SciFi Theatrical HypnosisFrame
Bagi seseorang yang sudah mengenal dan bahkan sudah menguasai hypnosis, artikel "LOGISKAH AKUPUNKTUR...???" ini adalah sebuah clue mengenai tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame, Sebuah seni untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar orang lain yang disampaikan dalam bentuk seni peran yang berdasarkan sebuah Kerangka kerja Logika Pikiran Bawah sadar (TranceFrame) tertentu.
Kerangka Logika Pikiran Bawah sadar ( TranceFrame / HypnosisFrame ) ini mungkin saja tidak logis bagi sebagian kalangan, namun sangat logis bagi yang mempercayainya. Karena Logika pikiran bawah sadar memang terkait dengan dunia keyakinan dan kepercayaan. Yang mana hal ini bersifat subyektif
Itulah sebabnya dalam tekhnik ini saya tambahi dengan kalimat SciFi atau Science fiction yaitu sebuah teori ilmiah yang masih bersifat teori, experimental, dan bahkan spekulatif dan debatable serta secara ilmiah belum terbukti kesahihannya. Namun secara empiris atau praktek nyata dapat memberikan manfaat yang nyata pada manusia.
Misalnya mengenai Tekhnik Terapi Quantum Healing yang dikaitkan dengan perkembangan dalam bidang fisika quantum. Atau teori mengenai Chi yang dipraktekkan dalam akupunktur. Terapi Prana, Tenaga Dalam, Reiki, Magnetism, dll. Atau Teori mengenai Infiltrasi makhluk astral semacam jin dan juga sihir dalam terapi Ruqyah dan perdukunan. Dll.
Tekhnik Theatrical Hypnosis sebenarnya merupakan salah satu bentuk tertua dari ilmu hypnosis. Yang diperkenalkan oleh Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) dengan Hypnosis Mesmerisme-nya. Dan untuk lebih memudahkan anda memahami apa yang saya maksud dengan SciFi Theatrical HypnosisFrame, maka mari kita buka kembali sejarah Hypnosis di era mesmer.
Abad 18 adalah abad munculnya Hypnosis Modern. Diawali oleh kisah seseorang pendeta katolik bernama Gassner yang tinggal di Klosters sebelah timur Switzerland. Gassner punya teori (TranceFrame) bahwa : "Seseorang sakit adalah karena kemasukan setan. Dan untuk mencapai kesembuhan, setan itu harus dikeluarkan dari tubuh." Inilah TranceFrame atau kerangka kerja dasar dari Tekhnik Hipnoterapi Gassner.
Nah, TranceFrame ini dalam aplikasinya dilakukan dengan menggunakan tekhnik Hypnosis yang saya sebut SciFi Theatrical HypnosisFrame.
Gassner mengobati pasiennya secara bersamaan. Pasien duduk berjajar secara memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum Gassner keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner memberi semacam ceramah yang salah satu isinya adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke badan pasien, maka pasien akan langsung tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.
Pasien yang tidak sadarkan diri itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam kondisi suci dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah diusir dari tubuh pasien.
Berbeda dengan para penyembuh waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan medis, Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi cara pengobatannya. Pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.
Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang, Lake Constance, Austria. Dia mendapatkan gelar Doctor pada tahun 1766 dengan makalahnya yang berjudul De Planetarum Influx (Dalam Pengaruh Planet-planet). Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Teori Animal Magnetis inilah TranceFrame dari metode Mesmer yang untuk selanjutnya diaplikasikan dalam sebuah bentuk metode terapi mesmesrism (SciFi Theatrical HypnosisFrame).
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah Drama penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan.
Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya.
Salah satu kunci agar tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame ini efektif dan ampuh adalah si praktisi sendiri harus juga terhipnotis oleh idenya sendiri. Dia harus sangat yakin dan percaya dengan TranceFrame atau teori yang dia kembangkan. Tanpa adanya keyakinan yang bulat dari praktisi, maka efek terapi yang menggunakan tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame ini akan menjadi mentah dan tidak berhasil.
Why....? Mengapa demikian...???
Karena keyakinan serta kepercayaan anda akan mempengaruhi Body Language anda. Dan Klien anda akan dapat membaca serta menerima pesan yang ada sampaikan secara bawah sadar tersebut. Klien anda akan merasakan ketidakyakinan anda, dan hal itu akan mempengaruhi juga keyakinan klien anda.
Dengan kata lain, kepercayaan serta keyakinan itu juga menular. Keyakinan ataupun Ketidakyakinan anda akan menular kepada klien anda.
Kelebihan & Kelemahan Tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame
Karena untuk menguasai tekhnik ini, seorang praktisi harus Trance In ke dalam Idenya sendiri, hal ini terkadang membuat praktisi terlalu fanatik dengan ilmunya sendiri dan kurang menghargai saran, masukan, ataupun keilmuan yang lain. Fanatisme berlebihan ini yang terkadang membuat kompetensi dan juga ilmu dari praktisi akhirnya menjadi kurang berkembang, karena dia tidak dapat menerima masukan mengenai hal baru yang mungkin saja dapat lebih memantabkan tekhnik yang telah dia kuasai.
Keyakinan yang mutlak Inilah yang menjadi kekuatan sekaligus kelemahan dari tekhnik ini. Oleh karena itu, agar seorang praktisi tidak terjebak pada sifat fanatisme yang berlebihan terhadap ilmunya sendiri, atau bahkan terjebak pada sifat sombong dan meremehkan ilmu yang lain. Maka, seorang praktisi dari tekhnik ini harus mengembangkan juga karakter yang fleksibel atau Behaviour Flexibility.
Dia harus mampu untuk Trance In dan Trance Out secara proporsional sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya dia menyatu dan melarutkan diri ke dalam idenya sendiri (Associate), dan adakalanya dia harus memisahkan dirinya dengan idenya itu (Dissociate). Dan melihat segala sesuatunya dari luar. Sehingga dapat melakukan perbaikan serta pengembangan secara terus menerus, Kaizen atau Continously Improvement.
Saat praktek, dia harus Trance In, associate, dan menyatu dengan ilmunya. Sehingga proses terapi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan di saat belajar, dia harus mampu untuk melakukan Trance Out dan dissociate. Sehingga informasi serta ilmu pengetahuan yang baru dapat memperoleh tempat di dalam pikirannya. Untuk kemudian di integrasikan dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga terjalin sinergi yang saling menguatkan antara Ilmu yang lama dengan pengetahuan yang baru.
Itu bila si praktisi tidak terjebak kepada kesombongan, berpuas diri, dan memutuskan untuk berhenti tumbuh dan berkembang. Karena ketika seseorang sudah berhenti untuk belajar , maka prestasinya akan mandeg, dan tidak dapat menghadapi perkembangan masalah baru yang ada.
Ya, dunia terus berkembang. Segala sesuatu selalu berubah, dan hanya seorang pembelajar sejati yang akan mampu bertahan dan bahkan menang di dalam setiap perubahan itu.
SALAM PEMBELAJAR SEJATI.
Kerangka Logika Pikiran Bawah sadar ( TranceFrame / HypnosisFrame ) ini mungkin saja tidak logis bagi sebagian kalangan, namun sangat logis bagi yang mempercayainya. Karena Logika pikiran bawah sadar memang terkait dengan dunia keyakinan dan kepercayaan. Yang mana hal ini bersifat subyektif
Itulah sebabnya dalam tekhnik ini saya tambahi dengan kalimat SciFi atau Science fiction yaitu sebuah teori ilmiah yang masih bersifat teori, experimental, dan bahkan spekulatif dan debatable serta secara ilmiah belum terbukti kesahihannya. Namun secara empiris atau praktek nyata dapat memberikan manfaat yang nyata pada manusia.
Misalnya mengenai Tekhnik Terapi Quantum Healing yang dikaitkan dengan perkembangan dalam bidang fisika quantum. Atau teori mengenai Chi yang dipraktekkan dalam akupunktur. Terapi Prana, Tenaga Dalam, Reiki, Magnetism, dll. Atau Teori mengenai Infiltrasi makhluk astral semacam jin dan juga sihir dalam terapi Ruqyah dan perdukunan. Dll.
Tekhnik Theatrical Hypnosis sebenarnya merupakan salah satu bentuk tertua dari ilmu hypnosis. Yang diperkenalkan oleh Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) dengan Hypnosis Mesmerisme-nya. Dan untuk lebih memudahkan anda memahami apa yang saya maksud dengan SciFi Theatrical HypnosisFrame, maka mari kita buka kembali sejarah Hypnosis di era mesmer.
Abad 18 adalah abad munculnya Hypnosis Modern. Diawali oleh kisah seseorang pendeta katolik bernama Gassner yang tinggal di Klosters sebelah timur Switzerland. Gassner punya teori (TranceFrame) bahwa : "Seseorang sakit adalah karena kemasukan setan. Dan untuk mencapai kesembuhan, setan itu harus dikeluarkan dari tubuh." Inilah TranceFrame atau kerangka kerja dasar dari Tekhnik Hipnoterapi Gassner.
Nah, TranceFrame ini dalam aplikasinya dilakukan dengan menggunakan tekhnik Hypnosis yang saya sebut SciFi Theatrical HypnosisFrame.
Gassner mengobati pasiennya secara bersamaan. Pasien duduk berjajar secara memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum Gassner keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner memberi semacam ceramah yang salah satu isinya adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke badan pasien, maka pasien akan langsung tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.
Pasien yang tidak sadarkan diri itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam kondisi suci dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah diusir dari tubuh pasien.
Berbeda dengan para penyembuh waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan medis, Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi cara pengobatannya. Pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.
Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang, Lake Constance, Austria. Dia mendapatkan gelar Doctor pada tahun 1766 dengan makalahnya yang berjudul De Planetarum Influx (Dalam Pengaruh Planet-planet). Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Teori Animal Magnetis inilah TranceFrame dari metode Mesmer yang untuk selanjutnya diaplikasikan dalam sebuah bentuk metode terapi mesmesrism (SciFi Theatrical HypnosisFrame).
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah Drama penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan.
Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya.
Salah satu kunci agar tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame ini efektif dan ampuh adalah si praktisi sendiri harus juga terhipnotis oleh idenya sendiri. Dia harus sangat yakin dan percaya dengan TranceFrame atau teori yang dia kembangkan. Tanpa adanya keyakinan yang bulat dari praktisi, maka efek terapi yang menggunakan tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame ini akan menjadi mentah dan tidak berhasil.
Why....? Mengapa demikian...???
Karena keyakinan serta kepercayaan anda akan mempengaruhi Body Language anda. Dan Klien anda akan dapat membaca serta menerima pesan yang ada sampaikan secara bawah sadar tersebut. Klien anda akan merasakan ketidakyakinan anda, dan hal itu akan mempengaruhi juga keyakinan klien anda.
Dengan kata lain, kepercayaan serta keyakinan itu juga menular. Keyakinan ataupun Ketidakyakinan anda akan menular kepada klien anda.
Kelebihan & Kelemahan Tekhnik SciFi Theatrical HypnosisFrame
Karena untuk menguasai tekhnik ini, seorang praktisi harus Trance In ke dalam Idenya sendiri, hal ini terkadang membuat praktisi terlalu fanatik dengan ilmunya sendiri dan kurang menghargai saran, masukan, ataupun keilmuan yang lain. Fanatisme berlebihan ini yang terkadang membuat kompetensi dan juga ilmu dari praktisi akhirnya menjadi kurang berkembang, karena dia tidak dapat menerima masukan mengenai hal baru yang mungkin saja dapat lebih memantabkan tekhnik yang telah dia kuasai.
Keyakinan yang mutlak Inilah yang menjadi kekuatan sekaligus kelemahan dari tekhnik ini. Oleh karena itu, agar seorang praktisi tidak terjebak pada sifat fanatisme yang berlebihan terhadap ilmunya sendiri, atau bahkan terjebak pada sifat sombong dan meremehkan ilmu yang lain. Maka, seorang praktisi dari tekhnik ini harus mengembangkan juga karakter yang fleksibel atau Behaviour Flexibility.
Dia harus mampu untuk Trance In dan Trance Out secara proporsional sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya dia menyatu dan melarutkan diri ke dalam idenya sendiri (Associate), dan adakalanya dia harus memisahkan dirinya dengan idenya itu (Dissociate). Dan melihat segala sesuatunya dari luar. Sehingga dapat melakukan perbaikan serta pengembangan secara terus menerus, Kaizen atau Continously Improvement.
Saat praktek, dia harus Trance In, associate, dan menyatu dengan ilmunya. Sehingga proses terapi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan di saat belajar, dia harus mampu untuk melakukan Trance Out dan dissociate. Sehingga informasi serta ilmu pengetahuan yang baru dapat memperoleh tempat di dalam pikirannya. Untuk kemudian di integrasikan dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga terjalin sinergi yang saling menguatkan antara Ilmu yang lama dengan pengetahuan yang baru.
Itu bila si praktisi tidak terjebak kepada kesombongan, berpuas diri, dan memutuskan untuk berhenti tumbuh dan berkembang. Karena ketika seseorang sudah berhenti untuk belajar , maka prestasinya akan mandeg, dan tidak dapat menghadapi perkembangan masalah baru yang ada.
Ya, dunia terus berkembang. Segala sesuatu selalu berubah, dan hanya seorang pembelajar sejati yang akan mampu bertahan dan bahkan menang di dalam setiap perubahan itu.
SALAM PEMBELAJAR SEJATI.
SciFi Theatrical HypnosisFrame
Reviewed by Edi Sugianto
on
11.43
Rating:
Tidak ada komentar: