Dahsyatnya Kelor (Moringa oleifera)
Bicara mengenai Kelor atau bila dalam bahasa latin di sebut Moringa oleifera, bagi sebagian masyarakat Indonesia tentulah sudah tidak asing dengan jenis tanaman yang satu ini. Bagi yang hobi Ilmu Gaib, Klenik, Metafisika, dll. Maka kelor telah terkenal keampuhannya untuk melunturkan dan memunahkan berbagai Ilmu Gaib yang bersifat negatif atau ilmu hitam. Diantara manfaatnya tersebut adalah :
Tanaman kelor memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia, seperti :
- Kelor : Jawa, Sunda, Bali, Lampung
- Kerol : Buru
- Marangghi : Madura
- Moltong : Flores
- Kelo : Gorontalo
- Keloro : Bugis
- Kawano : Sumba
- Ongge : Bima
- Hau fo : Timor-timor
MANFAAT KELOR UNTUK KESEHATAN
Sejak zaman kuno, para tabib India telah mengetahui manfaat dan khasiat pengobatan dari kelor dan menggunakannya untuk mengobati mulai dari sakit kepala sampai depresi. Dalam literatur kuno menyatakan bahwa Kelor telah digunakan sebagai obat di India setidaknya lebih dari 4.000 tahun.
Orang-orang dulu, berdasarkan pengalaman (maklum, belum ada penelitian yang mendukung) mengatakan bahwa daun kelor dapat mencegah ratusan macam penyakit. Sekarang, dalam perkembangan ilmu pengetahuan, berhasil di teliti bahwa ternyata di dalam daun-daun kecil kelor terkandung unsur gizi yang tidak masuk akal yang dapat memperkuat tubuh manusia dan mencegah berbagai macam penyakit.
Dibandingkan dengan buah atau minuman lain yang sarat dengan kandungan unsur gizi tertentu, maka setiap lembaran daun kelor segar dalam satuan berat yang sama. Semua unsur gizi yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral terkandung di dalam daun kelor tersebut. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa daun kelor merupakan tumbuhan yang mampu memenuhi hampir seluruh kebutuhan gizi manusia.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daun kelor memilik kandungan gizi yang sangat penting untuk mencegah berbagai macam penyakit. Di samping itu, juga mengandung semua unsur asam amino (essensial) yang sangat penting, ini merupakan suatu sumber yang luar biasa dari tumbuhan daun keolor. Kecuali vitamin C, semua kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor segar akan mengalami peningkatan (konsentrasinya) apabila dikonsumsi setelah dikeringkan dan dihaluskan dlam bentuk serbuk (tepung).
Perbandingan vitamin-vitamin yang terdapat dalam daun kelor segar dengan daun kelor yang telah dikeringkan dan dihaluskan dalam bentuk serbuk (tepung) dalam satuan berat yang sama, lihat tabel di bawah ini :
Selain perbandingan vitamin yang dimiliki daun kelor segar dan daun kelor kering yang telah dibuat dalam bentuk serbuk diatas. Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan kalium yang terdapat dalam daun kelor lebih rendah dan kandungan zat besi lebih tinggi, seperti pada tabel berikut ini :
Unsur asam amino yang dikemukan pada kolom daun segar dalam tabel diatas menggambarkan kandungan asam amino dalam tiap 100 gr daun kelor segar yang dikemukakan dari penemuan C.Gopalan, et al dalam setiap gr nitrogen yang telah dilakukan di National Institute of Nutrition in Hyberabad, India.
Sementara informasi mengenai kandungan gizi daun kelor yang kering merupakan hasil analisa Lowell J. Fuglie yang didukung oleh Church World Service and The Departmentof Engineering the University of Leicester and perfomed by Campden & Chorleywood Food Research Association in Gloucestershire, Inggris.
Penelitian Journal of National Cancer Institute pada tahun 1994 menerbitkan hasil studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa minum kelor dalam bentuk teh dapat mengurangi hampir 60 persen risiko kanker esofagus pada laki-laki dan perempuan di Cina. Para peneliti dari Universitas Purdue baru-baru ini juga menyimpulkan adanya senyawa dalam Teh Kelor menghambat pertumbuhan sel kanker. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa minum Teh Kelor menurunkan kadar kolesterol total, serta meningkatkan rasio kolesterol baik (HDL) serta kolesterol buruk (LDL).
Secara singkat, minum Ramuan Kelor telah dikenal dapat membantu beberapa kondisi medis seperti kanker, rheumatoid arthritis, kadar kolesterol tinggi, penyakit cariovascular, infeksi maupun gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Teh Kelor kaya dengan kandungan polifenol catechin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) yaitu anti oksidan kuat. Selain dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, membunuh sel kanker tanpa membahayakan jaringan sehat disekitarnya, EGCG juga telah efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, dan menghambat pembentukan bekuan darah abnormal yang menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kaitan antara efek dari minum Teh Kelor dengan “Paradox Prancis”. Telah bertahun-tahun, para peneliti dibuat bingung oleh fakta bahwa meskipun mengkonsumsi makanan yang kaya lemak, namun jumlah masyarakat Perancis yang mengidap penyakit jantung lebih rendah daripada orang di Amerika.
Semula, jawabannya karena masyarakat Perancis suka sekali mengkonsumsi anggur merah yang mengandung resveratrol, sebuah polifenol yang membatasi efek negatif dari merokok dan diet lemak. Namun, dalam sebuah studi tahun 1997, peneliti dari University of Kansas menemukan bahwa EGCG dua kali lebih kuat dari resveratrol, yang juga mungkin menjelaskan mengapa tingkat penyakit jantung di antara pria Jepang cukup rendah, meskipun kira-kira 75 persen pria Jepang adalah perokok.
Mengapa Teh Kelor memberikan sifat khasiat yang jauh berbeda dengan teh-teh lainnya ?
Telah diketahui bahwa penyebabnya adalah proses pembuatan yang berbeda. Teh Kelor berasal dari daun kelor yang diproses dengan cara dikering anginkan atau kering beku, yang mencegah senyawa EGCG teroksidasi. Sebaliknya, teh hitam dan daun teh lainnya berasal dari daun yang diproses dengan cara fermentasi, yang menyebabkan EGCG diubah menjadi senyawa lain yang tidak memiliki efektifitas yang sama dengan EGCG dalam mencegah dan memerangi berbagai penyakit.
Ada pula bukti baru yang muncul bahwa teh kelor bahkan dapat membantu diet. Pada bulan November 1999, American Journal of Clinical Nutrition menerbitkan hasil penelitian di Universitas Jenewa Swiss. Para peneliti menemukan bahwa pria yang diberi kombinasi kafein dan ekstrak Kelor dapat membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan pria yang hanya diberikan kafein atau plasebo saja.
Secara tradisional daun kelor dapat dimasak dan digunakan seperti bayam. Selain digunakan segar sebagai pengganti bayam, daun biasanya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk digunakan dalam sup dan saus. Sebagai catatan Penting untuk diingat bahwa seperti kebanyakan sayuran, pemanasan di atas suhu 60 derajat celcius dapat menghancurkan beberapa nilai gizi dari sayuran. Oleh karena itu, janganlah dimasak sampai mendidih.
Nah, anda sudah mulai tertarik untuk mengkonsumsi Kelor...?
Tetapi ingat lho... bagi yang menggunakan media Ilmu Gaib semacam susuk bisa hilang kekuatan susuknya lho... hehehehe..
Masih mau minum ramuan kelor...???
atau masih berat dengan susuk yang dari si mbah pinter itu.....???
- Penyembuhan berbagai penyakit aneh atau akibat gangguan gaib.
- Kelor juga dipercaya dapat mengeluarkan susuk yang telah dimasukkan ke dalam kulit. Sehebat apapun pemasangan Susuk itu, pasti akan luruh (sirna) bila sudah terkena pukulan daun kelor. Jadi bila ada saudara atau kenalan anda yang kesulitan ketika sakaratul maut, mungkin saja dia termasuk pengguna susuk. Oleh karena itu, pukul saja dia dengan daun kelor. hehehehe...
Ya Habiby, teman saya menyampaikan pertanyaan. Dia pernah pasang susuk dan setelah taubat dan ikut Majelis MR mingguan di Msjd Almunawar, beberapa hari kemudian daerah muka dia pasang susuk seperti tidak ada ganjalan lagi. Yaa Habiby, apakah yang harus dia lakukan? sedang dia gak mau ke tempat pemasangan susuk lagi?Okey, kembali ke Kelor lagi.. hehehe..
Kemudian Habib Munzir menjawab
Insya Allah ia telah lepas dari susuknya, boleh membaca Subhanallahi wabihamdih 100X di air dan meminumnya, dengan niat membersihkan semua susuk dan sihir yang ada di tubuh, insya Allah sirna.
Tanaman kelor memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia, seperti :
- Kelor : Jawa, Sunda, Bali, Lampung
- Kerol : Buru
- Marangghi : Madura
- Moltong : Flores
- Kelo : Gorontalo
- Keloro : Bugis
- Kawano : Sumba
- Ongge : Bima
- Hau fo : Timor-timor
MANFAAT KELOR UNTUK KESEHATAN
Sejak zaman kuno, para tabib India telah mengetahui manfaat dan khasiat pengobatan dari kelor dan menggunakannya untuk mengobati mulai dari sakit kepala sampai depresi. Dalam literatur kuno menyatakan bahwa Kelor telah digunakan sebagai obat di India setidaknya lebih dari 4.000 tahun.
Orang-orang dulu, berdasarkan pengalaman (maklum, belum ada penelitian yang mendukung) mengatakan bahwa daun kelor dapat mencegah ratusan macam penyakit. Sekarang, dalam perkembangan ilmu pengetahuan, berhasil di teliti bahwa ternyata di dalam daun-daun kecil kelor terkandung unsur gizi yang tidak masuk akal yang dapat memperkuat tubuh manusia dan mencegah berbagai macam penyakit.
Dibandingkan dengan buah atau minuman lain yang sarat dengan kandungan unsur gizi tertentu, maka setiap lembaran daun kelor segar dalam satuan berat yang sama. Semua unsur gizi yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral terkandung di dalam daun kelor tersebut. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa daun kelor merupakan tumbuhan yang mampu memenuhi hampir seluruh kebutuhan gizi manusia.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daun kelor memilik kandungan gizi yang sangat penting untuk mencegah berbagai macam penyakit. Di samping itu, juga mengandung semua unsur asam amino (essensial) yang sangat penting, ini merupakan suatu sumber yang luar biasa dari tumbuhan daun keolor. Kecuali vitamin C, semua kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor segar akan mengalami peningkatan (konsentrasinya) apabila dikonsumsi setelah dikeringkan dan dihaluskan dlam bentuk serbuk (tepung).
Perbandingan vitamin-vitamin yang terdapat dalam daun kelor segar dengan daun kelor yang telah dikeringkan dan dihaluskan dalam bentuk serbuk (tepung) dalam satuan berat yang sama, lihat tabel di bawah ini :
Selain perbandingan vitamin yang dimiliki daun kelor segar dan daun kelor kering yang telah dibuat dalam bentuk serbuk diatas. Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan kalium yang terdapat dalam daun kelor lebih rendah dan kandungan zat besi lebih tinggi, seperti pada tabel berikut ini :
Unsur asam amino yang dikemukan pada kolom daun segar dalam tabel diatas menggambarkan kandungan asam amino dalam tiap 100 gr daun kelor segar yang dikemukakan dari penemuan C.Gopalan, et al dalam setiap gr nitrogen yang telah dilakukan di National Institute of Nutrition in Hyberabad, India.
Sementara informasi mengenai kandungan gizi daun kelor yang kering merupakan hasil analisa Lowell J. Fuglie yang didukung oleh Church World Service and The Departmentof Engineering the University of Leicester and perfomed by Campden & Chorleywood Food Research Association in Gloucestershire, Inggris.
Penelitian Journal of National Cancer Institute pada tahun 1994 menerbitkan hasil studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa minum kelor dalam bentuk teh dapat mengurangi hampir 60 persen risiko kanker esofagus pada laki-laki dan perempuan di Cina. Para peneliti dari Universitas Purdue baru-baru ini juga menyimpulkan adanya senyawa dalam Teh Kelor menghambat pertumbuhan sel kanker. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa minum Teh Kelor menurunkan kadar kolesterol total, serta meningkatkan rasio kolesterol baik (HDL) serta kolesterol buruk (LDL).
Secara singkat, minum Ramuan Kelor telah dikenal dapat membantu beberapa kondisi medis seperti kanker, rheumatoid arthritis, kadar kolesterol tinggi, penyakit cariovascular, infeksi maupun gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Teh Kelor kaya dengan kandungan polifenol catechin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) yaitu anti oksidan kuat. Selain dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, membunuh sel kanker tanpa membahayakan jaringan sehat disekitarnya, EGCG juga telah efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, dan menghambat pembentukan bekuan darah abnormal yang menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kaitan antara efek dari minum Teh Kelor dengan “Paradox Prancis”. Telah bertahun-tahun, para peneliti dibuat bingung oleh fakta bahwa meskipun mengkonsumsi makanan yang kaya lemak, namun jumlah masyarakat Perancis yang mengidap penyakit jantung lebih rendah daripada orang di Amerika.
Semula, jawabannya karena masyarakat Perancis suka sekali mengkonsumsi anggur merah yang mengandung resveratrol, sebuah polifenol yang membatasi efek negatif dari merokok dan diet lemak. Namun, dalam sebuah studi tahun 1997, peneliti dari University of Kansas menemukan bahwa EGCG dua kali lebih kuat dari resveratrol, yang juga mungkin menjelaskan mengapa tingkat penyakit jantung di antara pria Jepang cukup rendah, meskipun kira-kira 75 persen pria Jepang adalah perokok.
Mengapa Teh Kelor memberikan sifat khasiat yang jauh berbeda dengan teh-teh lainnya ?
Telah diketahui bahwa penyebabnya adalah proses pembuatan yang berbeda. Teh Kelor berasal dari daun kelor yang diproses dengan cara dikering anginkan atau kering beku, yang mencegah senyawa EGCG teroksidasi. Sebaliknya, teh hitam dan daun teh lainnya berasal dari daun yang diproses dengan cara fermentasi, yang menyebabkan EGCG diubah menjadi senyawa lain yang tidak memiliki efektifitas yang sama dengan EGCG dalam mencegah dan memerangi berbagai penyakit.
Ada pula bukti baru yang muncul bahwa teh kelor bahkan dapat membantu diet. Pada bulan November 1999, American Journal of Clinical Nutrition menerbitkan hasil penelitian di Universitas Jenewa Swiss. Para peneliti menemukan bahwa pria yang diberi kombinasi kafein dan ekstrak Kelor dapat membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan pria yang hanya diberikan kafein atau plasebo saja.
Secara tradisional daun kelor dapat dimasak dan digunakan seperti bayam. Selain digunakan segar sebagai pengganti bayam, daun biasanya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk digunakan dalam sup dan saus. Sebagai catatan Penting untuk diingat bahwa seperti kebanyakan sayuran, pemanasan di atas suhu 60 derajat celcius dapat menghancurkan beberapa nilai gizi dari sayuran. Oleh karena itu, janganlah dimasak sampai mendidih.
Nah, anda sudah mulai tertarik untuk mengkonsumsi Kelor...?
Tetapi ingat lho... bagi yang menggunakan media Ilmu Gaib semacam susuk bisa hilang kekuatan susuknya lho... hehehehe..
Masih mau minum ramuan kelor...???
atau masih berat dengan susuk yang dari si mbah pinter itu.....???
Dahsyatnya Kelor (Moringa oleifera)
Reviewed by Edi Sugianto
on
06.14
Rating: