HypnoTherapy Syar'iyyah
Sesungguhnya Hypnotherapy adalah masih termasuk sebuah metode yang Syar'i menurut standard hukum Islam.. Karena Hypnotherapy masihlah juga termasuk jenis terapi Ruqyah yang selaras dengan Syara' atau Ruqyah Syar'iyyah atau HypnoTherapy Syar'iyyah.
Simak tulisan saya ini untuk penjelasannya...
PRINSIP DASAR (DALIL) RUQYAH SYAR'IYAH :
1. Dari ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:
كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ
Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal itu?” Beliau menjawab: “Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim no. 2200)
2. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:
نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى فَجَاءَ آلُ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: إِنَّهُ كَانَتْ عِنْدَنَا رُقْيَةٌ نَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ وَإِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَعَرَضُوْهَا عَلَيْهِ. فَقَالَ: مَا أَرَى بَأْسًا، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَنْفَعْهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah. Lalu keluarga ‘Amr bin Hazm datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu memiliki ruqyah yang kami pakai untuk meruqyah karena (sengatan) kalajengking. Tetapi engkau telah melarang dari semua ruqyah.” Mereka lalu menunjukkan ruqyah itu kepada beliau. Beliau bersabda: “Tidak mengapa, barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
3. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
كَانَ لِيْ خَالٌ يَرْقِي عَنِ الْعَقْرَبِ، فَنَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَأَتَاهُ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى وَأَنَا أَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ, فَقَالَ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
“Dahulu pamanku meruqyah karena (sengatan) kalajengking. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah. Maka pamanku mendatangi beliau, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau melarang dari segala ruqyah, dan dahulu aku meruqyah karena (sengatan) kalajengking.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda: ‘Barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi manfaat bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
4. Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
كُنْتُ أَرْقِي مِنْ حُمَةِ الْعَيْنِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ. فَلَمَّا أَسْلَمْتُ ذَكَرْتُهَا لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اعْرِضْهَا عَلَيَّ. فَعَرَضْتُهَا عَلَيْهِ، فَقَالَ: ارْقِ بِهَا فَلاَ بَأْسَ بِهَا
“Di masa jahiliyyah dulu aku meruqyah karena (sengatan) kalajengking dan ‘ain (sorotan mata yang jahat). Tatkala aku masuk Islam, aku memberitahukannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Perlihatkan ruqyah itu kepadaku!’ Lalu aku menunjukkannya kepada beliau. Beliau pun bersabda: ‘Pakailah untuk meruqyah, karena tidak mengapa (engkau) menggunakannya’.” (HR. At-Thabrani dan dihasankan oleh Al-Haitsaimi dalam Majma’ Az-Zawa`id. Lihat tahqiq Al-Huwaini terhadap kitab Al-Amradh karya Dhiya`uddin Al-Maqdisi, hal. 220)
5. Dari Syifa` bintu Abdullah radhiallahu ‘anha:
أَنَّهَا كَانَتْ تُرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَلَمَّا جَاءَ اْلإِسْلاَمُ، قَالَتْ: لاَ أَرْقِي حَتَّى اسْتَأْذَنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَتَيْتُهُ فَاسْتَأْذَنْتُهُ. فَقَالَ عَنْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ارْقِي مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهَا شِرْكٌ
“Dahulu dia meruqyah di masa jahiliyyah. Setelah kedatangan Islam, maka dia berkata: ‘Aku tidak meruqyah hingga aku meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu dia pun pergi menemui dan meminta izin kepada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: ‘Silahkan engkau meruqyah selama tidak mengandung perbuatan syirik’.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban, dan yang lainnya. Al-Huwaini berkata: “Sanadnya muqarib.” Ibid, hal. 220)
Apa sih Ruqyah itu ?
Kebanyakan orang yang mendengar kata Ruqyah pasti terpikir bahwa Ruqyah itu untuk mengusir gangguan jin (kesurupan) atau gangguan sihir. Memang benar bahwa Ruqyah itu salah satunya untuk hal itu. Namun, fungsi Ruqyah itu sendiri tidak hanya untuk mengusir gangguan jin dan sihir saja. Pada dasarnya, Fungsi Ruqyah adalah untuk mengatasi sakit medis ataupun non medis.
Arti kata Ruqyah ?
Ruqyah bermakna bacaan, mantra, atau jampi-jampi. Ruqyah merupakan metode untuk pengobatan dengan membacakan bacaan, mantra atau jampi-jampi.
