yang dilakukan guru-guru di sekolah kita dulu. Awalnya hanya mengamati kemudian kita tirukan. Dan ketika kita telah memperoleh input data yang banyak serta pengalaman yang cukup, akhirnya kita mampu untuk memodifikasi segala pengetahuan yang pernah kita peroleh. Menambahi di sana-sini sesuai dengan selera dan kebutuhan kita. Sehingga akhirnya munculah sebuah inovasi baru dan terciptalah sebuah karya baru.
Sedikit kembali ke pangalaman saya mengenai ATM ini yakni, Saya pernah berbincang-bincang dengan sahabat saya, dimana perbincangan itu membicarakan tentang Copy Paste, beliau mengatakan kalau hidup ini adalah tergantung pada kita, mau mengkopy yang mana, entah kita akan mengkopy hal-hal baik dari orang sukses dan mempastenya ke diri kita sendiri dan sebaliknya, kontan saja saya langsung tersenyum, saya pun mengatakan bisa aja kamu menemukan kata-kata lucu yang bisa langsung di ingat. Beliau juga mengatakan kalau ATM Atau Copy Paste Atau (Amati Tiru Modifikasi) ini perlu juga guru yang berpengalaman di bidangnya agar tolok ukur yang ada bisa terlihat jelas hasilnya, Juga tingkat kedalaman modelling kita bisa menembus hingga ke level Belief dari orang yang sedang kita model. Karena Belief atau Mindset orang sukses inilah yang merupakan Kekuatan utama dari kesuksesannya, begitu katanya.
Sukses dari meniru, kenapa Tidak
SuryaPost.com - Pada saat ini hampir tidak ada produk-produk yang diluncurkan di pasar tidak ditiru, sampai-sampai kita sendiri harus bingung memedakan mana barang yang asli atau tiruan, atau istilah sekarang ASPAL (Asli Tapi Palsu ).
Seperti kata seorang Raja yang terkenal ribuan tahun yang lalu yaitu Raja Salomo berkata “ Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari” tentu pernyataan tersebut tidak keseluruhannya benar. Namun bukan berarti tidak ada penemuan baru. Namun secara konseptual sebagian besar penemuan-penemuan yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan atau peniruan dari hal-hal yang telah ada sebelumnya. Pesawat Helikopter yang dirancang dengan meniru binatang Capung., pesawat terbang meniru binatang burung.
Untuk membuktikan bahwa kita bisa sukses dari meniru, coba kita lihat negara Jepang. Pada awal-awal berakhirnya perang Dunia II negara Jepang terkenal sebagai Negara Peniru. Kekalahan negara Jepang pada Perang Duni II telah mengubah cara pandang mereka untuk berambisi menjadi negara militer dalam merebut pengaruh bagi dunia. Pada tahun 1940-1050an, ketika banyaknya penemuan-penemuan yang diciptakan bayak negara seperti negara-negara Eropa, sebagian mayoritas negara sepakat untuk bergabung dengan konvensi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual atau di Indonesia dikenal dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Namun apa yang dilakukan Jepang, ternyata mereka tidak mau bergabung, tentu mereka mendapat cemooh dari banyak negara. Kenapa hal ini dilakukan? Agar para ilmuan ataupun anak-anak muda yang berpotensi bisa dengan bebas meniru setiap produk-produk serta teknologi –teknologinya yang dihasilkan negara asal konseptual.
Hasilnya, saat ini kita bisa melihat bagaimana Jepang menjadi negara yang sangat maju. Malahan negara Jepang menjadi negar Inovator.
Bagi kita kesuksesan seperti negara Jepang dapat dijalankan didalam bisnis. Kita dapat meniru bisnis apa yang menjadi primadona pada saat ini. Lihat juga negara China, setiap produk elektronik yang baru keluar kepasaran pasti barang tiruannya ada bahkan hingga kendaraan motor ataupun mobil, istilah sekarang barang “made in China “. Kita belajar untuk meniru setiap bisnis yang dilakukan orang lain, ikuti seperti yang mereka lakukan , pada saat ini dikenal dengan istilah ATM (Amati Tiru dan modifikasi ).
Dalam berbisnis tahap meniru adalah tahap yang memang harus kita lalui untuk mendapat kesuksesan. Kita perlu inspirasi dari orang atau perusahaan lain untuk menjalankan bisnis yang akan kita jalani. Meniru kesuksesan produk-produknya, keberhasilan strategi pemasarannya, kemasan, dst. Dalam tahap awal dalam berbisnis meniru adalah baik namun meniru secara terus-menerus adalah keliru. Kita jangan hanya mampu sekedar sebagai peniru tapi kita dituntup untuk melakukan inovasi, pengembangan dan modifikasi terhadap keunggulan bisnis kita bila bisnis kita telah mampu bertahan.
Jangan malu untuk meniru bila ingin sukses, Karena meniru adalah baik untuk tahap permulaan kemudian raihlah prestasi yang lebih gemilang dari yang anda tiru, maka anda bisa dikatakan layak sebagai golongan orang sukses. Itulah salah satu cara membuat kesuksesan pada diri kita.(Keep Moving Forward). By: Sandro RS
Sumber : Sukses dari meniru, kenapa Tidak - SuryaPost.com
Ingin Kurangi Risiko? Menirulah!
Bagi para entrepreneur pemula, menelurkan sebuah produk atau jasa yang sama sekali baru justru membuat bisnisnya terpapar risiko kegagalan lebih tinggi. Hingga tingkatan tertentu, peniruan atau imitasi malah dapat membuat bisnis baru bertahan dan maju terus, sebagaimana dikemukakan oleh Marty Zwilling di caycon.com.
Namun, imitasi ini bukan sembarang imitasi. Anda bisa saja meniru konsep produk atau layanan yang telah terlebih dahulu sukses di pasaran untuk kemudian menyempurnakan kelemahan-kelemahannya. Zwilling tidak menyarankan Anda semua untuk mengadopsi konsep bisnis orang lain mentah-mentah tetapi lakukan peningkatan yang inovatif kepada sebuah produk atau jasa yang telah terbukti berhasil dan digemari banyak konsumen.
Bukti keberhasilan menggunakan pendekatan ini sudah banyak ditemui di sekitar kita. Amati bagaimana orang Jepang memasuki industri mobil atau bagaimana McDonalds meniru White Castle, atau bagaimana Wal-Mart menyempurnakan konsep bisnis dengan pendekatan volume tinggi dengan harga terjangkau. Setelah Anda memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha baru yang berhasil dengan cara ini, Anda bisa memutuskan apakah teknologi impian Anda masih bisa diterapkan dengan baik dan sesuai atau tidak.
Dalam dunia usaha, peniruan memang tidak mendapatkan tempat. Orang-orang cenderung memandang rendah sebuah usaha baru yang terlihat sebagai klon (salinan/ kopi) dari usaha sejenis yang lebih dahulu ada dan sukses besar. Bahkan di beberapa kasus, orang terpaksa mendirikan sebuah usaha klon karena benar-benar tidak memiliki ide sendiri untuk ditawarkan.
Inilah beberapa alasan mengapa peniruan yang ditambah dengan inovasi akan menyelamatkan usaha Anda di fase awal perkembangannya:
- Menghindari biaya dalam jumlah tinggi.
Secara statistik, biaya yang harus dikeluarkan oleh penemu pertama sebuah teknologi baru setidaknya sepertiga lebih tinggi dari jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh inovator selanjutnya dalam bidang yang sama. Tentunya penemu pertama akan mendapatkan hak paten. Namun persyaratan pemberitahuan hal paten ke khalayak ramai justru membuat peniruan menjadi lebih mudah dan ahli teknologi yang cerdas bisa melindungi hak paten dengan efektif. - Belajar dari pesaing dan pengadopsi pertama.
Penelitian pasar lebih berguna jika telah ada pasar dan pelanggan yang nyata. Jangan hanya menyalin format yang telah sukses dan strategi yang terbukti manjur tetapi juga belajarlah dari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan produk/ jasa pesaing. Dengan begitu, Anda bisa menghindari biaya yang tidak perlu. - Lebih mudah untuk menemukan investor.
Bahkan bank dan investor ekuitas pun lebih senang dengan sebuah model bisnis yang telah terbukti keberhasilannya daripada sebuah model bisnis yang sama sekali baru dan belum terbukti. Mungkin inilah mengapa bank lebih sering menyetujui pembelian waralaba hingga mencapai 70%, sementara itu bank lebih jarang memberikan dukungan keuangan bagi usaha-usaha baru dengan model bisnis yang sama sekali baru dan asing. - Peniruan memacu kemajuan.
Jika sebuah produk atau proses telah terbukti nilainya, akan ada lebih banyak orang yang mau mengerjakannya, bertekad untuk lebih kompetitif, akan ditemukan cara-cara yang lebih cepat dan mudah untuk meningkatkan basisnya daripada jika satu perusahaan mempertahankan monopoli. Peniru yang baik sering membuat si penemu pertama kewalahan. - Coba pasar atau negara baru.
Peniru yang baik secara aktif mencari sebuah pasar atau negara baru sebagai inovasi lebih daripada sebagai sebuah teknologi baru. Meskipun dunia semakin kecil dan kecil, sangat sedikit usaha kecil yang bisa mendanai hak paten atau bahkan menjual produknya di seluruh negara yang relevan sekaligus. Jika negara atau pasar itu terletak di negara asal Anda, utamakan untuk menggarapnya lebih dulu.
Singkatnya, jika Anda ingin sukses di tahap awal usaha, salah satu cara terbaik ialah dengan mencontoh bisnis terbaik di sektor usaha yang kita tekuni, kemudian pikirkan bagaimana kita bisa melakukannya dengan cara yang berbeda atau bahkan lebih baik. Inovasi kita bisa saja berupa lokasi yang lebih baik, layanan yang lebih memuaskan, atau penentuan harga yang lebih terjangkau dan rasional, atau kemampuan untuk memberikan fitur teknologi terkini. Setidaknya peniruan akan memberikan peluang untuk meraup laba agar bisnis tetap berjalan dan mempelajari pengalaman untuk bisa mewujudkan impian yang lebih besar. Bisa saja, apa yang kita tiru dari pesaing akan menjadi inovasi yang merebut perhatian pasar. Sumber : www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/47-memulai-bisnis/8940-ingin-kurangi-risiko-menirulah.html
ATM Plus, Amati, Tiru, Modifikasi + Inovasi & Kreasi
Reviewed by Edi Sugianto
on
06.01
Rating:
Tidak ada komentar: