Tips untuk Menghancurkan Mental Block
Hampir semua orang tentunya ingin maju dan berhasil, namun seringkali kita dihadapkan dengan berbagai macam hambatan. Namun dalam kenyataannya hambatan terbesar untuk meraih kesuksesan adalah diri kita sendiri. Uang banyak dan pendidikan tinggi belum tentu menjamin kesuksesan selama kita masih memelihara mental block yang menghalangi kita meraih apa yang kita inginkan.
Keberanian untuk mengakui keberadaan mental block tersebut menjadi sangat penting sebagai langkah awal untuk menghilangkan dan menggantinya dengan sikap mental baru yang positif.
Anda tahu Gajah…? Ya, Gajah adalah seekor binatang yang dikenal karena kekuatannya. Di India Gajah digunakan untuk mengangkut gelondongan kayu yang besar dari tengah hutan. Abrahah pernah menggunakan pasukan Gajah untuk menghacurkan Ka’bah. Namun disebuah tempat sirkus anda melihat pemandangan yang lain. Dipojok sana ada seekor Gajah besar yang kakinya terikat pada sebuah rantai, ujung rantai yang satunya terpaut pada sebuah patok kayu yang ditanamkan kedalam tanah.
Dilihat sepintas sebenarnya Gajah itu bisa mencabut patok kayu itu dengan mudah, mengapa ia tidak melakukannya? Ia dengan patuh tunduk pada rantai yang mengikat kakinya, ia tidak pernah berjalan jauh dari patok kayu tersebut. Ternyata ia telah terikat pada patok kayu itu sejak masih kecil. Ketika masih kecil dahulu ia pernah beberapa kali mencoba melepaskan rantainya dari patok kayu tersebut, namun ia tidak sanggup. Dibenaknya telah tertanam keyakinan bahwa patok kayu itu sangat kuat, ia tidak mungkin mencabutnya dari tanah. Ketika ia telah dewasa keyakinan itu tetap tertanam dalam dirinya. Selama Gajah itu cukup memperoleh rumput kering, air minum dan kadang kadang kacang, maka ia sudah puas menjalani hidupnya hanya dalam radius beberapa meter dari patok kayu tersebut.
Ternyata kebanyakan dari kita, manusia ini juga mengalami hal serupa seperti gajah tersebut. Gerakan kita dibatasi oleh kepercayaan kepercayan atau keyakinan yang keliru. Kita membiarkan kemampuan kita dibatasi oleh rantai rantai yang sebenarnya bisa kita putuskan dengan mudah. Kita terpenjara dalam fikiran dan keyakinan yang keliru. Kita akan berkata pada diri kita sendiri: ”Saya tidak mungkin mengerjakan hal itu”… ”Saya memang ditakdirkan untuk gagal… ya sudah sabar saja”… ”Saya tidak pantas mendapat kekayaan sebesar itu”… ”Saya terlahir dari keluarga miskin… tidak mungkin mendapatkan semua itu”… ”Saya tidak pantas mendapat penghargaan ini….” dan lain sebagainya. Inilah yang disebut dengan mental blocking atau hambatan mental yang merintangi seseorang untuk maju dan sukses dalam karirnya.
Dalam kehidupan sehari hari banyak orang yang mengalami hambatan karena adanya mental blocking yang memang sudah muncul sejak masa kanak kanak didalam dirinya. Dr Maxwell Maltz berpendapat bahwa sistem keyakinan merupakan semacam sistim hipnotis-diri. ”Tidaklah berlebihan” tulisnya ”bila dikatakan bahwa setiap manusia dalam kadar tertentu dihipnotis oleh gagasan gagasan dari orang lain yang terlanjur ditelannya mentah mentah, atau gagasannya sendiri yang ditanamkan menjadi keyakinan dalam dirinya. Membongkar dan menembus mental blocking yang menghambat karir atau pengembangan diri seseorang bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kemauan dan usaha yang ekstra.
Berbagai cara dilakukan untuk membongkar dan menembus mental blocking yang menghambat tersebut. Diantaranya dengan hipnoterapi, mengikuti kursus untuk membangkitkan motivasi, mengikuti workshop tentang pengembangan pribadi, mengulang ulang kalimat yang membangkitkan semangat setiap hari, dan lain sebagainya. Tidak semua mental blocking bersifat negatif diantaranya ada yang bersifat positif, misalnya rasa malu jika terbuka aurat didepan umum (terutama bagi wanita), merasa berdosa jika berdusta, atau tidak menepati janji, merasa berdosa jika melakukan perbuatan korupsi atau mengambil harta yang bukan haknya, merasa bersalah jika berselingkuh terhadap suami atau istri. Mental blocking yang positip tentu tidak harus dibongkar bahkan harus dipelihara dengan sebaik baiknya. Yang harus dibongkar adalah mental blocking negatif yang menghambat karir atau merintangi pengembangan pribadi.
Mental blocking negatif dapat menghambat seseorang untuk meraih sukses misalnya, kekayaan, jabatan, karir, jodoh, prestasi olah raga, pengembangan bisnis dan lain sebagainya. Mental blocking muncul didalam diri tanpa disadari. Perlu perhatian khusus untuk meneliti apa yang menjadi mental blocking yang menghambat karir kita masing masing. Setelah ditemukan juga perlu usaha yang kuat untuk menembus dan membongkar mental blocking tersebut.
Lokus mental block itu berada di alam bawah sadar, di batin seseorang yang sudah puluhan tahun mengendap di sana. Sudah menjadi bagian dari software dari pikiran kita. Manakala software itu belum di-upgrade maka tampilannya masih tetap. Artinya, sepanjang mental block-nya, yakni mental karyawan, belum di-upgrade maka tampilannya (pelikakunya) adalah perilaku karyawan.
Perlu saya ingatkan sekali lagi bahwa mental block itu membatasi. Ibarat Anda sudah terlanjur sangat familiar dan nyaman dengan proram Microsoft Word mau pindah ke program linux misalnya. Sepanjang belum ada kebutuhan yang sang sangat mendesak, dan anggapan lebih bernilai/berharga dan praktis, sepanjang itu pula mental block bekerja untuk mempertahankan diri (resistant).
Sangat kompleks mekanisme kerja terjadinya mental block dalam pikiran bawah sadar agar tetap bertahan atau bahkan dapat berubah mental block tersebut. Kompleksitas itu terkait erat dengan pengalaman pribadi seseorang (subjective experience). Seseorang yang hidupnya sudah sering teredukasi dengan dunia bisnis melalui keluarga, sekolah dan lingkungannya bahwa bisnis adalah dunia yang sangat menyenangkan, akan sangat memungkinkan berubah untuk menjadi seorang entrepreneur; sebaliknya apabila ia sering teredukasi dengan dunia karyawan makan semakin kuat pertahanannya.
NLP dan hypnosis berikut alat-alatnya (tekniknya) adalah dalam rangka mengedukasi ulang berdasarkan pengalaman pribadi seseorang (klien). Artinya, teknik-teknik yang akan digunakan harus ekologis, sesuai dengan nilai-nilai dasar klien dan sekaligus tidak bertentangan dengan norma, etika, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Sebagai contoh, Anda tidak bisa mempengaruhi atau merubah pikiran seseorang untuk mau menjadi entrepreneur apabila apa yang Anda tanamkan –dengan teknik NLP dan hypnosis—bertentangan dengan keyakinan agamanya. Sebaliknya, apabila yang ditanamkan itu cocok, maka kemungkinan besar dapat diterima alias ia mau berubah.
Merubah mental block pada dasarnya adalah mempengaruhi pola pikir (mindset) melalui sejumlah cara. Mental block pada dasarnya adalah hasil pemikiran berupa keyakinan sementara atau common sense, maka sepanjang pikiran seseorang belum dirubah atau direkayasa maka sepanjang itu pula mental block tidak berubah.
CARA MEMBUKA MENTAL BLOCK
1. Otak VS Mulut
Blocking mental yang masih sering muncul di otak kita, sebenarnya dapat kita kalahkan jika kita sering mengucapkan kata-kata yang positif. Karena otak kita apa kata mulut kita. Misalnya blocking mental: “ah aku mudah sakit”, “ah aku tidak bisa”, dsb. dapat kita kalahkan dengan sering mengucapakan kalimat sebaliknya seperti: “aku sehat!”, “aku bisa!” dst. Begitu mulut kita mengucapkan kata “tidak bisa” otak kita langsung berhenti memproses tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya. Namun bila kita mengucapkan “aku bisa” maka kreatifitas otak akan mulai bekerja. Kita juga sering secara tidak sadar mengucapkan kata-kata negative yang pada akhirnya merugikan seperti “aku capek”, “aku kesal”, dsb. padahal ucapan-ucapan tadi akan memprogram otak kita.
2. Incantation.
Ini lebih advanced dari afirmasi. Dapat menggunakan: I-V-V-M (Idealisasi – Visualisasi – Verbalisasi – Materialisasi)
3. Self-Hypnosis.
Ini bukan stage hypnosis ala Mas Romi Rafael. Tapi langkah2 sederhana untuk mempengaruhi subconscious mind kita.
Caranya:
Selamat mencoba.
Keberanian untuk mengakui keberadaan mental block tersebut menjadi sangat penting sebagai langkah awal untuk menghilangkan dan menggantinya dengan sikap mental baru yang positif.
Anda tahu Gajah…? Ya, Gajah adalah seekor binatang yang dikenal karena kekuatannya. Di India Gajah digunakan untuk mengangkut gelondongan kayu yang besar dari tengah hutan. Abrahah pernah menggunakan pasukan Gajah untuk menghacurkan Ka’bah. Namun disebuah tempat sirkus anda melihat pemandangan yang lain. Dipojok sana ada seekor Gajah besar yang kakinya terikat pada sebuah rantai, ujung rantai yang satunya terpaut pada sebuah patok kayu yang ditanamkan kedalam tanah.
Dilihat sepintas sebenarnya Gajah itu bisa mencabut patok kayu itu dengan mudah, mengapa ia tidak melakukannya? Ia dengan patuh tunduk pada rantai yang mengikat kakinya, ia tidak pernah berjalan jauh dari patok kayu tersebut. Ternyata ia telah terikat pada patok kayu itu sejak masih kecil. Ketika masih kecil dahulu ia pernah beberapa kali mencoba melepaskan rantainya dari patok kayu tersebut, namun ia tidak sanggup. Dibenaknya telah tertanam keyakinan bahwa patok kayu itu sangat kuat, ia tidak mungkin mencabutnya dari tanah. Ketika ia telah dewasa keyakinan itu tetap tertanam dalam dirinya. Selama Gajah itu cukup memperoleh rumput kering, air minum dan kadang kadang kacang, maka ia sudah puas menjalani hidupnya hanya dalam radius beberapa meter dari patok kayu tersebut.
Ternyata kebanyakan dari kita, manusia ini juga mengalami hal serupa seperti gajah tersebut. Gerakan kita dibatasi oleh kepercayaan kepercayan atau keyakinan yang keliru. Kita membiarkan kemampuan kita dibatasi oleh rantai rantai yang sebenarnya bisa kita putuskan dengan mudah. Kita terpenjara dalam fikiran dan keyakinan yang keliru. Kita akan berkata pada diri kita sendiri: ”Saya tidak mungkin mengerjakan hal itu”… ”Saya memang ditakdirkan untuk gagal… ya sudah sabar saja”… ”Saya tidak pantas mendapat kekayaan sebesar itu”… ”Saya terlahir dari keluarga miskin… tidak mungkin mendapatkan semua itu”… ”Saya tidak pantas mendapat penghargaan ini….” dan lain sebagainya. Inilah yang disebut dengan mental blocking atau hambatan mental yang merintangi seseorang untuk maju dan sukses dalam karirnya.
Dalam kehidupan sehari hari banyak orang yang mengalami hambatan karena adanya mental blocking yang memang sudah muncul sejak masa kanak kanak didalam dirinya. Dr Maxwell Maltz berpendapat bahwa sistem keyakinan merupakan semacam sistim hipnotis-diri. ”Tidaklah berlebihan” tulisnya ”bila dikatakan bahwa setiap manusia dalam kadar tertentu dihipnotis oleh gagasan gagasan dari orang lain yang terlanjur ditelannya mentah mentah, atau gagasannya sendiri yang ditanamkan menjadi keyakinan dalam dirinya. Membongkar dan menembus mental blocking yang menghambat karir atau pengembangan diri seseorang bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kemauan dan usaha yang ekstra.
Berbagai cara dilakukan untuk membongkar dan menembus mental blocking yang menghambat tersebut. Diantaranya dengan hipnoterapi, mengikuti kursus untuk membangkitkan motivasi, mengikuti workshop tentang pengembangan pribadi, mengulang ulang kalimat yang membangkitkan semangat setiap hari, dan lain sebagainya. Tidak semua mental blocking bersifat negatif diantaranya ada yang bersifat positif, misalnya rasa malu jika terbuka aurat didepan umum (terutama bagi wanita), merasa berdosa jika berdusta, atau tidak menepati janji, merasa berdosa jika melakukan perbuatan korupsi atau mengambil harta yang bukan haknya, merasa bersalah jika berselingkuh terhadap suami atau istri. Mental blocking yang positip tentu tidak harus dibongkar bahkan harus dipelihara dengan sebaik baiknya. Yang harus dibongkar adalah mental blocking negatif yang menghambat karir atau merintangi pengembangan pribadi.
Mental blocking negatif dapat menghambat seseorang untuk meraih sukses misalnya, kekayaan, jabatan, karir, jodoh, prestasi olah raga, pengembangan bisnis dan lain sebagainya. Mental blocking muncul didalam diri tanpa disadari. Perlu perhatian khusus untuk meneliti apa yang menjadi mental blocking yang menghambat karir kita masing masing. Setelah ditemukan juga perlu usaha yang kuat untuk menembus dan membongkar mental blocking tersebut.
Lokus mental block itu berada di alam bawah sadar, di batin seseorang yang sudah puluhan tahun mengendap di sana. Sudah menjadi bagian dari software dari pikiran kita. Manakala software itu belum di-upgrade maka tampilannya masih tetap. Artinya, sepanjang mental block-nya, yakni mental karyawan, belum di-upgrade maka tampilannya (pelikakunya) adalah perilaku karyawan.
Perlu saya ingatkan sekali lagi bahwa mental block itu membatasi. Ibarat Anda sudah terlanjur sangat familiar dan nyaman dengan proram Microsoft Word mau pindah ke program linux misalnya. Sepanjang belum ada kebutuhan yang sang sangat mendesak, dan anggapan lebih bernilai/berharga dan praktis, sepanjang itu pula mental block bekerja untuk mempertahankan diri (resistant).
Sangat kompleks mekanisme kerja terjadinya mental block dalam pikiran bawah sadar agar tetap bertahan atau bahkan dapat berubah mental block tersebut. Kompleksitas itu terkait erat dengan pengalaman pribadi seseorang (subjective experience). Seseorang yang hidupnya sudah sering teredukasi dengan dunia bisnis melalui keluarga, sekolah dan lingkungannya bahwa bisnis adalah dunia yang sangat menyenangkan, akan sangat memungkinkan berubah untuk menjadi seorang entrepreneur; sebaliknya apabila ia sering teredukasi dengan dunia karyawan makan semakin kuat pertahanannya.
NLP dan hypnosis berikut alat-alatnya (tekniknya) adalah dalam rangka mengedukasi ulang berdasarkan pengalaman pribadi seseorang (klien). Artinya, teknik-teknik yang akan digunakan harus ekologis, sesuai dengan nilai-nilai dasar klien dan sekaligus tidak bertentangan dengan norma, etika, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Sebagai contoh, Anda tidak bisa mempengaruhi atau merubah pikiran seseorang untuk mau menjadi entrepreneur apabila apa yang Anda tanamkan –dengan teknik NLP dan hypnosis—bertentangan dengan keyakinan agamanya. Sebaliknya, apabila yang ditanamkan itu cocok, maka kemungkinan besar dapat diterima alias ia mau berubah.
Merubah mental block pada dasarnya adalah mempengaruhi pola pikir (mindset) melalui sejumlah cara. Mental block pada dasarnya adalah hasil pemikiran berupa keyakinan sementara atau common sense, maka sepanjang pikiran seseorang belum dirubah atau direkayasa maka sepanjang itu pula mental block tidak berubah.
CARA MEMBUKA MENTAL BLOCK
1. Otak VS Mulut
Blocking mental yang masih sering muncul di otak kita, sebenarnya dapat kita kalahkan jika kita sering mengucapkan kata-kata yang positif. Karena otak kita apa kata mulut kita. Misalnya blocking mental: “ah aku mudah sakit”, “ah aku tidak bisa”, dsb. dapat kita kalahkan dengan sering mengucapakan kalimat sebaliknya seperti: “aku sehat!”, “aku bisa!” dst. Begitu mulut kita mengucapkan kata “tidak bisa” otak kita langsung berhenti memproses tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya. Namun bila kita mengucapkan “aku bisa” maka kreatifitas otak akan mulai bekerja. Kita juga sering secara tidak sadar mengucapkan kata-kata negative yang pada akhirnya merugikan seperti “aku capek”, “aku kesal”, dsb. padahal ucapan-ucapan tadi akan memprogram otak kita.
2. Incantation.
Ini lebih advanced dari afirmasi. Dapat menggunakan: I-V-V-M (Idealisasi – Visualisasi – Verbalisasi – Materialisasi)
- Idealisasi, yaitu menentukan kondisi ideal yang hendak kita capai. Katakan menjadi pengusaha yang memiliki kios pakaian anak dengan omzet 50 juta sebulan.
- Visualisasikan kondisi ideal tadi secara jelas, imajinasikan seperti apa kios nya, dimana tempatnya, apa saja itemnya, bagaimana pembeli nya, dst.
- Verbalisasi. Ucapkan, atau tuliskan dan share kepada kenalan, relasi atau siapapun kontak kita, tentang idealisasi kita tadi.
- Materialisasi. Pada waktu nya tiba kita harus siap melakukan tindakan2 untuk mewujudkan idealisasi tadi. Misalnya tiba2 ada yang menawarkan kios, ya take action mengambil kios.
3. Self-Hypnosis.
Ini bukan stage hypnosis ala Mas Romi Rafael. Tapi langkah2 sederhana untuk mempengaruhi subconscious mind kita.
Caranya:
- Tuliskan atau sediakan gambaran apa yang ingin kita capai, misalnya: memiliki kios baju anak tadi, target omzet, dsb..
- Setiap hari sebelum tidur siapkan catatan dan pandangi (kontemplasikan) gambaran tadi.
- Dengarkan negative self talk yang muncul.
- Catat semua negative self talk yang muncul, misalnya: - tidak punya modal, - tidak punya lokasi, - tidak bisa dagang, dst.
- Buat counter statement dalam catatan negative self talk tadi. Misalnya: - tidak punya modal (bisa pinjam mertua), - tidak punya lokasi (pake garasi saja), - tidak bisa dagang (rekrut orang yg bisa dagang), dst. Sampai habis. Ulang kembali proses ini setiap hari hingga blocking terkikis habis.Untuk tiap orang perlu waktu yang berbeda-beda untuk mengikis Mental Block tadi.
Selamat mencoba.
Tips untuk Menghancurkan Mental Block
Reviewed by Edi Sugianto
on
02.26
Rating:
Tidak ada komentar: