AFIRMASI SEBAGAI GERBANG SPIRIT DIRI
Kehidupan sama dengan pohon. Sama-sama mengarah pada cahaya
Banyaknya problematika hidup di kalangan masyarakat kota, membuat menjamurnya institusi kesehatan fisik dan mental yang lebih independent. Para pengelola umumnya memiliki latar belakang sebagai praktisi kesehatan fisik dan mental. Terdiri dari para pakar dibidang kesehatan holistik mencakup spiritual. Kelas-kelas yang disediakan biasanya kelas olah tubuh dan fikiran semacam yoga, taichi, chikung, pola makan vegetarian, food combining, olah pernafasan dalam, pengobatan herbal, meditasi, hypnoterapi, colon therapy, dan lain-lain.
Dan umumnya kelas-kelas tersebut diminati banyak warga kota. Bahkan mereka yang mengikuti kelas-kelas tersebut umumnya datang dari golongan mapan secara financial.Mungkin karena biaya mengikuti kelas-kelas tersebut tidak murah. Namun tidak semua memakan biaya banyak. Karena ada juga yang sifatnya lebih sosial. Dengan tujuan agar masyarakat menengah kebawah juga dapat mengikutinya. Mengingat biaya kesehatan di negara kita termasuk tinggi, yayasan-yayasan yang mengadakan bakti sosial semacam pengobatan gratis, kelas yoga gratis, meditasi gratis, biasanya sering ditunggu masyarakat event-eventnya. Para praktisi yang jadi relawan juga berharap, masyarakat secara umum mampu mengobati dirinya sendiri, tanpa harus bergantung lagi pada paramedis konvensional.
Karena pengobatan holistik umumnya mencakup jiwa raga, bahkan lebih ditekankan ke jiwa. Dan mengobati jiwa seseorang tentunya perlu pendekatan tersendiri.
Yang tak kalah ramainya adalah kelas meditasi. Masyarakat kota besar yang sering dilanda ketegangan dengan gaya hidupnya sendiri, banyak yang memanfaatkan kelas meditasi untuk belajar memfokuskan fikiran, menenangkan jiwa, bahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Meningkatkan karir seseorang dengan keputusan baru yang dianggap lebih jernih, misalnya. Kalau saya baca, hal ini sebenarnya bukan tujuan. Karena belajar meditasi di kelas-kelas spiritual, sejatinya adalah belajar mengelola fikiran secara kualitas dan tidak lagi sebatas kuantitas. Bila tujuan utama terlupakan, maka bisa dipastikan peserta meditasi di kelas spiritual dianggap gagal mengambil esensinya.
Perlu disadari, manusia umumnya mudah kecewa bila yang diharapkan tidak segera terwujud dalam mengkuti suatu aktifitas dengan tujuan instan. Seseorang yang menderita obesitas, biasanya mengeluh, kenapa berat badanya tidak kunjung turun setelah mengikuti kelas gym, tusuk jarum(akupunktur), atau mengikuti program diet pola makan seimbang. Dialam beberapa rubrik kesehatan yang saya baca, kelas-kelas spiritual ataupun kelas olah tubuh, biasanya yang lebih dulu ditekankan pada pesertanya adalah, semacam kesadaran diri untuk hidup lebih sehat. Tidak sebatas mempermak fisik luar. Tapi lebih ke inner health. Kesehatan yang datang dari dalam. Maka biasanya para peserta diajak untuk mengafirmasi diri lebih dahulu. Afirmasi untuk kesehatan mental. Mengubah pola fikir agar hidup lebih sehat. Bukan sebatas sim salabim berubah jadi ”orang baru” secara fisik. Tapi utamanya secara mental. Lewat afirmasi diri, kita di semangati untuk tetap hidup dan tidak mati sebelum waktunya. Lewat afirmasi, kita diajak untuk merasa lebih baik secara pikiran lebih dulu, sebelum memulai aktifitas tertentu.
Mengapa afirmasi begitu penting? Sebenarnya mungkin sederhana saja. Karena manusia butuh spirit. Siapapun mereka. Dan cara yang paling murah dan abadi tentu saja spirit yang datang dari diri sendiri. Karena diri kitalah yang membutuhkan, bukan orang lain. Spirit yang datang dari luar diri kita ádalah semacam support yang bisa gratis, bisa juga lewat biaya tertentu. Semuanya punya tingkat positif dan negatifnya masing-masing. Kalau kita tak lagi mampu membayar psikiater, pelatih yoga, ataupun dokter pribadi, maka support dari mereka tak mungkin kita dapatkan lagi secara terus menerus. Terhenti.
Itulah pentingnya belajar afirmasi diri secara mandiri. Tidak harus selalu ikut kelas-kelas tertentu hanya untuk memotivasi diri, sebelum belajar ilmu yang ingin kita pelajari. Dengan membiasakan mengafirmasi diri sendiri setiap hari dalam hidup kita, terutama setelah mengalami musibah, maka saat kita benar-benar ingin belajar yoga di kelas yoga, kita sudah tahu tujuan kita untuk apa mempelajarinya. Dan bagaimana menterapi nilai-nilai filosofi yoga setelah latihan. Bahkan selama pelatihan.
Ingin agar tidak terpuruk terlalu jauh setelah mengalami hal-hal yang menyedihkan dalam hidup kita?
Silahkan alirkan kesedihan sahabat semua lewat caranya masing-masing. Setelah itu bangkit dengan cara mengafirmasi diri. Caranya bisa lewat ucapan positif yang sederhana. Misalnya dengan mengucapkan kata-kata positif setiap habis bangun tidur, mau tidur atau disela-sela tekanan. Hari ini saya baik-baik saja. Semua pekerjaan akan berjalan lancar. Saya sehat, saya tidak sakit berat. Saya pasti sembuh. Saya orang baik. Saya tidak bersalah karena saya tahu tidak melakukannya. Saya yakin Tuhan selalu membantu. Saya cantik dan baik. Saya ingin hidup lebih sehat. Saya ingin semua hari ini beres dan tuntas. Saya tidak boleh emosi. Dan sebagainya. Aplikasinya tentu saja tidak semudah ucapan-ucapan tersebut. Perlu keberanian untuk menjalaninya tanpa keterpaksaan. Tapi setidaknya afirmasi diri adalah gerbang utama dan penghabisan yang bisa kita lakukan tanpa banyak kesulitan dan biaya. Dan kalau dipikir, tentunya tidak merugikan memotivasi diri kita sendiri bukan?
Karena cuma kepada diri sendirilah, sesungguhnya kita harus menaruh kepercayaan diri yang lebih besar. Bahwa kita masih ingin hidup. Tak perlu untuk seribu tahun lagi. Tapi cukup agar hidup kita kembali berjalan sebagaimana mestinya dan juga apa adanya, seperti sebelum musibah-musibah tersebut terjadi ataupun setelahnya. Semoga bermanfaat ¡
Salam lifespirit!
Untuk sampai ketempat yang diinginkan, kau harus lalui yang tak kau inginkan. Untuk bisa memiliki semuanya, miliki keinginan untuk tak punya apapun. Untuk menjadi semuanya, miliki keinginan untuk tak jadi apapun. (sumber tidak tercatat)
AFIRMASI SEBAGAI GERBANG SPIRIT DIRI
Reviewed by Edi Sugianto
on
22.18
Rating:
apa ini gan klo boleh tau?
BalasHapusthe power of words...
BalasHapusmantebbbbbbbbz
BalasHapus