Transformasi Kuantum dari Force menuju Power
Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh....
Sahabat...
Manusia yang dibutakan oleh ambisi itu mempunyai ciri senantiasa bingung dengan membludaknya segala keinginan yang ada di hati dan pikiran. Ada 1001 keinginan yang meyumpal dan menyesaki dada serta kepalanya..... Inginnya semua keinginan itu harus segera terpenuhi semua....
Sahabat..
Hal-hal seperti di atas justru membuat orang tersebut makin jauh dari kesuksesan dan keberhasilan. Karena kekuatan dirinya tidak fokus dan menjadi terpecah-pecah ke segala arah. Bila anda mengalami hal itu, maka anda harus belajar memanajemeni keinginan anda. Pisahkan antara KEBUTUHAN & KEINGINAN, kemudian buat skala prioritasnya dulu. kemudian buat tangga kesuksesan sesuai dengan skala prioritas. Baru setelah itu semua anda laksanakan, maka Roda Nasib anda akan bergerak dan bergulir menuju titik tujuan.
Sebuah Contoh, ada siswa yang mempunyai dilema. Di satu sisi dia ingin segera kaya, namun di sisi yang lain dia ingin segera sakti.
1. Nah, ketika dia mempunyai keinginan yang menggebu-gebu, ini aja dalam tradisi NAQS dia sudah salah. Karena dia sulit untuk mengkondisikan dirinya dalam zona kuantum ikhlas. Dia terlalu banyak menggunakan Kekuatan Keinginan (FORCE), dan Bukan kekuatan Ilahi (POWER). Padahal semakin kita tenang, semakin kita ikhlas, maka segala niatan kita akan selaras dengan Tuhan. Dan POWER ILAHI akan selalu bersama kita dalam meraih tujuan yg kita harapkan.
2. Siswa ini mempunyai dua keinginan yg sama kuat. Maka sebaiknya harus diputuskan, mau jadi sakti dulu atau mau jadi kaya dulu. Kalau mau jadi sakti dulu, maka fokuskan diri pada latihan-latihan untuk mengasah intuisi & kompetensi spiritual dulu. Dan abaikan segala penderitaan dan kekurangan ekonomi dulu, sabar dg apa yg ada dulu, sampai apa yg diharapkan sudah sesuai target. Baru kemudian berfokus pada usaha-usaha untuk memperderas rejeki. Demikian juga sebaliknya.
Namun bila ingin meraih jalan tengah atau keseimbangan juga bisa, akan tetapi percepatan yg terjadi juga bersifat moderat. Dan kondisi seperti itu harus ikhlas di terima, bukan malah semakin bingung dan panik....
So..
Jadilah Jelas & Ikhlas....SALAM SUKSES....
www.naqsdna.com | www.keajaibanhati.com
Nb. Jadwal workshop terdekat : Surabaya, 26 & 27 Mei 2012
Pendaftaran via sms ke 081 231 649 477
Saat ini umat manusia sedang memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi kemanusiaan yang lebih besar lagi. Kita memerlukan sebuah metode penggalian potensi diri yang lebih progresif revolusioner yang lebih mampu menghadapi tantangan zaman ini. Untuk itu kita perlu berani mengakses berbagai potensi kemungkinan terjadinya lompatan kuantum dalam bidang pengembangan diri.
Banyak temuan baru dibidang genetika perilaku dan neurobilologi, seperti diungkap oleh Dean Hamer dalam bukunya “Gen Tuhan” menunjukkan bahwa setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan “kekuatan yang lebih tinggi”. Kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karena itu sudah saatnya kita menggeser fokus pengembangan diri dari proses yang berbasis pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih berbasiskan perasaan dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Karena kita sudah melihat bagaimana proses pengembangan diri yang melambungkan ego manusia dan telah berhasil menciptakan berbagai kenyaman hidup, hanya berhasil sedikit dalam memberi sumbangsih untuk kebahagiaan hidup. Kita sering melihat semakin sukses seseorang semakin jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dia cari, bagai menggali sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan. Sejengkal kesuksesan yang berhasil diraih manusia harus dibayar oleh semakin lebarnya jurang permusuhan dan penderitaan yang menganga diantara sesama.
Kita memerlukan perubahan bukan saja paradigma, melainkan trasnformasi kuantum. Kita memerlukan proses pengembangan diri yang mampu menghasilkan manusia digital secara nyata. Yang bisa merubah manusia sampai ke tingkat sel DNA nya. Suatu proses yang mampu menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas, imiah dan efektif. In real and proven actions! With real and tangible results!
Proses pergeseran paradigma atau transformasi kuantum di bidang pengembangan potensi diri seperti itu lah yang akan kita ekplorasi dalam buku ini:
Suatu proses yang akan menuntun kita berangsur meninggalkan masa dominasi Positive Thinking untuk memasuki era kolaborasi Positive Feeling. Dan menyempurnakan proses pencapaian sukses individu maupun korporat dari metode Goal Setting yang terasa berat di kepala menuju era Goal Praying yang lebih mengena di hati.
Dimana jika proses positive thinking dan goal setting biasanya hanya bertumpu mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berupa Force untuk meraih future sukses di masa depan. Proses Positive Feeling dan Goal Praying justru secara komprehensif dan integratif mengandalkan kekuatan diri sendiri dan Tuhan yang berupa Power untuk menciptakan sukses kehidupan saat ini juga. NOW!
Teknologi Quantum Ikhlas®
Untuk mencapai hasil itu kita memerlukan bantuan teknologi (how-to) diberi nama Quantum Ikhlas®. Teknologi kuantum adalah aplikasi praktis ilmu pengetahuan kuantum untuk memudahkan urusan manusia di tingkat kuantum. Ikhlas adalah kompetensi (skill) penyerahan diri total kepada Tuhan untuk meraih puncak sukses dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Teknologi Quantum Ikhlas® secara kuantitatif dan kualitatif mengukur, melatih, dan meningkatkan tingkat keikhlasan dari dasar hati. Untuk mencapai zona ikhlas dan mengakses kekuatan dahsyat Hati Nurani menuju kejayaan yang seimbang.
Quantum Ikhlas® adalah sebuah metode sukses paripurna yang dengan sejuk memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science dan science of the mind, dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan. Yang membuat proses pencapaian kesuksesan menjadi lebih sederhana sekaligus
menenteramkan.
Quantum Ikhlas® melahirkan aplikasi teknologi pengembangan diri DigitalPrayer® untuk penerapan:
1. Brainwave Management® yang membantu seseorang memiliki gelombang otak khusyuk, fokus, kreatif, enersi positif dan intuitif secara cepat. Yang menjadi syarat mutlak untuk semua hipnoterapi, meditasi dan akses otomatis menuju kekuatan bawah sadar. Yang akan menjadi pokok bahasan buku ini.
2. Heartwave Management® untuk membongkar akar terdalam dari nafsu yang tak terpuaskan, keinginan untuk menang sendiri serta ketakutan dan kepalsuan hati. Yang, insya Allah akan dibahas dalam buku seri Teknolog Quantum Ikhlas® selanjutnya.
Aplikasi audio brainwave DigitalPrayer® yang dikemas dalam bentuk compact disc dirancang khusus untuk bisa “mengatur” gelombang otak seseorang ke kondisi otak yang lebih ikhlas. Jika digunakan dengan tepat, teknologi ini akan mempercepat peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan spiritual seseorang menjadi lebih mudah dan rasional.
Penerapan teknologi praktis ini akan membawa Anda pada kejayaan manusia seperti: Kesuksesan karir, bisnis, dan keuangan. Kesehatan tubuh. Keharmonisan kehidupan rumah tangga, ketenangan pikiran, ketenteraman jiwa, kekhusyukan beribadah dan perolehan bimbingan Sang Pencipta dalam meraih keseimbangan lahir dan batin.
Aplikasi teknologi ini juga akan membuat kita semakin paham bahwa seringkali apa yang kita sebut keajaiban (baca: kemudahan dari Tuhan) hanyalah sesuatu yang belum kita pahami karena keterbatasan pikiran tentang hal yang bersifat non-materi. Karena untuk memahami kemudahan hidup kita tidak saja butuh rasio pikiran yang cenderung rumit melainkan juga hati yang memiliki logika tersendiri yang lembut.
Dengan cara itu barulah otak kita bisa menerima dan memahami. Perasaan kita juga akan semakin mantap dan tahu betul mengapa kita harus mendirikan shalat atau beribadah dan berdoa memohon bantuan Tuhan. Mengapa kita harus melakukannya dengan khusyuk, dan mengukur sejauh mana kita khusyuk. Juga mengapa agama selalu menuntun kita agar menjadi orang yang ikhlas, rela, sabar, dan bersyukur untuk
meraih cita-cita tertinggi di dunia dan akhirat.
Dan yang terpenting, semua itu tidak hanya untuk kita pahami sebatas pengetahuan saja melainkan untuk kita nikmati sebagai sebuah realitas hidup seharihari secara nyata.
Selamat memanfaatkan teknologi Quantum Ikhlas® dan alamilah kembali fitrah kesempurnaan Anda!
Buku spiritual science motivation karya Erbe Sentanu ( member of Global Spiritual Computing Research Group ) ini menukik jauh melampaui kekuatan berpikir positif, untuk mengakses daya terbesar manusia yaitu kekuatan Perasaan Positif dari dasar hati yang Ikhlas.
Aplikasi Spiritual Technology yang memanfaatkan ilmu Fisika Kuantum, The Law of Attraction, dan nilai – nilai Luhur Ketuhanan untuk meraih sukses lahir – batin di era millennium.
Buku ini mengajarkan cara Mencari Kebahagiaan Yang Hakiki, Penulis telah selama hampir 20th mengembara dalam diri untuk mencoba menemukan arti “kesempurnaan” dalam hidup ini. Tapi itu pun tak cukup bisa menggambarkan pergumulan panjangnya. Namun setidaknya buku ini akan membukakan mata hati kamu, menyadarkan kan kamu, membangkitkan ke – ngeh – an kamu terhadap adanya satu kekuatan dahsyat di dalam diri yang selama ini telah kamu abaikan.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa :
Sebenarnya dalam semua hiruk pikuk kegiatan manusia di dunia ini ada satu hal satu hal yang dicari oleh manusia. Jika kita dapatkan hal itu maka kita seperti mendapatkan seluruh isi dunia, tetapi bila tidak memilikinya - meskipun kita memiliki “segalanya” - kita seperti tidak memiliki apa – apa. ( dalam artian bahwa materi bukan segalanya dan cinta pun bukan segalanya bahwa kebahagiaan bukan di dapat dari cinta ataupun materi, dua hal itu hanya lah pendukung hidup kita bukan sebagai prioritas utama ).
Kebahagian adalah yang sebenarnya kita cari, kebahagian hakiki sejati yang tak tergoyahkan. Bukan sekedar kesenangan dan kenyamanan – kenyamanan hidup semata.
Cara mendapatkan kebahagian yang hakiki itu yang terpenting adalah Ikhlas dan bagaimana cara mengenali rasa - nya dan cara – cara ( how to ) mencapainya. Karena sebagian orang sering menafsirkan Ikhlas secara salah. Komponen Ikhalas yang terdiri dari sikap syukur, sabar, focus, tenang, dan bahagia justru dianggap sikap yang lemah. Sikap itu di khawatirkan akan membuat mereka kurang dihargai orang, kurang tercukupi secara materi atau tidak tercapainya tujuan hidup karena tidak adanya ambisi. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Dalam kondisi Ikhlas, manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita dengan siapapun akan terjalin lebih menyenangkan.
Mencari dan mendapatkan ke ikhlasan dihati secara nyata dalam praktek memang sangat sulit dibandingkan hanya berteori tetapi buku ini bukan mengajari kita tapi akan menuntun kita melakukan bagaimana cara mengamalkannya secara praktis. Kita tidak perlu mempercayai buku ini untuk memperoleh ke Ikhlasan, seperti kamu tidak perlu percaya pada teknologi handphone ketika kamu mengirim sms ; cukup lakukan prosedurnya dengan benar dan klik send.
Bayangkan bagaimana rasanya jika kamu bisa 100% meyakini tuntunan Ikhlas bukan karena terpaksa harus meyakininya, tetapi karena hasil dari proses keikhlasan hidup yang mewujud nyata dalam keseharian kamu. Dimana kamu yakin bahwa ketika kamu sudah berikhlas dengan “prosedur” yang benar maka kamu semakin dekat dengan Tuhan sehingga niat - niat kamu pun menjadi jauh lebih mudah untuk diraih. Dan jika kamu masih belum mendapatkan yang kamu inginkan berarti kamu hanya perlu menyempurnakan lagi prosedur keikhlasan didalam pikiran dan hati kamu.
Buku ini akan menuntun kamu memahami dan menemukan Transformasi Pengembangan Diri ( Power vs Force ). Bahwa manusia saat ini sedang memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi kemanusiaan yang lebih besar lagi. Banyak temuan baru di bidang genetika perilaku dan neurobiology. Dean Hamer dalam bukunya Gen Tuhan, misalnya menunjukan bahwa setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan “kekuatan yang lebih tinggi”.
Quantum ikhlas melahirkan aplikasi tekhnologi pengembangan diri Digital Prayer untuk penerapan Brainwave Management dan Heartwave Management. Buku ini dilengkapi dengan compact dics ( CD ) yang dirancang khusus untuk bisa “ mengatur “ gelombang otak seseorang ke kondisi otak Ikhlas. Jika digunakan dengan cepat, teknologi ini akan mempercepat peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan spiritual seseorang menjadi lebih mudah dan rasional yang membawa kamu pada kesuksesan karier, bisnis, keuangan, kesehatan tubuh, keharmonisan kehidupan keluarga dan cinta, ketenangan pikiran, ketentraman jiwa, kekhusyukan beribadah dan perolehan bimbingan Sang Pencipta.
Aplikasi teknologi ini juga akan membuat kita semakin paham bahwa sering kali apa yang kita sebut keajaiban hanyalah sesuatu yang belum kita pahami akibat keterbatasan pikiran tentang hal yang bersifat non – materi. Sebab, keajaiban hidup tidak dapat dipahami hanya lewat rasio pikiran yang cenderung rumit, melainkan harus melalui hati dan kelembutan logikanya tersendiri.
Dan yang paling terpenting dari semua ini adalah bagaimana semua itu tidak saja bisa kita pahami sebatas pengetahuan melainkan untuk kita nikmati sebagai sebuah realitas hidup sehari – hari yang nyata.
Salam ikhlas dari Erbe Sentanu
Taman Surgawi, 12 Desember 2006
Sekilas Dari Buku Quantum Ikhlas..
Dulu ada seorang guru yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah pohon yang tinggi dan besar menjulang ke langit. Dan pada suatu hari anak didiknya bertanya dari manakah langit, bumi, dan seluruh isinya berasal. Kemudian sang guru memintanya mengambil satu buah yang sudah kering dan banyak berserakan di bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan melihat isinya. Ketika anak menemukan sebuah biji kering di dalamnya, sang guru pun memintanya untuk terus membelahnya hingga ia akhirnya menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tak berisi apa – apa.
Dan akhirnya anak itu pun memahami bahwa :
Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak. Semua yang bisa di lihat berasl dari sesuatu yang tidak bisa dilihat.
Dialah yang membuat yang tidak tampak menjadi tampaknya nyata, dan meskipun nyata ada, Dia pulalah yang membuatnya menjadi tidak tampak. ( Jalaluddin Rumi )
Kesuksesan hidup yang ingin kita raih dan sering digambarkan dalam bentuk materi dan status social yang tinggi adalah sesuatu “ yang terlihat “. Lalu dari manakah semua itu berasal? Apakah bentuk yang “ tak terlihat “ dari wujud kesuksesan itu? Benarkah hanya ada satu cara “ kerja keras “ untuk mewujudkannya? Untuk menjawabnya kita perlu keluar dari comfort – zone pola pikir sukses kita untuk sejenak memasuki wilayah quantum – zone yang akan merevolusi cara pandang kita tentang arti dan cara kita meraih sukses dan kebahagian hidup.
Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar atom di bumi ataupun di langit. ( QS. Yunus : 61)
Kekuatan kuantum adalah kekuatan alam yang belum banyak dimanfaatkan secara tepat oleh kebanyakan orang. Padahal realitas kuantumlah yang harus kita ubah dulu sebelum realitas fisiknya bisa kita lihat dan nikmati. Dalam tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan akan datang jika dalam ikhtiarnya manusia selalu berhasil bersyukur atas semua yang Ia berikan pada kita entah itu baik atau buruk ( cobaan ), berhasil menikamati proses dan menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada Tuhan. Inilah kompetensi Ikhlas yang sesungguhnya.
Ikhlas sebagai skill atau ketrampilan, yang bercirikan silent operation dari pikiran yang “ tak Nampak “ namun sangat powerful itu. Ikhlas yang bukan hanya di ucapkan di bibir atau di pikirkan di kepala, melainkan ketrampilan untuk menciptakan “ peristiwa keikhlasan “ di dasar hati terdalam.
Sebelum kamu tergesa melakukan sesuatu untuk merubah nasib menuju lebih baik, ada baiknya untuk sejenak bertafakur merenungkan apa sebenarnya unsur quanta dari kondisi nasib yang ingin kamu ubah itu.
Nasib seseorang mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan dan tindakannya. Dan tindakannya berasal dari pikirannya yang bermuara dari perasaannya. Nasib, karakter, kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu “ yang tampak “. Sedangkan pikiran dan perasaan adalah energi kuantum “ yang tak tampak “.
Jadi, kuantum ini adalah perasaan dan pikiran yang berjalan secara berdampingan dan saling mendukung. Kamu bisa “ mengatur “ perasaan kamu untuk merubah nasib. Bukan perasaan kamu yang mengatur pikiranmu. Tapi sebaliknya…….karena begitu kita bisa mengikhlasankan sesuatu, maka kita telah menyerahkan hal itu kepada Yang Mahakuasa sehingga kecerdasan Tuhanlah yang bekerja pada diri kita dengan mekanisme yang sulit di pahami oleh pikiran manusia. Kita tinggal percaya saja pada Tuhan bahwa Ia selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan karena untuk memenuhi ego kita sendiri….Tuhan selalu tahu apa – apa yang terbaik untuk kita.
Kebanyakan orang sering bertanya apa hubungan antara taat beribadah dengan tingkat kebahagiaan dan kesuksesan kita. Banyak orang merasa, meskipun sudah berusaha untuk menjadi orang baik dan taat beribadah dan berdoa, kesuksesan dan kebahagian selalu menjauh dari mereka. Sementara itu, kita pun di ingatkan bahwa banyak ibadah kita sia – sia dan hanya memberikan rasa lelah, lapar, dan haus semata. Itu semua terjadi karena mereka lupa mengajak hati untuk melakukan semua itu. Mereka hanya terfokus pada pikiran mereka saja untuk beribadah dan berdoa sedangkan hati dan perasaan mereka off kan.
Bahagia adalah fitrah sempurna yang seharusnya dimiliki oleh semua orang karena pada hakekatnya manusia telah diberi fitrahnya masing – masing. Dan karena keegoisan kita sendiri sehingga fitrah itu pun sedikit demi sedikit menghilang dari kita. Manusia akan kehilangan kesempurnaan jika tak bisa menjaga fitrahnya.
Istilah fitrah, menurut Islam adalah bawaan alami, yang melekat pada manusia tanpa perlu diperoleh melalui usaha. Fitrah adalah eksistensi yang ada dalam kalbu dan nurani kita untuk mendapat hakikat kesempurnaan.
Kalau kita ingin melihat seperti apa sebetulnya kondisi fitrah manusia, kita bisa mengamati kehidupan anak balita. Anak – anak seusia itu akan selalu merasa bahagia, senang, tanpa beban dan total dalam melakukan sesuatu. Saat bermain ia akan total bermain, saat menangis ai akan seratus persen menangis dan saat dia tertawa ai akan tertawa dengan lepas. Anak – anak selalu terfokus pada apa yang sedang mereka alami saat ini.
Inilah yang seharusnya manusia pertahankan dalam hidupnya sehingga ia bisa tetap pada fitrahnya. Sayangnya, lingkungan hidup telah membuat mereka melenceng jauh dari fitrahnya. Seiring anak tumbuh dewasa, semua fitrah atau kesempurnaan yang dimiliki sejak lahirpun semakin pudar. Lingkungan telah membutakan mata hati mereka karena ego yang muncul dalam diri mereka.
Untuk itu berusahalah menjadi orang yang easy going agar dapat menemukan kembali fitrah kita. Yang selalu berbahagia, yang selalu terfokus pada apa yang tengah kita tuju, yang selalu ikhlas dan berprasangka baik terhadap yang lain dan yang selalu bersyukur pada apa yang kita dapatkan.
Manusia adalah magnet, dan setiap detil peristiwa yang di alaminya datang atas daya – tarik ( undangan ) kita sendiri. < Elisabeth Towne >
Kamu harus mengerti hukum tarik menarik ini untuk bijak memahami apa sebenarnya yang mungkin terjadi pada doa – doa kamu dan kehidupan disekitar kamu. Tanpa pemahaman hukum tarik menarik ini, apa yang terjadi dengan kehidupan menjadi sulit dimengerti, misterius dan berpotensi menimbulkan rasa putus asa.
Hukum Tarik Menarik ini menyatakan : “ sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya “. Ini menjelaskan kenapa seseorang senang berkumpul dengan mereka yang satu hoby atau kenapa kita jatuh cinta pada seseorang yang cocok dengan kita. Dan ketika kamu memulai hari dengan perasaan tidak enak maka hari itu seperti dipenuhi oleh kejadian – kejadian buruk.
Ini juga yang menjelaskan mengapa orang yang selalu merasa sial ( sering mengumpat ) justru sering mengalami kesialan, sementara orang yang selalu merasa beruntung dan menikmatinya ( bersyukur ) akan sering mengalami keberuntungan. Jadi mulailah mensyukuri atas semua proses yang sedang terjadi dan selalu positive feeling dalam melakukan apa pun. Karena kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu pikirkan meskipun kamu tidak menginginkannya. Maka biasakan diri kamu dengan hukum tarik menarik ini agar kamu bisa segera menggunakannya dengan sengaja untuk menarik apa yang kamu inginkan. Hindarilah untuk mengeluh karena ketika mengeluh kamu akan melapaskan getaran negative ke alam semesta yang akan menarik hal hal negative ke hidup kamu.
Mengapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin….. orang kaya makin kaya sebab dalam pikiran mereka selalu dipenuhi oleh kekayaan yang mereka miliki. Terlebih lagi jika orang kaya itu ahli bersyukur maka secara hukum tarik menarik ia akan langgeng dengan kekayaannya. Sedangkan orang miskin makin miskin sebab dipikirannya dipenuhi oleh semua hal yang tidak dimilikinya. Dengan kata lain perasaan tidak punya memenuhi hati mereka. Terlebih lagi orang itu ahli complain yang selalu mengeluh terhadap apa yang tidak dimilikinya. Secara hukum tarik menarik ia memang akan langgeng dalam kemiskinannya.
Tuhan akan selalu mengabulkan doa setiap orang. Dan Ia mengabulkan doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap dimulut. Jadi, saat berdoa, jika ada konflik antara apa yang terucap dimulut dengan yang terasa di hati maka yang ada dihatilah yang terwujud.
Kebanyakan orang menyelingi kegiatannya dengan berbagai keluhan, tanpa menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sedang focus pada apa yang mereka keluhkan. Oleh karena sifat energy kuantum semesta memiliki “ respon persetujuan otomatis “, seperti jika kamu melemparkan sebuah gelas ke atas secara otomatis gelas itu akan tetap terjatuh dan pecah tanpa perlu bertanya padamu, maka yang akan terjadi adalah orang itu akan mendapat apa yang mereka fokuskan yaitu yang mereka keluhkan. Inilah rahasia alam yang sering terabaikan, kamu akan mendapatkan apa yang kamu fokuskan bukan yang kamu inginkan.
Doa adalah senjata ( alat kerja ) orang beriman. < Muhammad SAW >
Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat mengantarkan kepada kesuksesan < surga >. ( Ali Bin Abu Thalib )
Sekarang kita coba ubah pandangan kita tentang arti sukses. Sukses bukanlah sebuah pencapaian, melainkan hasil dari rasa hati yang bahagia. Proses yang kita jalani untuk menuju kepada tujuan yang bermakna bagi kita. Tak perlu melihat hasil akhirnya. Karena jika perasaan kamu selalu bahagia, menurut Imam Ali, hasilnya pasti kesuksesan.
Hidup kita merupakan kesuksesan juga. Karena kita lahir menjadi manusia ini berkat perjuangan kita saat menjadi sel sperma dalam persaingan melawan 249.999.999 sel sperma lain yang sama – sama ingin membuahi satu sel telur.
Dengan memandang sukses seperti itu, kita akan selalu apresiatif dalam setiap tindakan kita dan akan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan. Dengan begitu kita akan bahagia setiap saat, lantaran kita sudah tahu apa yang kita inginkan.
Yang terpenting kita lakukan adalah menyadari apakah kita sedang berjalan di atas proses tersebut.
Jadi agar kamu sukses merasakan kesuksesan, kamu harus perhatikan tiga syarat doa berikut ini :
Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan kamu merasakan pikiran bahagia
Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi yang lebih berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan, ketika kamu memahami kekuatan perasaan itu, kamu tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari Tuhan.
Dalam buku Pusaran Energi Ka’bah karya Agus Mustofa :
….kuncinya adalah Hati. Hati lebih berfungsi untuk merasakan dan memahami. Sedangkan pikiran ( otak ) lebih berfungsi untuk berpikir, mengingat, menganalisis. Pikiran ( otak ) ada di dalam kepala sedangkan hati ada didalam dada…….
….Dengan pemahaman ini, berarti kita harus mempasifkan pikiran kita yang ada di kepala, dan kemudian mengaktifkan hati yang ada di dalam dada. Hati digunakan untuk memahami. Artinya, meskipun tidak bisa melihat dia tetap bisa memahami sesuatu dengan hatinya…..
….Pemahaman yang ditangkap hati lebih substansial dibandingkan pancaindra. Memang kebanyakan manusia memahami sekitarnya lewat pancaindra, tetapi kita tahu, orang yang melihat belum tentu memahami apa yang dia lihat. Orang yang mendengar belum tentu memahami apa yang dia dengar. Demikian pula orang yang meraba belum tentu bisa memahami apa yang dia raba. Tetapi kejadiannya bisa sebaliknya, bahwa seseorang bisa memahami persoalan tertentu tanpa harus melihat atau mendengar atau meraba….
Oleh karena itu, ada baiknya sebelum kamu mengejar keinginan atau cita – cita kamu, cobalah cek lebih dulu apa tujuan hidup kamu sesungguhnya. Jika tidak, kamu akan terus memproduksi pikiran positif, berusaha keras tanpa kenal lelah untuk mewujudkan cita – cita itu, tapi kamu lupa dengan kondisi hatimu sendiri. Maka semua akan sia – sia.
Melalui perasaan, kamu mengundang apa yang kamu pikirkan. Oleh karena perasaan kamu adalah “ bahan baku inti “ dari pikiran kamu. Manfaatkanlah kenyataan ilmiah ini.
Hidup atau berpikir dengan sengaja bukan saja sengaja memilih pikiran positif untuk kamu fokuskan. Kalau hanya itu yang kamu lakukan maka lama kelamaan pikiran kita menjadi berat. Berpikir dengan sengaja adalah memilih pikiran positif sambil memeriksa perasaan kamu. Meski kamu telah merasa pada pikiran yang benar tapi perasaan hati kamu masih “tidak enak” artinya kamu masih jauh dari yang kamu ingin kan. Dan jika perasaan kamu sudah terasa enak otomatis pikiran kamu pun akan mengikutinya dengan baik maka itu bararti kamu semakin dekat dengan yang kamu inginkan.
Jadi sekarang saatnya untuk mengubah paradigm ‘orde lama’ positive thinking yang menyebutkan “kamu akan mendapatkan apa yang paling sering kamu pikirkan” dengan paradigm ‘orde reformasi’ positive feeling : “kamu akan mendapatkan apa yang paling sering kamu rasakan ( sewaktu kamu memikirkannya )”.
Jika kapasitas pikiran bawah sadar lebih besar dari pikiran sadar, bisa dibilang, kunci sukses hidup kita adalah ketika kita tak lagi hanya mengandalkan pikiran ( sadar ) dalam menjalani kehidupan, melainkan juga menggunakan perasaan hati ( bawah sadar ). Kalau pikiran sadar berhubungan dengan kinerja otak, berhubungan dengan kinerja apakah perasaan bawah sadar itu?
pada zaman dahulu, para pakar Sumerian Assyrian menganggap manusia berpikir dan berperasaan dengan menggunakan organ hati. Namun hal ini dibantah oleh Aris Toteles yang beranggapan bahwa untuk berpikir dan berperasaan adalah jantung.
Oleh karena kerancuan pemahaman tentang hati dan jantung ini maka hingga sekarang orang menganggap hati sebagai kualitas subjektif. Saat orang mengatakan “hatiku hancur”, itu artinya perasaan atau emosinyalah yang hancur atau sedih.
Padahal sebetulnya hati itu objektif, berupa benda. Jika ada seseorang memikirkan ditinggalkan orang yang dia sayang maka hatinya akan sedih. Pertanyaannya betulkah hati yang merasakan itu ( sedih )? Betulkah hati yang berhubungan dengan otak? Jawabnya : “tidak”. Jantunglah yang merasakan apa yang otak pikirkan. Ketika kita bertemu orang yang kita kagumi maka jantung pula lah yang berdebar bukan hati yang berdebar. Ketika pikiran kamu kacau atau stress maka pola irama jantung kamu menjadi tidak normal dan bisa berakibat negative pada kesehatan fisik kamu. karna sebetulnya hati itu Cuma benda mati atau hanya organ dalam tubuh.
Para ahli menyebutkan jantung mempunyai sistem komunikasi yang jauh dan luas dengan otak disbanding organ tubuh lain. Jadi sebenarnya otak dan jantunglah yang berkomunikasi lebih intens bukan hati.
Ilmu pengetahuan berhasil membuktikan bahwa kualitas elektromagnetik jantung 5.000 kali lebih kuat dari pada otak. Dengan kata lain kalau positive thinking memakai tenaga 1 watt maka positive feeling memakai tenaga 5.000 watt. Karena itulah positive feeling lebih powerful dibanding positive thinking.
Jantung kata para ilmuwan, juga mempunyai “otak” sendiri yang bisa membuat ia bekerja secara otomatis tanpa perlu menunggu perintah dari otak kepala kita.
Dengan berbagai kenyataan seperti ini, mulai sekarang tak ada salahnya kalau kita “berpikir” dengan jantung. Biarkan dia yang berpikir, menghayati dan merasakan. Oleh karena dengan demikian, pencapaian keinginan kita niscaya akan lebih powerful.
Jadi sekarang kalau kamu menemukan kata “hati” itu berarti kita maksud adalah “jantung”.
Semua keinginan adalah bentuk keputusan sementara dikepala, sementara itu perasaan adalah merupakan kepusan final dihati. Dan sebelum kamu berhasil membuat hati setuju dengan pikiran maka selama itu kamu akan terombang – ambing dalam ketidakberdayaan. Dengan kata lain, sebelum keyakinan anatara pikiran, perasaan, dan tindakan kamu tidak sinkron, selaras, atau harmonis, keberhasilan akan sulit kamu raih.
Untuk itu idealnya semua proses perubahan harus dimulai dengan positive feeling di depan dan positive thinking mengiringi di belakangnya. Karena mengejar keinginan dengan berpikir positif saja mungkin berhasil, tapi apa hasilnya akan lebih optimal bila kita juga menyelaraskan perasaan positif dengan pikiran positif
Saat ini kita sebagai manusia ada dipersimpangan jalan. Tinggal memilih ma uterus hanya mengandalkan pikiran positif atau mulai menjalani hidup dengan strategi baru, yaitu mengolaborasikan kekuatan pikiran dengan kekuatan hati untuk meraih kejayaan hidup sekaligus menjaga curahan rahmat ilahi di dunia saat ini dan di akhirat kelak.
Prioritaskan diri kamu untuk merasa positif sebelum melakukan apa saja. Kamu akan saksikan hasil kerja kamu lebih efektif, interaksi yang lebih menyenangkan dan semua urusan lancar.
Be smart. Make smart decisions!
Referensi :
BLOG PURI IKHLAS
BLOG AL YAQZHAN
Sahabat...
Manusia yang dibutakan oleh ambisi itu mempunyai ciri senantiasa bingung dengan membludaknya segala keinginan yang ada di hati dan pikiran. Ada 1001 keinginan yang meyumpal dan menyesaki dada serta kepalanya..... Inginnya semua keinginan itu harus segera terpenuhi semua....
Sahabat..
Hal-hal seperti di atas justru membuat orang tersebut makin jauh dari kesuksesan dan keberhasilan. Karena kekuatan dirinya tidak fokus dan menjadi terpecah-pecah ke segala arah. Bila anda mengalami hal itu, maka anda harus belajar memanajemeni keinginan anda. Pisahkan antara KEBUTUHAN & KEINGINAN, kemudian buat skala prioritasnya dulu. kemudian buat tangga kesuksesan sesuai dengan skala prioritas. Baru setelah itu semua anda laksanakan, maka Roda Nasib anda akan bergerak dan bergulir menuju titik tujuan.
Sebuah Contoh, ada siswa yang mempunyai dilema. Di satu sisi dia ingin segera kaya, namun di sisi yang lain dia ingin segera sakti.
1. Nah, ketika dia mempunyai keinginan yang menggebu-gebu, ini aja dalam tradisi NAQS dia sudah salah. Karena dia sulit untuk mengkondisikan dirinya dalam zona kuantum ikhlas. Dia terlalu banyak menggunakan Kekuatan Keinginan (FORCE), dan Bukan kekuatan Ilahi (POWER). Padahal semakin kita tenang, semakin kita ikhlas, maka segala niatan kita akan selaras dengan Tuhan. Dan POWER ILAHI akan selalu bersama kita dalam meraih tujuan yg kita harapkan.
2. Siswa ini mempunyai dua keinginan yg sama kuat. Maka sebaiknya harus diputuskan, mau jadi sakti dulu atau mau jadi kaya dulu. Kalau mau jadi sakti dulu, maka fokuskan diri pada latihan-latihan untuk mengasah intuisi & kompetensi spiritual dulu. Dan abaikan segala penderitaan dan kekurangan ekonomi dulu, sabar dg apa yg ada dulu, sampai apa yg diharapkan sudah sesuai target. Baru kemudian berfokus pada usaha-usaha untuk memperderas rejeki. Demikian juga sebaliknya.
Namun bila ingin meraih jalan tengah atau keseimbangan juga bisa, akan tetapi percepatan yg terjadi juga bersifat moderat. Dan kondisi seperti itu harus ikhlas di terima, bukan malah semakin bingung dan panik....
So..
Jadilah Jelas & Ikhlas....SALAM SUKSES....
www.naqsdna.com | www.keajaibanhati.com
Nb. Jadwal workshop terdekat : Surabaya, 26 & 27 Mei 2012
Pendaftaran via sms ke 081 231 649 477
Siapa mengenal dirinya ia akan mengenal Tuhannya.
Muhammad SAW
Transformasi Proses Pengembangan Diri: Power vs Force
Saat ini umat manusia sedang memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi kemanusiaan yang lebih besar lagi. Kita memerlukan sebuah metode penggalian potensi diri yang lebih progresif revolusioner yang lebih mampu menghadapi tantangan zaman ini. Untuk itu kita perlu berani mengakses berbagai potensi kemungkinan terjadinya lompatan kuantum dalam bidang pengembangan diri.
Banyak temuan baru dibidang genetika perilaku dan neurobilologi, seperti diungkap oleh Dean Hamer dalam bukunya “Gen Tuhan” menunjukkan bahwa setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan “kekuatan yang lebih tinggi”. Kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karena itu sudah saatnya kita menggeser fokus pengembangan diri dari proses yang berbasis pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih berbasiskan perasaan dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Karena kita sudah melihat bagaimana proses pengembangan diri yang melambungkan ego manusia dan telah berhasil menciptakan berbagai kenyaman hidup, hanya berhasil sedikit dalam memberi sumbangsih untuk kebahagiaan hidup. Kita sering melihat semakin sukses seseorang semakin jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dia cari, bagai menggali sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan. Sejengkal kesuksesan yang berhasil diraih manusia harus dibayar oleh semakin lebarnya jurang permusuhan dan penderitaan yang menganga diantara sesama.
Kita memerlukan perubahan bukan saja paradigma, melainkan trasnformasi kuantum. Kita memerlukan proses pengembangan diri yang mampu menghasilkan manusia digital secara nyata. Yang bisa merubah manusia sampai ke tingkat sel DNA nya. Suatu proses yang mampu menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas, imiah dan efektif. In real and proven actions! With real and tangible results!
Proses pergeseran paradigma atau transformasi kuantum di bidang pengembangan potensi diri seperti itu lah yang akan kita ekplorasi dalam buku ini:
Transformasi Kuantum di bidang Pengembangan Diri
Suatu proses yang akan menuntun kita berangsur meninggalkan masa dominasi Positive Thinking untuk memasuki era kolaborasi Positive Feeling. Dan menyempurnakan proses pencapaian sukses individu maupun korporat dari metode Goal Setting yang terasa berat di kepala menuju era Goal Praying yang lebih mengena di hati.
Dimana jika proses positive thinking dan goal setting biasanya hanya bertumpu mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berupa Force untuk meraih future sukses di masa depan. Proses Positive Feeling dan Goal Praying justru secara komprehensif dan integratif mengandalkan kekuatan diri sendiri dan Tuhan yang berupa Power untuk menciptakan sukses kehidupan saat ini juga. NOW!
Transformasi Kuantum dari Force menuju Power
Teknologi Quantum Ikhlas®
Untuk mencapai hasil itu kita memerlukan bantuan teknologi (how-to) diberi nama Quantum Ikhlas®. Teknologi kuantum adalah aplikasi praktis ilmu pengetahuan kuantum untuk memudahkan urusan manusia di tingkat kuantum. Ikhlas adalah kompetensi (skill) penyerahan diri total kepada Tuhan untuk meraih puncak sukses dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Teknologi Quantum Ikhlas® secara kuantitatif dan kualitatif mengukur, melatih, dan meningkatkan tingkat keikhlasan dari dasar hati. Untuk mencapai zona ikhlas dan mengakses kekuatan dahsyat Hati Nurani menuju kejayaan yang seimbang.
Quantum Ikhlas® adalah sebuah metode sukses paripurna yang dengan sejuk memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science dan science of the mind, dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan. Yang membuat proses pencapaian kesuksesan menjadi lebih sederhana sekaligus
menenteramkan.
Quantum Ikhlas® melahirkan aplikasi teknologi pengembangan diri DigitalPrayer® untuk penerapan:
1. Brainwave Management® yang membantu seseorang memiliki gelombang otak khusyuk, fokus, kreatif, enersi positif dan intuitif secara cepat. Yang menjadi syarat mutlak untuk semua hipnoterapi, meditasi dan akses otomatis menuju kekuatan bawah sadar. Yang akan menjadi pokok bahasan buku ini.
2. Heartwave Management® untuk membongkar akar terdalam dari nafsu yang tak terpuaskan, keinginan untuk menang sendiri serta ketakutan dan kepalsuan hati. Yang, insya Allah akan dibahas dalam buku seri Teknolog Quantum Ikhlas® selanjutnya.
Aplikasi audio brainwave DigitalPrayer® yang dikemas dalam bentuk compact disc dirancang khusus untuk bisa “mengatur” gelombang otak seseorang ke kondisi otak yang lebih ikhlas. Jika digunakan dengan tepat, teknologi ini akan mempercepat peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan spiritual seseorang menjadi lebih mudah dan rasional.
Penerapan teknologi praktis ini akan membawa Anda pada kejayaan manusia seperti: Kesuksesan karir, bisnis, dan keuangan. Kesehatan tubuh. Keharmonisan kehidupan rumah tangga, ketenangan pikiran, ketenteraman jiwa, kekhusyukan beribadah dan perolehan bimbingan Sang Pencipta dalam meraih keseimbangan lahir dan batin.
Aplikasi teknologi ini juga akan membuat kita semakin paham bahwa seringkali apa yang kita sebut keajaiban (baca: kemudahan dari Tuhan) hanyalah sesuatu yang belum kita pahami karena keterbatasan pikiran tentang hal yang bersifat non-materi. Karena untuk memahami kemudahan hidup kita tidak saja butuh rasio pikiran yang cenderung rumit melainkan juga hati yang memiliki logika tersendiri yang lembut.
Dengan cara itu barulah otak kita bisa menerima dan memahami. Perasaan kita juga akan semakin mantap dan tahu betul mengapa kita harus mendirikan shalat atau beribadah dan berdoa memohon bantuan Tuhan. Mengapa kita harus melakukannya dengan khusyuk, dan mengukur sejauh mana kita khusyuk. Juga mengapa agama selalu menuntun kita agar menjadi orang yang ikhlas, rela, sabar, dan bersyukur untuk
meraih cita-cita tertinggi di dunia dan akhirat.
Dan yang terpenting, semua itu tidak hanya untuk kita pahami sebatas pengetahuan saja melainkan untuk kita nikmati sebagai sebuah realitas hidup seharihari secara nyata.
Selamat memanfaatkan teknologi Quantum Ikhlas® dan alamilah kembali fitrah kesempurnaan Anda!
QUANTUM IKHLAS
Tekhnologi Aktivasi Kekuatan Hati
The Power Of
Positive Feeling
Buku spiritual science motivation karya Erbe Sentanu ( member of Global Spiritual Computing Research Group ) ini menukik jauh melampaui kekuatan berpikir positif, untuk mengakses daya terbesar manusia yaitu kekuatan Perasaan Positif dari dasar hati yang Ikhlas.
Aplikasi Spiritual Technology yang memanfaatkan ilmu Fisika Kuantum, The Law of Attraction, dan nilai – nilai Luhur Ketuhanan untuk meraih sukses lahir – batin di era millennium.
- Meng – upgrade Otak secara Cepat dan Progresif.
- Mengakses Alam Bawah Sadar dengan Otomatis!
- Menanam kode sukses di DNA dengan Software – Doa
Buku ini mengajarkan cara Mencari Kebahagiaan Yang Hakiki, Penulis telah selama hampir 20th mengembara dalam diri untuk mencoba menemukan arti “kesempurnaan” dalam hidup ini. Tapi itu pun tak cukup bisa menggambarkan pergumulan panjangnya. Namun setidaknya buku ini akan membukakan mata hati kamu, menyadarkan kan kamu, membangkitkan ke – ngeh – an kamu terhadap adanya satu kekuatan dahsyat di dalam diri yang selama ini telah kamu abaikan.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa :
Sebenarnya dalam semua hiruk pikuk kegiatan manusia di dunia ini ada satu hal satu hal yang dicari oleh manusia. Jika kita dapatkan hal itu maka kita seperti mendapatkan seluruh isi dunia, tetapi bila tidak memilikinya - meskipun kita memiliki “segalanya” - kita seperti tidak memiliki apa – apa. ( dalam artian bahwa materi bukan segalanya dan cinta pun bukan segalanya bahwa kebahagiaan bukan di dapat dari cinta ataupun materi, dua hal itu hanya lah pendukung hidup kita bukan sebagai prioritas utama ).
Kebahagian adalah yang sebenarnya kita cari, kebahagian hakiki sejati yang tak tergoyahkan. Bukan sekedar kesenangan dan kenyamanan – kenyamanan hidup semata.
Cara mendapatkan kebahagian yang hakiki itu yang terpenting adalah Ikhlas dan bagaimana cara mengenali rasa - nya dan cara – cara ( how to ) mencapainya. Karena sebagian orang sering menafsirkan Ikhlas secara salah. Komponen Ikhalas yang terdiri dari sikap syukur, sabar, focus, tenang, dan bahagia justru dianggap sikap yang lemah. Sikap itu di khawatirkan akan membuat mereka kurang dihargai orang, kurang tercukupi secara materi atau tidak tercapainya tujuan hidup karena tidak adanya ambisi. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Dalam kondisi Ikhlas, manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita dengan siapapun akan terjalin lebih menyenangkan.
Mencari dan mendapatkan ke ikhlasan dihati secara nyata dalam praktek memang sangat sulit dibandingkan hanya berteori tetapi buku ini bukan mengajari kita tapi akan menuntun kita melakukan bagaimana cara mengamalkannya secara praktis. Kita tidak perlu mempercayai buku ini untuk memperoleh ke Ikhlasan, seperti kamu tidak perlu percaya pada teknologi handphone ketika kamu mengirim sms ; cukup lakukan prosedurnya dengan benar dan klik send.
Bayangkan bagaimana rasanya jika kamu bisa 100% meyakini tuntunan Ikhlas bukan karena terpaksa harus meyakininya, tetapi karena hasil dari proses keikhlasan hidup yang mewujud nyata dalam keseharian kamu. Dimana kamu yakin bahwa ketika kamu sudah berikhlas dengan “prosedur” yang benar maka kamu semakin dekat dengan Tuhan sehingga niat - niat kamu pun menjadi jauh lebih mudah untuk diraih. Dan jika kamu masih belum mendapatkan yang kamu inginkan berarti kamu hanya perlu menyempurnakan lagi prosedur keikhlasan didalam pikiran dan hati kamu.
Buku ini akan menuntun kamu memahami dan menemukan Transformasi Pengembangan Diri ( Power vs Force ). Bahwa manusia saat ini sedang memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi kemanusiaan yang lebih besar lagi. Banyak temuan baru di bidang genetika perilaku dan neurobiology. Dean Hamer dalam bukunya Gen Tuhan, misalnya menunjukan bahwa setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan “kekuatan yang lebih tinggi”.
Quantum ikhlas melahirkan aplikasi tekhnologi pengembangan diri Digital Prayer untuk penerapan Brainwave Management dan Heartwave Management. Buku ini dilengkapi dengan compact dics ( CD ) yang dirancang khusus untuk bisa “ mengatur “ gelombang otak seseorang ke kondisi otak Ikhlas. Jika digunakan dengan cepat, teknologi ini akan mempercepat peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan spiritual seseorang menjadi lebih mudah dan rasional yang membawa kamu pada kesuksesan karier, bisnis, keuangan, kesehatan tubuh, keharmonisan kehidupan keluarga dan cinta, ketenangan pikiran, ketentraman jiwa, kekhusyukan beribadah dan perolehan bimbingan Sang Pencipta.
Aplikasi teknologi ini juga akan membuat kita semakin paham bahwa sering kali apa yang kita sebut keajaiban hanyalah sesuatu yang belum kita pahami akibat keterbatasan pikiran tentang hal yang bersifat non – materi. Sebab, keajaiban hidup tidak dapat dipahami hanya lewat rasio pikiran yang cenderung rumit, melainkan harus melalui hati dan kelembutan logikanya tersendiri.
Dan yang paling terpenting dari semua ini adalah bagaimana semua itu tidak saja bisa kita pahami sebatas pengetahuan melainkan untuk kita nikmati sebagai sebuah realitas hidup sehari – hari yang nyata.
Salam ikhlas dari Erbe Sentanu
Taman Surgawi, 12 Desember 2006
Sekilas Dari Buku Quantum Ikhlas..
Dulu ada seorang guru yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah pohon yang tinggi dan besar menjulang ke langit. Dan pada suatu hari anak didiknya bertanya dari manakah langit, bumi, dan seluruh isinya berasal. Kemudian sang guru memintanya mengambil satu buah yang sudah kering dan banyak berserakan di bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan melihat isinya. Ketika anak menemukan sebuah biji kering di dalamnya, sang guru pun memintanya untuk terus membelahnya hingga ia akhirnya menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tak berisi apa – apa.
Dan akhirnya anak itu pun memahami bahwa :
Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak. Semua yang bisa di lihat berasl dari sesuatu yang tidak bisa dilihat.
Dialah yang membuat yang tidak tampak menjadi tampaknya nyata, dan meskipun nyata ada, Dia pulalah yang membuatnya menjadi tidak tampak. ( Jalaluddin Rumi )
Kesuksesan hidup yang ingin kita raih dan sering digambarkan dalam bentuk materi dan status social yang tinggi adalah sesuatu “ yang terlihat “. Lalu dari manakah semua itu berasal? Apakah bentuk yang “ tak terlihat “ dari wujud kesuksesan itu? Benarkah hanya ada satu cara “ kerja keras “ untuk mewujudkannya? Untuk menjawabnya kita perlu keluar dari comfort – zone pola pikir sukses kita untuk sejenak memasuki wilayah quantum – zone yang akan merevolusi cara pandang kita tentang arti dan cara kita meraih sukses dan kebahagian hidup.
Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar atom di bumi ataupun di langit. ( QS. Yunus : 61)
Kekuatan kuantum adalah kekuatan alam yang belum banyak dimanfaatkan secara tepat oleh kebanyakan orang. Padahal realitas kuantumlah yang harus kita ubah dulu sebelum realitas fisiknya bisa kita lihat dan nikmati. Dalam tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan akan datang jika dalam ikhtiarnya manusia selalu berhasil bersyukur atas semua yang Ia berikan pada kita entah itu baik atau buruk ( cobaan ), berhasil menikamati proses dan menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada Tuhan. Inilah kompetensi Ikhlas yang sesungguhnya.
Ikhlas sebagai skill atau ketrampilan, yang bercirikan silent operation dari pikiran yang “ tak Nampak “ namun sangat powerful itu. Ikhlas yang bukan hanya di ucapkan di bibir atau di pikirkan di kepala, melainkan ketrampilan untuk menciptakan “ peristiwa keikhlasan “ di dasar hati terdalam.
Sebelum kamu tergesa melakukan sesuatu untuk merubah nasib menuju lebih baik, ada baiknya untuk sejenak bertafakur merenungkan apa sebenarnya unsur quanta dari kondisi nasib yang ingin kamu ubah itu.
Nasib seseorang mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan dan tindakannya. Dan tindakannya berasal dari pikirannya yang bermuara dari perasaannya. Nasib, karakter, kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu “ yang tampak “. Sedangkan pikiran dan perasaan adalah energi kuantum “ yang tak tampak “.
Jadi, kuantum ini adalah perasaan dan pikiran yang berjalan secara berdampingan dan saling mendukung. Kamu bisa “ mengatur “ perasaan kamu untuk merubah nasib. Bukan perasaan kamu yang mengatur pikiranmu. Tapi sebaliknya…….karena begitu kita bisa mengikhlasankan sesuatu, maka kita telah menyerahkan hal itu kepada Yang Mahakuasa sehingga kecerdasan Tuhanlah yang bekerja pada diri kita dengan mekanisme yang sulit di pahami oleh pikiran manusia. Kita tinggal percaya saja pada Tuhan bahwa Ia selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan karena untuk memenuhi ego kita sendiri….Tuhan selalu tahu apa – apa yang terbaik untuk kita.
Kebanyakan orang sering bertanya apa hubungan antara taat beribadah dengan tingkat kebahagiaan dan kesuksesan kita. Banyak orang merasa, meskipun sudah berusaha untuk menjadi orang baik dan taat beribadah dan berdoa, kesuksesan dan kebahagian selalu menjauh dari mereka. Sementara itu, kita pun di ingatkan bahwa banyak ibadah kita sia – sia dan hanya memberikan rasa lelah, lapar, dan haus semata. Itu semua terjadi karena mereka lupa mengajak hati untuk melakukan semua itu. Mereka hanya terfokus pada pikiran mereka saja untuk beribadah dan berdoa sedangkan hati dan perasaan mereka off kan.
Bahagia adalah fitrah sempurna yang seharusnya dimiliki oleh semua orang karena pada hakekatnya manusia telah diberi fitrahnya masing – masing. Dan karena keegoisan kita sendiri sehingga fitrah itu pun sedikit demi sedikit menghilang dari kita. Manusia akan kehilangan kesempurnaan jika tak bisa menjaga fitrahnya.
Istilah fitrah, menurut Islam adalah bawaan alami, yang melekat pada manusia tanpa perlu diperoleh melalui usaha. Fitrah adalah eksistensi yang ada dalam kalbu dan nurani kita untuk mendapat hakikat kesempurnaan.
Kalau kita ingin melihat seperti apa sebetulnya kondisi fitrah manusia, kita bisa mengamati kehidupan anak balita. Anak – anak seusia itu akan selalu merasa bahagia, senang, tanpa beban dan total dalam melakukan sesuatu. Saat bermain ia akan total bermain, saat menangis ai akan seratus persen menangis dan saat dia tertawa ai akan tertawa dengan lepas. Anak – anak selalu terfokus pada apa yang sedang mereka alami saat ini.
Inilah yang seharusnya manusia pertahankan dalam hidupnya sehingga ia bisa tetap pada fitrahnya. Sayangnya, lingkungan hidup telah membuat mereka melenceng jauh dari fitrahnya. Seiring anak tumbuh dewasa, semua fitrah atau kesempurnaan yang dimiliki sejak lahirpun semakin pudar. Lingkungan telah membutakan mata hati mereka karena ego yang muncul dalam diri mereka.
Untuk itu berusahalah menjadi orang yang easy going agar dapat menemukan kembali fitrah kita. Yang selalu berbahagia, yang selalu terfokus pada apa yang tengah kita tuju, yang selalu ikhlas dan berprasangka baik terhadap yang lain dan yang selalu bersyukur pada apa yang kita dapatkan.
Manusia adalah magnet, dan setiap detil peristiwa yang di alaminya datang atas daya – tarik ( undangan ) kita sendiri. < Elisabeth Towne >
Kamu harus mengerti hukum tarik menarik ini untuk bijak memahami apa sebenarnya yang mungkin terjadi pada doa – doa kamu dan kehidupan disekitar kamu. Tanpa pemahaman hukum tarik menarik ini, apa yang terjadi dengan kehidupan menjadi sulit dimengerti, misterius dan berpotensi menimbulkan rasa putus asa.
Hukum Tarik Menarik ini menyatakan : “ sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya “. Ini menjelaskan kenapa seseorang senang berkumpul dengan mereka yang satu hoby atau kenapa kita jatuh cinta pada seseorang yang cocok dengan kita. Dan ketika kamu memulai hari dengan perasaan tidak enak maka hari itu seperti dipenuhi oleh kejadian – kejadian buruk.
Ini juga yang menjelaskan mengapa orang yang selalu merasa sial ( sering mengumpat ) justru sering mengalami kesialan, sementara orang yang selalu merasa beruntung dan menikmatinya ( bersyukur ) akan sering mengalami keberuntungan. Jadi mulailah mensyukuri atas semua proses yang sedang terjadi dan selalu positive feeling dalam melakukan apa pun. Karena kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu pikirkan meskipun kamu tidak menginginkannya. Maka biasakan diri kamu dengan hukum tarik menarik ini agar kamu bisa segera menggunakannya dengan sengaja untuk menarik apa yang kamu inginkan. Hindarilah untuk mengeluh karena ketika mengeluh kamu akan melapaskan getaran negative ke alam semesta yang akan menarik hal hal negative ke hidup kamu.
Mengapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin….. orang kaya makin kaya sebab dalam pikiran mereka selalu dipenuhi oleh kekayaan yang mereka miliki. Terlebih lagi jika orang kaya itu ahli bersyukur maka secara hukum tarik menarik ia akan langgeng dengan kekayaannya. Sedangkan orang miskin makin miskin sebab dipikirannya dipenuhi oleh semua hal yang tidak dimilikinya. Dengan kata lain perasaan tidak punya memenuhi hati mereka. Terlebih lagi orang itu ahli complain yang selalu mengeluh terhadap apa yang tidak dimilikinya. Secara hukum tarik menarik ia memang akan langgeng dalam kemiskinannya.
Tuhan akan selalu mengabulkan doa setiap orang. Dan Ia mengabulkan doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap dimulut. Jadi, saat berdoa, jika ada konflik antara apa yang terucap dimulut dengan yang terasa di hati maka yang ada dihatilah yang terwujud.
Kebanyakan orang menyelingi kegiatannya dengan berbagai keluhan, tanpa menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sedang focus pada apa yang mereka keluhkan. Oleh karena sifat energy kuantum semesta memiliki “ respon persetujuan otomatis “, seperti jika kamu melemparkan sebuah gelas ke atas secara otomatis gelas itu akan tetap terjatuh dan pecah tanpa perlu bertanya padamu, maka yang akan terjadi adalah orang itu akan mendapat apa yang mereka fokuskan yaitu yang mereka keluhkan. Inilah rahasia alam yang sering terabaikan, kamu akan mendapatkan apa yang kamu fokuskan bukan yang kamu inginkan.
- Semua yang terjadi di luar adalah serupa dengan yang terjadi di dalam diri manusia yaitu pikiran dan perasaan. ( Charles Brodie Patterson, 1899 )
- Hati memiliki logika yang tidak mampu dipahami oleh akal pikiran. ( Blaise Pascal )
- Untuk berubah diperlukan pergesarn gelombang otak dari perjuangan pikiran sadar menjadi tuntunan bawah sadar. Pikiran yang terlalu keraslah yang membuat seseorang terus terjebak dalam masalah yang mereka ingin mereka selesaikan. ( Paul T Scheele, M.A., Founder, Learning Strategies Inc. )
- Hati orang yang telah mencapai hakikat kebenaran adalah penuh dengan ketenangan dan terhindar dari segala resah gelisah. Ia tidak dapat dipengaruhi oleh kesenangan atau kesedihan. Ia menemukan kebahagiaan dalam jiwanya bersama pikirannya tenggelam dalam hakikat kebenaran karena mengingat akan mencapai kekekalan Tuhan dan nirwana. Ia adalah orang yang telah dibersihkan jiwanya dari segala ketidak sempurnaan, ia telah dapat menghancurkan segala rasa ragu, ia telah dapat mengontrol jiwa dan akan mengalami ketentraman selamanya. ( Kitab Bhagavad Gita )
Doa adalah senjata ( alat kerja ) orang beriman. < Muhammad SAW >
Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat mengantarkan kepada kesuksesan < surga >. ( Ali Bin Abu Thalib )
Sekarang kita coba ubah pandangan kita tentang arti sukses. Sukses bukanlah sebuah pencapaian, melainkan hasil dari rasa hati yang bahagia. Proses yang kita jalani untuk menuju kepada tujuan yang bermakna bagi kita. Tak perlu melihat hasil akhirnya. Karena jika perasaan kamu selalu bahagia, menurut Imam Ali, hasilnya pasti kesuksesan.
Hidup kita merupakan kesuksesan juga. Karena kita lahir menjadi manusia ini berkat perjuangan kita saat menjadi sel sperma dalam persaingan melawan 249.999.999 sel sperma lain yang sama – sama ingin membuahi satu sel telur.
Dengan memandang sukses seperti itu, kita akan selalu apresiatif dalam setiap tindakan kita dan akan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan. Dengan begitu kita akan bahagia setiap saat, lantaran kita sudah tahu apa yang kita inginkan.
Yang terpenting kita lakukan adalah menyadari apakah kita sedang berjalan di atas proses tersebut.
Jadi agar kamu sukses merasakan kesuksesan, kamu harus perhatikan tiga syarat doa berikut ini :
- Direction : Meminta dengan niat yang jelas dan bijak
- Obedience : Meyakinkan hati bahwa doa terkabul
- Acceptance : Menerima perasaan terkabulnya doa
Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan kamu merasakan pikiran bahagia
Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi yang lebih berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan, ketika kamu memahami kekuatan perasaan itu, kamu tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari Tuhan.
Dalam buku Pusaran Energi Ka’bah karya Agus Mustofa :
….kuncinya adalah Hati. Hati lebih berfungsi untuk merasakan dan memahami. Sedangkan pikiran ( otak ) lebih berfungsi untuk berpikir, mengingat, menganalisis. Pikiran ( otak ) ada di dalam kepala sedangkan hati ada didalam dada…….
….Dengan pemahaman ini, berarti kita harus mempasifkan pikiran kita yang ada di kepala, dan kemudian mengaktifkan hati yang ada di dalam dada. Hati digunakan untuk memahami. Artinya, meskipun tidak bisa melihat dia tetap bisa memahami sesuatu dengan hatinya…..
….Pemahaman yang ditangkap hati lebih substansial dibandingkan pancaindra. Memang kebanyakan manusia memahami sekitarnya lewat pancaindra, tetapi kita tahu, orang yang melihat belum tentu memahami apa yang dia lihat. Orang yang mendengar belum tentu memahami apa yang dia dengar. Demikian pula orang yang meraba belum tentu bisa memahami apa yang dia raba. Tetapi kejadiannya bisa sebaliknya, bahwa seseorang bisa memahami persoalan tertentu tanpa harus melihat atau mendengar atau meraba….
Oleh karena itu, ada baiknya sebelum kamu mengejar keinginan atau cita – cita kamu, cobalah cek lebih dulu apa tujuan hidup kamu sesungguhnya. Jika tidak, kamu akan terus memproduksi pikiran positif, berusaha keras tanpa kenal lelah untuk mewujudkan cita – cita itu, tapi kamu lupa dengan kondisi hatimu sendiri. Maka semua akan sia – sia.
Melalui perasaan, kamu mengundang apa yang kamu pikirkan. Oleh karena perasaan kamu adalah “ bahan baku inti “ dari pikiran kamu. Manfaatkanlah kenyataan ilmiah ini.
Hidup atau berpikir dengan sengaja bukan saja sengaja memilih pikiran positif untuk kamu fokuskan. Kalau hanya itu yang kamu lakukan maka lama kelamaan pikiran kita menjadi berat. Berpikir dengan sengaja adalah memilih pikiran positif sambil memeriksa perasaan kamu. Meski kamu telah merasa pada pikiran yang benar tapi perasaan hati kamu masih “tidak enak” artinya kamu masih jauh dari yang kamu ingin kan. Dan jika perasaan kamu sudah terasa enak otomatis pikiran kamu pun akan mengikutinya dengan baik maka itu bararti kamu semakin dekat dengan yang kamu inginkan.
Jadi sekarang saatnya untuk mengubah paradigm ‘orde lama’ positive thinking yang menyebutkan “kamu akan mendapatkan apa yang paling sering kamu pikirkan” dengan paradigm ‘orde reformasi’ positive feeling : “kamu akan mendapatkan apa yang paling sering kamu rasakan ( sewaktu kamu memikirkannya )”.
Jika kapasitas pikiran bawah sadar lebih besar dari pikiran sadar, bisa dibilang, kunci sukses hidup kita adalah ketika kita tak lagi hanya mengandalkan pikiran ( sadar ) dalam menjalani kehidupan, melainkan juga menggunakan perasaan hati ( bawah sadar ). Kalau pikiran sadar berhubungan dengan kinerja otak, berhubungan dengan kinerja apakah perasaan bawah sadar itu?
pada zaman dahulu, para pakar Sumerian Assyrian menganggap manusia berpikir dan berperasaan dengan menggunakan organ hati. Namun hal ini dibantah oleh Aris Toteles yang beranggapan bahwa untuk berpikir dan berperasaan adalah jantung.
Oleh karena kerancuan pemahaman tentang hati dan jantung ini maka hingga sekarang orang menganggap hati sebagai kualitas subjektif. Saat orang mengatakan “hatiku hancur”, itu artinya perasaan atau emosinyalah yang hancur atau sedih.
Padahal sebetulnya hati itu objektif, berupa benda. Jika ada seseorang memikirkan ditinggalkan orang yang dia sayang maka hatinya akan sedih. Pertanyaannya betulkah hati yang merasakan itu ( sedih )? Betulkah hati yang berhubungan dengan otak? Jawabnya : “tidak”. Jantunglah yang merasakan apa yang otak pikirkan. Ketika kita bertemu orang yang kita kagumi maka jantung pula lah yang berdebar bukan hati yang berdebar. Ketika pikiran kamu kacau atau stress maka pola irama jantung kamu menjadi tidak normal dan bisa berakibat negative pada kesehatan fisik kamu. karna sebetulnya hati itu Cuma benda mati atau hanya organ dalam tubuh.
Para ahli menyebutkan jantung mempunyai sistem komunikasi yang jauh dan luas dengan otak disbanding organ tubuh lain. Jadi sebenarnya otak dan jantunglah yang berkomunikasi lebih intens bukan hati.
Ilmu pengetahuan berhasil membuktikan bahwa kualitas elektromagnetik jantung 5.000 kali lebih kuat dari pada otak. Dengan kata lain kalau positive thinking memakai tenaga 1 watt maka positive feeling memakai tenaga 5.000 watt. Karena itulah positive feeling lebih powerful dibanding positive thinking.
Jantung kata para ilmuwan, juga mempunyai “otak” sendiri yang bisa membuat ia bekerja secara otomatis tanpa perlu menunggu perintah dari otak kepala kita.
Dengan berbagai kenyataan seperti ini, mulai sekarang tak ada salahnya kalau kita “berpikir” dengan jantung. Biarkan dia yang berpikir, menghayati dan merasakan. Oleh karena dengan demikian, pencapaian keinginan kita niscaya akan lebih powerful.
Jadi sekarang kalau kamu menemukan kata “hati” itu berarti kita maksud adalah “jantung”.
Semua keinginan adalah bentuk keputusan sementara dikepala, sementara itu perasaan adalah merupakan kepusan final dihati. Dan sebelum kamu berhasil membuat hati setuju dengan pikiran maka selama itu kamu akan terombang – ambing dalam ketidakberdayaan. Dengan kata lain, sebelum keyakinan anatara pikiran, perasaan, dan tindakan kamu tidak sinkron, selaras, atau harmonis, keberhasilan akan sulit kamu raih.
Untuk itu idealnya semua proses perubahan harus dimulai dengan positive feeling di depan dan positive thinking mengiringi di belakangnya. Karena mengejar keinginan dengan berpikir positif saja mungkin berhasil, tapi apa hasilnya akan lebih optimal bila kita juga menyelaraskan perasaan positif dengan pikiran positif
Saat ini kita sebagai manusia ada dipersimpangan jalan. Tinggal memilih ma uterus hanya mengandalkan pikiran positif atau mulai menjalani hidup dengan strategi baru, yaitu mengolaborasikan kekuatan pikiran dengan kekuatan hati untuk meraih kejayaan hidup sekaligus menjaga curahan rahmat ilahi di dunia saat ini dan di akhirat kelak.
Prioritaskan diri kamu untuk merasa positif sebelum melakukan apa saja. Kamu akan saksikan hasil kerja kamu lebih efektif, interaksi yang lebih menyenangkan dan semua urusan lancar.
Be smart. Make smart decisions!
Referensi :
BLOG PURI IKHLAS
BLOG AL YAQZHAN
DOWNLOAD EBOOK QUANTUM IKHLAS DI SINI...
Transformasi Kuantum dari Force menuju Power
Reviewed by Edi Sugianto
on
13.39
Rating:
Maaf, diartkl disebutkn bhw walau hati tak bs melihat spt halnya panca indra. Pdhal jika alam bwh sadar sdh bs aktif mk hati menjd punya mata/penglihatan. Sebab yg tak tampak dimata tapi kita bs melihat/bs tahu walau berjarak jauh sekalipun (misal lain kota). Lalu hati vs jantung...jk ditilik dr pengalaman, benar jg menurut saya, sebab begitu kita msk ke theta mk getaran energy kebahagiaan yg membuncah menyebabkn jantung menjd berdebar hangat penuh cinta kasih. Duuhh artklnya keren...terima kasih pak Edi... saya suka, seperti menemukan kawan sejalan.
BalasHapusBagus
HapusGood luck
BalasHapus