Kata ruqyah berasal dari bahasa Arab raqa, raqyan, ruqiyyan wa ruqyatan (رقى رَقيا رُقياّ ورقية ).
Kalau ruqyah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia :
Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai : “Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut. Yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud.
Sedangkan hypnotherapy adalah sebuah metode terapi yang berasaskan hypnosis. Sedangkan hypnosis itu sendiri berarti proses memasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar..
Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” atau “Hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar yang diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”. (U.S. Department of Education, Human Services Division)
Sedangkan azaz dasar dari Ruqyah Syar'iyah adalah Ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan di dalamnya...
Didalam sugesti hypnotherapy juga tidak mengandung kesyirikan... Yang artinya, hypnotherapy sesungguhnya masihlah termasuk suatu metode Ruqyah yang Syar'iyyah..
Mengenai penggunaan bacaan dari Al-Quran dan Sunnah, itu adalah soal pilihan dan keutamaan. Dan bukan azaz dasar Ruqyah Syar'iyyah.. Karena azaz dasar Ruqyah yang syar'i adalah selama prosesnya tidak mengandung kesyirikan. Jadi selama proses hypnotherapi yang dilakukan tidak mengandung kesyirikan, maka masih boleh dianggap selaras dengan syara' dan tidak melanggar syara'.... Sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat 'Amru bin Hazm yang di dalam Ruqyahnya juga tidak mengandung bacaan dari Al-Quran dan Sunnah, tetapi dibolehkan oleh Rasulullah karena tidak mengandung kesyirikan...
Wallahu A'alam...
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ULASAN SAYA KALI INI & SALAM SUKSES UNTUK ANDA SEMUA.
Edi Sugianto (Founder NAQS DNA)
Hp/WA : 0812 3164 9477
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Web : www.naqsdna.com
Simak tulisan saya ini untuk penjelasannya...
PRINSIP DASAR (DALIL) RUQYAH SYAR'IYAH :
لَابَاْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ تَكُنْ شِرْكًا
"Boleh menggunakan ruqyah selama tidak terjadi kesyirikan padanya." (HR. Muslim, Abu Daud dari Sahabat Auf bin Malik)
1. Dari ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:
كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ
Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal itu?” Beliau menjawab: “Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim no. 2200)
2. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:
نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى فَجَاءَ آلُ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: إِنَّهُ كَانَتْ عِنْدَنَا رُقْيَةٌ نَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ وَإِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَعَرَضُوْهَا عَلَيْهِ. فَقَالَ: مَا أَرَى بَأْسًا، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَنْفَعْهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah. Lalu keluarga ‘Amr bin Hazm datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu memiliki ruqyah yang kami pakai untuk meruqyah karena (sengatan) kalajengking. Tetapi engkau telah melarang dari semua ruqyah.” Mereka lalu menunjukkan ruqyah itu kepada beliau. Beliau bersabda: “Tidak mengapa, barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
3. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
كَانَ لِيْ خَالٌ يَرْقِي عَنِ الْعَقْرَبِ، فَنَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَأَتَاهُ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى وَأَنَا أَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ, فَقَالَ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
“Dahulu pamanku meruqyah karena (sengatan) kalajengking. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah. Maka pamanku mendatangi beliau, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau melarang dari segala ruqyah, dan dahulu aku meruqyah karena (sengatan) kalajengking.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda: ‘Barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi manfaat bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
4. Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
كُنْتُ أَرْقِي مِنْ حُمَةِ الْعَيْنِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ. فَلَمَّا أَسْلَمْتُ ذَكَرْتُهَا لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اعْرِضْهَا عَلَيَّ. فَعَرَضْتُهَا عَلَيْهِ، فَقَالَ: ارْقِ بِهَا فَلاَ بَأْسَ بِهَا
“Di masa jahiliyyah dulu aku meruqyah karena (sengatan) kalajengking dan ‘ain (sorotan mata yang jahat). Tatkala aku masuk Islam, aku memberitahukannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Perlihatkan ruqyah itu kepadaku!’ Lalu aku menunjukkannya kepada beliau. Beliau pun bersabda: ‘Pakailah untuk meruqyah, karena tidak mengapa (engkau) menggunakannya’.” (HR. At-Thabrani dan dihasankan oleh Al-Haitsaimi dalam Majma’ Az-Zawa`id. Lihat tahqiq Al-Huwaini terhadap kitab Al-Amradh karya Dhiya`uddin Al-Maqdisi, hal. 220)
5. Dari Syifa` bintu Abdullah radhiallahu ‘anha:
أَنَّهَا كَانَتْ تُرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَلَمَّا جَاءَ اْلإِسْلاَمُ، قَالَتْ: لاَ أَرْقِي حَتَّى اسْتَأْذَنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَتَيْتُهُ فَاسْتَأْذَنْتُهُ. فَقَالَ عَنْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ارْقِي مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهَا شِرْكٌ
“Dahulu dia meruqyah di masa jahiliyyah. Setelah kedatangan Islam, maka dia berkata: ‘Aku tidak meruqyah hingga aku meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu dia pun pergi menemui dan meminta izin kepada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: ‘Silahkan engkau meruqyah selama tidak mengandung perbuatan syirik’.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban, dan yang lainnya. Al-Huwaini berkata: “Sanadnya muqarib.” Ibid, hal. 220)
Apa sih Ruqyah itu ?
Kebanyakan orang yang mendengar kata Ruqyah pasti terpikir bahwa Ruqyah itu untuk mengusir gangguan jin (kesurupan) atau gangguan sihir. Memang benar bahwa Ruqyah itu salah satunya untuk hal itu. Namun, fungsi Ruqyah itu sendiri tidak hanya untuk mengusir gangguan jin dan sihir saja. Pada dasarnya, Fungsi Ruqyah adalah untuk mengatasi sakit medis ataupun non medis.
Arti kata Ruqyah ?
Ruqyah bermakna bacaan, mantra, atau jampi-jampi. Ruqyah merupakan metode untuk pengobatan dengan membacakan bacaan, mantra atau jampi-jampi.
Kata ruqyah berasal dari bahasa Arab raqa, raqyan, ruqiyyan wa ruqyatan (رقى رَقيا رُقياّ ورقية ).
Kalau ruqyah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia :
- Ahmad Warson Munawwir, dalam Kamus Arab-Indonesia menerjemahkannya dengan mantra.
- Hans Wehr, dalam bukunya “A Dictionary of Modern Written Arabic”, menulis bahwa ruqyah pl.ruqan berarti spell.
- Sedangkan John M.Echols dan Hassan Shadily dalam Kamus Inggris – Indonesia menulis bahwa spell artinya jampi, mantra (sihir).
- Ibrahim Anis dalam Kamus al-Mu’jam al-Wasi>t} mengartikan ruqyah sebagai perlindungan (الرقية العُوذة),
- Ibn Taymiyah memasukkannya dalam kategori doa atau permohonan ( من أنواع الدعاء).
- Pendapat bahwa ruqyah itu termasuk doa (الرقية وهي الدعاء) juga dikemukakan oleh Ibn al-Qayyim al-Jawziyah.
Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai : “Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut. Yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud.
Sedangkan hypnotherapy adalah sebuah metode terapi yang berasaskan hypnosis. Sedangkan hypnosis itu sendiri berarti proses memasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar..
Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” atau “Hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar yang diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”. (U.S. Department of Education, Human Services Division)
Sedangkan azaz dasar dari Ruqyah Syar'iyah adalah Ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan di dalamnya...
Didalam sugesti hypnotherapy juga tidak mengandung kesyirikan... Yang artinya, hypnotherapy sesungguhnya masihlah termasuk suatu metode Ruqyah yang Syar'iyyah..
Mengenai penggunaan bacaan dari Al-Quran dan Sunnah, itu adalah soal pilihan dan keutamaan. Dan bukan azaz dasar Ruqyah Syar'iyyah.. Karena azaz dasar Ruqyah yang syar'i adalah selama prosesnya tidak mengandung kesyirikan. Jadi selama proses hypnotherapi yang dilakukan tidak mengandung kesyirikan, maka masih boleh dianggap selaras dengan syara' dan tidak melanggar syara'.... Sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat 'Amru bin Hazm yang di dalam Ruqyahnya juga tidak mengandung bacaan dari Al-Quran dan Sunnah, tetapi dibolehkan oleh Rasulullah karena tidak mengandung kesyirikan...
Wallahu A'alam...
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ULASAN SAYA KALI INI & SALAM SUKSES UNTUK ANDA SEMUA.
Edi Sugianto (Founder NAQS DNA)
Hp/WA : 0812 3164 9477
Pin BB : 7ccd0ca5
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP
Web : www.naqsdna.com
HypnoTherapy Syar'iyyah
Reviewed by Edi Sugianto
on
06.34
Rating:
Tidak ada komentar: