Melaju Meraih Tujuan Hidup
“Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination” –(Fritzhugh Dodson)
Manusia terlahir di dunia ini dengan kondisi yang berbeda ada laki-laki dan ada wanita, terlahir dalam keluarga kaya, sederhana atau miskin, serta kondisi fisik yang sempurna dan tidak sempurna. Perbedaan ini merupakan anugerah karena dengan perbedaan ini kita bisa belajar lebih banyak lagi mengenai kehidupan. Hal yang paling penting kita harus berusaha sebaik-baiknya dalam hidup ini, kita mempunyai kesempatan yang sama untuk bahagia dan sukses.
Jangan pernah berfikir bahwa ketika kita lahir dalam keluarga miskin maka kita akan miskin selamanya, memang ketika lahir kedunia ini itu bukan kuasa kita untuk menentukan dimana kita akan lahir dan dalam kondisi apa kita terlahir tapi ketika harus meninggal dalam keadaan miskin itu salah anda yang salah dalam menentukan jalan hidup kita.
Tuhan lebih tahu mengapa anda terlahir di dunia ini dalam kondisi miskin atau kaya, syukuri di mana posisi anda sekarang dan mulailah berjuang. Kita akan di beri jawaban ketika kita sudah menjalani kehidupan ini dan ketika kita mulai dewasa kita akan mulai mengerti perjalanan hidup ini, tidak ada sesuatu yang kita lakukan sia-sia dalam kehidupan ini. Semakin bijak anda menyikapi kondisi yang terjadi maka kita akan bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
“Dan bagi setiap orang ada memiliki arah yang dituju ke arah mana dia menghadapkan wajahnya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S 2:148)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (Al Wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."( QS. Al Maidah 5:35 )
Sahabat, anda tentu sudah memahami Mekanisme Aliran Energi uang yang saya tulis dalam 2 artikel kemarin. Yaitu MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG (Ilmu MetaFisika Uang) dan MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG Level 2. Nah, tentu anda sudah memahami bagaimana aliran energi rezeki mengalir dan juga memahami konsep untuk menabung energi positif serta mengkonversinya menjadi wasilah bagi terpenuhinya hajat dan kebutuhan dunia kita.
Sahabat, Visi dan Misi hidup kita hanyalah untuk menuju kepada Allah swt. Tujuan utama dan orientasi kehidupan kita adalah kehidupan akherat. Namun untuk sampai di sana diperlukan manajemen dan strategi yang cukup matang dan jitu. Sehingga kita dapat sampai di tujuan dengan selamat dan sukses. Nah, di sinilah kita harus melengkapi diri dengan berbagai bekal keilmuan dunia yang diperlukan untuk meraih sukses di kehidupan akhirat kita.
Hal itulah juga yang saya berikan melalui program-program pelatihan di NAQS DNA. Dengan berlandaskan SUNATULLAH dan KITABULLAH kami menelurkan berbagai Tool atau perlengkapan hidup untuk membekali diri agar dapat hidup dengan selamat dan sukses di dunia dan akhirat kita. Saya tidak langsung mendidik siswa dengan pelatihan-pelatihan ibadah syariat. Saya tidak mengadakan pelatihan sholat khsyu' misalnya. Namun hasil akhir dari pelatihan-pelatihan saya, akan sangat menunjang kehidupan beragama dan peningkatan spiritualitas siswa. Mereka akan dapat merasakan hakikat Sabar, Syukur, Ikhlas, dan khusyu' itu bukan sebatas retorika pembicaraan belaka, tetapi betul-betul sebuah pengalaman jiwa yang dapat dirasakan.
Dalam mencapai tujuan hidup manusia yang sempurna berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Dalam kenyataan hidup ketika kita menjalani kehidupan ini tidak sesederhana yang kita teorikan saja, hidup ini lebih rumit dari yang kita bayangkan tapi dengan berlandaskan pada Iman, Ilmu dan methode yang benar. Insya Allah jalan hidup kita akan menjadi lebih mantap dan selalu optimis dalam menghadapi segala macam rintangan.
Dari pagi hingga malam orang-orang berlomba-lomba mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Persaingan dan pengangguran semakin tinggi karena sistem kapitalisme yang sedang mengatur dunia ini membuat manusia menjadi egois, cinta dunia, dan mementingkan diri sendiri, sehingga rasa keperdulian sosial semakin menurun. Yang akibatnya adalah terjadinya monopoli aliran uang oleh beberapa gelintir orang. Sehingga bagi kebanyakan orang akan merasakan bahwa rezeki itu sulit dicari. Yang kaya semakin kikir yang miskin semakin berani.
Oleh karena itulah gerakan Gemar bersedekah yang digaungkan oleh beberapa ulama dan motivator Indonesia, semoga menjadi penyeimbang bagi situasi ini. Ya, Ada solusi yang diluar nalar dan logika bagi penganut Otak Kiri yaitu dengan jalan bersedekah. Manfaat sedekah diluar logika otak kiri, karena sedekah memang merupakan ciri khas amalan penganut otak kanan. Banyak keajaiban dalam sedekah yang kadang membuat kita tercengang.
Bagi logika Matematika 1+ 1 = 2 tapi keajaiban sedekah bisa 1 + 1 = 10, inilah keajaiban dari Allah Swt bagi yang menjalankan amalan yang mulia ini. Semakin kita bersyukur dan ikhlas dalam berbagi untuk bersedekah maka semakin kaya-lah kita, Ini adalah Jaminan dari Allah. Bilamana kita bersyukur maka nikmat akan ditambah.
Ibadah sedekah adalah ibadah yang tidak hanya melibatkan dua pihak yaitu pihak pemberi dan Tuhan tapi juga pihak ketiga yaitu pihak penerima. Ibadah sedekah selalu ada tiga pihak yaitu Pemberi, penerima dan Tuhan. Sehingga manfaat Ibadah Sedekah lebih dari dari Ibadah sendiri (fardu ain).
Berdasarkan kenyataan dalam kehidupan banyak ditemukan keajaiban, hikmah dan manfaat sedekah dan hal ini di luar logika manusia. Orang yang biasa bersedekah batin dan fisiknya akan selalu sehat karena batin terisi dengan kebahagiaan, keihklasan menolong sesama.
Apakah Sedekah harus menunggu iklas?
Pertanyaan diatas pasti pernah terlintas di pikiran dan hati kita. Ternyata menurut Ustadz Yusuf Mansur keikhlasan-pun harus dilatih. Tanamkan kebiasaan dalam bersedekah baik besar maupun kecil dalam kehidupan sehari-hari kita. Ikhlas butuh proses untuk eksis dibalik kondisi susah dan senang, baik sedang sehat ataupun sakit. Sehingga bila terlatih apapun kondisi kehidupan kita rasa ikhlas bersedekah akan selalu ada. Jadi kesimpulannya Niat Sedekah tidak perlu menunggu ikhlas. lakukan saja..
Percayalah, sedekah perlu latihan. Sedekah banyak juga perlu latihan. Percayalah bahwa Allah swt itu Maha Mencukupi kebutuhan makhlukNya. Saya kira anda tentu sering mengalami pengalaman yang aneh dan di luar logika. yaitu, berapapun pengeluaran anda dalam satu bulan. Ada saja rezeki dari Allah yang datang untuk menutupi kebutuhan kita akan biaya pengeluaran tersebut. Betul tidak...??
Saya sering mengalami hal seperti itu, ada sebuah kisah. Dulu saat saya masih bekerja menjadi Kepala Produksi di sebuah perusahaan swasta. Saya mendapat Gaji sebesar Rp. 1.200.000 per bulan. dan saat itu sepeda motor saya satu-satunya sudah terlalu banyak memerlukan biaya perawatan dan perbaikan, maklum motor tua. Akhirnya saya putuskan untuk menjualnya dan saya mengambil kreditan sepeda motor dengan cicilan sebesar Rp. 950.000,- per bulan. nah, kebayangkan..... Apakah cukup gaji saya untuk menutupi biaya cicilan dan biaya hidup keluarga...?? tapi, apa yang terjadi. Motor dapat saya bayar hingga lunas tanpa pernah telat mengangsur. dan keluarga sayapun tidak pernah kekurangan makan. Nah. itulah kebesaran Allah SWT yang Maha Mencukupkan Rezeki.
Nah, maka mengapa kita ragu-ragu untuk mensedekahkan sebagian harta kita..?? Bila sedekah sudah menjadi bagian dari pola hidup kita, alias sudah biaya tetap pengeluaran rutin kita. Maka, Insya Allah rezeki kita tetap akan dicukupi oleh Allah swt. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Allah aan memberikan anugerah rezeki yang berlipat ganda. Baik rezeki yang berbentuk materi (Fisik) ataupun rezeki yang non materi (metafisik) berupa ketentraman hati dan keluarga kita. Serta keberkahan hidup kita.
Dalam hadits dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ ». وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَمِينُ اللَّهِ مَلأَى لاَ يَغِيضُهَا سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُذْ خَلَقَ السَّمَاءَ وَالأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِى يَمِينِهِ »
“Allah Ta’ala berfirman padaku, ‘Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu.’ Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pemberian Allah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ada di Tangan Allah, tidak pernah berkurang karenanya.” (HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no. 993)
Dalam hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
“Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuhi permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al Ghifari).
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Allah sungguh Maha Kaya. Allah yang memegang setiap rizki yang tak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya.” [Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379, 13/395.]
Sahabat, Tulisan saya ini tidak hanya tertuju kepada para pembaca saja, tetapi yang terutama adalah tertuju kepada diri saya sendiri. Artinya, saya tidak boleh hanya bisa ngomong doang. Tetapi saya juga harus aktif melatih diri untuk giat bersedekah. Ya, memang demikianlah hakikatnya belajar di NAQS DNA. Sebagai guru besar NAQS DNA, saya ini juga tidak pernah berhenti belajar dan berlatih. Komunitas NAQS DNA adalah komunitas pembelajar. Maka semua personilnya, siapapun saja haruslah menumbuhkan spirit seorang pembelajar sejati.
Kembali pada pembahasan sedekah. Nah, tentu sahabat tahu. Bahwa amal ibadah itu tidak bisa dibeli dengan uang. Tetapi dengan sedekah, kita bisa meraih faedah amalan tanpa perlu melakukannya.
Contoh :
Sahabat, bila anda belajar ilmu apapun saja. Anda tidak akan berhasil dengan sempurna bila hati anda setengah-setengah. Curahkan segenap hati dan jiwa, juga tenaga dan harta (JIHAD). dan menghadaplah dengan wajah yang lurus. Serta berlomba-lombalah dalam kebaikan. Maka segala keberhasilan akan menjadi milik anda. Kesuksesan hidup akan berada di dalam genggaman tangan anda.
Di dalam Al-Qur’an, baik atau kebaikan menggunakan kata ihsan, birr dan ishlah. Kata ihsan (ahsan dan muhsin) bisa dilihat pada firman Allah:
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (QS 4:125)
Bila dikaitkan dengan definisi ihsan dalam hadits kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad Saw, maka ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang karena merasakan kehadiran Allah dalam dirinya atau dia merasa diawasi oleh Allah SWT yang membuatnya tidak berani menyimpang dari segala ketentuan-Nya.
Sedangkan kata baik dalam arti birr bisa dilihat pada firman Allah:
Bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat yang disebut suatu kebaikan, tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (QS 2:177).
Bila kita kaji ayat-ayat tentang kata al birr, termasuk ayat di atas, maka akan didapat kesimpulan bahwa kebaikan itu seperti menurut Mahmud Syaltut dalam tafsirnya dibagi menjadi tiga, yakni birr dalam aqidah, birr dalam amal dan birr dalam akhlak.
Adapun kata baik dengan menggunakan kata ishlah terdapat dalam banyak ayat, misalnya pada firman Allah:
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik. (QS 2:220)
Istilah ishlah (berlaku baik) digunakan dalam kaitan hubungan yang baik antara sesama manusia. Dalam Ensiklopedia Hukum Islam, jilid 3 hal 740 dinyatakan: “Ishlah merupakan kewajiban umat Islam, baik secara personal maupun sosial. Penekanan ishlah ini lebih terfokus pada hubungan antara sesama umat manusia dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT”.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, kemuliaan manusia ternyata tidak terletak pada keindahan fisiknya. Kalau manusia dianggap mulia dengan sebab badannya yang besar, tentu akan lebih mulia binatang ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah dan sebagainya yang memiliki berat badan jauh lebih berat. Karenanya bila manusia hanya mengandalkan kehebatan dan keagungan dirinya pada berat badan, maka dia bisa lebih rendah kedudukannya daripada binatang ternak yang kemuliaannya terletak pada berat badannya. Allah SWT berfirman:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS 7:179)
Oleh karena itu, kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku, di manapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukannya, maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya di hadapan Allah SWT. Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah di awal tulisan ini.
Sahabat, Hidup itu harus mempunyai arah dan tujuan. Andai kata tujuan sudah ditetapkan, sepelan apapun kita bergerak insya Allah itu merupakan sebuah kemajuan, tetapi bagi orang yang tujuannya tidak tetap, segigih apapun bergerak bisa jadi menuju kehancuran.
Tujuan adalah acuan dalam membuat rencana. Sementara rencana adalah panduan dari tindakan Anda. Tanpa tujuan Anda tidak punya rencana, tanpa rencana tindakan Anda tidak akan terarah. Tujuan akan sangat membantu dalam keefektifan Anda bertindak, bahkan tujuan bisa memberikan gairah hidup yang lebih besar.
Tujuan sangat vital bagi kesuksesan Anda, selain sebagai sumber motivasi, dengan tujuan bisa melihat sudah sampai dimana kemajuan kita. Tujuan dapat memfokuskan tindakan kita dengan kata lain dapat meningkatkan konsentrasi. Tindakan yang terfokus atau konsentrasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat.
Tujuan membuat hidup lebih mudah, karena tindakan-tindakan yang akan kita lakukan lebih tersusun dan terorganisasi. Hidup kita lebih jelas, rapi, teratur, dan yang lebih penting ialah hidup kita menjadi lebih terkendali. Ketidakpastian tujuan adalah titik awal dari semua kegagalan. Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Sahabat, semakin jelas tujuan Anda maka akan semakin jelas juga langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuannya itu, bahkan mungkin sebagian langkah Anda akan menjadi otomatis. Tujuan menimbulkan energi yang luar biasa dahsyatnya. Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, kita bisa melangkah dengan pasti tak peduli seganas apapun jalan yang harus dilalui.
Banyak kisah yang dapat kita baca, yang mana seseorang rela menjadi seorang office boy, namum beberapa tahun kemudian kita mengenalnya sebagai seorang dosen, trainer, pengusaha dan juga motivator. Tujuan hidup yang mengkristal membuat kita tetap beroleh cahaya walau dunia kita seakan-akan sedang gelap gulita. Dan ketika mentari bersinar kita akan tersenyum bahagia karena menyadari kita masih berada di jalan yang kita tuju.
Tidak seperti mereka yang hidup tanpa tujuan setelah mendapati jalannya berujung semak belukar, mereka berbalik arah mencari jalan lain yang lebih mudah padahal jalan yang baru itu tak berujung. Atau mereka yang mendaki tangga, setelah lama nian mendaki tingkat demi tingkat, sampai di atas baru mereka sadar ternyata tangga yang mereka daki bersandar di dinding yang salah. Mereka bersandar pada dinding semu, yang berupa tujuan-tujuan jangka pendek belaka. Tanpa visi hidup yang menjangkau hingga kehidupan akherat.
Bersama komunitas NAQS DNA, anda di bimbing menemukan tujuan hidup hakiki anda yang tidak hanya menjangkau dimensi duniawi belaka, tetapi juga jauh menjangkau kehidupan setelah kematian kita. Bersama NAQS DNA anda ditunjukkan langkah-langkah mudah dan praktis dalam meraihnya. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada Tujuan Hidup anda tersebut, dan berlomba-lombalah menyambut setiap program yang diluncurkan. Jadilah orang yang pertama yang mendahului siswa yang lain dalam menyongsong wasilah yang diberikan. Jangan hanya duduk di tepian, tetapi masuklah ke tengah ruang keluarga. Dan nikmatilah kehangatan & kebersamaan keluarga besar NAQS DNA. SALAM SUKSES..
Manusia terlahir di dunia ini dengan kondisi yang berbeda ada laki-laki dan ada wanita, terlahir dalam keluarga kaya, sederhana atau miskin, serta kondisi fisik yang sempurna dan tidak sempurna. Perbedaan ini merupakan anugerah karena dengan perbedaan ini kita bisa belajar lebih banyak lagi mengenai kehidupan. Hal yang paling penting kita harus berusaha sebaik-baiknya dalam hidup ini, kita mempunyai kesempatan yang sama untuk bahagia dan sukses.
Jangan pernah berfikir bahwa ketika kita lahir dalam keluarga miskin maka kita akan miskin selamanya, memang ketika lahir kedunia ini itu bukan kuasa kita untuk menentukan dimana kita akan lahir dan dalam kondisi apa kita terlahir tapi ketika harus meninggal dalam keadaan miskin itu salah anda yang salah dalam menentukan jalan hidup kita.
Tuhan lebih tahu mengapa anda terlahir di dunia ini dalam kondisi miskin atau kaya, syukuri di mana posisi anda sekarang dan mulailah berjuang. Kita akan di beri jawaban ketika kita sudah menjalani kehidupan ini dan ketika kita mulai dewasa kita akan mulai mengerti perjalanan hidup ini, tidak ada sesuatu yang kita lakukan sia-sia dalam kehidupan ini. Semakin bijak anda menyikapi kondisi yang terjadi maka kita akan bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
“Dan bagi setiap orang ada memiliki arah yang dituju ke arah mana dia menghadapkan wajahnya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S 2:148)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (Al Wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."( QS. Al Maidah 5:35 )
Sahabat, anda tentu sudah memahami Mekanisme Aliran Energi uang yang saya tulis dalam 2 artikel kemarin. Yaitu MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG (Ilmu MetaFisika Uang) dan MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG Level 2. Nah, tentu anda sudah memahami bagaimana aliran energi rezeki mengalir dan juga memahami konsep untuk menabung energi positif serta mengkonversinya menjadi wasilah bagi terpenuhinya hajat dan kebutuhan dunia kita.
Sahabat, Visi dan Misi hidup kita hanyalah untuk menuju kepada Allah swt. Tujuan utama dan orientasi kehidupan kita adalah kehidupan akherat. Namun untuk sampai di sana diperlukan manajemen dan strategi yang cukup matang dan jitu. Sehingga kita dapat sampai di tujuan dengan selamat dan sukses. Nah, di sinilah kita harus melengkapi diri dengan berbagai bekal keilmuan dunia yang diperlukan untuk meraih sukses di kehidupan akhirat kita.
Hal itulah juga yang saya berikan melalui program-program pelatihan di NAQS DNA. Dengan berlandaskan SUNATULLAH dan KITABULLAH kami menelurkan berbagai Tool atau perlengkapan hidup untuk membekali diri agar dapat hidup dengan selamat dan sukses di dunia dan akhirat kita. Saya tidak langsung mendidik siswa dengan pelatihan-pelatihan ibadah syariat. Saya tidak mengadakan pelatihan sholat khsyu' misalnya. Namun hasil akhir dari pelatihan-pelatihan saya, akan sangat menunjang kehidupan beragama dan peningkatan spiritualitas siswa. Mereka akan dapat merasakan hakikat Sabar, Syukur, Ikhlas, dan khusyu' itu bukan sebatas retorika pembicaraan belaka, tetapi betul-betul sebuah pengalaman jiwa yang dapat dirasakan.
Dalam mencapai tujuan hidup manusia yang sempurna berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Dalam kenyataan hidup ketika kita menjalani kehidupan ini tidak sesederhana yang kita teorikan saja, hidup ini lebih rumit dari yang kita bayangkan tapi dengan berlandaskan pada Iman, Ilmu dan methode yang benar. Insya Allah jalan hidup kita akan menjadi lebih mantap dan selalu optimis dalam menghadapi segala macam rintangan.
Dari pagi hingga malam orang-orang berlomba-lomba mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Persaingan dan pengangguran semakin tinggi karena sistem kapitalisme yang sedang mengatur dunia ini membuat manusia menjadi egois, cinta dunia, dan mementingkan diri sendiri, sehingga rasa keperdulian sosial semakin menurun. Yang akibatnya adalah terjadinya monopoli aliran uang oleh beberapa gelintir orang. Sehingga bagi kebanyakan orang akan merasakan bahwa rezeki itu sulit dicari. Yang kaya semakin kikir yang miskin semakin berani.
Oleh karena itulah gerakan Gemar bersedekah yang digaungkan oleh beberapa ulama dan motivator Indonesia, semoga menjadi penyeimbang bagi situasi ini. Ya, Ada solusi yang diluar nalar dan logika bagi penganut Otak Kiri yaitu dengan jalan bersedekah. Manfaat sedekah diluar logika otak kiri, karena sedekah memang merupakan ciri khas amalan penganut otak kanan. Banyak keajaiban dalam sedekah yang kadang membuat kita tercengang.
Bagi logika Matematika 1+ 1 = 2 tapi keajaiban sedekah bisa 1 + 1 = 10, inilah keajaiban dari Allah Swt bagi yang menjalankan amalan yang mulia ini. Semakin kita bersyukur dan ikhlas dalam berbagi untuk bersedekah maka semakin kaya-lah kita, Ini adalah Jaminan dari Allah. Bilamana kita bersyukur maka nikmat akan ditambah.
Ibadah sedekah adalah ibadah yang tidak hanya melibatkan dua pihak yaitu pihak pemberi dan Tuhan tapi juga pihak ketiga yaitu pihak penerima. Ibadah sedekah selalu ada tiga pihak yaitu Pemberi, penerima dan Tuhan. Sehingga manfaat Ibadah Sedekah lebih dari dari Ibadah sendiri (fardu ain).
Berdasarkan kenyataan dalam kehidupan banyak ditemukan keajaiban, hikmah dan manfaat sedekah dan hal ini di luar logika manusia. Orang yang biasa bersedekah batin dan fisiknya akan selalu sehat karena batin terisi dengan kebahagiaan, keihklasan menolong sesama.
Apakah Sedekah harus menunggu iklas?
Pertanyaan diatas pasti pernah terlintas di pikiran dan hati kita. Ternyata menurut Ustadz Yusuf Mansur keikhlasan-pun harus dilatih. Tanamkan kebiasaan dalam bersedekah baik besar maupun kecil dalam kehidupan sehari-hari kita. Ikhlas butuh proses untuk eksis dibalik kondisi susah dan senang, baik sedang sehat ataupun sakit. Sehingga bila terlatih apapun kondisi kehidupan kita rasa ikhlas bersedekah akan selalu ada. Jadi kesimpulannya Niat Sedekah tidak perlu menunggu ikhlas. lakukan saja..
Percayalah, sedekah perlu latihan. Sedekah banyak juga perlu latihan. Percayalah bahwa Allah swt itu Maha Mencukupi kebutuhan makhlukNya. Saya kira anda tentu sering mengalami pengalaman yang aneh dan di luar logika. yaitu, berapapun pengeluaran anda dalam satu bulan. Ada saja rezeki dari Allah yang datang untuk menutupi kebutuhan kita akan biaya pengeluaran tersebut. Betul tidak...??
Saya sering mengalami hal seperti itu, ada sebuah kisah. Dulu saat saya masih bekerja menjadi Kepala Produksi di sebuah perusahaan swasta. Saya mendapat Gaji sebesar Rp. 1.200.000 per bulan. dan saat itu sepeda motor saya satu-satunya sudah terlalu banyak memerlukan biaya perawatan dan perbaikan, maklum motor tua. Akhirnya saya putuskan untuk menjualnya dan saya mengambil kreditan sepeda motor dengan cicilan sebesar Rp. 950.000,- per bulan. nah, kebayangkan..... Apakah cukup gaji saya untuk menutupi biaya cicilan dan biaya hidup keluarga...?? tapi, apa yang terjadi. Motor dapat saya bayar hingga lunas tanpa pernah telat mengangsur. dan keluarga sayapun tidak pernah kekurangan makan. Nah. itulah kebesaran Allah SWT yang Maha Mencukupkan Rezeki.
Nah, maka mengapa kita ragu-ragu untuk mensedekahkan sebagian harta kita..?? Bila sedekah sudah menjadi bagian dari pola hidup kita, alias sudah biaya tetap pengeluaran rutin kita. Maka, Insya Allah rezeki kita tetap akan dicukupi oleh Allah swt. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Allah aan memberikan anugerah rezeki yang berlipat ganda. Baik rezeki yang berbentuk materi (Fisik) ataupun rezeki yang non materi (metafisik) berupa ketentraman hati dan keluarga kita. Serta keberkahan hidup kita.
Dalam hadits dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ ». وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَمِينُ اللَّهِ مَلأَى لاَ يَغِيضُهَا سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُذْ خَلَقَ السَّمَاءَ وَالأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِى يَمِينِهِ »
“Allah Ta’ala berfirman padaku, ‘Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu.’ Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pemberian Allah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ada di Tangan Allah, tidak pernah berkurang karenanya.” (HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no. 993)
Dalam hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
“Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuhi permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al Ghifari).
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Allah sungguh Maha Kaya. Allah yang memegang setiap rizki yang tak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya.” [Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379, 13/395.]
Sahabat, Tulisan saya ini tidak hanya tertuju kepada para pembaca saja, tetapi yang terutama adalah tertuju kepada diri saya sendiri. Artinya, saya tidak boleh hanya bisa ngomong doang. Tetapi saya juga harus aktif melatih diri untuk giat bersedekah. Ya, memang demikianlah hakikatnya belajar di NAQS DNA. Sebagai guru besar NAQS DNA, saya ini juga tidak pernah berhenti belajar dan berlatih. Komunitas NAQS DNA adalah komunitas pembelajar. Maka semua personilnya, siapapun saja haruslah menumbuhkan spirit seorang pembelajar sejati.
Kembali pada pembahasan sedekah. Nah, tentu sahabat tahu. Bahwa amal ibadah itu tidak bisa dibeli dengan uang. Tetapi dengan sedekah, kita bisa meraih faedah amalan tanpa perlu melakukannya.
Contoh :
- Ingin dapat pahala Zikir..?? Biayai dan suport majelis zikir. Insya Allah anda turut mendapat pahala Zikir.
- Ingin dapat pahala haji & Umroh..?? Biayai haji & Umroh orang lain. Insya Allah anda turut mendapat pahala haji & Umroh.
- Ingin dapat pahala Ilmu yang bermanfaat..?? Biayai dan suport kegiatan keilmuan dengan mengirimkan donasi anda ke majelis NAQS DNA misalnya. Insya Allah anda turut mendapat pahala orang yang belajar ilmu yang bermanfaat.
- Dan masih banyak lagi. hampir-hampir semua amalan.
- Haji & Umrah, anda perlu berhari-hari di mekkah.
- Puasa sunah, butuh waktu seharian.
- Sholat sunah, perlu waktu minimal 5 menit hingga seperempat jam.
- Membaca Kitab Suci, mungkin perlu waktu seperempat jam.
- Berzikir, perlu waktu 10 menit hingga setengah jam.
- Kalau sedekah...?? hanya perlu sekian detik anda merogoh uang dari dompet anda. Tidak perlu bacaan khusus, tidak perlu gerakan husus, Tidak perlu takut apakah amalan ini mengandung unsur syirik, dll. Nah praktis khan...??
- Bahkan bagi praktisi NAQS DNA, perlu anda ketahui. Sedekah itu dapat meningkatkan level energi anda hingga ribuan kali lipat dan menyempurnakan keilmuan anda. Tidak percaya, tanya ke semua orang pintar dan guru spiritual. Bukankah hampir semua akan meng-iya-kan bahwa ketika seseorang selesai mengamalkan sebuah ilmu, biasanya akan ada ritual selamatan. Betul tidak...?? Bukankah selamatan itu adalah juga sedekah...???
Sahabat, bila anda belajar ilmu apapun saja. Anda tidak akan berhasil dengan sempurna bila hati anda setengah-setengah. Curahkan segenap hati dan jiwa, juga tenaga dan harta (JIHAD). dan menghadaplah dengan wajah yang lurus. Serta berlomba-lombalah dalam kebaikan. Maka segala keberhasilan akan menjadi milik anda. Kesuksesan hidup akan berada di dalam genggaman tangan anda.
Di dalam Al-Qur’an, baik atau kebaikan menggunakan kata ihsan, birr dan ishlah. Kata ihsan (ahsan dan muhsin) bisa dilihat pada firman Allah:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (QS 4:125)
Bila dikaitkan dengan definisi ihsan dalam hadits kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad Saw, maka ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang karena merasakan kehadiran Allah dalam dirinya atau dia merasa diawasi oleh Allah SWT yang membuatnya tidak berani menyimpang dari segala ketentuan-Nya.
Sedangkan kata baik dalam arti birr bisa dilihat pada firman Allah:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat yang disebut suatu kebaikan, tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (QS 2:177).
Bila kita kaji ayat-ayat tentang kata al birr, termasuk ayat di atas, maka akan didapat kesimpulan bahwa kebaikan itu seperti menurut Mahmud Syaltut dalam tafsirnya dibagi menjadi tiga, yakni birr dalam aqidah, birr dalam amal dan birr dalam akhlak.
Adapun kata baik dengan menggunakan kata ishlah terdapat dalam banyak ayat, misalnya pada firman Allah:
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik. (QS 2:220)
Istilah ishlah (berlaku baik) digunakan dalam kaitan hubungan yang baik antara sesama manusia. Dalam Ensiklopedia Hukum Islam, jilid 3 hal 740 dinyatakan: “Ishlah merupakan kewajiban umat Islam, baik secara personal maupun sosial. Penekanan ishlah ini lebih terfokus pada hubungan antara sesama umat manusia dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT”.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, kemuliaan manusia ternyata tidak terletak pada keindahan fisiknya. Kalau manusia dianggap mulia dengan sebab badannya yang besar, tentu akan lebih mulia binatang ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah dan sebagainya yang memiliki berat badan jauh lebih berat. Karenanya bila manusia hanya mengandalkan kehebatan dan keagungan dirinya pada berat badan, maka dia bisa lebih rendah kedudukannya daripada binatang ternak yang kemuliaannya terletak pada berat badannya. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS 7:179)
Oleh karena itu, kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku, di manapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukannya, maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya di hadapan Allah SWT. Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah di awal tulisan ini.
Sahabat, Hidup itu harus mempunyai arah dan tujuan. Andai kata tujuan sudah ditetapkan, sepelan apapun kita bergerak insya Allah itu merupakan sebuah kemajuan, tetapi bagi orang yang tujuannya tidak tetap, segigih apapun bergerak bisa jadi menuju kehancuran.
Tujuan adalah acuan dalam membuat rencana. Sementara rencana adalah panduan dari tindakan Anda. Tanpa tujuan Anda tidak punya rencana, tanpa rencana tindakan Anda tidak akan terarah. Tujuan akan sangat membantu dalam keefektifan Anda bertindak, bahkan tujuan bisa memberikan gairah hidup yang lebih besar.
Tujuan sangat vital bagi kesuksesan Anda, selain sebagai sumber motivasi, dengan tujuan bisa melihat sudah sampai dimana kemajuan kita. Tujuan dapat memfokuskan tindakan kita dengan kata lain dapat meningkatkan konsentrasi. Tindakan yang terfokus atau konsentrasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat.
Tujuan membuat hidup lebih mudah, karena tindakan-tindakan yang akan kita lakukan lebih tersusun dan terorganisasi. Hidup kita lebih jelas, rapi, teratur, dan yang lebih penting ialah hidup kita menjadi lebih terkendali. Ketidakpastian tujuan adalah titik awal dari semua kegagalan. Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Sahabat, semakin jelas tujuan Anda maka akan semakin jelas juga langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuannya itu, bahkan mungkin sebagian langkah Anda akan menjadi otomatis. Tujuan menimbulkan energi yang luar biasa dahsyatnya. Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, kita bisa melangkah dengan pasti tak peduli seganas apapun jalan yang harus dilalui.
Banyak kisah yang dapat kita baca, yang mana seseorang rela menjadi seorang office boy, namum beberapa tahun kemudian kita mengenalnya sebagai seorang dosen, trainer, pengusaha dan juga motivator. Tujuan hidup yang mengkristal membuat kita tetap beroleh cahaya walau dunia kita seakan-akan sedang gelap gulita. Dan ketika mentari bersinar kita akan tersenyum bahagia karena menyadari kita masih berada di jalan yang kita tuju.
Tidak seperti mereka yang hidup tanpa tujuan setelah mendapati jalannya berujung semak belukar, mereka berbalik arah mencari jalan lain yang lebih mudah padahal jalan yang baru itu tak berujung. Atau mereka yang mendaki tangga, setelah lama nian mendaki tingkat demi tingkat, sampai di atas baru mereka sadar ternyata tangga yang mereka daki bersandar di dinding yang salah. Mereka bersandar pada dinding semu, yang berupa tujuan-tujuan jangka pendek belaka. Tanpa visi hidup yang menjangkau hingga kehidupan akherat.
Bersama komunitas NAQS DNA, anda di bimbing menemukan tujuan hidup hakiki anda yang tidak hanya menjangkau dimensi duniawi belaka, tetapi juga jauh menjangkau kehidupan setelah kematian kita. Bersama NAQS DNA anda ditunjukkan langkah-langkah mudah dan praktis dalam meraihnya. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada Tujuan Hidup anda tersebut, dan berlomba-lombalah menyambut setiap program yang diluncurkan. Jadilah orang yang pertama yang mendahului siswa yang lain dalam menyongsong wasilah yang diberikan. Jangan hanya duduk di tepian, tetapi masuklah ke tengah ruang keluarga. Dan nikmatilah kehangatan & kebersamaan keluarga besar NAQS DNA. SALAM SUKSES..
Melaju Meraih Tujuan Hidup
Reviewed by Edi Sugianto
on
11.52
Rating:
Tidak ada komentar: