Ilmu TELEPATI 2
Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indera. Anda cukup memikirkan sebuah pesan pada teman Anda, dan maka teman Anda akan menerima pesan Anda dalam pikirannya. Cukup Anda memikirkan ingin makan menu tertentu, pelayan restoran langsung tahu dan membawakan menu itu ke hadapan Anda tanpa perlu bercakap-cakap. Inilah cara berkomunikasi paling efektif dan efisien yang bisa dilakukan orang, seandainya saja setiap manusia dimuka bumi bisa melakukannya dengan sadar.
Dalam film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Antara dua orang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Jika Anda memperoleh informasi telepati dari seseorang, orang itu seolah-olah berbicara pada Anda. Jadi, Anda seperti benar-benar mendengar suaranya dalam pikiran Anda. Namun, tentu saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film populer. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah gambaran-gambaran singkat.
Bayangkan kasus berikut. Tatkala sedang nonton bola bareng teman-temannya, Mimo (bukan nama sebenarnya), tiba-tiba merasa gelisah. Ia merasa harus segera pulang ke rumah. Ia khawatir dengan ibunya di rumah. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan rasa gelisah yang tiba-tiba menyergap itu. Lama kelamaan, ia semakin gelisah dan akhirnya memutuskan pulang. Ternyata, dirumah sang ibu dalam kondisi pingsan. Sebelum pingsan, menurut bapaknya, ibunya berulang kali menyebut nama Mimo. Pertanyaannya, apakah fokus perhatian ibu Mimo kepada Mimo lantas serta merta mengirimkan informasi telepatik kepada Mimo? Jawaban populer mengatakan ya. Mimo gelisah karena mendapat informasi telepatik dari ibunya.
Bayangkan kasus kedua berikut. Ruang kuliah saat saya sekolah dulu ada berada di lantai dua dan tiga di sebuah gedung. Dilantai bawah ada bangku tempat duduk-duduk. Tiba-tiba saya ingin pergi ke bawah dan duduk-duduk di sana. Nah, ternyata di sana duduk-duduk beberapa orang teman yang sedang membicarakan saya, entah dalam hal apa. Lalu salah satunya berseru, “panjang umur kowe, bar diomongke njedul!” (panjang umur kamu, baru saja dibicarakan lalu muncul). Pertanyaannya, apakah saya mendapatkan informasi telepatik dari teman-teman sehingga terdorong untuk turun menemui mereka dibawah? Bisa ya, bisa juga tidak. Yang pasti, mereka memang memikirkan saya (dengan membicarakan saya). Nah boleh jadi, pada saat itu terjadi transfer informasi telepatik dari pikiran mereka ke pikiran saya sehingga saya ingin ke bawah.
Kasus seperti di atas adalah kasus umum yang sering dilaporkan orang. Mungkin Anda juga sering mengalaminya. Baru membicarakan seseorang, eh, tiba-tiba orang itu muncul. Secara populer, bisa saja dijelaskan bahwa pada saat Anda membicarakan teman Anda, lantas terjadi saling transfer informasi telepatik antara Anda dan teman Anda. Oleh karena itu, secara tidak sadar teman Anda terdorong untuk menemui Anda. Sebaliknya bisa saja terjadi. Teman Anda memikirkan untuk menemui Anda. Saat menjelang sampai, ia berpikir “ada dirumah enggak ya?!” Nah, saat itu mungkin saja terjadi transfer informasi telepatik dari pikirannya ke pikiran Anda. Lantas Anda jadi membicarakan teman Anda itu. Jadi, tidak mengherankan jika ia muncul saat Anda sedang membicarakannya.
Belum ada bukti bahwa kedua kasus diatas melibatkan telepati. Keberadaan telepati hanyalah alternatif penjelasan yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Kebanyakan kasus telepati yang dilaporkan orang terdiri dari dua hal mendasar, yakni telepati terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan dekat (misalnya antara suami dan istri atau ibu dan anak), serta dalam situasi berbahaya. Ambil contoh kasus pertama diatas. Ibu Mimo terpeleset di kamar mandi. Untuk sesaat dalam kondisi sangat kesakitan, ia sangat kuat memikirkan Mimo. Ia mungkin berpikir tidak akan lagi bisa melihat Mimo. Oleh karena itu, secara bersamaan Mimo menerima telepati dari sang ibu. Mimo menjadi gelisah, memikirkan sang ibu dan terdorong untuk pulang ke rumah.
Menilik kasus seperti di atas, telepati mungkin memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sekurang-kurangnya ia menjadi alat komunikasi terakhir untuk meminta pertolongan dari orang lain saat Anda terancam bahaya. Opini populer mengatakan “Saat terancam bahaya dan butuh pertolongan, pikirkanlah dengan konsentrasi penuh tentang seseorang yang dekat dengan Anda, serta memiliki peluang menolong Anda. Jika Anda beruntung, ia akan datang menolong Anda.”
Telepati bukan hanya pertukaran pikiran, tapi bisa juga pertukaran emosi. Contohnya, kegelisahan ibu Mimo ditransfer ke Mimo. Akibatnya Mimo merasa gelisah. Telepati juga sering terjadi dalam pikiran tidak sadar ketimbang dalam pikiran yang sadar. Kedua kasus diatas terjadi telepati dalam pikiran sadar. Namun, bisa saja terjadi telepati ibu Mimo sampai ke Mimo saat Mimo dalam kondisi tidur. Mimo jadi memimpikan ibunya.
Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, dimana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan. Dengan kata lain, Anda bisa mendeteksi usaha seseorang ketika sedang mengirimkan sebuah pesan pada Anda.
Pendeteksian telepati melalui fisik tubuh kadang disebut juga pembacaan otot (muscle reading). Jika Anda bisa melakukannya, maka cukup dengan menyentuh tubuh seseorang, maka Anda akan tahu apa yang dipikirkan orang itu. Dalam dunia hiburan, kemampuan ini sangat menarik perhatian. Anda menyimpan kartu tertentu dalam baju Anda tanpa diketahui oleh sang mentalis (orang yang melakukan manipulasi telepati untuk tujuan hiburan). Lalu sang mentalis memegang tangan Anda dan menebak kartu apa yang Anda simpan.
SOURCE : smartpsikologi.blogspot.com
Dalam film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Antara dua orang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Jika Anda memperoleh informasi telepati dari seseorang, orang itu seolah-olah berbicara pada Anda. Jadi, Anda seperti benar-benar mendengar suaranya dalam pikiran Anda. Namun, tentu saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film populer. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah gambaran-gambaran singkat.
Bayangkan kasus berikut. Tatkala sedang nonton bola bareng teman-temannya, Mimo (bukan nama sebenarnya), tiba-tiba merasa gelisah. Ia merasa harus segera pulang ke rumah. Ia khawatir dengan ibunya di rumah. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan rasa gelisah yang tiba-tiba menyergap itu. Lama kelamaan, ia semakin gelisah dan akhirnya memutuskan pulang. Ternyata, dirumah sang ibu dalam kondisi pingsan. Sebelum pingsan, menurut bapaknya, ibunya berulang kali menyebut nama Mimo. Pertanyaannya, apakah fokus perhatian ibu Mimo kepada Mimo lantas serta merta mengirimkan informasi telepatik kepada Mimo? Jawaban populer mengatakan ya. Mimo gelisah karena mendapat informasi telepatik dari ibunya.
Bayangkan kasus kedua berikut. Ruang kuliah saat saya sekolah dulu ada berada di lantai dua dan tiga di sebuah gedung. Dilantai bawah ada bangku tempat duduk-duduk. Tiba-tiba saya ingin pergi ke bawah dan duduk-duduk di sana. Nah, ternyata di sana duduk-duduk beberapa orang teman yang sedang membicarakan saya, entah dalam hal apa. Lalu salah satunya berseru, “panjang umur kowe, bar diomongke njedul!” (panjang umur kamu, baru saja dibicarakan lalu muncul). Pertanyaannya, apakah saya mendapatkan informasi telepatik dari teman-teman sehingga terdorong untuk turun menemui mereka dibawah? Bisa ya, bisa juga tidak. Yang pasti, mereka memang memikirkan saya (dengan membicarakan saya). Nah boleh jadi, pada saat itu terjadi transfer informasi telepatik dari pikiran mereka ke pikiran saya sehingga saya ingin ke bawah.
Kasus seperti di atas adalah kasus umum yang sering dilaporkan orang. Mungkin Anda juga sering mengalaminya. Baru membicarakan seseorang, eh, tiba-tiba orang itu muncul. Secara populer, bisa saja dijelaskan bahwa pada saat Anda membicarakan teman Anda, lantas terjadi saling transfer informasi telepatik antara Anda dan teman Anda. Oleh karena itu, secara tidak sadar teman Anda terdorong untuk menemui Anda. Sebaliknya bisa saja terjadi. Teman Anda memikirkan untuk menemui Anda. Saat menjelang sampai, ia berpikir “ada dirumah enggak ya?!” Nah, saat itu mungkin saja terjadi transfer informasi telepatik dari pikirannya ke pikiran Anda. Lantas Anda jadi membicarakan teman Anda itu. Jadi, tidak mengherankan jika ia muncul saat Anda sedang membicarakannya.
Belum ada bukti bahwa kedua kasus diatas melibatkan telepati. Keberadaan telepati hanyalah alternatif penjelasan yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Kebanyakan kasus telepati yang dilaporkan orang terdiri dari dua hal mendasar, yakni telepati terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan dekat (misalnya antara suami dan istri atau ibu dan anak), serta dalam situasi berbahaya. Ambil contoh kasus pertama diatas. Ibu Mimo terpeleset di kamar mandi. Untuk sesaat dalam kondisi sangat kesakitan, ia sangat kuat memikirkan Mimo. Ia mungkin berpikir tidak akan lagi bisa melihat Mimo. Oleh karena itu, secara bersamaan Mimo menerima telepati dari sang ibu. Mimo menjadi gelisah, memikirkan sang ibu dan terdorong untuk pulang ke rumah.
Menilik kasus seperti di atas, telepati mungkin memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sekurang-kurangnya ia menjadi alat komunikasi terakhir untuk meminta pertolongan dari orang lain saat Anda terancam bahaya. Opini populer mengatakan “Saat terancam bahaya dan butuh pertolongan, pikirkanlah dengan konsentrasi penuh tentang seseorang yang dekat dengan Anda, serta memiliki peluang menolong Anda. Jika Anda beruntung, ia akan datang menolong Anda.”
Telepati bukan hanya pertukaran pikiran, tapi bisa juga pertukaran emosi. Contohnya, kegelisahan ibu Mimo ditransfer ke Mimo. Akibatnya Mimo merasa gelisah. Telepati juga sering terjadi dalam pikiran tidak sadar ketimbang dalam pikiran yang sadar. Kedua kasus diatas terjadi telepati dalam pikiran sadar. Namun, bisa saja terjadi telepati ibu Mimo sampai ke Mimo saat Mimo dalam kondisi tidur. Mimo jadi memimpikan ibunya.
Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, dimana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan. Dengan kata lain, Anda bisa mendeteksi usaha seseorang ketika sedang mengirimkan sebuah pesan pada Anda.
Pendeteksian telepati melalui fisik tubuh kadang disebut juga pembacaan otot (muscle reading). Jika Anda bisa melakukannya, maka cukup dengan menyentuh tubuh seseorang, maka Anda akan tahu apa yang dipikirkan orang itu. Dalam dunia hiburan, kemampuan ini sangat menarik perhatian. Anda menyimpan kartu tertentu dalam baju Anda tanpa diketahui oleh sang mentalis (orang yang melakukan manipulasi telepati untuk tujuan hiburan). Lalu sang mentalis memegang tangan Anda dan menebak kartu apa yang Anda simpan.
SOURCE : smartpsikologi.blogspot.com
Ilmu TELEPATI 2
Reviewed by Edi Sugianto
on
01.15
Rating:
Tidak ada komentar: